Anda di halaman 1dari 9

Penerapan Perbuatan Ajaran Kausalitas dalam Putusan Pengadilan Negeri

Sleman Nomor 67/Pid.B/2023/PN Smn


disusun untuk memenuhi Tugas Kuliah Mata Kuliah Hukum Pidana Kelas F
yang diampu oleh DR. Hj. Elis Rusmiati, S.H., M.H

Disusun oleh:
Kelompok 4
Riyadh Raihan D F 110110220211
Cahaya Pertiwi Putri Hamid 110110220216
Ribka Gabby Moureen Silalahi 110110220232
Fadya Nahda 110110220238
Alvero Putra Ardanka 110110220239
Kayla Baria Nanditha 110110220250

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2023
BAB I
RINGKASAN PUTUSAN

A. Kasus Posisi
Ringkasan posisi berdasarkan surat dakwaan dan keterangan beberapa saksi:
Peristiwa terjadi pada hari Selasa, tanggal 13 Desember 2022, sekitar pukul
21.30 WIB di SPBU Kasam, Jl. Babarsari No 18 C, Kel. Caturtunggal, Kec. Depok,
Sleman Yogyakarta. Billy Aris Sambonu (terdakwa atau pelaku) yang mengendarai
motor hendak datang ke SPBU dengan didorong motor yang dikendarai temannya.
Billy mengisi bensin di tempat atau bagian petugas yang bernama Diah Martanti.
Setelah itu, ternyata Billy tidak membawa uang sehingga Billy berkata sekiranya
“ninggal KTP bisa?” dan Diah menjawab bisa. Namun, selesai memesan BBM tadi,
saat Diah memintanya jaminan untuk memberikan KTP, Billy tidak mau
memberikannya. Ia malah menggeber-geberkan motornya.
Diah menghampiri Oni Yunarno dan memberitahunya mengenai Billy yang
belum membayar bensin dan tidak memberikan jaminan KTP. Oni sempat menunggu
beberapa saat dan Billy sempat mengambil pisau lipat di kantong celananya serta
memperlihatkannya kepada Oni sebagai bentuk menakut-nakuti. Billy kemudian pergi
meninggalkan SPBU tanpa membayar, diikuti teman-temannya.
Setelah sekiranya 30 menit, Billy kembali lagi ke SPBU bersama 4 orang
temannya dengan menggunakan tiga sepeda motor. Oni kemudian mendatangi Billy.
Ia mengucapkan sekiranya “kamu kan yang kos di belakang situ”, Billy menjawab
“memang kenapa kalau kos di situ”. Atas ucapan Oni tersebut, Billy merasa emosi
dan kemudian memukul dengan tangan kosong mengepal mengenai wajah Oni.
Secara reflek Oni pun menendang dan mengenai punggung Billy. Setelah itu Oni
sempat berlari walaupun sempat dikejar hingga terjatuh. Oni juga sempat ke depan
dispenser pengisian BBM dan meminta pembayaran. Oni pun juga sempat
diinjak-injak, ditendang, dan dipukul di bagian belakang kepalanya.
Teman-teman Oni lalu datang menolongnya dengan cara menarik baju para
pelaku serta berteriak-teriak ingin menelpon polisi. Setelah itu, para pelaku pergi
meninggalkan TKP dengan mengendarai motor-motornya. Angga (atasan para saksi
atau Oni) menyuruh Oni dan teman-teman lainnya untuk menutup POM bensin. Oni
kemudian diantarkan untuk diperiksa di Rumah Sakit Harjolukito oleh Windu
Kristiana dan Afriliandi Widya (saksi lain atau teman-teman SPBU Oni).
B. Surat Dakwaan
Terdakwa diajukan di depan persidangan Pengadilan Negeri Sleman karena didakwa
dengan dakwaan sebagai berikut:
● Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 170 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
ATAU
● Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 351 ayat (1) jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana.

C. Tuntutan Pidana
Tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai
berikut:
1. Menyatakan Terdakwa BILLY ARIS SAMBONU Anak dari LUKAS telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, sebagaimana diatur
dan diancam pidana dalam dakwaan alternatif Kesatu Pasal 170 ayat (1) KUHP;
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa selama 10 (sepuluh) bulan
dikurangkan selama Terdakwa ditahan dengan perintah agar Terdakwa tetap
ditahan;
3. Menyatakan barang bukti berupa: 1 (satu) buah pakaian dinas pertamina warna
merah kombinasi putih; 1 (satu) buah flashdisk KIOKIA 16GB berwarna putih
berisi rekaman CCTV kejadian pengeroyokan dan atau penganiayaan yang terjadi
di SPBU Kasam Babarsari; dirampas untuk dimusnahkan;
4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp2.000,00 (dua ribu) rupiah.

