TENTANG MANUSIA
Dosen Pengampu
Ance Marintan Damayanti Sitohang, S.P, M.Div., M.Th.
Disusun Oleh
Eirene Anjeli Nababan (201101076)
Siska Olivia Pangaribuan (201101118)
Fasih Deis Ningsih Harefa (201101014)
Sweety Yulia glenesia Saragih (201101162)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan
kasih-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah atau Paper ini. Penyusunan Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Agama Kristen Protestan tentang “Tinjauan Teologis Etis
Kristen Tentang Manusia”. Selain itu, tujuan dari penyusunan Makalah ini untuk menambah
wawasan tentang pengetahuan akan Pengertian Manusia, Siapa Manusia, Hakikat Manusia
dan Konsep-Konsep Manusia, serta Pandangan-Pandangan Teologi Kontemporer mengenai
Manusia dan Mada Depannya.
Penyusunan makalah ini juga tidak lepas dari bimbinngan berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ance Marintan Damayanti Sitohang selaku dosen
Mata Kuliah Agama Kristen Protestan kami yang telah membimbing kami agar dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
semua yang telah membantu menjelaskan sistematika pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih
dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...……..…ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….......…iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………..1
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………..1
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………...1
BAB II KLIPING
2.1 KUMPULAN KLIPING……………………………………………………...……3
2.2 KESIMPULAN SELURUH KLIPING…………………………………......……12
BAB III PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN MANUSIA MENURUT PEMIKIRAN MODERN…………….14
3.2 SIAPAKAH MANUSIA MENURUT PEMIKIRAN MODERN………………..14
3.3 PANDANGAN KRISTEN TENTANG HAKIKAT MANUSIA………………..14
3.4 KONSEP MANUSIA MENURUT ALKITAB…………………………………..18
3.5 KONSEP MANUSIA MENURUT NON ALKITAB……………………………19
3.6 PANDANGAN TEOLOGI KONTEMPORER TENTANG MANUSIA DAN
MASA DEPANNYA………………………………………………………………………...20
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN………………………………………………………..………….21
4.2 SARAN…………………………………………………………………………...21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....………….22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian manusia dan siapakah manusia menurut pemikiran-
pemikiran modern.
b. Untuk mengetahui hakikat-hakikat manusia menurut pandangan Kristen.
c. Untuk mengetahui konsep-konsep manusia menurut Alkitab dan non Alkitab.
1
d. Untuk mengetahui pandangan-pandangan teologi kontemporer tentang manusia dan
masa depannya.
2
BAB II
KLIPING
3
Di lokasi, didapati delapan pemuda sedang menggunakan narkotika jenis ganja yang dicampur dalam
rokok. Petugas juga menyita barang bukti ganja berat 14,24 gram dalam tiga bungkus kertas warna
cokelat, lima batang rokok yang sudah bercampur daun ganja dengan berat 4,76 gram.
"Selanjutnya petugas mengamankan para pelaku dan barang bukti untuk dilakukan pengembangan
dan proses sidik selanjutnya," katanya.
3. Seorang Ibu Tewas di Tangan Anak Kandungnya, Ayah Ditusuk hingga Alami Luka Parah
Nama Koran Online : Tribunnews.com
Url :https://m.tribunnews.com/regional/2020/12/11/seorang-ibu-tewas-di-tangan-anak-kandungnya-
ayah-ditusuk-hingga-alami-luka-parah
Seorang anak di Kabupaten Muarojambi
tega menganiaya kedua orangtuanya. Ibu
tewas, sedangkan ayahnya mengalami luka
parah setelah ditusuk oleh pelaku. Peristiwa
nahas itu terjadi di Desa Penyengat Olak,
Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muarojambi,
Kamis (10/12/2020) malam.
Kasus pembunuhan itu dilakukan seorang
pria bernama FR usia (39), terhadap ibu
kandungnya inisial E usia (60).Pelaku tidak
hanya melakukan pembunuhan terhadap ibu kandungnya, ia juga melakukan penganiayaan terhadap
bapak kandungnya sendiri, MS (62).
