Anda di halaman 1dari 7

PAPER

" Penikaman Berdarah oleh Siswa yang Menyebabkan Guru


Meninggal di Manado"

Disusun Oleh :

Karen Pandoy

20031067

V C/D4

POLITEKNIK NEGERI MANADO

TEKNIK MESIN

2022
ABSTRAK

Banyak sekali kasus penikaman yang terjadi di lingkup sekitar. Bahkan tak jarang yang
menjadi korban adalah orang-orang yang tidak bersalah. Penulis membahas kasus penikaman
berdarah oleh siswa yang menyebabkan guru meninggal di Manado. Kasus penikaman terjadi di
halaman SMK Ichthus Manado dengan pelaku berinisial OU dan FL dengan guru sebagai
korban. Pengaruh lingkungan yang bebas bagi para remaja membuat mereka gelap mata
sehingga tega melakukan pembunuhan yang menyebabkan mereka harus mendekam dibalik
jeruji penjara selama beberapa tahun. Membunuh merupakan tindakan kejahatan yang sangat
fatal karena membunuh berarti sebuah tindakan merenggut nyawa orang lain. Tidak ada satu
ajaran hukum maupun ajaran agama di Indonesia yang mengijinkan adanya tindakan
pembunuhan. Tentunya kejahatan seperti ini sangat menyita perhatian kita sebagai warga
Indonesia.

Keywords : Penikaman, Pembunuhan, Kejahatan

DAFTAR ISI
ABSTRAK.......................................................................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................................3

BAB II..............................................................................................................................................4

PEMBAHASAN..............................................................................................................................4

BAB III............................................................................................................................................5

PENUTUP........................................................................................................................................
5

Kesimpulan......................................................................................................................................5

Saran……........................................................................................................................................5

DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................................6

BAB I
PENDAHULUAN

Hati nurani yang sesat sering kali membuat manusia itu jatuh kedalam perilaku yang
menyimpang dari etika, norma, agama, dan hukum yang ada dalam kehidupan
manusia.Penikaman atau menghilangkan nyawa seseorang baik secara sengaja maupun tidak
sengaja merupakan adalah salah satu dari perbuatan yang sangat menyimpang etika dalam
kehidupan sehari-hari,, dibedakan antara konsep yuridis, yaitu sebagai perbuatan yang
dilarang oleh undang-undang pidana, dan sebagai konsep sosiologis dan atau
psikologis yang seringdisebut dengan istilah perilaku menyimpang. Konsep yuridis setiap
orang yang melakukan kejahatan berupa menghilangkan nyawa seseorang akan diberi sanksi
hukum yang sesuai dengan perbuatannya. Manusia sejak dalam kandungan memiliki hak hidup
yang melekat dalam dirinya. Hak ini tidak dapat dicabut oleh siapapun dan dengan alasan
apapun, kecuali oleh sang pemberi kehidupan ini yaitu Tuhan. Maka dari itu wajib hukumnya
untuk sesama manusia menghormati kehidupan itu sendiri. Di dalam banyak cerita dan mitologi,
merampas hidup orang lain adalah dosa yang sangat berat.
Penikam adalah orang yang menikam korban dengan memakai alat/senjata tajam yang
digunakan untuk menikam. Penikaman merupakan proses, cara, perbuatan tusukan senjata tajam
yang dapat menyebabkan kematian. Kasus pembunuhan merupakan suatu tindakan yang
bertentangan dengan nilai Pancasila, terlebih khusus Pancasila sila ke – 2. Kasus
penikaman juga terdapat pada UU Pasal 338 KUHP “Barang siapa dengan sengaja merampas
nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama
limabelas tahun.” Juga pada pasal 340 KUHP “Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana
terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan
rencana,dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup/selama waktu tertentu, paling
lama 20 tahun.”
Dalam kasus penikaman ini tidak sedikit terjadi di lingkungan keluarga, karena adanya
alasan-alasan tertentu sehingga seseorang berani berbuat kejahatan yang melanggar maupun
menentang Pancasila dan HAM. Dalam hal di latar belakangi oleh Kemerosotan
moral,himpitan ekonomi, ketidaksabaran dan kebencian adalah beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya pembunuhan. Begitu mudahnya sesorang menghilangkan nyawa
orang lain ini patut diteliti penyebabnya. Padahal nilai moral sangat diperlukan
manusia, baik pribadi(individu) maupun sebagai anggota suatu kelompok (masyarakat &
bangsa). Moral memiliki kedudukan yang penting karena manusia dalam hidupnya harus taat dan
patuh pada norma-norma, aturan, adat istiadat, undang-undang, dan hukum yang ada.