D. Putusan Hakim
1. Menyatakan Terdakwa BILLY ARIS SAMBONU Anak dari LUKAS terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Secara
bersama-sama di muka umum melakukan kekerasan terhadap orang” sebagaimana
dakwaan alternatif kesatu Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 5 (lima)
bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa: - 1 (satu) buah pakaian dinas pertamina warna
merah kombinasi putih; - 1 (satu) buah flashdisk KIOKIA 16GB berwarna putih
berisi rekaman CCTV kejadian pengeroyokan dan atau penganiayaan yang terjadi
di SPBU Kasam Babarsari; Dimusnahkan;
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp2.000,00
(dua ribu rupiah)
BAB II
ANALISIS PUTUSAN

Dalam hukum pidana dikenal ajaran kausalitas yang merupakan ajaran tentang sebab akibat.
Permasalahan sebab akibat dalam ajaran ini merupakan hal yang penting dalam penyelesaian
delik materil pada hukum pidana. Kausalitas menekankan hubungan antara kesalahan atau
ketidaksengajaan dan diberlakukan ketika suatu peraturan tindak pidana tidak berbicara
tentang perbuatan atau tindak pidananya secara sengaja. Maka dari itu, sebelum membahas
unsur kesalahan hakim akan menetapkan ada tidaknya hubungan kausal antara suatu tindakan
dan akibat yang terjadi.
Pada intinya karena akibat yang ditimbulkan merupakan unsur dari delik, maka ajaran
kausalitas diberlakukan untuk menentukan pertanggungjawaban delik yang dirumuskan
secara materiil. Berikut analisis tiga teori kausalitas jika diimplementasikan kepada kasus
pada putusan yang telah dibahas pada bab sebelumnya.
1. Teori Conditio Sine Qua Non (Syarat Mutlak)
Teori ini memandang semua sebab adalah setara. Suatu tindakan dapat dikatakan
menyebabkan suatu akibat tertentu dengan tidak melepas tindakan-tindakan
sebelumnya.
Menurut teori ini jika diimplementasikan kepada kasus yang dibahas pada
bab sebelumnya, penyebab penganiayaan terhadap Oni Yunarno adalah sebagai
berikut:
a. Billy Aris Sambonu yang tidak membawa uang untuk membayar tagihan
SPBU dan tidak mau menjaminkan KTPnya untuk sementara.
b. Petugas Diah Martanti yang menghampiri Oni sehingga Oni terlibat
dalam kejadian tersebut.
c. Oni yang reflek menendang punggung Billy setelah wajahnya dipukul
sehingga Billy menjadi lebih emosi.
d. Teman-teman Billy yang ikut menginjak, menendang, dan memukul Oni
karena masih menagih pembayaran bensin di SPBU tersebut.
2. Teori Generalisasi
Teori ini mencari satu dari sekian banyak sebab yang menimbulkan akibat.
Beberapa hal yang dapat diselidiki dari kasus di atas adalah:
a. Billy mengetahui bahwa jika ia tidak membawa uang dan tidak bersedia
memberikan jaminan untuk membayar tagihan SPBU, maka petugas
SPBU akan tetap menagih pembayaran yang seharusnya. Saat kejadian
tersebut bukannya memenuhi kewajibannya untuk membayar atau
memenuhi janjinya untuk memberikan jaminan berupa menitipkan KTP
Billy malah kabur dan kembali ke SPBU untuk melampiaskan emosinya
kepada Oni selaku korban sembari mengajak teman-temannya untuk ikut
serta dalam penganiayaan.
b. Diah Martanti selaku petugas SPBU yang melayani Billy menjadi
penyebab karena membuat Oni terlibat dalam permasalahan hingga
teraniaya.
c. Oni Yunarno yang atas kelalaiannya sendiri reflek menendang Billy
sehingga emosi Billy meluap dan berakhir dengan tindakan
penganiayaan bersama dengan teman-temannya.
Dalam teori ini ada tiga penyebab seperti yang telah dijabarkan oleh
poin-poin di atas. Setelah menentukan penyebab-penyebab tersebut, maka harus
dicari perbuatan manakah yang paling mendekati akibat dianiayanya Oni Yunarno
hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
3. Teori Individualisasi/Pengujian Causa Proxima
Dalam ajaran causa proxima, sebab adalah syarat yang paling dekat dan tidak
dapat dilepaskan dari akibat. Dalam tataran praktik dari kasus di atas, akibat dari
penganiayaan yang dilakukan oleh Billy dan Gery bisa dilihat pembuktiannya
berdasarkan hasil pemeriksaan Visum Et Repertum RSPAU Yogyakarta Nomor :
VER/21/XII/2022 tanggal 28 Desember 2022 atas nama Oni Yunarno, dengan
hasil berikut :
1. Tim medis sudah melakukan pemeriksaan dan tindakan medis sesuai
dengan standar pelayanan di RSPAU dr. Hardjolukito terhadap seseorang
berjenis kelamin laki-laki pada tanggal 13 Desember 2022
2. Pada pemeriksaan ditemukan bengkak pada dahi di atas mata kanan
ukuran 1,5 cm dan 3 cm berwarna kemerahan, bengkak pada bibir atas
ukuran 1 cm berwarna kemerahan akibat kekerasan tumpul;
3. Pada pemeriksaan ditemukan luka lecet pada siku tangan kanan ukuran 1
cm x o,5 cm berwarna kemerahan akibat kekerasan tumpul;
4. Pasien dirawat jalan.
BAB III
KESIMPULAN