Awalnya pelaku sempat bertengkar degan kedua orang tuanya, dengan seketika sehingga terjadi
penusukan menggunakan pisau oleh pelaku terhadap kedua orang tuanya sekira pukul 22:44 WIB,"
kata Jamil pada Jumat (11/12/2020).
Setelah mengetahui kejadian warga langsung geger, melihat korban ibu kandung pelaku ditemukan
tewas telentang dengan luka tusuk di bagian perut sebelah kiri bersimbahan darah.
"Kedua korban sempat dapatkan pertolongan, dilarikan ke rumah sakit Raden Mattaher Jambi, ibu
korban meninggal, sedangkan ayahnya mengalami luka cukup parah akibat senjata tajam," ujarnya.
Sementara pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian Polsek Jaluko.
4. Mau Lebaran, Anak Malah Tega Bunuh Ayah Kandungnya Sendiri, Aksinya Dibantu
Sepupu
Nama Koran Online : Tribunnews.com
Url :https://m.tribunnews.com/regional/2019/06/03/mau-lebaran-anak-malah-tega-bunuh-ayah-
kandungnya-sendiri-aksinya-dibantu-sepupu
Jelang Lebaran 2019, publik digegerkan dengan kasus anak bunuh orangtua kandungnya.
Darmansyah (56) meninggal dunia di tangan anaknya sendiri.
Pelaku bernama Nia (31) merupakan anak
kandung korban. Nia bekerjasama dengan
sepupunya, Arma (32), tega menganiaya ayah
kandungnya sendiri. Kedua pelaku saat ini
4
ditetapkan sebagai tersangka setelah diamankan polisi. Kedua pelaku tega menganiaya korban
menggunakan helm hingga tewas.
Saat ditanya penyebab awal terjadi keributan, Nia mengaku kejadian nahas tersebut berawal dari
selisih paham. Sudah lama. Perkara harta warisan sertifikat tanah. Bagai bom waktu yang meledak,
puncaknya terjadi pada Sabtu (1/6/2019).
"Dari dulu tidak pernah akur. Saya juga bukan dia yang rawat dari kecil. Gara-gara sertifikat rumah
yang ada di notaris mau diambil sama dia," ujar Nia.
5
Adanya pertambangan, tidak hanya mengubah fungsi dan bentang alam, tetapi juga berdampak pada
kondisi sosial masyarakat yang hidup di daerah sekitar tambang.
Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Meiki W Paendong mengatakan, bentang alam yang berupa
kawasan perbukitan berubah fungsi menjadi tambang pasir dan batu andesit. Selain eksploitasi
sumber daya alam untuk tambang mineral yang salah satunya dilakukan di kawasan bentang alam
karst.
Data Walhi mengungkap, sampai saat ini terdapat 437 izin usaha pertambangan (IUP) di Jawa Barat.
Dari jumlah tersebut, jenis tambang yang beroperasi adalah galian pasir, batu, kapur, emas, pasir
besi, pasir kuarsa, dan tembaga.
Meiki menyebut, ke depan agenda advokasi Walhi Jawa Barat adalah mendesak dan mendorong
diberlakukannya moratorium izin usaha pertambangan di kawasan tersebut. Moratorium izin tersebut
bertujuan untuk meredam laju kerusakan bentang alam Jawa Barat yang semakin parah.
"Pada masa moratorium, pemerintah daerah agar melakukan audit lingkungan, penegakan hukum
terhadap praktik tambang ilegal dan konservasi air tanah," katanya menambah.
6
Kerusakan lingkungan yang disebabkan
pembangunan dan pengoperasian gedung
telah mencapai rekor tertinggi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
melaporkan pembangunan dan
pengoperasian gedung menyumbang lebih
dari sepertiga emisi karbon dioksida
(CO2) global tahun lalu. Emisi yang
dihasilkan dari menjaga bangunan hunian
dan non-hunian global tetap berjalan, serta
pembangunan gedung baru, menghasilkan
38 persen dari total emisi CO2 terkait energi global.
