Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PAPER FILSAFAT MORAL

“SERANGAN BOM BUNUH DIRI DI MEDAN DI TINJAU DARI ETIKA, HATI


NURANI SESAT, HUKUM DAN NILAI”

Disusun Oleh:

RIAN PRA PANCA PUTRA 52415032

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Akuntansi

Universitas Katolik Widya Mandala Madiun

2019
ABSTRAK
Etika merupakan bagian kehidupan bagi manusia, jika tidak ada etika maka
kehidupan manusia tidak beraturan. Sama halnya yang terjadi pada kasus bom bunuh diri
di Medan. Pelaku ini sangat kurang dalam hal etika yang ada selama ini. Pelaku bisa jadi
terindikasi memiliki hubungan dengan organisasi ISIS. Dalam paper ini ingin
mengkaitkan kasus ini dengan teori-teori yang berada di Diktat Filsafat Moral yang
ditulis oleh Agustinus W Dewantara, yaitu Etika, Hati Nurani Sesat, Hukum dan Nilai.
Sehingga diharapkan dapat dimengerti betapa kejamnya tindakan bom bunuh diri.
Kata Kunci : Bom Bunuh Diri, Etika, Hati Nurani Sesat, Hukum, Nilai
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada tahun 2018 silam, Indonesia dikejutkan oleh bom bunuh diri yang dilakukan
oleh satu keluarga di Surabaya. Sasaran yang dituju oleh satu keluarga ini adalah Gereja
Katolik Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro dan GPPS Jemaat Sawahan. Setelah
beberapa hari silam, terjadi juga ledakan di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo dan
Polrestaber Surabaya. Dari rentetan kejadian tersebut bisa pelaku ini telah terkait dengan
kelompok Terorisme ISIS.
Pada tahun 2019 ini pun, Indonesia dikejutkan kembali oleh ledakan bom bunuh
diri di Medan, tepatnya di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Bom bunuh diri ini
meledak sekitar jam 08:35 WIB di halaman Polrestabes Medan. Pelaku ini mengaku
ingin membuat SKCK kepada Polisi penjaga. Setelah melewati pos penjagaan pelaku ini
berjalan ke kantor Bag Ops dan kemudian meledakkan dirinya. Pada saat itupun
Polrestabes Medan sedang disibukan dengan aktivitas pembuatan SKCK. Di dalam
kejadian tersebut berjatuhan korban diantaranya empat polisi, satu karyawan, satu
mahasiswa dan empat kendaraan dinas rusak. Dalam hal ini Karopenmas Mabes Polri
langsung mengerahkan Densus 88 untuk menginvestigasi kejadian bom bunuh diri
tersebut. Dalam kejadian ini masyarakat dihimbau untuk berhati-hati jika ada seseorang
yang mencurigakan.
PEMBAHASAN