BAB II
PEMBAHASAN
Kasus
Polres Manado kembali menetapkan seorang siswa berinisial OU (17) sebagai tersangka
kasus pembunuhan guru SMK bernama Alexander Pengkey (54). Polisi menangkap OU di
rumahnya, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (26/10/2019). Saat ini tersangka sudah ditahan
di Polres Manado. Kepala Polres Kota Manado Kombes Pol Benny Bawensel mengatakan, OU
sebelumnya sempat diinterogasi atas kasus tersebut. Namun, saat itu polisi belum memiliki bukti
apa pun untuk menjerat dia. OU berhasil meyakinkan polisi bahwa dirinya justru sempat
menolong korban. Setelah diperiksa dan diperkenankan pulang, ada informasi dari media sosial
bahwa sebelum korban meninggal dunia, dia mengaku kepada istrinya bahwa setelah ditikam, ia
juga sempat dikeroyok. Polisi pun mengembangkan informasi itu dan akhirnya menangkap OU.
Penikaman tersebut melibatkan tak hanya satu orang saja namun pelaku yang berinisial FL turut
serta menikam sang guru. Penikaman itu berawal dari saat sang guru memberi teguran kepada
siswa karena merokok di lingkungan sekolah. Namun FL yang tidak terima teguran tersebut
langsung mengambil pisau ke rumahnya yang tak jauh dari sekolah. FL langsung menghadang
sang guru saat hendak pulang, dan menikamnya pada bagian dada dan punggung.
Akibat penikaman itu, Pangkey dilarikan dan langsung mendapat perawatan intensif di
RSUP Profn Kandou Manado. Namun sayang, nyawa korban tak tertolong. Senin (21/10/2019)
malam, sang guru dikabarkan meninggal dunia. Jenazah lalu dipindahkan ke RS Bhayangkara
untuk diautopsi. Kapolsek Mapanget AKP Muhlis bersama anggota setelah mendapat informasi
pembunuhan tersebut langsung mendatangi TKP untuk melakukan pengumpulan barang bukti
keterangan. Setelah itu, Kapolsek bersama anggota juga mendatangi rumah pelaku, namun tidak
menemukannya. Kapolsek berkoordinasi dengan orangtua pelaku untuk meminta bantuan dari
orangtua agar menyerahkan anaknya ke pihak kepolisian. "Karena telah melakukan tindak
pidana, pelaku sudah diserahkan dan sudah kami amankan di Polsek Mapanget," ujarnya.
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel mengatakan, pihak kepolisian kini telah
mengamankan FL dan memeriksa 6 orang saksi untuk dimintai keterangan. Mengingat usianya
masih termasuk kategori anak, polisi tak mau gegabah. "Pelaku dijerat pasal 340 KUHP dengan
ancaman hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara, namun langkah-langkah hukum yang
dilakukan tetap menggunakan UU Perlindungan Anak," ujar Benny.

