Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MID SEMESTER

PSIKLOGI ORANG DEWASA

Di susun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Psikologi Umum
Dosen Pembimbing : Syarul Alimarno, S.Pd

DISUSUN OLEH
WAHYU
NIM : 28. 0197

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


SYEKH MAULANA QORI (SMQ) BANGKO
TAHUN AJARAN 2008/2009

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Makalah ini ditujukan kepada bapak Syarul Alimarno S.Pd sebagai dosen
mata kuliah psikologi umum.
Tujuan makalah ini adalah untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah
psikologi umum, serta media informasi pada mahasiswa/i khususnya tentang
pengertian orang dewasa awal.
Tidak terlintas dari semua, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada bapak, yang telah memberikan berbagai ilmu. Bagaimana kondisinya si
dalam melangkah penulis merasa sangat memerlukan arahan dari bapak layaknya
seorang anak yang meminta petunjuk pada orang tuanya. Terima kasih atas waktu
dan dedikasinya yang telah diberikan. Mohon maaf atas segala ketidak
kesempurnaan pada tugas ini.

Bangko, Juli 2009

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………….. 1
A. Latar Belakang……………………………….. 1
B. Rumusan Masalah.............................................. 1
C. Tujuan Penulisan.......….……………………… 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Orang Dewasa................................. 2
B. Tugas Perkembangan Orang Dewasa................ 3
C. Pertumbuhan Fisik............................................. 4
D. Perkembangan Psikis......................................... 7
E. Menikah dan Menjadi Orang tua....................... 11
F. Mengembangkan Pekerjaan................................ 12
G. Penelitian............................................................ 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………. 14
B. Saran…...................…………………………….. 14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa dewasa merupakan rentangan kahidupan manusia yang paling
panjang dibanding dengan masa anak-anak atau remaja. Boleh dikatakan 3/4
rentangan kehidupan manusia adalah masa dewasa dan 1/4 sisanya sebagai anak-
anak dan remaja.
Para ahli psikologi ada yang memandang periode kehidupan masa ini
sebagai masa yang negatif, banyak masalah, masa yang menyedihkan, lemah fisik,
berpenyakit dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penulisan ini
dirumuskan sebagai berikut:
- Pengertian orang dewasa
- Tugas perkembangan
- Pertumbuhan fisik
- Perkembangan psikis
- Mengembangkan pekerjaan
- Memilih pasangan hidup
- Penelitian

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah.
- Menjelaskan pengertian orang dewasa
- Untuk mengetahui tugas-tugasnya, cara berfikir
- Untuk melengkapi tugas mata kuliah psikologi umum

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Orang Dewasa


1. Definisi Tentang Orang Dewasa
Freud (Bischof:1976), seseorang dikatakan dewasa apabila orang itu
bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehari-hari dan cinta yang telah diikrarkan
khususnya kepada pasangan pernikahan. Freud juga menjelaskan bahwa
seseorang dikatakan dewasa apabila mau dan mampu bertanggung jawab terhadap
segala tingkah laku, pekerjaan dan karir yang dilakukan sehari-hari.
Dengan demikian orang dewasa dituntut untuk mempertanggung jawabkan
semua yang dilakukan bekerja memenuhi kebutuhan dirinya dan kehidupan
keluarga sebagai wujud cinta terhadapp istri dan anak-anaknya. Orang dewasa
yang matang tidak takut terabaikan kepentingan dirinya sendiri dalam memproses
mempertanggung jawabkan cinta yang diikrarkan.
Periode kehidupan dewasa awal dimulai pada masa transisi dari masa
remaja kepada masa dewasa awal. Memang sulit untuk menentukan kapan
sebenarnya seseorang memasuki masa dewasa awal. Proses memasuki masa
dewasa awal lebih lama dan lebih kompleks dari pada yang kita bayangkan.
Menurut Levinson (1978) proses menjadi dewasa dimulai dari umur 17 dan terus
berlangsung sampai umur 33 tahun. Dengan demikian seseorang muda
memerlukan waktu 15 tahun untuk mendapatkan status yang tempat dalam
kelompok orang dewasa dan memastikan dirinya berkehidupan yang stabil.
Sehubungan dengan hal ini Rantrock (1967), scheer dan Unger (1994),
menyatakan ciri-ciri seseorang yang mulai memasuki masa dewasa awal yaitu :
- Mulai mandiri secara ekonomi, walau kemandirian tersebut belum
sempurna