A. Kasus
Bom bunuh diri meledak di halaman Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu
(13/11). Pelaku awalnya datang ke Polrestabes sekira pukul 08.20 WIB. Pelaku berjalan
kaki masuk dari pintu depan penjagaan. Petugas jaga Bripda Kristian Simanjuntak
meminta pelaku melepas jaket ojol yang dikenakannya. "Pelaku mengaku akan membuat
SKCK, dan selanjutnya pelaku berjalan menuju ke dalam halaman," kata Kepala Divisi
Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal kepada wartawan. Pelaku berjalan menuju ke arah
depan kantor Bag Ops. Sampai di depan mobil dinas Kabag Ops pukul 08.35 WIB pelaku
meledakkan diri. Warga yang sedang mengurus SKCK seketika berhamburan keluar
Mapolrestabes. Akibat ledakan tersebut, mengakibatkan empat polisi, satu karyawan serta
satu mahasiswa terluka. Selain itu, empat kendaraan dinas termasuk dua truk rusak.
Warga yang mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di
Polrestabes Medan berhamburan menyelamatkan diri, saat terjadi ledakan, Rabu (13/11).
Lila, saksi mata di lokasi yang juga sedang mengurus SKCK melihat banyak serpihan
benda berserakan usai terjadi ledakan. "Tiba-tiba terdengar suara menggelegar, orang
berhamburan. Saya lihat asap putih membumbung, dan semacam batu-batu berserakan,"
kata Lila. Warga Sidorejo, Langkat itu tiba di Polresta Medan sekira pukul 08.15 WIB.
Lila lantas berhamburan keluar bersama warga lainnya.
Bom diduga bunuh diri meledak di halaman Polrestabes Medan, Sumatera Utara,
Rabu (13/11). Saksi mata di lokasi, Andre (27) melihat benda menyerupai pelat
kendaraan terlempar sejauh 50 meter. "Ada semacam serpihan terlempar, kira-kira
ukurannya hampir sebesar pelat," ujar Andre. Andre yang sehari-hari berjualan bubur
ayam di dekat Polrestabes Medan mendengar suara ledakan sekali. Tidak lama setelah
itu, warga berhamburan keluar dari Mapolrestabes. Pantauan di lokasi, kondisi di sekitar
Polrestabes masih ramai. Warga dan wartawan dilarang untuk masuk ke kompleks
Polrestabes.
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di Mapolrestabes
Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11). Pantauan merdeka.com di lokasi kejadian, terlihat
Kapolres Medan Kombes Pol Dadang Hartanto memantau sejumlah titik di luar Polres,
termasuk di samping warung. Dadang menandai titik, kemudian memfotonya. Belum
diketahui pasti terkait penandaan titik tersebut. Wartawan belum bisa mendapat
konfirmasi lantaran akses ke Polrestabes diperketat. Selain itu, polisi menutup jalan
menuju Mapolrestabes Medan. Ratusan polisi berjaga di sekitar lokasi.
Terjadi ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolresta Medan, Sumatera Utara,
Rabu (13/11). Ledakan terjadi sekira pukul 08.45 WIB. Karopenmas Mabes Polri Brigjen
Dedi Prasetyo menuturkan, hingga saat ini polisi masih melakukan olah TKP. "Ya betul,
saat ini sedang dilaksanakan olah TKP oleh Densus dan Polda Sumut," kata Dedi kepada
wartawan. Dedi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.
"Menunggu hasil investigasi lebih lanjut," terangnya. ( dikutip merdeka.com)
B. Teori-Teori

Serangan Bunuh Diri

Dikutip dari Wikipedia, Serangan Bunuh Diri ialah serangan yang dilakukan oleh
satu atau kelompok orang untuk membunuh orang-orang disekitarnya dan bermaksud
untuk turut mati dalam proses serangan tersebut. Di zaman modern ini, serangan seperti
itu seringkali dilakukan dengan bantuan peralatan seperti bom, kendaran, dan sebagainya.
Sebenarnya serangan bunuh diri ini sudah dikenal pada zaman Perang Dunia ke II di
Pasifik. Dimana kala itu kapal-kapal perang Sekutu diserang oleh pilot-pilot Kamikaze
jepang dengan menerbangkan pesawat terbang mereka yang mana didalam pesawat
tersbut terdapat bahan peledak.

Etika

Dikutip dari Diktat Filsafat Moral, Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu
“ethos” yang berarti “custom” atau kebiasaan yang berkaitan dengan tindakan atau
tingkah laku manusia, yang juga berarti “karakter” manusia. Ethos sendiri memilik
makna “anaction that is one’s own”, atau suatau tindakan yang dilakukan seseorang dan
menjadi miliknya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa etika adalah filsafat tentang tindakan
manusia sebagai manusia (human action). Suatau tindakan itu mempunyai nilai etis bila
dilakukan oleh manusia dan dalam kerangka manusiawi.
Menurut, Soegarda Poerbakawatja, Etika sendiri ialah suatu ilmu yang
memberikan arahan, acuan, serta pijakan kepada suatu tindakan manusia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia etika ini dikenal sebagai :

1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang hak serta kewajiban
moral.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Hati Nurani Sesat

Dikutip dari Diktat Filsafat Moral, Hidup manusia tidak hanya mengalir begitu
saja, melainkan juga dibentuk oleh banyak faktor, seperti lingkungan sekitar, tradisi,
peraturan, relasi kemanusiaan satu dengan yang lain. Menurut St Thomas, bahwa
kesesatan hati nurani ada 2 yaitu kesesahatan hati nurani invincible (tak bisa ditundukkan/
tak bisa diatasi) dan kesesatan hati nurani inculpable (tak bisa dipersalahkan/takbisa
dihukum), orang dapat luput dari perbuatan yang secara moral jahat. Artinya, bila ia
berbuat jahat atas dorongan hatinya yang sesat invincible dan inculpable,perbuatan
jahatnya secara moral tidak bisa ditanggungkan keadaanya. Jadi, jika kesesatan vincible
(bisa diatasi) dan clupable (bisa dipersalahkan), tanggung jawab perbuatan
buruk/jahatnya ada pada si pelaku.

