Anda di halaman 1dari 3

UTS FILSAFAT HUKUM

NAMA : LUTFI SALAM DAMOPOLII


KELAS B / SEMESTER 5
1011419073

“Salus Populi Suprema Lex : Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat


adalah hukum tertinggi pada suatu Negara”1. Pasal 1 ayat (3) Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 amandemen ke III (tiga),
menegaskan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas
hukum.2 Hal ini berarti bahwa Indonesia harus menjunjung tinggi hukum serta
dalam tindakannya harus didasarkan pada hukum atau peraturan yang diciptakan
untuk mengatur suatu tatanan di dalam pemerintahan, termasuk juga warga
negaranya.

Hingga hari ini permasalahan hukum di Indonesia seakan tak ada


habisnya, Indonesia bahkan belum mampu menunjukkan kemampuan bentuk
penyimpangan sosial yang signifikan. Hal ini dapat terlihat jelas dari beberapa
kasus permasalahan hukum yang terkadang tak ada habisnya dan tak memiliki
solusi yang tepat.

Standar ganda seolah-olah menjadi fenomena mengakar dalam penegakan


hukum. Ketika berhadapan dengan penguasa dan pengusaha/konglomerat, para
penegak hukum seperti macan ompong dengan punggung pisau‟. Dan tidak jarang
mereka menistakan KUHP dan sejumlah sanksi dalam produk UU. Namun, ketika
berhadapan dengan rakyat kecil, para penegak hukum seolah menjadi panglima
hukum malaikat kebenaran. Memposisikan diri seperti singa buas dengan „mata
pisau yang siap mengiris para pelaku kriminalitas.

Dalam banyak kasus yang terjadi, Pemberian putusan yang jatuhkan oleh
hakim tidak selalu memberikan rasa keadilan. Karena pertimbangan hakim dalam
setiap kasus itulah yang sangat menentukan keadilan dalam putusan tersebut.
Apakah lebih condong ke penerapan hukum yang positivistik atau lebih condong
ke prinsip kemanusiaan. Lebih tepatnya, dalam setiap keputusan yang dikeluarkan
oleh hakim kebanyakan hanya lebih mementingkan kepastian dari hukum dan

1
https://www.rs-lawyer.id/adagium-hukum-yang-wajib-dipahami-arti-dan-maknanya/
2
https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945
UTS FILSAFAT HUKUM
NAMA : LUTFI SALAM DAMOPOLII
KELAS B / SEMESTER 5
1011419073

terkadang mengesampingkan kemanfaatan hukum itu sendiri guna mewujudkan


suatu keadilan hukum.3

Hal yang terjadi ini tentu tidak sejalan dengan yang dimaksudkan filsafat
hukum, dimana filsafat hukum melihat hukum tidak saja dari perspektif
positivisme, tetapi juga dari perspektif yang lebih luas, sehingga hukum tidak saja
“memuja” Kepastian, tidak hanya “memberhalakan” Kemanfaatan tetapi juga
mengedepankan Keadilan. Filsafat hukum meletakan hukum sebagai “perkakas”
keadilan, tanpa melupakan kepastian dan kemanfaatan.4 filsafat hukum juga
membahas soal-soal kongkret mengenai hubungan antara hukum dan moral (etika)
dan masalah keabsahan berbagai macam lembaga hukum.5

Saya merasa perlu adanya pendekatan hukum terhadap masyarakat atau


Sociological Jurispruden, hal ini bertujuan agar masyarakat “Tuna” Hukum tidak
mudah dikerdilkan dalam stiap penanganan kasus hukum.

Dalam kasus Sepasang kakek dan nenek yang berasal dari Desa Tenggela,
Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, disidangkan di Pengadilan Negeri
Limboto karena diduga mencuri bambu. Hakim ketua pada sidang tersebut,
Danardono, mengatakan, Selasa (14/12/2010), terdakwa kakek yang bernama
Anjol Hasim (75) dan nenek Jamilu Nani (80) terbukti telah melakukan pencurian
bambu sebanyak enam batang. Pasangan kakek-nenek tersebut akan dijerat
dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pencurian.
Namun, kata dia, dalam sidang yang berlangsung pada hari Senin, majelis hakim
belum bisa menyimpulkan hasil putusan karena proses musyawarah belum selesai.
"Kami masih akan mengikuti aturan yang berlaku dulu," kata Danardono.

Sementara itu, jaksa penuntut umum (JPU), Surya Budi Darma,


mengatakan bahwa pasangan kakek-nenek tersebut tidak dituntut dengan pasal
tentang pencurian. Namun kata dia, keduanya hanya akan dikenai pasal tentang

3
Jurdi Fajlullrahman, Logika Hukum,(Jakarta : Kencana 2017) , hlm 35.
4
Ibid., hlm. 44.
5
https://hukum-on.blogspot.com/2011/02/filsafat-hukum.html
UTS FILSAFAT HUKUM
NAMA : LUTFI SALAM DAMOPOLII
KELAS B / SEMESTER 5
1011419073

perusakan areal tanaman milik orang lain. "Sebenarnya juga mereka tidak
mencuri, hanya melakukan percobaan pencurian," kata Surya.

Sebelumnya, Anjol Hasim dan Jamilu Nani telah divonis hukuman 20 hari
sebagai tahanan kota karena kasus pencurian bambu tersebut. Menurut Anjol,
mereka tidak merasa melakukan pencurian karena tanaman bambu yang diambil
itu adalah miliknya, yang kebetulan ditanam di area bekas rumahnya yang telah
dijual. "Dan itu ditunjukkan dalam surat jual beli," kata Anjol.6

Menurut Saya Pada kasus yang terjadi ini hakim dihadapkan dengan
keadaan yang mengharuskanya untuk menggunakan peninjauan lebih dalam atau
lebih tepatnya adanya tinjauan filsafat hukum dalam putusan yang dikeluarkan, ini
bermaksud agar putusan yang dikeluarkan tidak akan mengugurkan salah satu dari
tujuan dari hukum itu sendiri (Kepastian Hukum, Kemanfaatan Hukum, Keadilan
Hukum). Karena dengan dilakukannya tinjauan filsafat hukum dalam kasus ini
hakim akan mempertimbangkan tentang keadilaan hukum untuk sepasang lansia
tersebut tanpa mengorbankan Kepastian Hukum dan Kemanfaatan Hukum untuk
Pelapor.

Lex Nemini Operatur Iniquum, Neminini Facit Injuriam artinya


: Hukum tidak memberikan ketidakadilan kepada siapapun dan tidak melakukan
kesalahan kepada siapapun.7

6
https://regional.kompas.com/read/2010/12/14/19051546/Curi.Bambu..Kakek-
Nenek.Divonis.20.Hari-7
7
https://www.rs-lawyer.id/adagium-hukum-yang-wajib-dipahami-arti-dan-maknanya/

Anda mungkin juga menyukai