Studi Kasus dari Sudut Pandang Penulis


Menurut pendapat penulis, penikaman atau biasa disebut dengan pembunuhan adalah suatu
perbuatan/tindakan menghilangkan nyawa seseorang dengan cara melanggar hukum, penikaman
biasanya dilatarbelakangi oleh bermacam-macam motif misalnya cemburu, dendam dan
sebagainya. Dalam kasus yang saya ulas pada paper ini mengulas tentang
penikaman/pembunuhan oleh siswa kepada gurunya. Kasus ini dibilang cukup memilukan
karena perlakuan yang tidak manusiawi yang dilakukan oleh seorang murid pada gurunya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Sungguh mengerikan dunia ini ketika pebunuhan marak terjadi dan terdengar biasa saja
dikalangan masyarakat. Dari berita mengenai pembunuhan ini sebaiknya kita dapat berhati-
hatidengan siapapun, kapanpun dn dimanapun, karena kita tidak tau apa yang dapat
membahayakandiri kita sendiri.
Berita mengenai pembunuhan ini termasuk sisi negatif dari perkembangan teknologi
daninformasi. Dikhawatirkan berita mengenai pembunuhan ini akan mempengaruhi
kepribadianAtau psikologis bagi sejumlah masyarakat seperti kekhawatiran dan ketakutan ketika
keluarrumah walaupun kejadian seperti ini bisa terjadi dirumah sendiri. Bahkan bisa
saja kekhawatiran ini akan berpengaruh terhadap pergaulan terhadap anak. Terlepas dari
kekhawatiran itu semua, kita harus menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak
kita sejak dini dan memilih berita yang baik untuk didengar anak- anak kitaserta selalu
mengawasi anak-anak kita agar tidak terjerumus dalam perilaku yang buruk.

Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari
diripelaku pelanggar HAM, diantaranya adalah:
1) Sikap egois atau terlalu mementing diri sendiri.
2) Rendahnya kesadaran HAM.
3) Sikap tidak toleran.

Faktor Eksternal, yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, diantaranya sebagai berikut:
1) Penyalahgunaan kekuasaan
2) Ketidaktegasan aparat penegak hukum
3) Penyalahgunaan teknologi

Saran

1. Perlunya peran orang tua dalam mengatasi perilaku anak yang menyimpang adalah
memberikan pendidikan etika sopan santun kepada anak. Di samping itu, orang tua juga harus
menjelaskan serta mempraktekkan gaya hidup yang sesuai dengan etika moral yang berlaku di
masyarakat.

2. Bagi siswa diharapkan dapat lebih memperhatikan lingkungan pergaulan agar tidak
terpengaruh oleh perilaku-perilaku penyimpangan. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
● Dewantara, Agustinus W. 2017. Filsafat Moral Pergumulan Etis Keseharian Hidup
Manusia.Yogyakarta:PT Kanisius.
● https://www.inews.id/daerah/regional/polisi-tetapkan-siswa-tersangka-baru-penikaman-
guru-hingga-tewas-di-manado-ini-perannya
● https://www.tribunnews.com/regional/2019/10/26/polisi-kembali-tetapkan-seorang-sisw
jadi-tersangka-kasus-penikaman-guru-smk-di-manado
● https://video.tribunnews.com/view/101895/kronologi-penikaman-guru-oleh-siswa-smk-di
manado
● Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).
● Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).
● Dewantara, A. W. (2016). POLITIK MENURUT FOUCAULT DALAM “THE
ARCHAEOLOGY OF KNOWLEDGE” DAN RELEVANSINYA BAGI
MULTIKULTURALISME INDONESIA. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik,
15(8), 12-22.
● Putri, S. A. B., & Dewantara, A. (2018). PENJARA, SENGSARA ATAU SEJAHTERA.
● Priskila, P., & Dewantara, A. MARAKNYA KASUS PEMBUNUHAN DITINJAU
DARI TEORI REFLEKSI HATI NURANI MANUSIA DAN MORALITAS
INTRINSIK.
● Dewantara, A. KASUS PEMBUNUHAN JUNKO FURUTA DITINJAU DARI TEORI
HATI NURANI SESAT.
● Dewantara, A. pembunuhan wanita terikat rafia.

Anda mungkin juga menyukai