v
- Mulai menerima tanggung jawab terhadap tingkah lakunya. Oleh kaena
itu jika terjadi kesalahan bertingkah laku atau melanggar aturan dan moral ia
mau bertanggung jawab dan menerima sanksi.
- Mandiri dalam mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Misalnya,
mengambil keputusan tentang teman dekat, jodoh yang akan dinikahi, karir
yang akan ditekuni dan arah masa depan yang akan dilalui.
- Mampu menentukan sikap yang didasari pertimbangan keyakinan yang
dijadikan filsafat hidup.
- Mampu mambina hubungan dengan orang tua sebagai hubungan sesame
dewasa.
Kehidupan yang khas pada peride dewasa awal menurut Duvall (1989)
adalah memiliki pasangan hidup, berkeluarga dan berkarir. Pada periode ini mulai
diperoleh identitas pribadi dan kemampuan bekerja yang sangat produktif.
Pencapaian dewasa awal ditandai oleh tercatatnya perubahan fisik dan
perkembangan pribadi. Perubahan fisik dapat dilihat dari tingginya stamina dan
kekuatan fisik serta kematangan biologis. Demikian pula keyakinan dan nilai
pribadi makin mendalam. Minat pribadi makin terarah, dan lebih menyempit
dibanding minat pada periode perkembangan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat
dari makin terarah minat terhadap lawan jenis, khususnya kepada seseorang yang
akan dipilih menjadi pasangan hidup.
Selain itu memilih pekerjaan yang cenderung tetap. Yang akan digeluti
sepanjang hidup.

B. Tugas Perkembangan Orang Dewasa


1. Tugas Perkembangan pada Periode Pembentukan
Tugas perkembangan pada periode pembentukan artinya kemampuan yang
seharusnya dicapai seseorang. Dixon dan Bouma mengemukakan seperangkat
tanggung jawab yang wajib dilakukan oleh pasangan dewasa awal sebagai tugas-
tugas perkembangan, yaitu :
a. Menyediakan sebuah rumah tempat tinggal bagi setiap pasangan. Sesuai
dengan kemauan dan kamauan pasangan itu.

vi
b. Membangun sistem pendapatan dan pengeluaran keuangan yang paling
memuaskan.
c. Membangun pola pekerjaan yang dapat disetujui sesuai peran masing-
masing pasangan.
d. Mambangun pola hubungan seksual yang saling mamuaskan secara terus-
menerus.
e. Mambina sistem komunikasi intelektual dan emosional.
f. Membina hubungan dengan sanak famili.
g. Membina cara-cara berinteraksi dengan kawan anggota perkumpulan dan
organisasi masyarakat.
h. Menghadapi kemungkinan untuk memiliki anak dan merencanakan
kelahiran anak.
i. Membangun filsafat hidup yang dapat dilaksanakan sebagai pasangan.

C. Pertumbuhan Fisik
1. Ciri-ciri Pertumbuhan Fisik Dewasa Awal
Pada periode dewasa awal, penampilan, kekuatan dan kesehatan fisik
mencapai puncaknya dan masih dalam periode ini terjadi penurunan. Penampilan,
kekuatan dan kesehatan fisik mencapai puncak pada periode permulaan dewasa
dan berakhir menurun pada akhir dewsa awal. Otot tangan, kekuatan dan
koordinasi otot-otot, ketangkasan, dan kecepatan merespon mencapai puncaknya
sebelum umur 30 tahun. Berat badan, kesehatan fisik dan daya tahan tubuh akan
menurun secara berangsur-angsur. Kebanyakan orang penurunan itu berlangsung
lambat sampai umur 30 tahun. Namun setelah itu kekuatan fisik akan menurun
dengan tajam dan jelas terlihat (Troll, 1971).
Dewasa awal menurut Turk, Rudy dan Salovery (1994), merupakan
periode kehidupan dengan kesehatan paling baik sepanjang kehidupan manusia.
Orang dewasa awal hanya sebagian kecil yang mempunyai masalah kesehatan.
Mereka yang melakukan olah raga teratur, mengkonsumsi makanan yang bergizi
seimbang dan tidak cukup sangat diutamakan dlam pemeliharaan kesehatan.