PBB mendasarkan angkanya pada database Badan Energi dan Neraca Energi Dunia Internasional,
yang berisi statistik tentang keseimbangan energi negara-negara OECD dan non-OECD. Sementara
konsumsi energi bangunan global tetap stabil dari tahun ke tahun, emisi CO2 terkait energi dari
pengoperasian bangunan saja naik pada tahun lalu menjadi 9,95 gigaton (9,95 miliar ton), atau 28
persen dari total emisi CO2 terkait energi global.
Peningkatan emisi sektor bangunan disebabkan oleh penggunaan batu bara, minyak dan gas alam
secara terus menerus. Termasuk semua cara yang tidak ramah lingkungan untuk menghasilkan
energi, seperti pemanas dan memasak. Dengan masuknya emisi dari industri konstruksi bangunan,
total emisi CO2 industri terkait energi global tercatat sebesar 38 persen, turun sedikit dari 39 persen
pada 2018.
7
"Dengan begitu kemampuan kita menangkap air akan menurun drastis karena pohon-pohon untuk
memproses air itu semakin habis akibat kerusakan hutan dan lahan," katanya.
"Kalau ini terjadi maka tentu akan memperparah ketersediaan air kita karena pulau-pulau kita di
NTT ini 98 persen di antaranya sangat kecil," ia menambahkan.
11. Cerita Buruh Perempuan yang Alami Diskriminasi Gender di Lingkungan Kerja
Nama Koran Online : detiknews
Url : https://news.detik.com/berita/d-3374132/cerita-buruh-perempuan-yang-alami-diskriminasi-
gender-di-lingkungan-kerja
Buruh perempuan masih menghadapi
berbagai masalah kekerasan berbasis gender
di lingkungan kerja. Bentuk kekerasan ini
muncul dalam berbagai wujud.
Ketua Umum Federasi Buruh Lintas Pabrik
(FBLP) Jumisih mengatakan, pelecehan
seksual termasuk dalam kategori kekerasan
berbasis gender. Pelecehan ini menjadi
momok bagi setiap buruh perempuan yang
bekerja di pabrik.
Ia mengatakan, FLBP telah melakukan sebuah penelitian yang didasarkan pada wawancara langsung
kepada korban. Setidaknya sudah ada 25 kasus pelecehan seksual yang terjadi sejak tahun 2012.
8
"Beberapa waktu lalu kita lakukan penelitian dengan pendeketan persuasif. Sebenarnya ada enggak
sih korban pelecehan di tempat kerja? Lalu diperoleh informasi ada 25 kasus di 25 perusahaan di
zona industri. Ini hal yang mengejutkan. Satu saja kasus harus kita hadapi dan menjadi tanggung
jawab bersama," kata Jumisih.
Pernyataan ini disampaikannya saat acara peluncuran Sekolah Buruh Perempuan di Aula Balai Dinas
Ketenagakerjaan Jakarta Utara, Jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (17/12/2016).
Terhadap temuan itu, Jumisih kemudian menyampaikan kepada pihak Kawasan Berikat Nusantara di
Kawasan Cakung, Jakarta Utara.
Hasilnya muncul kesepakatan untuk membuat sebuah kawasan bebas pelecehan seksual. Menurutnya
ini adalah sebuah langkah preventif agar pelecehan kasus seksual tidak terulang.
Luviana seorang mantan reporter dari stasiun televisi swasta juga mengatakan kekerasan berbasis
gender juga terjadi di industri media. Ia mengatakan ada diskriminasi dalam perlakuan terhadap
sesama jurnalis wanita.
"Saya ceritakan kalau dalam hal jurnalis. Ada juga perbedaan perlakuan di antara buruh perempuan.
Bagaimana perlakuan reporter di lapangan dengan presenter di studio itu berbeda. Presenter di studio
mendapatkan fasilitas yang baik seperti spa dan salon. Sementara reporter di lapangan mengurus diri
mereka sendiri," kata Luviana yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta.
Meski begitu, presenter di studio juga mengalami wujud kekerasan lainnya. Luviana mengatakan,
presenter wanita akan sangat dibatasi dalam makan. Bahkan ada seorang presenter yang sehari hanya
dibolehkan makan selembar roti tawar agar tidak mengalami masalah berat badan.
