Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : W OWO

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 4496 54

Kode/Nama Mata Kuliah : G g H H

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ-UT SAMARINDA

Masa Ujian : MONDAY, 31 OKTOBER 2022

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Soal :
1. Mengacu pada kasus nenek Minah diatas, semakin menguatkan stigma di masyarakat
bahwa hukum selalu tumpul ke atas namun tajam ke bawah, berikan pendapat saudara
dikaitkan dengan fungsi hukum “law as a tool of social engineering!
2. Ada adagium yang dipopulerkan oleh seorang filsuf bernama Cicero “Ubi societas ibi
ius”(dimana ada masyarakat disitu ada hukum). Coba berikan pendapat saudara maksud
dari adagium tersebut dan kaitkan dengan kasus di atas!
3. Dalam konsep The Rule of Law pada negara hukum, tiga nilai dasar tujuan hukum yakni
keadilan (gerechtigheit), kemanfaatan (zweckmaerten), dan kepastian hukum
(rechtssicherkeit), melihat kasus di atas dari kacamata nenek Minah apakah ketiga tujuan
hukum tersebut sudah terpenuhi apa tidak? Berikan pendapat saudara!
Jawaban :
Soal 1.
Law as a tool of sosial engineering merupakan teori yang dikemukakan oleh Roscoe Pound,
yang berarti hukum sebagai alat pembaharuan dalam masyarakat, dalam istilah ini hukum
diharapkan dapat berperan merubah nilai-nilai sosial dalam masyarakat.
Mengacu pada kasus nenek Minah, fungsi hukum law as a tool of social engineering adalah
hukum menjadi alat mengubah perilaku, yang sebelumnya berkasus mencuri, memindahkan
atau merusak barang milik orang dalam jumlah kecil tidak bisa dipidanakan menjadi bisa
dipidanakan. Hal ini mengontrol masyarakat untuk tidak melakukan hal buruk tersebut.
Adapun yang menjadi pununjang atau pendukung atas teori hukum yang dapat merekayasa
masyarakat (law as a tool social engineering) yang dikemukakan oleh Rouscou Pound adalah
teori tentang efektivitas dan validitas hukum dimana menurut Hans Kelsen, Jika Berbicara
tentang efektivitas hukum, dibicarakan pula tentang Validitas hukum. Validitas hukum berarti
bahwa norma- norma hukum itu mengikat, bahwa orang harus berbuat sesuai dengan yang
diharuskan oleh norma hukum., bahwa orang harus mematuhi dan menerapkan norma-
norma hukum. Efektifitas hukum berarti bahwa orang benar-benar berbuat sesuai dengan
norma-norma hukum sebagaimana mereka harus berbuat, bahwa norma-norma itu benar-
benar diterapkan dan dipatuhi.
Jika di kaitkan dengan fungsi hukum Law as a tool of sosial engineering dengan kasus nenek
minah yang mengambil 3 buah kakao di perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan. Ketika,
berbicara soal hukum Bahasa toletransi dan rasa kasihan tidak relevan di gunakan untuk
menyelesaikan persoalan yang menimpa Nenek Minah. Jalur hukum merupakan jalur yang
paling tepat dipilih pihak Perusahaan untuk menyelesaikan masalah pada Nenek Minah dan
juga memperingatkan masyarakat lainnya bahwa mencuri, memindahkan atau merusak
barang milik orang lain tanpa izin tidaklah bisa di benarkan.
Law as a tool of social engineering yang bertujuan menciptakan harmoni dan keserasian agar
secara optimal dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia dalam masyarakat.
Keadilan adalah lambang usaha penyerasian yang harmonis dan tidak memihak dalam
mengupayakan kepentingan anggota masyarakat yang bersangkutan. Untuk kepentingan
yang ideal itu diperlukan kekuatan paksa yang dilakukan oleh penguasa negara.

Soal 2.

Ubi societas ibi ius”(dimana ada masyarakat disitu ada hukum)”

Ubi Societas Ibi Ius, di mana ada masyarakat di situ ada hukum, itulah ungkapan yang
selalu didengar apabila berbicara masalah hukum. Hukum dengan demikian merupakan
referensi untuk berperilaku bagi setiap orang baik sebagai individu maupun sebagai bangsa.
Namun pada kenyataannya tidak setiap orang mampu mentaati hukum tersebut karena
banyak orang tidak mau mempedulikan hak orang lain dan lebih mementingkan diri sendiri,
sehingga muncullah sifat manusia yang ingin menguasai manusia lainnya.

Disebutkan dalam Pasal 362 KUHP bahwa:

“Barangsiapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau Sebagian kepunyaan


orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum,diancam karena
pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling
banyak sembilan ratus rupiah.”

Menurut saya dilihat dari sudut pandang nenek minah perbuatannya merupakan hal yang
masih dapat di toleransi di masyarakat, dengan hanya mengambil atau memetic buah kakao
milik perusahaan tersebut bukanlah pelanggaran yang besar. Namun tidak dapat di pungkiri,
dari sudut pandang hukum yang sudah di tetapkan di Indonesia dalam KUHP Pasal 362 banyak
atau sedikitnya barang yang di ambil tetaplah sebuah pelanggaran. Dari sini kita sebagai
masyarakat yang patuh terhadap hukum harus menjadi kan kasus nenek Minah sebuah
pelajaran untuk berhati-hati tehadap barang milik orang lain mengambil, menyentuh atau
memindahkannya.
Soal 3.
Dalam konsep The Rule of Law pada negara hukum, tiga nilai dasar tujuan hukum yakni
keadilan (gerechtigheit), kemanfaatan (zweckmaerten), dan kepastian hukum
(rechtssicherkeit).
Nilai dasar yang pertama, tentang keadilan, keadilan merupakan salah satu tujuan
dari hukum selain dari kepastian hukum itu sendiri dan juga kemanfaatan hukum.
Sedangkan makna keadilan itu sendiri masih menjadi perdebatan. Namun keadilan itu
terkait dengan pendistribusian yang merata antara hak dan kewajiban. Dari kasus
nenek Mindah di atas tentang keadilan saya rasa tidak bisa di katakan suatu
keaadilan. Mengambil atau memetik tiga buah kakao tidak akan merugikan
perusahaan. Hukuman yang tepat mneurut saya cukup memperingatkan dengan
tegas serta sosialisasi kepada masyakarat sekitar bahwa mengambil atau memetic
buah milik perusahaan merupakan perbuatan yang melanggar dan tidak boleh di
lakukan.
Nilai dasar yang kedua, tentang kemanfaatan hukum. Penganut aliran utilitas menganggap
bahwa tujuan hukum semata-mata untuk memberikan kemanfaatan atau kebahagiaan yang
sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya warga masyarakat. Penanganannya didasarkan
pada filsafat sosial, bahwa setiap warga masyarakat mencari kebahagiaan, dan hukum
merupakan salah satu alatnya. Hukum dikatakan bermanfaat apabila mampu memberikan
manfaat bagi kedua belah pihak yang berkasus. Seperti nenek minah dengan pihak PT. RSA,
nenek minah merupakan masyakat miskin yang pekerjaannya hanya berkebun dan makan
seadanya dari hasil jual hasil kebun dan bantuan masyarakat sekitar. Keputusan yang di ambil
hakim tersebut memvonis nenek minah dengan penjara selama 1 bulan 15 hari merupakan
hal yang kurang tepat, karena dilihat dari pengakuan tersangka bahwa tidak mengambil nenek
minah hanya memetik dan meletakannya di bawah pohon tersebut. Seharunya hakim dapat
mengambil keputusan hukuman yang lebih adil bagi nenek minah selain vonis penjara, Seperti
teguran atau tahanan luar yang tidak memenjarakan nenek minah.
Nilai dasar yang ketiga, tentang kepastian hukum. Kepastian hukum secara normatif adalah
ketika suatu peraturan dibuat dan diundangkan secara pasti karena mengatur secara jelas dan
logis. Jelas dalam artian tidak menimbulkan keragu-raguan (multi-tafsir) dan logis dalam
artian ia menjadi suatu sistem norma dengan norma lain sehingga tidak berbenturan atau
menimbulkan konflik norma. Berdasar pada KUHP Pasal 362 kepastian hukum sudah di
nyatakan jelas bahwa mencuri, memindahkan atau mengambil barang milik orang lain dengan
sengaja merupakan hal yang tidak benar atau di larang. Nenek minah seharusnya tidak
berbuat seperti itu yang berujung gugat perusahaan terhadap nenek minah sesuai dengan
aturan yang ada. Benar halnya pihak perusahaan melaporkan dan membawa nenek Minah ke
pengadilan tidak berhakim sendiri melaikan sesuai dengan prosedurnya.

Anda mungkin juga menyukai