vii
Kebanyakan orang dewasa sering mengabaikan pentingnya pemeliharaan
kesehatan mereka dengan melakukan gaya hdup yang salah. Mereka tidak percaya
bahwa gaya hidup masa remaja awal sangat menentukan kesehatan pada masa
tua.banyak orang muda mengembangkan pola makan buruk seperti tidak makan
pagi, mengandalkan cemilan sebagai sumber makanan sepanjang hari, merokok
bahkan gemar meminum-minuman keras, melalaikan latihan fisik (olah raga)
yang teratur, dan tidur larut malam.
Pola kehidupan seperti ini erat sekali kaitannya dengan menurunkan
kesehatan (Mussen, Honzik dan Erchon, 1982). Banyak kaitan erat antara
penilaian diri sendiri dengan penampilan fisik pada orang-orang dewasa awal
yang sangat mengandalkan kekuatan fisik atau peranan tubuh dalm kehidupan.
Seperti para penari, olehragawan, model dan lain-lain.

2. Permasalahan Fisik Pada Dewasa Awal


a. Perubahan Bentuk Fisik
Permasalahan yang dialami orang dewasa awal yang merusak
penampilannya adalah kegemukan.
1. Faktor penyebab kegemukan
Faktor penyebab kegemukan adalah gaya hidup yang salah, faktor
hereditas dan budaya masyarakat (Brownell 1995).
a. Gaya hidup yang salah
Misalnya banyak orang menjalani kehidupan tanpa memperhatikan
kesehatan dan kebugaran tubuh, gizi, keseimbangan antara oleh raga dan
hidup pasif secara fisik. Antara kebituhan tidur dan bangun dan
berkebiasaan meminum minuman keras, merokok dan obat terlarang.
b. Faktor Hereditas
Sejumlah orang menjadi gemuk karena bawaan dari lahir. Menurut
Blundel (1948) hanya 10% remaja atau dewasa awal yang orang tuanya
tidak gemuk, namun dirinya gemuk sedangkan 70% remaja gemuk karena
orang tua mereka gemuk.
c. Faktor Budaya Masyarakat

viii
Kebiasaan makan yang berkembang dalam masyarakat, dan
menyebabkan kegemukan. Masyarakat yang biasa makan dengan semua
manis-manis, banyak lemak, dan porsi banyak mulai mengalami
kegemukan pada masa dewasa awal menjadi lebih gemuk pada dewasa
pertengahan.

2. Cara Mengatasi Kegemukan


a. Diet
Maksudnya mengurangi atau berpantang memakan makanan yang
banyak lemak dan kalori tinggi. Pertambahan berat badan pada dewasa
awal memerlukan pengaturan makan yang benar. Wilson (1994)
mengemukakan bahwa progam dengan cara memadukan makanan yang
berkalori rendah dengan berolahraga yang intensif serta mengubah pola
makan. Mamberikan hasil yang sangat memuaskan untuk menghilangkan
kegemukan.
b. Olahraga Yang Benar
Maksudnya, melakukan olahraga dengan cara yang benar, teratur,
dan jumlah waktu yang sesuai kebutuhan.