12. Gambaran Perempuan di Media Penyiaran Dinilai Masih Erat dengan Ketidakadilan
Gender
Nama Koran Online : kompas.com
Url : https://amp.kompas.com/nasional/read/2020/10/14/12060341/gambaran-perempuan-di-media-
penyiaran-dinilai-masih-erat-dengan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Menteri PPPA) I
Gusti Ayu Bintang Darmawati
menggatakan, hingga saat ini
ketidakadilan gender bagi perempuan
masih terjadi di media penyiaran.
Ia mengatakan, masyarakat Indonesia
cenderung masih erat dengan pandangan
patriarki yang mempersepsikan peran
utama perempuan ada di ranah domestik,
misalnya sebagai ibu rumah tangga.
Gambaran tersebut dapat dilihat melalui
media penyiaran.
"Gambaran perempuan saat ini yang dapat kita lihat melalui media penyiaran masih lekat dengan
ketidakadilan gender, di antaranya terletak pada stereotipe," ujar Bintang dalam diskusi bertajuk
‘perempuan dan media’, Rabu (14/10/2020).
9
"Perempuan hanya diberikan peran pada sektor domestik serta isu kehamilan, pengasuhan dan
pendidikan," kata dia.
Bintang mengatakan, praktik eksplotatif juga terjadi pada perempuan di media penyiaran, contohnya,
kasus prostitusi.Isi pemberitaan di media penyiaran dinilai cukup mengeksploitasi perempuan dari
berbagai sisi.
"Demikian juga kekerasan, di mana kasus-kasus perkosaan yang kerap menyalahkan dan
menganggap perempuan sebagai pemicu perkosaan," ujar dia.
Menteri PPPA mengatakan, perempuan harus diberikan akses dan kesempatan lebih luas sehingga
potensi dan kemampuannya pun berkembang maksimal.
"Saya yakin pemberdayaan perempuan adalah kunci dari kesuksesan pembangunan bangsa,
perjuangan perempuan untuk dapat didengar, dipertimbangkan, dan menempati posisi penting masih
menjadi permasalahan bagi kita semua," ujar Bintang.
Bintang mengatakan, dibutuhkan upaya serius untuk meminimalisir ketidakadilan gender pada media
penyiaran.
10
Meskipun diskriminasi berbasis gender terhadap perempuan dan anak perempuan tersebar luas di
negara berkembang, India adalah salah satu penyebab terburuknya. Diskriminasi perempuan, yang
dimulai di dalam rahim, berlanjut sepanjang hidup perempuan.
Sebuah survei oleh Thomas Reuters Foundation menemukan bahwa India adalah tempat paling
berbahaya keempat di dunia bagi perempuan. Di India, kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi
dalam berbagai bentuk. Kejahatan bisa dalam bentuk melempar cairan asam hingga pembunuhan. Ini
juga termasuk kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual di tempat kerja.
Menurut para pelaku serangan asam terhadap perempuan, mereka melakukannya dengan alasan
terjadi pelanggaran norma budaya. Dana Kependudukan PBB melaporkan bahwa hingga 70 persen
wanita menikah berusia 15-49 tahun di India menjadi korban pemukulan atau pemaksaan seks.
Selain itu, di India terdapat tradisi mas kawin, di mana para orang tua harus membayar sejumlah
besar uang untuk menikahkan anak perempuan mereka. Ini dianggap sebagai salah satu alasan
mengapa anak laki-laki lebih disukai dibanding perempuan.
11
Fasilitas tak memadai dari kantor juga kerap dirasakan perempuan. Menurut Endah masih sedikit
perusahaan yang memberikan cuti haid di luar cuti tahunan. Selain itu ruang laktasi untuk ibu
menyusui dan tempat penitipan anak yang minim disediakan.
"Terakhir beban ganda. Stigma masyarakat masih perempuan hanya pengurus rumah tangga dan itu
justru akan didukung oleh RUU ketahanan keluarga. Itu harus kita lawan," tutupnya.
15. Megawati: Saya Kesepian, Banyak Perempuan Tak Mau Masuk Politik
Nama Koran Online : kompas.com
Url : https://nasional.kompas.com/read/2019/12/23/05350041/megawati-saya-kesepian-banyak-
perempuan-tak-mau-masuk-politik
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila sekaligus Presiden kelima
RI Megawati Soekarnoputri merasa heran
lantaran saat ini banyak perempuan hebat,
tetapi jarang yang mau masuk ke politik.