Di dalam Diktat Filsafat Moral kesesatan culpable sendiri ialah kesesatan


mengenai apa yang harus diketahui oleh seseorang pribadi atau kesesatan itu mengalir
dikelalaian/kesembronoan pada pihak pelaku, sedangkan kesesatan vincible ialah
tanggung jawab perbuatan atas buruk/jahatnya ada pada si pelaku.

Hukum

Didalam Diktat Filsafat, Hukum dalam bahasa Latin, “lex”. Lex berasal dai (1)
“ligare”: mengikat; (2) “legere”: menghimpun, membaca. Mana yang lebih tepat dari
keduanya, bukan soal. Hukum adalah itu yang mengikat, namunsekaligus merupakan itu
yang kita baca sebagai aneka peraturan yang dihimpun bersama.

Sedangkan menurut Wikipedia, Hukum adalah sistem yang terpenting dalam


pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan
kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, dan masyarakat dalam berbagai cara dan
bertindak, sebagai perantara utama hubungan sosial antar masyarakat terhadap
kriminalisasi dalam hukum pidana.

Nilai

Dikutip dari Diktat Filsafat Moral, Nilai itu semacam produk yang dihasilkan dari
penjelajahan etika. Nilai menjadi semacam prestasi dari aktivitas pendalaman ilmu
normatif, etika. Suatu nilai berkaitan dengan perbuatan manusia yang artinya, perbuatan
manusialah (dalam makna “perbuatan” ini dicakup pula aktibitas berpikir,
mempertimbangkan, memutuskan, mempraktikan, menindak lanjuti, dan seterusnya)
yang berlangsung berprakara dengan suatu nilai.

Secara Fenomenologis, nilai itu berhubungan dengan peristiwa suatu tindakan.


Tetapi sekaligus mengatasinya dalam arti demikian suatu nilai memiliki dimensi
transdental. Nilai dalam hubungannya dengan perbuatan manusia jelas langsung menyoal
yang menggerakkan kehendak (will). Di sini kehendak tidak boleh dipikirkan dalam
hubungannya sebagai fakultas yang sama sekali terpisah dan akal budi manusi. Kehendak
jelas memaksudkan produk dari pertimbangan-pertimbangan akal budi manusia sebagai
demikian. Kehendak ini adalah fase langsung dan paling dekat sebelum tindakan. Jika
nilai itu baik, ia menggerakan manusia untuk mengejarnya, tapi jika buruk , nilai itu
menggerakan manusia untuk menghindarinya

Nilai adalah mendesakkan eksekusi suatu tindakan. Karena proses perbuatan


manusia jelas bukan melulu produk dari insting, nilai yang ditemukan oleh akal budi
pastilah tidak tunggal, melainkan beragam. Jadi keberagaman nilai disebabkan oleh
kompleksitas pertimbangan budi manusia.

BOM BUNUH DIRI DI MEDAN DI TINJAU DARI ETIKA

Sudah jelas dari penjelasan diatas etika ini berupa tindakan-tindakan manusia
yang mempunyai nilai etis. Jadi serangan bom bunuh diri di Medan ini sangat jauh dari
etika yang ada. Dimana serangan bom bunuh diri bisa membahayakan dirinya sendiri dan
orang-orang yang berada disekitarnya. Apa yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri
sangatlah tidak etis dipandang oleh etika sendiri. Tindakan ini jelas tidak manusiawi
bahkan melanggar aturan didalam etika. Menurut Soegarda Poerbakawatja, Etika sendiri
ialah suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan, serta pijakan kepada suatu tindakan
manusia. Berarti, jika kasus inipun dikaitkan dengan pengertian yang dikemukan oleh
Soegarda Poerbakawatja, bom bunuh diri bukan lah memberikan arahan melainkan
memberikan kesesatan dimana yang merugikan orang lain. Jadi, apa yang dilakukan oleh
pelaku ini sangatlah tidak memiliki etika sama sekali. Tindakan inipun sangat merugikan
diri sendiri, orang disekitar dan bahkan negarapun ikut merugi.