b. Perubahan seksual
Dalam hal perubahan seksual orang dewasa awal, akan dibahas tentang:
sikap dan tingkah laku heteroseksual, dan hormone seksual, menstruasi dan
hormon. Tingkah laku paksaan dalam hubungan seksual, dan ganguan seksual.
1. Sikap dan tingkah laku heteroseksual
Adalah hubungan antara lawan jenis atau antara pria dan wanita.
Hubungan seksual baru diperoleh setelah menjalani pernikahan. Sikap dan
tingkah laku berhubungan seks-seks heteroseksual secara bebas
bertentangandengan nilai moral, baik nilai adat maupun agama.
2. Sikap dan tingkah laku homoseksual
Mengapa ada orang yang melakukan tingkah laku homoseksual?
Jawabannya adalah karena lemahnya nilai-nilai moral dan adat istiadat

ix
yang mereka anut. Memang ada orang merasa tertarik secara seksual
kepada sesama jenis, pria tertarik kepada pria dan wanita tertarik kepada
wanita. Ketertarikan seks terhadap sesama jenis kelamin tidak boleh
dilakukan dengan hubungan seks. Karena berbahaya bagi kesehatan.
Misalnya dapat menderita HIV.
Penyebab tingkah laku homoseksual menurut pakar : Ketringer dan
Wilkunson (1995), Barberg dan kawan-kawan (1995) adalah gabungan
dari faktor hormon, kognitif dan lingkungan. Masing-masing tidak
berfungsi sendiri-sendiri dalam mempengaruhi tingkah laku seksual.
Walaupun seorang pria memiliki hormon wanita dia tidak akan melakukan
tingkah laku homoseksual kalau akalnya berkembang baik yang
mempertimbangkan efek kesehatan, moral dan lingkungan masyarakat
yang tidak dapat membenarkan perbuatan tersebut.
Patterson (1995), Gelombok dan tasher (1996) berpendapat bahwa
tingkah laku homoseksual bukan desebabkan karena dibesarkan oleh
orang tua yang homo atau lesbi. Orang yang tingkah laku heteroseksual
pun dapat melahirkan orang homoseksual.
3. Siklus Menstruasi dan hormon
Permulaan masa remaja sampai dengan dewasa pertengahan tubuh
wanita mengalami perubahan hormon yang dikaitkan dengan siklus
menstruasi.

D. Perkembangan Psikis
1. Perkembangan Kognitif
a. Kekhasan Tingkah Laku Kognitif
Orang dewasa yang matang perkembangan kognitifnya lebih
sistematis dalam memecahkan masalahnya. Begitu juga dalam
merumuskan hipotesis masalah lebih terarah dengan pertimbangan logika
yang makin mantap, karena lebih banyak memiliki pengalaman dan
pengetahuan dibanding dengan remaja.

x
Biasanya orang dewasa awal mulai berfikir yang lebih liberal dan
bijaksana dalam mengambil keputudan tentang cara memecahkan masalah
dan cara berfikirnya mutlak dan optimis yang meluap, mulai berkurang
pada masa dewasa awal ini. Pada masa ini terjadi peningkatan
kemampuan mempertimbangkan banyak hal dalam menghadapi masalah,
sehingga ia bersikap lebih tolernsi terhadap hal-hal yang tidak diingikan.
Orang dewasa awal seperti ini lebih bijaksana menyelesaikan masalah
kehidupan.
Pasa masa dewasa awal terjadi integritas baru dalam berfikir. Dia
lebih pragmatis dalam memecahkan masalah bukan hanya berdasarkan
analisis logika semata. Orang dewasa lebih mengetahui pentingnya
mempertimbangkan unsur non logika dalam memecahkan masalah. Misal
dalam pemecahan masalah penyalahgunaan narkoba oleh siswa, terdapat
perbedaan cara pemecahan antara remaja dengan orang dewasa awal,
antara lain:
 Menurut remaja
Siswa yang melakukan penyalahgunaan narkoba dikeluarkan saja
dari sekolahnya.
 Menurut orang dewasa awal
Siswa yang melakukan penyalahgunaan narkoba hendaklah dibina
dengan cara..
- Pembekalan pengetahuan tentang berbagai akibat narkoba terhadap
kesehatan.
- Pemberian bimbingan oleh guru BP atau Bk di sekolah
bersangkutan.
- Mangingatkan upaya orang tua siwa bersangkutan untuk
mengawasi anaknya.
- Pemberian kesempatan untuk merasa berpatisipasi dan dikasihi.