Hal itu disampaikan Megawati saat
membuka acara BPIP yang bertajuk
"Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju" di
Hotel Ritz-Carlton, SCBD, Jakarta, Minggu
(22/12/2019).
"Banyak kaum perempuan seperti sekarang
hebat-hebat, tapi saya merasa kesepian (di dunia politik). Banyak yang tidak mau masuk politik.
Menurut mereka, masuk politik itu tabu, itu adalah tempatnya laki-laki," tutur Megawati.
Ia mengatakan, semestinya kaum perempuan tak boleh berpikir seperti itu. Sebab, kaum perempuan
justru bisa menyuarakan aspirasinya melalui dunia politik.
Megawati mengatakan, ada banyak isu politik yang bersangkut paut dengan perempuan, di antaranya
harga berbagai kebutuhan pangan.Ia menilai seorang perempuan sejatinya sedang berpolitik ketika
memprotes harga cabai yang naik.
"Padahal, politik itu sebenarnya kalau kita mau tahu. Kalau kita bicara, umpamanya kenapa harga
cabai, bawang merah cenderung naik? Itu sebetulnya sudah berpolitik. Nanti boleh ditanyakan ke Bu
Sri Mulyani sebagai Menkeu kenapa hal itu bisa terjadi," lanjut dia.
13
BAB III
PEMBAHASAN
TINJAUAN TEOLOGIS ETIS KRISTEN TENTANG MANUSIA
2. Manusia Humanis
Pemikiran humanisme mencakup eksistensialis, ilmiah, positifisme, liberal atau populer yang
kadang-kadang saling bertentangan satu sama lain. Humanis percaya bahwa manusia adalah
bentuk eksistensi yang paling tinggi dan karenanya adalah satu-satunya objek yang pantas
disembah dan dilayani. Humanisme adalah suatu pengakuan akan rasa percaya kepada hari
kan manusia yang menolak ide tentang Allah sebagai hal yang perlu karena manusia bisa
membentuk kembali dirinya sendiri.
14
tergantung kepada Allah sebagai sumber hidup, tetapi bahwa Allah berdaulat atas hidup dan
tujuan hidup manusia.
Alkitab menggambarkan hubungan manusia dengan Allah pencipta-Nya, sebagai
tanah liat di tangan penjunan. Allah berhak dan berdaulat untuk tujuan apa benda-benda atau
peralatan tanah liat yang dibuat-Nya. Demikianlah manusia di tangan Allah pencipta, tujuan
hidupnya ditentukan oleh khalik-Nya. Agustinus, seorang teolog terkenal mengatakan bahwa
“jiwaku gelisah sampai aku menemukan kedamaian dalam Tuhan.” Ketika manusia menolak
kemakhlukkannya dan penciptaannya oleh Allah, tidak ada alasan apa pun untuk
mencarimakna hidup ini di luar diri sendiri atau masyarakatnya.
Sebagaimana disampaikan pembahasan tentang penciptaan alam semesta dan segala
isinya, Alkitab menolak teori evolusi sebagai teori asal usul, termasuk asal usul manusia,
yang sejak awal manusia berbeda secara hakiki dengan ciptaan Tuhan yang lain. Manusia
tidak berasal dari kera! Manusia bagaimanapun tetap ciptaan dan tak bisa menyamai
penciptanya meskipun dengan daya rasionalitas yang luar biasa apapun. Yang diciptakan
tidak akan menyamai pencipta, yang mencipta dari yang tidak ada menjadi ada (creatio ex
nihilo).
18
Berbeda dengan sudut pandang gender, perbedaan laki laki dan perempuan dalam seks
(biologis) adalah kodrat dari Tuhan, tidak dapat berubah apalagi di tukar. Misalnya peran dan
tanggung jawab perempuan untuk.mengandung dan melahirkan anak, tidak dapat berubah
atau di tukar dengan laki laki. Tetapi peran tanggung jawab dalam merawat dan mendidik,
yang selama ini di anggap kewajiban perempuan semata, dapat di pertukarkan atau di
kerjakan secara bersamaan dengan laki laki.peran dan tanggung jawab menurut gender
merupakan warisan satu generasi atasan ke generasi tetapi lama kelamaan di anggap alamiah,
normal, bahkan identik dengan kodrat.