BOM BUNUH DIRI DI MEDAN DI TINJAU DARI HATI NURANI SESAT

Jika dikaitkan dengan teori hati nurani sasat, hati pelaku ini memang betul-betul
sudah sesat dalam artian sudah tidak peduli dengan yang manusiawi ataupun
kemanusiaan. Hati nurani yang dimiliki pelaku ini sudah terhasut dengan hal-hal yang
sekiranya menurut dia itu baik padahal menurut orang sekitarnya itu sangatlah buruk dan
dilarang. Kesesatan itu muncul dari faktor-faktor yang mempengaruhi si pelaku, mungkin
saja dari ajaran yg dia pelajari, lingkungan disekitar, bahkan dia mengikuti suatu
organisasi yang dimana mengahalalkan bom bunuh diri tersebut. Sifat seperti memang
harus benar-benar kita hindari. Di dalam diktat filsafat, dituliskan bahw kesesatan yang
culpbale ialah kesesatan mengenai apa yang harus diketahui oleh seorang pribadi (jadi dia
mestinya tahu). Jadi, sebenarnya pelaku ini tahu bahwa bom bunuh diri tindakan yang
sangat menyesatkan, tetapi karena hati nurani nya mudah dipengaruhi oleh hasutan-
hasutan jadi ahti nurani yang semula memiliki tujuan menjadi kesesatan. Bisa saja, hati
nurani sesat ini sudah ia tanamakan sajak dini.

BOM BUNUH DIRI DI MEDAN DI TINJAU DARI HUKUM

Tindakan bom bunuh diri sangat dilarang keras oleh hukum termasuk hukum di
Indonesia. Kerap terjadinya tindakan bom bunuh diri sudah seharus pihak keamanan
POLRI harus bertindak dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang
bahayanya bom bunuh diri kususnya terorisme. Menurut hukum di Indonesia, bom bunuh
diri ini termasuk tindakan terorisme. Tindakan Terorisme ini sudah tertuang di Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018. Seseorang yang bertindak sebagai
terorisme ini bisa dijerat hukuman pidana dipenjara seumur hidup bahkan mati

BOM BUNUH DIRI DI MEDAN DI TINJAU DARI NILAI


Dituliskan di Diktat Filsafat, bahwasannya semua orang ini sepakat nilai dapat
dikategorikan menjadi dua kategori yaitu baik dan buruk. Dalam kasus diatas tindakan
pelaku bom dini diri ini sangatlah buruk. Melakukan bom bunuh diri sangatlah jauh dari
nilai-nilai yang ada. Bahkan di nilai-nilai keagamaan tindakan ini termasuk tindakan yang
sangat keji dan pelaku ini mendapatkan dosa besar. Melakukan hal seperti itu dianggap
sebagai nilai kejahatan, dimana akan merusak nilai-nilai kehidupan si pelaku dan orang
lain.

PENUTUP

Kesimpulan

Jadi bisa disimpulkan, melakukan bom bunuh diri itu termasuk kategori
Terorisme yang artinya kurangnya ilmu etika itu bisa membuat tindakan manusiawi
seseorang itu menghilangakan dan melakukan hal-hal yang buruk. Dalam hati nurani
sesat, pelaku ini sangat kurang mendengar hati nuraninya sendiri dan lebih mendengar
orang lain yang sudah sesat sehingga hatinyapun ikut sesat. Dalam hukum, tindakan
terorisme sangat didalarang keras diberbagai negara, termasuk Indonesia karena bisa
membahayakan kehidupan orang lain. Didalam Nilai, tindakan ini bisa merusak nilai-nilai
yang ada termasuk nilai kehidupan pelaku, nilai agama yang ada, nilai norma.
Daftar Pustaka

Dewantara, W. A. (2017). filsafat Moral. Daerah Istimewa Yogyakarta: penerbit PT Kanisius.


ISSBN, 978, 979.

Dewantara, A. KASUS PENGEBOMAN SURABAYA 2018 DI TINJAU DARI ETIKA,


TATAAN MORAL SUBJEKTIF DAN HUKUM

Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).

Kronologi Ledakan Bom Bunuhi Diri di Polrestabes Medan (dikutip dari Kompas.com) : https://
nasional.kompas.com/read/2019/11/13/12054511/kronologi-ledakan-bom-bunuh-diri-di-
polrestabes-medan?page=all

Pengertian Serangan Bunuh Diri (dikutip dari Wikipedia) :


https://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_bunuh_diri

Pengertian Hukum (dikutip dari Wikipedia) : https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum

Pengertian Etika : https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-etika.html

KUHP Terorisme : UU Nomor 5 Tahun 2018.pdf

Anda mungkin juga menyukai