Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Kevin Yadika

NPM : 10520661

Kelas : 3PA06

Pelanggaran Kode Etik

A. Contoh Kasus
Klinik International Community Activity Center (ICAC) dan Psikolog
Sherly Solihin digugat Denis Anthony Michael Keet, ayah kandung dari
Luke Xavier Keet yang merupakan anak hasil perkawinan antara Denis
dan istri sah Penggugat yang bernama Yeane Sailan.

Kuasa Hukum Denis, Andru Siswodihardjo, Ferry Halim dan Arya


Prasetyo mengungkapkan bahwa ICAC telah melakukan pelanggaran kode
etik, yakni membuka rahasia pasien Luke Xavier Keet tanpa persetujuan
Denis.

"Konsultasi hanya berlangsung sekali selama 30 menit, namun tanpa


persetujuan ayahnya, rahasia dibuka ke khalayak umum. Padahal Psikolog
memiliki kewajiban untuk menjaga rahasia pasiennya," kata Andru kepada
Wartawan, Rabu (2/10) di Jakarta.

Bahkan, dalam website ICAC Profesional Services sudah tertera dengan


jelas bahwa Kerahasiaan Klien sepenuhnya menjadi kebijakan atau aturan
dalam konseling. ICAC menyediakan nomor telepon dan fax yang terpisah
untuk memastikan kerahasiaan tersebut

"Tapi faktanya ICAC yang mempekerjakan Sherly Solihin yang


seharusnya menjaga dan bertanggung jawab atas semua tindakan ICAC
justru membiarkan Sherly Solihin membuka rahasia Klien atau Pasien
melalui Surat No. ICAC/LK/09/2012 tertanggal 26 September 2012," ujar
Ferry.

Perlu diketahui setiap Psikolog harus mematuhi Kode Etik Psikologi,


sebagaimana diatur dalam Pasal 24 Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan
Psikologi yang ditetapkan oleh Himpunan Psikologi Indonesia pada bulan
Juni 2010.

Perkara ini kami adukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena tidak
ada tanggapan dari ICAC, dimana sebelumnya kami telah kirim somasi.
Kami menggugat ICAC sebesar satu miliar rupiah. Ini bukan soal besar
atau kecilnya nilai uang, tapi persoalan nama baik Klien kami dirusak,"
tegas Andru.

Ditambahkannya bahwa selain nama baik Klien telah dirusak. Dalam


rekam medis yang dikeluarkan oleh ICAC melalui Sherly, tercantum Denis
telah melakukan penyekapan dan penyiksaan terhadap anaknya, Luke
Xavier Keet, padahal hak asuh Luke jatuh ke tangan Denis.
"Dalam konseling yang dilakukan, tidak pernah membahas soal anak,
ICAC ini merusak! Pekan depan adalah pembacaan gugatan," jelas Andru.
Parahnya lagi Sherly Solihin telah memfitnah dan/atau menghina nama
baik Denis Anthony Michael Keet karena menuduh Denis telah melakukan
penyekapan terhadap Luke anak kandungnya sendiri.

Tidak ada bukti kongkrit ataupun suatu putusan pengadilan yang telah
berkekuatan hukum tetap yang menyatakan Denis telah melakukan
penyekapan atau penculikan terhadap Luke," terang Andru.

Dijelaskannya lagi bahwa fitnah Sherly Solihin terhadap Denis yang


seolah-olah telah melakukan tindak pidana penculikan, faktanya justru
Denis memiliki Surat Perintah Penghentian Penyidikan yang diterbitkan
oleh Polda Metro Jaya, terkait dengan adanya laporan perbuatan tidak
menyenangkan (Pasal 335 KUHP) yang dituduhkan oleh Yaene Sailan
terkait dengan penguasaan Luke Xavier Keet pada diri Denis Anthony
Michael Keet.

"Ini merupakan fakta tetap dan tidak terbantahkan, yang membuktikan


bahwa Denis Anthony Michael Keet tidak pernah melakukan penculikan
ataupun perbuatan melawan hukum lainnya," ujar Andru.

Selain itu terdapat fakta atau bukti-bukti kuat lainnya yang menunjukkan
bahwa Luke memang ingin tinggal dengan dan hidup bersama Denis
selaku pemegang hak asuh atas Luke, berdasarkan Penetapan Nomor
700/Pdt.P/2012/Pengadilan Negeri Jakarta Selatan/Tanggal 7 Agustus
2012.(bhc/mdb).

B. Pasal-Pasal Pelanggaran Kode Etik


1. Pasal 2 Prinsip Umum
Menurut pasal 2 Prinsip C : Profesional nomor 3, Psikolog dan/atau
Ilmuwan Psikologi menjunjung tinggi kode etik, peran dan kewajiban
profesional, mengambil tanggung jawab secara tepat atas tindakan
mereka, berupaya untuk mengelola berbagai konflik kepentingan yang
dapat mengarah pada eksploitasi dan dampak buruk.

Pada kasus tersebut pihak ICAC tidak menjunjung kode etik dengan
bocornya hasil tes yang dilakukan pihak Denis.

2. Pasal 4 Penyalahgunaan di bidang Psikologi


Menurut pasal 4 nomor 3, Tindakan yang dilakukan oleh Psikolog
dan/atau Ilmuwan Psikologi yang secara sengaja memanipulasi tujuan,
proses maupun hasil yang mengakibatkan kerugian bagi salah satu di
bawah ini:
a. Ilmu Psikologi
b. Profesi Psikologi
c. Pengguna Jasa layanan psikologi
d. Individu yang menjalani Pemeriksaan Psikologi
e. Pihak-pihak yang terkait dan masyarakat umumnya

Pada kasus tersebut pihak Sherly Solihin dan ICAC memanipulasi


hasil tes dengan menyatakan pihak Denis Anthony Michael Keet
membahas anak, namun menurut pihak Denis ia sama sekali tidak
membahas anak

3. Pasal 23 Rekam Psikologi


Menurut pasal 23 jenis Rekam Psikologi Lengkap bagian C, Psikolog
dan/atau Ilmuwan Psikologi menjaga kerahasian klien dalam hal
pencatatan, penyimpanan, pemindahan, dan pemusnahan catatan/data
di bawah pengawasannya.

Pada kasus tersebut pihak Sherly Solihin selaku psikolog yang


memiliki kewajiban untuk menjaga serta bertanggung jawab atas
kerahasian data klien, justru membiarkan dan membuka catatan data
atau rekam medis klien kepada khalayak umum.

4. Pasal 24 Mempertahankan Kerahasian Data


Menurut pasal 24, Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi wajib
memegang teguh rahasia yang menyangkut klien atau pengguna
layanan psikologi dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatannya.
Penggunaan keterangan atau data mengenai pengguna layanan
psikologi atau orang yang menjalani layanan psikologi yang diperoleh
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi dalam rangka pemberian layanan
Psikologi.

Pada kasus ini pihak ICAC tidak dapat mempertahankan kerahasian


data milik klien dengan mengeluarkan rekam medis dari proses
konseling perceraian antara pihak tergugat dan penggugat Denis
beserta istrinya Yeane Sailan.

C. Solusi
Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan cara memahami betul
tentang kode etik psikologi sehingga tidak ada tindakan-tindakan yang
melanggar kode etik yang telah ditetapkan HIMPSI dan dengan
peningkatan Kesadaran tentang fungsi dan manfaat dari kode etik
psikologi,

Anda mungkin juga menyukai