19
c. Manusia: menolak Allah sebagai penciptanya
Ada beberapa pandangan lain yang dengan tegas menolak bahwa manusia itu adalah
makhluk ciptaan dan Allah adalah sang pencipta. Contohnya pandangan komunisme tentang
manusia yang didasarkan pada paham materialisme dialektis dari Marx, Engels dan Lenin.
Manusia disebut hanya mengutamakan makanan serta dikenal sebagai makhluk
ekonomis yang menjadikan kerja dan produksi kerja sebagai hakikat manusia itu sendiri
dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang berkelimpahan secara duniawi pandangan ini
mendasarkan bahwa etika dalam kehidupan manusia dan norma manusia perlu menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuan tersebut. Pandangan ini juga berpusat pada kepentingan
ekonomis dan pada kehidupan di dunia ini.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kisah penciptaan atas alam semesta adalah kesaksian Iman orang yang hidup pada
masa penulisan bagian kitab suci itu. Implikasinya adalah pengakuan dan penerimaan kita
terhadap kisah itu sebagai media penyataan Allah.
Hakikat manusia sejak awal adalah makhluk ciptaan yang segambar dan serupa
dengan Allah implikasinya adalah kita harus menerima kedaulatan Allah atas hidup dan
tujuan hidup kita, serta mendambakan relasi yang baik dengan Allah.
Manusia sebagai makhluk rasional diberi kesempatan dan kemampuan untuk meneliti,
mengembangkan dan memanfaatkan alam semesta titik implikasinya adalah kita boleh
mengagumi dan memanfaatkan sedapat-dapatnya hasil dari kesempatan dan kemampuan
manusia sebagai makhluk rasional tetapi juga harus bersikap kritis terhadap kesempatan dan
kemampuan tersebut.
Manusia ditugaskan sebagai pemelihara alam semesta titik implikasinya adalah kita
harus mengingatkan diri kita bahwa alam semesta khususnya yang menjadi lingkungan hidup
kita, bukan milik kita melainkan milik Allah. Oleh sebab itu kita berkewajiban merawat dan
memeliharanya.
Manusia diciptakan laki-laki dan perempuan supaya ya mereka hidup berpasangan dan
beranak cucu. Implikasinya adalah pernikahan itu mengkongkritkan kesatuan suami dan istri
dalam cinta kasih yang murni dan berasal dari Tuhan.
Manusia adalah makhluk sosial. Implikasinya adalah perlunya motivasi dan tindakan
untuk menyeimbangkan dimensi individu dan kolektivitas manusia.
Di dalam alkitab, ditemukan pengajaran tentang status dan peran yang ideal yaitu yang
berkeadilan gender. Implikasinya adalah status dan peran yang ideal harus diperjuangkan
sebagai pola kesejajaran status perempuan dan laki-laki.
4.2 Saran
Kita sebagai manusia yang berpendidikan memerlukan pemahaman yang luas tentang
Manusia sesuai dengan ajaran Alkitab agar tidak salah dalam mengambil tindakan. Konsep-
konsep pengajaran berdasarkan Alkitab juga perlu diimplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Sehingga dengan semakin terbukanya pikiran kita, kita dapat memilah pemikiran-
pemikiran teologis yang tepat dan benar.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Sinulingga, Risnawaty, dan Ance Marintan Sitohang. 2021. Buku Ajar Agama Kristen
Protestan. Medan: USU Press 2021.
2. Nurwardani, Paristiyanti, Daniel Nuhamara, Daniel Stefanus, Swarsono MM., Edi
Mulyono, Evawany, Fajar Priyautama, dan Ary Festanto. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah
Umum Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: Diewktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
3. Sitanggang, Murni Hermawaty. 2017. Pendidikan Agama Kristen Tahun 2017. Jember:
Digital Repository Univ.Jember
22