Disusun oleh :
1. Feri, Isnanto_C1071231006
2. Maulana Malik Ibrahim_C1071232002
3. Fauzan Ma'mun _C1071231015
4. Muhammad Riski Saputra_C1071231055
5. SONIA _C1071231047
6. Faturrahman Yasir Pratama_C1071231010
7. Mihedel Pernanda_C1071231035
8. Muhammad Rizki Nurulloh_C1071231023
9. Dzaky Ariqoh Ardiawan_C1071231039
10. Dimas Prasetia_C1071231031
11. Viktorianus Guruh_C1071231019
12. Yarusuta_C1071231051
13. Bagus Rahadi_C1071231027
14. Elvis Frisley_C1071231043
1
A. Latar belakang
Video pendek berdurasi 50 detik ini tersebar melalui media sosial dan
memberikan gambaran yang sangat mengejutkan tentang apa yang terjadi. Dalam
video tersebut, FH dipaksa oleh sejumlah teman sebayanya untuk melakukan
tindakan yang sangat tidak manusiawi, yaitu mencoba menyetubuhi seekor
kucing. Bahkan lebih mencengangkannya lagi, peristiwa ini direkam oleh teman-
teman sebayanya yang hanya menyaksikan kejadian tersebut sambil
mengabadikannya menggunakan telepon genggam.
2
sesaat, melainkan suatu kondisi psikologis yang menghantui dan berlangsung
dalam jangka waktu lama. Penting untuk dipahami bahwa depresi adalah penyakit
serius yang dapat mempengaruhi seseorang secara fisik dan mental.(Zakiyah
E,2017).FH menjadi depresi dan kehilangan minat terhadap banyak hal dalam
hidupnya. Ia mulai menolak makan dan minum, yang akhirnya sangat
mempengaruhi kesehatan fisiknya. Ketika seseorang menolak makan dan minum,
tubuh mengalami kekurangan nutrisi, kekurangan energi dan kelemahan umum.
Keadaan semakin memburuk hingga akhirnya FH dirawat di rumah sakit.
Meskipun semua upaya medis untuk membantu FH, termasuk terapi psikologis
dan pengobatan, sayangnya tidak ada yang bisa menyelamatkan nyawanya. Dia
memiliki diagnosis yang sangat serius, termasuk dugaan depresi, tifus, dan
ensefalitis.
Dari segi dampak jangka panjang, perundungan ini tidak hanya melukai
keluarga FH. Dampaknya terus berlanjut dan menyebar ke seluruh masyarakat.
Munculnya insiden penindasan dalam berita telah meningkatkan kesadaran akan
keseriusan penindasan dan dampak buruknya. Dari sini kita dapat menyimpulkan
bahwa penindasan tidak hanya berdampak pada korban secara individu, namun
juga mempunyai dampak sosial yang penting. Kasus-kasus seperti ini
menunjukkan bahwa perundungan (bullying) bisa menjadi masalah serius, yang
dalam kasus paling tragis bisa mengakibatkan kematian korbannya. Ini adalah
contoh nyata bagaimana intimidasi bukan hanya masalah antarpribadi, namun
masalah sosial yang lebih luas yang memerlukan perhatian dan tindakan kolektif.
Kesadaran akan dampak jangka panjang dari jenis penindasan ini penting untuk
mendorong perubahan dan pencegahan di masyarakat.
Selain itu, kasus ini membawa isu serius tentang peran teknologi dan media
sosial dalam menyebarkan kekerasan serta memicu perasaan malu kepada korban.
Video ini awalnya hanya beredar dalam grup WhatsApp warga setempat, tetapi
kemudian menjadi viral, mendapatkan perhatian yang lebih luas, dan memicu
berbagai reaksi dan komentar dari masyarakat.
3
Lebih dari sekadar sebuah insiden perundungan, kasus ini adalah cerminan
dari kegagalan masyarakat kita untuk melindungi anak-anak, serta masalah serius
yang masih berlangsung, yaitu perundungan atau bullying di kalangan anak-anak.
Kasus seperti ini tidak boleh dianggap sebagai insiden terpencil, tetapi harus
menjadi isu sosial dan budaya yang menggerakkan kita semua. Kita perlu
membahas bagaimana kita dapat mencegah perundungan dan melindungi anak-
anak kita.
Sejalan dengan tema makalah ini, kita akan mencoba mengaitkan kasus ini
dengan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara kita. Bagaimana perilaku
seperti ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang mengutamakan
kemanusiaan, persatuan, dan keadilan. Selain itu, kita juga akan mencari solusi
dan saran tentang bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam mencegah
perundungan dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Rumusan masalah
4
C. Landasan Teori
Pancasila sebagai Landasan serta Pedoman dalam kasus ini
5
memastikan bahwa kemanusiaan, persatuan dan keadilan tetap menjadi prinsip
utama dalam interaksi sosial kita.(Namira, Elsa, et al.2022)
3. Keadilan Sosial
4. Demokrasi Terpimpi
7
penerapan Pancasila mengajarkan kita untuk mempertanggungjawabkan
perbuatan kita dan menjaga moral sejalan dengan keyakinan agama. Tindakan
perundungan merupakan pelanggaran nilai moral dan etika agama. Penerapan
nilai ini mendorong kita untuk menghindari tindakan yang merugikan orang
lain dan memastikan bahwa tindakan kita konsisten dengan nilai-nilai agama.
Dengan memahami dan menerapkan teori Pancasila dalam kasus perundungan ini,
kita diberi landasan yang kuat untuk:
8
D. Analisisa
Salah satu nilai dasar Pancasila adalah kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kasus perundungan ini mencerminkan ketidakpatuhan terhadap nilai ini.
Tindakan kejam yang menyebabkan kematian anak tersebut adalah contoh
nyata bagaimana tindakan yang sangat tidak beradab dapat merusak martabat
manusia. Dalam penerapannya, Pancasila mengajarkan kita untuk
memperlakukan setiap individu dengan adil dan menghormati hak-hak
dasarnya. Oleh karena itu, dalam menyelesaikan kasus ini, kita harus
menekankan bahwa keadilan dan perlindungan martabat manusia harus
ditempatkan di atas segalanya.
2. Persatuan Indonesia
9
3. Keadilan Sosial
10
pendidikan dan kesadaran masyarakat harus mencakup penghargaan terhadap
nilai-nilai moral dan etika agama sebagai bagian dari solusi dan penyelesaian
kasus ini.
solusi dan tindakan konkrit yang dapat diambil berdasarkan nilai-nilai Pancasila
untuk mengatasi perundungan yang tragis dan ekstrim ini. Ada beberapa langkah
yang perlu dipertimbangkan:
11
Mengintegrasikan prinsip demokrasi terpimpin ke dalam Pancasila berarti
mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan
perundungan. Komite anti-intimidasi atau forum serupa dapat dibentuk di tingkat
komunitas, sekolah, dan regional untuk melibatkan orang tua, guru, dan warga
dalam pencegahan intimidasi. Masyarakat harus mempunyai kesempatan untuk
berpartisipasi, memantau pelaksanaan tindakan pencegahan dan bekerja sama
dengan pihak berwenang. Prinsip ini menciptakan keputusan yang demokratis dan
melibatkan semua pihak dalam menyelesaikan kasus serupa di masa depan.
12
E. Kesimpulan
Dapat kami simpulkan dari kasus yang menimpa Bocah di Tasikmalaya atas
dasar Perundungan atau Bullying adalah melanggar nilai-nilai Pancasila. Karena
Pancasila memberikan pedoman moral dan etika yang sangat penting dalam
menangani kasus-kasus perundungan yang tragis dan ekstrim. Kemanusiaan,
persatuan, keadilan, demokrasi, serta nilai-nilai moral dan etika agama menjadi
pilar yang menjadi pedoman tindakan penyelesaian kasus-kasus perundungan
seperti ini.
13
Daftar Pustaka
21
SEBAGAI
71.
14