Judul :
4
bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”
5
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/23/18010551/awal-mula-kasus-korupsi-bansos-
covid-19-yang-menjerat-juliari-hingga-divonis?page=all (diakses pada 30 agustus 2021)
6
https://nasional.tempo.co/read/1497644/hakim-vonis-juliari-batubara-12-tahun-penjara-dan-
denda-rp-500-juta/full&view=ok (diakses pada 30 agustus 2021)
sejak proses penyidikan sampai putusan hakim dijatuhkan,dengan putusan hakim
yang ringan ini membuat bibit-bibit koruptor semakin tumbuh subur dan
mendorong mereka untuk tak gentar berbuat hal yang serupa ,karena nantinya
juga akan diajatuhi hukuman ringan dan di diskon pula. Seolah hukuman di
negeri ini hanya dijadikan formalitas belaka agar terlihat seperti negara yang taat
terhadap hukum saja.dan yang lebih mencengangkan lagi hakim memberikan
diskon hukuman terhadap juliari dikarenakan juliari bersifat kooperatif dan kerap
dicerca,dimaki dan di hina masyarakat ,menurut hakim juliari telah mendapat
hukuman sosial yang setimpal,begitu pula tersangka meminta untuk dibebaskan
dari segala tuntutan karena merasa sangat menderita. Kata Juliari pada Pledoi 9
Agustus 2021 "Akhirilah penderitaan kami ini dengan membebaskan saya dari
segala dakwaan,"7sejatinya cercaan hinaan makian masyarakat tidak bisa
dijadikan alasan untuk peringanan hukuman putusan ini karena itu ranah sanksi
sosial bukan hukum. Sungguh menggelikan dan tidak masuk akal,kita memang
mengetahui jika hakim memiliki kebebasan dalam menjalankan tugasnya sebagai
hakim sesuai pasal 24 Undang-undang 1945 Dimana Hakim bebas dalam
memutuskan segala putusannya tanpa ada campur tangan pihak lain dan Seorang
hakim sangat bebas, tidak bersifat memihak dalam menjalankan tugas memutus
suatu perkara di peradilan (within the exercise of the judicial function) 8. Jadi dapat
disimpulkan kekuasaan kehakiman yang merdeka, harus menjamin terlaksananya
peradilan yang jujur dan adil serta memenuhi kepastian hukum dalam masyarakat
berdasarkan hukum yang berlaku bukan keadilan subyektif menurut pengertian
atau kehendak hakim semata.Karena bagimanapun juga reaksi negatif dari
masyarakat yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
peradilan. Adapun memang vonis hakim 1 tahun lebih berat daripada jaksa
penutut umum yakni 12 tahun penjara dan faktor pemberatan ini dikarenakan
terpidana tidak mengakui semua kesalahan yang diperbuat.pertanyaannya apakah
jika juliari si maling uang negara ini mengakui semua perbuatan dan meminta
7
Kasus Korupsi Juliari Batubara: Minta Dibebaskan, Hakim Vonis 12 Tahun Penjara - Nasional
Tempo.co (diakses pada 30 agustus 2021)
8
Pasal 1 Ayat (1) UU. No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Lihat pula Surat Edaran
Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 09 tahun 1976 tentang Gugatan terhadap Pengadilan dan
Hakim, substansi pokok surat edaran tersebut, bahwa Hakim bebas dari Gugatan ganti rugi
karena kesalahan dalam tugas mengadili
maaf hakim akan mendiskon lagi hukumannya? Entahlah,alangkah lucunya
hukum di negeri ini.
Daftar Pustaka
9
serangkaian putusan hukum yang dikeluarkan oleh pengadilan yang kemudian memiliki
kekuatan hukum yang mengikat atau persuasif. Dan juga instrumen hukum yang memiliki
kekuatan hukum.
Undang-Undang 1945 Pasal 8 Undang-undang No.4 Tahun 2001 Jo. Undang-
undang Nomor.48 Tahun 2009 dan pasal 24 Undang-undang 1945
Sahara wahyuni.2021. Awal Mula Kasus Korupsi Bansos Covid-19 yang Menjerat
Juliari hingga Divonis 12 Tahun Penjara.diakses pada 23 Agustus 2021,dari
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/23/18010551/awal-mula-kasus-
korupsi-bansos-covid-19-yang-menjerat-juliari-hingga-divonis?page=all
Budiman Aditya.2021. Hakim Vonis Juliari Batubara 12 Tahun Penjara dan