xi
Menurut Pery (1970) kemampuan berfiir orang dewasa awal lebih
berkualitas dibandingkan dengan ketika remaja. Hal ini dapat diketahui sebagai
berikut:
1. Mampu berfikir multiple sebagai perubahan dari berfikir dualistis pada
masa remaja. Sewaktu remaja mamandang permasalahan dalam kehidupannya
sangat politistik yaitu terpola oleh dua sisi saja, benar salah, baik buruk, aku
dia lain-lain. Ketika dewasa orang menyadari bahwa kehidupan ini tidak dapat
dipahami dari dua sisi atau pokok yang sempit, tetapi dipahami dari berbagai
sisinya dengan multi pandangan. Oleh karena itu orang dewasa awal mampu
memahami perbedaan pandangan dari banyak orang dan manfaat untuk
memecahkan masalah secara sempurna.
2. Orang dewasa awal telah mencapai kemampan berfikir full relativisme.
Kemmapuan ini dapat dari cara berfikir mereka yang komprehensif atau luas.
Misal: orang dewasa awal memahami bahwa ilmu pengetahuan yang dibuat
manusia bukan suatu yang absolute tetapi dapt berubah dan berbeda sesuai
dengan zamannya. Oleh karena itu orang dewasa awal sangat menghargai
penemuan baru dan mudah menerima dan melaksanakan pembaharuan.
3. Orang dewasa awal memiliki efesiensi yang tinggi dalam menguasai ilmu-
ilmu baru. Lebih mampu memanfaatkan waktu, kesempatan dan sarana yang
ada. Semuanya berkaitan dengan peningkatan kualitas berfikir mereka.
4. Orang dewasa awal mampu menerapkan nilai-nilai yang dikuasai dalam
kehidupan, seperti karir, keluarga, dan sosial di masyarakat.
5. orang dewasa awal memiliki perasaan tanggung jawab yang makin tinggi
terhadap dirinya sendiri dan orang lain.

b. Perkembangan Kreativitas
Kemampuan befikir atau kognitif sangat erat kaitannya dengan
kemampunan kreativitas. Makin tinggi kemampuan kognitif makin kreatif
orang tersebut. (Gilmore, 1974)

c. Perkembangan Emosi

xii
Orang dewasa awal yang matang secara emosi dapat dilihat dari
kemandirian emosi. Dan orang ini tidak mudah terpanguruhi oleh emosi orang
lain. Dan dapat menampakan kontrol emosi yang tinggi seperti sabar. Dan
dapat menampakkan kontrol emosi yang tinggi seperti sabar, gembira. Usia
dan tenang dalam menghadapi masalah kesulitan apapun. Juga selalu berfikir
positif. Baik dalam masalah ataupun karir.

 Emosi yang menonjol


Pada masa dewasa emosi yang paling berperan adalah emosi cinta.
Emosi cinta merupakan tingkah laku yang bidangnya sangat luas dan
kompleks. Pada masa ini ada beberapa jenis cinta yang harus tumbuh
dalam diri seseorang, yaitu cinta altruistik, cinta teman sejati, cinta
erotik tau romantis dan cinta penuh kasih sayang.
 Emosi kesepian
Keadaaan perkembangan emosi yang menyimpang adalah emosi
kesepian. Sebagian orang dewasa akan mengalami kesepian dalam
kehidupannya. Dia merasa tidak ada orang yang tertarik atau mau
bersahabat dengannya.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesepian dalam kehidupan
orang dewasa adalah :
1. kurang mendapatkan kasih sayang pada masa bayi dan kanak-kanak
2. kekurangan waktu dalam membina keakraban dengan sesama atau lawan
jenis.
3. pengalaman yang menyakitkan ditolak oleh orang tua dalam membina
hubungan akrab atau kehilangan orang yang dikasihi (orang tua atau kekasih)
4. kurang keterampilan untuk membina keakraban dengan orang lain.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesepian (Peplau
dan Perlman : 1982) adalah :
1. mengubah hubungan sosial yang telah ada
2. mengubah kainginan sosial dan kebutuhan

xiii
3. cobalah konsultasi kepada konselor untuk mengetahui cara-cara membina
hubungan sosial dan mengatasi kesepian.

d. Perkembangan sosial
Dalam perkembangan sosial dewasa awal terjadi pendekatan sosial untuk
memilih jodoh. Hal ini ditandai oleh tercapainya kemampuan membina
hubungan yang sangat akrab. Dengan lawan jenis (pacaran). Sebaliknya ada
orang yang mengalami isolasi yang ditandai oleh ketidakmampuan membina
keakraban dengan lawan jenis merasa takut akan ditolak.
White (1970) berpendapat bahwa dewasa awal merupakan periode
pembinaan hubungan yang mendalam dengan orang lain. Kecenderungan
bentuk hubungan sosial menurut Roberth: 1. orang yang menunjukkan
kematangan sosial yang tinggi, terhindar dari sifat-sifat egosentris, memiliki
sifat-sifat toleransi yang tinggi, senang menghargai orang lain dan mampu
menerima kritikan dari orang lain. 2. ditandai oleh tingkah laku sosial yang
suka mementingkan diri sendiri dan mempertahankan identitas diri tanpa
memperhatikan kepentingan orang lain. Seiringan dengan itu muncul lagi
kecenderungan tingkah laku yang disebut deefening of interest yaitu minat
yang lebih terarah kepada satu atau dua minat yang ditekuni dengan serius
dibandingkan minat masa remaja. Tingkah laku yang muncul pada periode ini
adalah humalization of Value yaitu tingkah laku yang bernilai manusiawi.

E. Memilih Pasangan Hidup


Perkembangan pribadi tampak dari kemampuan mengambil keputusan
dalam memilih jodoh. Sebelum manikah perlu diketahui ciri-ciri orang yang
pantas dijadikan istri atau suami selagi ada peluang untuk menentukan jodoh.
Ada beberapa pertimbangan dalam memilih jodoh (Lewis, 1973 dan
Landis, 1955) yaitu
a. perasaan kebersamaan
b. ketertarika antara satu dengan yang lain
c. persamaan latar belakang sosial

xiv
d. kemampuan untuk saling mengisi
e. kesiapan untuk menikah
f. mamiliki kemandirian ekonomi
g. memiliki kepribadian yang cocok
h. tidak memiliki sifat-sifat buruk
i. tidak mudah cemburu buta
j. beriman
F. Mengembangkan Pekerjaan dan Karier
Berkerja merupakan salah satu dimensi kehidupan orang dewasa awal
yang sangat penting. Mereka bekerja dengan berbagai alasan, seperti untuk
mendapatkan kepuasan pribadi, penghasilan dan status sosial.
Kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh sikap terhadap pekerjaan orang
dewasa awal yang matang bersikap menyenangi dan mencintai pekerjaannya dan
merasakan perkejaan suatu yang menggairahkan, bernilai, sosial, dan
meningkatkan ego-strengnya. Bakat sangat menentukan sikap orang terhadap
pekerjaannya. Pekerjaan yang dipilih seseorang atas dasar bakatnya.

G. Penelitian Saya
Saya meneliti kakak saya yang sedang menjalani perkuliahan, setiap saya
amati dia sangat bertanggung jawab dengan apa yang telah ia lakukan. Diapun
lebih menyanyangi saya sebagai adik dan orang tua, dibandingkan saat dia masih
remaja juga lebih memikirkan tugas-tugasnya daripada mementingkan
kesenangan pribadi di dalam kehidupannya (apakah itu tugas perkuliahan, sebagai
kakak dan sebagai anggota masyarakat) dia pun telah memiliki tujuan hidup
ekonomi, sosial, dan moral keagamaan artinya dia telah memiliki cita-cita
pencapaiannya dan dalam membelanjakan untuk kepentingan keluarga dan sosial
dalam lingkungannya. Dengan mempedoman nilai-nilai agama juga memiliki
filsafat hidup yang jelas bagi dirinya, nebjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan
yang mengarah kepada pencapaian kehidupan yang abadi. Dia pun
memperlihatkan keobjektifan dalam mengambil keputusan dan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi selalu meragukan analisis akal sehat agar

