Anda di halaman 1dari 4

Diduga Langgar Kode Etik, Psikolog

Digugat ke PN Jaksel

Ilustrasi (Okezone)

Rizka Diputra

Jurnalis

0Komentar
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google
Share on Pinterest

AA

JAKARTA - Seorang psikolog Sherly Solihin dan klinik tempatnya


bekerja yakni ICAC Profesional Service digugat ke Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan. Mereka digugat lantaran diduga telah melanggar kode
etik psikolog.
Gugatan ini menyusul gagalnya dalam proses mediasi oleh PN Selatan
antara pihak tergugat yakni Sherly dan ICAC dengan pihak penggugat

seorang warga negara (WN) Australia bernama Denis Anthony Michael


Keet.
BERITA REKOMENDASI

Dimarahi Ibu, Rivaldo Kabur dari Rumah Sejak Jumat


2 Janda Miskin Rawat Bayi Cacat Hasil Hubungan Gelap
Bocah 3 Tahun Ditinggalkan Ayahnya di Terminal Bekasi

Pengaduan tersebut disebabkan pihak tergugat telah mengeluarkan


rekam medis dari proses konseling perceraian antara pihak tergugat
dan penggugat Denis beserta istrinya Yeane Sailan.
"Kita sudah kirim somasi, tapi tidak ada tanggapan positif. Kita
sebenarnya hanya minta maaf dan cabut dari tergugat tapi tidak ada.
Jadi kita adukan ke pengadilan. Mereka anggap yang dilakukan sesuai
prosedur. Tapi prosedur yang mana? ICAC kan berprinsip menjaga
kerahasian. Tapi ternyata tidak menjaga kerahasian klien kami," jelas
kuasa hukum Denis, Andru Bimaseta Siswodihardjo, di Jakarta, Rabu
(2/10/2013).
Menurutnya, ICAC dan Sherly secara nyata telah melanggar kode etik
psikolog, dengan mengeluarkan rekam medis hasil konseling.
Upaya mediasi sebelumnya telah dilakukan pekan lalu di PN Selatan,
namun gagal lantaran pihak ICAC dan Sherly bersikukuh tidak bersalah
terkait proses keluarnya rekaman medis yang sejatinya bersifat
rahasia.
"Padahal dalam konseling yang dilakukan, tidak pernah membahas
soal anak, apalagi soal yang dituliskan oleh pihak ICAC. Di mana
dikeluarkan Luke telah mengalami gangguan kecemasan yang
disebabkan pengalaman buruk masa lalunya atau penyekapan oleh
ayahnya pada 20 Mei 2012," terang Andru.
Kliennya pun merasa telah dirusak nama baiknya karena dalam rekam
medis yang dikeluarkan oleh ICAC melalui dokter Sherly, tercantum
nama Denis telah melakukan penyekapan dan penyiksaan terhadap
anaknya, Luke Xavier Keet.
Andru menambahkan, kliennya tersebut tidak pernah meminta surat
rekam medis dari klinik, namun ICAC justru mengeluarkannya tanpa
izin.

"Kami sudah minta pendapat kepada pihak organisasi psikolog, dan


menyatakan apa yang dilakukan Sherly dan ICAC salah. Itu akan jadi
bahan masukkan kami," tukasnya.

Bocorkan Rekam Medis, Klinik ICAC


Digugat Rp1 Miliar
Rabu, 2 Oktober 2013 | 19:52 WIB

- [dok.skalanews]

Skalanews - Klinik layanan konseling untuk keluarga ekspatriat ICAC


Profesional Service beserta seorang dokternya yakni Sherly Solihin digugat oleh
seorang warga negara (WM) Australia, Denis Anthony Michael Keet sebesar Rp1
miliar melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dalam gugatannya, ICAC dan Sherly diduga melanggar kode etik psikolog
kaitannya dengan kasus perebutan anak Luke Xavier Keet (9) antara Denis
dengan putri dari pemilik PT Denpoo Mandiri Indonesia Yeane Sailan (37).
Dikatakan kuasa hukum Denis selaku penggugat yakni Andru Bimaseta di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Rabu (2/10) bahwa

mediasi antara kedua belah pihak dinyatakan gagal sehingga gugatan bergulir
disidangkan.
Gugatan sendiri dilayangkan karena pihak ICAC mengeluarkan rekam medis dari
proses konseling perceraian antara pihak tergugat dan penggugat Denis beserta
istrinya Yeane.
"Kita sudah kirim somasi, tapi tidak ada tanggapan positif. Kita sebenarnya
hanya ingin pihak yang bersangkutan minta maaf dan cabut rekam medis yang
dikeluarkan. ICAC kan berprinsip menjaga kerahasian. Tapi ternyata tidak
menjaga kerahasian klien kami," tegasnya.
Menurutnya, ICAC dan Sherly secara nyata telah melanggar kode etik psikolog,
dengan mengeluarkan rekam medis hasil konseling Denis. Bahkan dalam rekam
medis yang dikeluarkan ICAC disebutkan bahwa Luke (9) mengalami gangguan
kecemasan akibat perlakuan sang ayah Denis.
"Luke telah mengalami gangguan kecemasan yang disebabkan pengalaman
buruk masa lalunya atau penyekapan oleh ayahnya pada 20 Mei 2012,"
bebernya.
Kliennya pun merasa telah dirusak nama baiknya karena dalam rekam medis
yang dikeluarkan oleh ICAC melalui dokter Sherly, tercantum nama Denis telah
melakukan penyekapan dan penyiksaan terhadap anaknya, Luke Xavier Keet.
Adapun rekam medis tersebut diduga dibocorkan oleh ICAC agar hak asuh anak
Luke jatuh ke tangan Yeane. "Kita gugat untuk kerugian materil dan imateril Rp1
miliar. Proses mediasi gagal sehingga persidangan akan masuki pokok perkara
gugatan," pungkasnya. (frida astuti/bus)

Anda mungkin juga menyukai