Terjadi suatu peristiwa kekerasan dan penganiayaan pada hari Selasa, tanggal
13 Desember 2022,pukul 21.30 WIB di SPBU Kasam, Jl. Babarsari No 18 C, Kel.
Caturtunggal, Kec. Depok, Sleman Yogyakarta. Billy Aris Sambonu (terdakwa atau
pelaku) dan teman-temannya hendak mengisi bensin di tempat atau bagian petugas
yang bernama Diah Martanti. Setelah itu, ternyata Billy tidak membawa uang
sehingga Billy Diah Martanti selaku petugas meminta KTP sebagai jaminan, namun
Billy enggan memberikan KTP-nya dan malah menggeber-geberkan gas motornya.
Diah menghampiri Oni dan memberitahunya mengenai Billy yang belum membayar
bensin dan tidak memberikan jaminan KTP. Oni sempat menunggu beberapa saat dan
Billy sempat mengambil pisau lipat di kantong celananya serta memperlihatkannya
kepada Oni. Billy kemudian pergi meninggalkan SPBU tanpa membayar, diikuti
teman-temannya.
Setelah sekiranya 30 menit, Billy kembali lagi ke SPBU bersama 4 orang
temannya dengan menggunakan tiga sepeda motor. Oni kemudian mendatangi Billy
dan sempat berbicara mengenai tempat tinggal Billy. Billy merasa emosi dan
kemudian memukul dengan tangan kosong mengepal mengenai wajah Oni. Setelah itu
Oni sempat berlari walaupun sempat dikejar hingga terjatuh. Oni pun juga sempat
diinjak-injak, ditendang, dan dipukul di bagian belakang kepalanya.
Berdasarkan kasus di atas, terdakwa diajukan di Pengadilan Negeri Sleman
karena didakwa dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana atau Pasal 351 ayat (1) jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana.
Sebab perbuatan yang dilakukan Billy, ia dituntut dengan Pasal 170 ayat (1)
KUHP dengan pidana penjara terhadap Terdakwa selama 10 (sepuluh) bulan,
menyatakan barang bukti berupa sebuah pakaian dinas pertamina dan satu buah
flashdisk KIOKIA 16GB berisi rekaman CCTV kejadian pengeroyokan dan atau
penganiayaan yang terjadi di SPBU Kasam Babarsari, serta membebankan kepada
terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp2.000,00 (dua ribu rupiah).
Dengan segala pertimbangan, bukti, dan kesaksian yang dilakukan di dalam
pengadilan, hakim memberikan putusan bahwa terdakwa Billy Aris Sambonu Anak
dari Lukas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Secara bersama-sama di muka umum melakukan kekerasan terhadap orang”
sebagaimana dakwaan alternatif kesatu penuntut umum, yaitu Pasal 170 ayat (1) Kitab
Undang - Undang Hukum Pidana. Hakim menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa
dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan, menetapkan Terdakwa tetap ditahan,
dan membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp. 2000,00
(dua ribu rupiah).
DAFTAR PUSTAKA

Internet dan Sumber Lainnya

Direktori Putusan Mahkamah Agung RI. 2023. Putusan Nomor 67/Pid.B/2023/PN


Smn

Flora Dianti. (2020). Macam-macam Teori Kausalitas dalam Hukum Pidana. Dimuat
pada
https://www.hukumonline.com/klinik/a/macam-macam-teori-kausalitas-dalam-h
ukum-pidana-lt5e931262b32db#!. (diakses 5 Mei 2023).

Anda mungkin juga menyukai