xv
keputusan yang diambil benar-benar dipertanggung jawabkan secara rasional dan
moral bukan atas kepentingan diri sendiri atau kelompok dia pun sering untuk
menerima perubahan dan pembaharuan (kritik dan saran). Mampu mengendalikan
perasaan pribadi memiliki kontrol emosi yang tinggi dari dalam dirinya tanpa
tergantung kepada orang lain. Oleh karena itu dia tidah mudah dipengaruhi oleh
emosi orang lain atau propokator. Dia pun selalu memperlihatkan tanggung jawab
terhadap setiap usaha dan keputusan yang dilakukannya.
- secara intelektual dia mampu memahami hubungan sebab akibat, berfikir
induktif, deduktif, pemecahan masalah secara efesien, berfikir rasional,
bijaksana dan pengertian.
- Secara emosi memiliki kontrol diri, mandiri, sensitive terhadap orang lain,
stabil walau dalam suasana kritis.
- Secara sosial mudah beradaptasi, mampu memberikan perhatian yang
simpatik dalam hubungan sosial.
- Secara keagamaan mampu memahami dan menentangkan donkrin-doktrin
yang rigit, memiliki keyakinan sendiri terhadap agama yang dianutnya
(islam) dan menerima keyakinan orang lain sebagai hak pribadi orang itu.
- Secara moral mampu mengembangkan dan mengerti nilai kata hati.
- Sebagai warga Negara dia memiliki ketertarikan untuk berpatisipasi
dalam kegiatan pengembangan masyarakat.

xvi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Yang dimaksud dengan dewasa adalah orang yang memiliki tanggung
jawab terhadap tingkah laku, pekerjaan, dan cinta yang telah diikrarkan. Dari segi
umur maka orang dewasa adalah orang berumur antara 18 sampai 65 tahun.
Orang dewasa yang perkembangannya normal memperlihatkan
kepribadian yang khas, seperti orientasi tugas, tujuan hidup dengan filosofi yang
jelas, terbuka terhadap kritikan, mengendalikan emosi, bertanggung jawab
terhadap keputusan yang dilakukannya, dan dapat menampilkan tugas-tugas
perkembangannya.

B. Saran
Dalam pembuatan tugas ini saya penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, maka dari itu saya mohon maaf atas kekurangan dan
segala kesalahannya.
Saya sangat berharap kritik dan saran dari bapak dosen juga pembaca
makalah ini. Dapat memberi dorongan dan menambah wawasan dan pengetahuan.

xvii
DAFTAR PUSTAKA

Elida Prayitno, Dra. Kons, M.Pd. 2006. Psikologi Orang Dewasa, Padang :
Angkasa Raya

xviii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Makalah ini ditujukan kepada bapak Syarul Alimarno S.Pd sebagai dosen
mata kuliah psikologi umum.
Tujuan makalah ini adalah untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah
psikologi umum, serta media informasi pada mahasiswa/i khususnya tentang
pengertian orang dewasa awal.
Tidak terlintas dari semua, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada bapak, yang telah memberikan berbagai ilmu. Bagaimana kondisinya si
dalam melangkah penulis merasa sangat memerlukan arahan dari bapak layaknya
seorang anak yang meminta petunjuk pada orang tuanya. Terima kasih atas waktu
dan dedikasinya yang telah diberikan. Mohon maaf atas segala ketidak
kesempurnaan pada tugas ini.

Bangko, Juli 2009

Penulis

xix
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………….. 1
A. Latar Belakang……………………………….. 1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan.......….……………………… 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Orang Dewasa
B. Tugas Perkembangan Orang Dewasa
C. Pertumbuhan Fisik
D. Perkembangan Psikis
E. Menikah dan Menjadi Ortu
F. Mengembangkan Pekerjaan
G. Penelitian

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………. 13
B. Saran…...................…………………………….. 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….. 14

xx
xxi

Anda mungkin juga menyukai