Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vironika Usmi

NPM : B1A021249
Kelas : Hukum I

1. Si A meminjam Sepeda Motor milik si B, kemudian tanpa sepengetahuan si B, si A menyuruh


si C menjual Sepeda Motor tersebut dan selanjutnya oleh si C Sepeda Motor tersebut dijual
kepada si D dan sebagian uang hasil penjualan Sepeda Motor tersebut diberikan oleh si A
kepada si C. Pertanyaannya : Analisa kasus tersebut dengan argumen juridis formal yang logis
lengkap dengan pasal-pasal yang dapat dikenakan serta bagaimana rumusan penjatuhan
pidananya sebagai pertanggungjawaban pidana atas perbuatan tersebut kepada setiap pelaku
dengan menggunakan pendekatan Teori Deelneming apakah termasuk Menyuruh Melakukan
Perbuatan (doen plegen), atau Turut Serta Melakukan Perbuatan (medeplegen), atau
Membujuk Melakukan Perbuatan (uitlokken), atau Membantu Melakukan Perbuatan
(medeplichtige) ?
2. Si A membujuk si B dengan memberikan uang untuk menganiaya si C, namun si B tidak
hanya menganiaya saja akan tetapi membunuh si C. Jelaskan pasal-pasal yang disertai dengan
argumen juridis formal yang logis yang dapat dikenakan atas perbuatan sipelaku serta
bagaimana rumusan penjatuhan pidananya sebagai pertanggungjawaban pidana atas
perbuatan tersebut terhadap masing-masing si pelaku ?

Jawaban:

1. Berdasarkan hasil analisis saya pada kasus tersebut, Si A dan Si C adalah Mede Plegen
atau mereka yang turut melakukan perbuatan pidana/turut serta melakukan perbuatan
tindak pidana sesuai dengan syarat: 1. Adanya kerjasama secara sadar, 2. Adanya
pelaksanaan secara fisik, karena dalam kasus tersebut Si A meminta bantuan kepada Si C
untuk menjualkan motor hasil penggelapan tersebut kepada Si D dengan kesepakatan
bahwa Si C akan diberikan imbalan. Dalam kasus ini Si A dan Si C dapat dijerat kedalam
pasal 372 tentang penggelapan: “Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum
memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain,
tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam karena
penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling
banyak sembilan ratus rupiah”. Sedangkan Si D ialah medeplichtige atau mereka yang
membantu melakukan perbuatan pidana, dikatakan sebagai medeplichtige karena Si D
telah membantu Si A dengan membeli motor hasil penggelapan, Si D dapat dijerat ke
dalam pasal 480 tentang penadahan dan diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun atau pidana denda paling banyak Sembilan ratus rupiah.

2. Dalam perkara tersebut, Si A dapat dijatuhi hukuman pidana berdasarkan pasal 351 ayat
3 tentang penganiayaan: “Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun”, karena secara tidak langsung Si A telah melakukan perbuatan
tindak pidana dengan perantara orang lain. Sedangkan Si B dapat dikenakan hukuman
pidana berdasarkan pasal 338 tentang kejahatan terhadap nyawa “Barangsiapa dengan
sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun”. Si B dikenakan hukuman yang lebih berat yaitu karena Si
B telah melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah dibuat oleh Si A yang
mana Si A hanya membujuk untuk melakukan penganiayaan tanpa menghilangkan nyawa
orang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai