JAWABAN:
1. Carilah kasus Tindak Pidana Korupsi (kasus yang sudah inkracht maupun yang belum
inkracht) dari berbagai media baik media cetak maupun elektronik (berikan sumber
referensinya).
Kasus Tindak Pidana Korupsi oleh Juliari Batubara (Menteri Sosial) atas Bantuan
Sosial Covid-19
Juliari Peter Batubara merupakan mantan Menteri Sosial yang dinyatakan telah
melakukan tindak pidana korupsi dalam program pemberian bantuan sosial bagi
masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19 dan divonis hukuman 12 tahun
penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Berawal dari adanya pandemi Covid-19 yang telah menyebar di Indonesia sejak
awal Maret tahun 2020. Pada saat itu, Kementerian Sosial mengadakan program
pemberian bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Anggaran
pengadaan bantuan sosial tersebut berupa paket sembako sekitar Rp5,9 triliun dengan
total 272 kontrak dan dilaksanakan dalam 2 periode. Juliari menunjuk Matheus Joko
Santoso dan Adi Wahyono sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK).
Para pelaku mengatur supaya perusahaan swasta yang merupakan rekanan
Kementerian Sosial untuk menyetor Rp10.000,00 dari setiap paket bantaun tersebut
kepada mereka. Paket bantuan tersebut senilai Rp300.000,00. Matheus dan Adi yang
telah ditunjuk oleh Juliari, memiliki rekanan yaitu Ardian I. M dan Harry Van Sidabuke
(swasta) serta PT. Rajawali Parama Indonesia yang diduga miliki Matheus. Juliaripun
mengetahui semua proses itu.
Pengadaan paket bantuan sosial tahap pertama mulai berjalan, Juliari, Matheus,
dan Adi menerima Rp12 miliar. Khusus Juliari sendiri menerima sekitar Rp8,2 miliar.
Selanjutnya, pengadaan paket bantuan sosial tahap kedua pada bulan Oktober-Desember
2020. Pada tahap ini, Juliari menerima sebesar Rp8,8 miliar. Setelah itu, KPK bergerak
dan melakukan operasi tangkap tangan kepada Matheus dan Adi yang dilakukan pada 4
Desember 2020. KPK mengamankan uang sekitar Rp14,5 miliar. Sehari setelahnya,
Juliari masih sempat mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui kasus tersebut.
Pada 5 Desember 2020, KPK mengadakan konferensi pers dan mengumumkan
penetapan 5 orang tersangka, namun Juliari tidak hadir. Setelah ditetapkan sebagai
tersangka oleh KPK, Juliari menyerahkan diri pada 6 Desember 2020. Juliari dituntut 11
tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum. Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta
Pusat memberi vonis 12 tahun penjara pada 24 Agustus 2021 kepada Juliari. Hukuman
penjara yang diberikan lebih berat 1 tahun dari tuntutan jaksa. Adapun alasan hakim tidak
memberi hukuman maksimal yaitu 20 tahun penjara karena Juliari dianggap sudah cukup
menderita karena dicaci maki dan dihina oleh masyarakat.
Analisis terkait :
(2021). Jejak Juliari, Menteri Korupsi Uang Jatah Rakyat Pandemi. Jakarta Selatan: CNN
Indonesia.
Poerana, S. A. (2021). Pidana Bagi Koruptor Dana Penanggulangan COVID-19. Jakarta:
Hukum Online.
Putra, A. A. (2020). Pemidanaan terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi Melalui Double Track
System. Jurnal Preferensi Hukum, 196-200.
Sutiawan, I. (2021). Kronologi Tersangka Jimmy Korupsi dan Cuci Uang Asabri. Jakarta: Gatra.
Putusan Mahkamah Agung Nomor 5921 K/Pid.Sus/2022.
Putusan PN JAKARTA PUSAT Nomor 29/Pid.Sus-TPK/2021/PN Jkt.Pst.