Anda di halaman 1dari 23

KASUS KORUPSI BANSOS COVID-19 YANG MENJERAT

JULIARI PETER BATUBARA MENTERI SOSIAL

RIGHTS
! EQUALIT
Y! NAMA : MAYUMI
NIM : (202201196)
KELAS : 1E KEPERAWATAN
DOSEN : WENDI MUH FADHLI, M.H
JUSTIC
END E

01
RACIS
M

KASUS
KORUPSI BANSOS COVID-19 YANG MENJERAT

JULIARI PETER BATUBARA MENTERI SOSIAL


JEJAK JULIARI, MENTERI SOSIAL KORUPSI UANG JATAH RAKYAT KALA
PANDEMI.

Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara


 divonis hukuman 12 tahun penjara oleh
Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana 
Korupsi. Dia dinyatakan bersalah lantaran
melakukan korupsi dalam program
pemberian bantuan sosial untuk masyarakat
terdampak pandemi Covid-19.
LANJUTAN....

Juliari, yang merupakan kader PDIP, hanya 14 bulan menjabat


sejak dilantik hingga ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Tak tanggung-tanggung,
anggaran bansos Covid-19 untuk masyarakat kecil yang ia
korupsi. Kasus mulai terungkap ketika KPK melakukan Operasi
Tangkap Tangan (OTT) terhadap pejabat Kementerian Sosial
dan pihak swasta selaku pihak rekanan pada 4 Desember 2020.
Dilanjut penetapan Juliari sebagai tersangka, hingga diproses di
meja hijau.
A. AWAL KASUS

Dalam persidangan, terungkap sejumlah fakta tentang geliat


tindakan korupsi yang dilakukan juliari serta beberapa orang
lainnya dalam pengadaan bansos Covid-19. Berawal dari pandemi
Covid-19 yang melanda sejak awal Maret 2020, lalu Kemensos
membuat program pemberian bansos.
Anggaran pengadaan bansos Covid-19 berupa paket sembako di
kementerian sosial tahun 2020 sekitar Rp 5,9 Triliun dengan total 272
kontrak dan dilaksanakan dalam dua periode.
Juliari menunjuk dua orangsecara langsung sebagai pejabat pembuat
komitmen (PPK). Mereka adalah Metheus Joko santoso dan adi
Wahyono. Sejak awal pelaksanaan program bansos, tangan mereka
sudah kotor.
Mereka mengatur agar perusahaan swasta yang menjadi rekanan
kemensos menyetorkan 10 ribu dari setiap paket bansos kepada
mereka. Paket bansos sendiri senilai 300 ribu.
Pada mei 2020, Matheus adi yang telah ditunjuk juliari
mengurus program bansos, mendapatkan rekanan yaitu Ardian I M
dan Harry Sidabuke (swasta) serta PT Rajawali Parama Indonesia
(RPI) yang diduga milik Matheus. Juliari tahu proses itu semua.
Kemudian, pengadaan paket bansos tahap pertama mulai
berjalan bersama rekanan yang telah ditunjuk. Juliari, Matheus dan
adi menerima Rp 12 Miliar. Khusus Juliari Menerima sekitar Rp 8,2
miliar.
Dilanjut dengan pengadaan paket bansos tahap kedua pada
Oktober-Desember 2020. Kali ini, Juliari menerima Rp 8,8 miliar.
B. TANGKAP
TANGAN
KPK lantas bergerak. Operasi tangkap tangan dilakukan pada 4 Desember
2020. Matheus dan Adi, yang ditunjuk Juliari mengurus program bansos,
ditangkap. KPK mengamankan uang sekitar Rp 14,5 miliar saat itu.
Sehari setelahnya, juliari masih sempat mengaku tidak tahu kasus yang
membelit dua anak buahnya itu. Padahal, ketua KPK Firli Bahuri sudah
menerangkan bahwa penangkapan terkait korupsi bansos Covid-19.
Pada 5 Desember 2020, KPK menggelar konferensi pers. Mengumumkan
penetapan lima orang tersangka, salah satunya adalah Juliari. Namun Juliari tidak
tampak di sana. KPK lantas memberi ultimatum agar Juliari lekas menyerahkan
diri. Tak sampai 1x24 jam setelah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK, Juliari
mendatangi gedung KPK. Dia menyerahkan diri waktu dini hari 6 desember 2020.
C. VONIS

Dalam persidangan, Juliari dituntut 11


tahun penjara oleh jaksa penuntut umum
dari KPK. Jaksa itu tidak mengenakan
ancaman pidana maksimal yakni penjara
seumur hidup atau paling banyak 20
tahun sebagaimana pasal 12 huruf b UU
Tipikor yang disematkan ke Juliari.
JUSTIC
END E

02
RACIS
M

KASUS
VONIS JANGGAL MAJELIS
HAKIM
Selama menjalani proses hukum di KPK ataupun pengadilan,
Juliari sama sekali tidak meminta maaf kepada rakyat yang menjadi
korban korupsi bansos.
Ia hanya memohon maaf kepada Presiden Joko Widodo dan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Itu sebagaimana
tertuang dalam nota pembelaannya di persidangan.
Majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat lalu
memberikan vonis 12 tahun kepada Juliari pada 24 Agustus 2021.
Hukuman penjara yang diberikan lebih berat 1 tahun dari tuntutan
jaksa.
Alasan hakim yang tidak memberikan hukuman maksimal 20
tahun penjara karena menganggap Juliari sudah cukup menderita
dicerca, dimaki, dan dihina oleh masyarakat.
JUSTIC
END E

03
RACIS
M
PEMBAHASA
N
SILA PANCASILA DAN PASAL YANG
MENJERAT JULIARI
A. SILA PANCASILA TERHADAP
TINDAKAN KORUPSI

Sila pertama yang berbunyi “Ke-Tuhanan  Yang


Masa Esa” jika kita melakukan tindakan korupsi
berarti sama saja kita telah membohongi Tuhan.
A. SILA PANCASILA TERHADAP TINDAKAN KORUPSI

Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”


sila ini memiliki makna untuk memperlakukan sesama manusia
sebagai mana mestinya dan melakukan tindakan yang benar,
bermartabat, adil terhadap sesama manusia sebagaimana mestinya.
Dengan  melakukan korupsi, berarti sama saja telah melangggar
sila kedua ini karena telah melakukan tindakan yang
memperlakukan kekuasaan dan kedudukan sebagai tempat untuk
mendapatkan hal yang diinginkan demi kebahagiaan diri sendiri
dan juga membuat orang lain menjadi rugi karena tindakan korupsi
tersebut .
A. SILA PANCASILA TERHADAP TINDAKAN KORUPSI

Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia” yang memiliki


makna bahwa kedudukan masyarakat/rakyat itu sama di depan
mata hukum tanpa membeda-bedakan serta mendapat perlakuan
yang sama di depan hukum sehingga, dengan melakukan korupsi
berarti sama saja telah melanggar sila ini. Korupsi merupakan
tindakan yang dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat
sehingga hal tersebut akan membuat rakyat merasa menjadi
terintimidasi dan tidak peduli lagi terhadap tindakan yang telah
dilakukan oleh pemerintah. Lama kelamaan, hal ini akan membuat
Indonesia menjadi tidak harmonis.
A. SILA PANCASILA TERHADAP TINDAKAN KORUPSI

Sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat


Kebijaksanaan Dalam Permusyahwarataan Dan Perwakilan” dengan melakukan
tindakan korupsi berarti kita juga telah melanggar sila keempat ini karena sila ini
mengandung makna untuk bermusyawarah dalam melakukan dan menentukan
segala sesuatu agar tercapainya keputusan bersama yang berdampak baik bagi
Indonesia. Tetapi, dengan korupsi itu sama saja telah melakukan tindakan dengan
keputusan sendiri dan hal itu tidak baik karena dalam menentukan dan melakukan
segala sesuatu haruslah berdasarkan keputusan bersama karena Indonesia sangat
menjunjung tinggi musyawarah. Jika melakukan tindakan korupsi berarti sama saja
telah meremehkan kekuatan musyawarah dan hal itu akan membuat negara
menjadi terpecah belah
A. SILA PANCASILA TERHADAP TINDAKAN KORUPSI

 Sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat


Indonesia” dengan adanya korupsi berarti telah melakukan
tindakan yang melenceng dari sila ini karena sila ini memiliki
makna yaitu adil terhadap sesama dan menghormati setiap hak-hak
yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Dengan tindakan korupsi
menunjukan ketidakadilan antar pemerintah dan masyarakat.
Bukan hanya itu juga ketidakadilan terhadap negara sendiri karena
telah menggunakan sesuatu yang bukan haknya untuk dijadikan
kenikmataan bagi diri sendiri tanpa memikirkan tujuan awalnya
hal tersebut dilakukan.
     Dari penjabaran tersebut kita dapat mengetahui
bahwa tindakan korupsi merupakan tindakan yang
sangat fatal bagi negara, terutama tindakan korupsi
juga telah melanggar dan menyeleweng dari nilai-
nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
UNDANG-UNDANG YANG TELAH
DILANGGAR

Juliari terbukti melanggar Pasal 12


huruf b juncto Pasal 18 Undang-Undang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
juncto, Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
juncto.
UNDANG-UNDANG YANG TELAH
DILANGGAR
1. Bunyi pasal 12 huruf b juncto ” Pidana bagi
pegawai negeri atau penyelenggara negara
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit
Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).”
UNDANG-UNDANG YANG TELAH
DILANGGAR

2. Bunyi pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP


juncto ”Mereka yang melakukan, yang
menyuruh melakukan, dan yang turut
serta melakukan perbuatan.
JUSTIC
END E

04
RACIS
M
PENYELESAI
AN
KASUS JULIARI PETTER BATUBARA
PENYELESAIAN KASUS

Dan akhir dari penyelesaian kasus ini Juliari


Divonis penjara 12 tahun dan denda Rp 500 juta.
Juliari dijatuhi hukuman oleh Hakim Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi Jakarta pidana penjara 12
tahun plus denda Rp 500 juta pada 23 Agustus
2021. Hakim juga mewajibkan Juliari membayar
uang pengganti sejumlah Rp 14,5 miliar.
RAWRRRR

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai