Membahas mengenai Perbandingan antara Hukum Pidana dan Hukum Perdata, tentulah
akan di bahas perbedaan dan persaman yang ada di dalamnya. Sebelum membahas lebih rinci
tentang perbedaan dan persamaan kedua hukum tersebut perlu di mengerti mengenai
pengertiannya. Hukum pidana adalah hukum yang mengatur antara anggota masyarakat sebagai
warga Negara dengan Negara sebagai penguasa tata tertib masyarakat atau yang sering di
katakan sebagai hubungan yang mengatur antara orang dengan Negara, sedangkan hukum
perdata adalah hukum yang mengatur individu dengan individu atau yang mengatur hubungan
peroranagan. Hukum pidana sering di sebut juga dengan hukum publik sedangkan hukum
perdata adalah hukum privat. Dari pengertianya di atas dapat di ketahui bahwa perbedaan antara
kedua hukum tersebut, kalau hukum pidana hubungan hukumnya antara orang dengan Negara
yang juga di sebut hukum publik, sedangkan hukum perdata yaitu hukum privat yang mengatur
hubungan antara orang dengan orang. Sedangkan persamaanya adalah sama-sama aturan dalam
suatu hubungan baik dengan Negara maupun individu dan juga suatu peraturan perundang-
undanagan.
Hukum pidana sifanya menjadi publik stelah banyak kepentingan dalam kehidupan manusia di
rasakan sebagai kepentingan umum, sifat subjektif hukum pidana berubah menjadi sifat objektif.
Maksudnya, suatu perbuatan yang merugikan orang lain dan dirasakan akibatnya oleh seluruh
anggota masyarakat sebagai hal yang menganggu kepentingan manusia secara menyeluruh
(umum). Mengganggu kepentingan umum berarti mengganggu ketentraman hidup, keamanan,
kesejahteraan dan lainnya yang menyangkut kehidupan masyarakat, sehingga mengakibatkan
terganggunya dalam kehidupan sehari-hari. Sejak adanya penilaian tentang banyaknya
kepentingan yang bersifat umum itulah, hukum pidana sifatnya menjadi publik (umum)1[1].
Sedangkan hukum perdata yang sifatnya sebagai hukum privat yaitu hukum pribadi yang
mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban pribadi sebagai subyek hukum. Pribadi sebagai
subyek hukum adalah orang dalam arti hukum. Artinya, memiliki hak dan kewajiban yang di
1. Pidana pokok.
a. Pidana mati
b. Pidana penjara
c. Pidana kurungan
d. Pidana denda
e. Pidana tutupan
2. Pidana Tambahan
2. Hilangnya suatu keadaan hukum, yang di ikuti dengan terciptanya hukum yang baru
Jadi sanksi atau hukuman dalam hukum perdata lebih di titik beratkan ke pemenuhan
suatu prestasi (kewajiban).
Pembahasan mengenai persamaan antara hukum perdata dengan hukum pidana
bisa di lihat dari sejarah kedua hukum tersebut.
Hukum Indonesia merupakan campuran dari hukum Eropa, baik hukum perdata maupun
hukum pidana bnanyak terkandung hukum Eropa kontinental khususnya dari hukum Belanda
karena Indonesia pernah menjadi Negara jajahan Belanda yang dulunya bernama Hindia
Belanda. Belanda pun menggunakan hukum yang di ambil dari prancis yaitu code napoleon yang
mengambil dari hukum Romawi yang pada saat itu dianggap paling sempurna. Pada saat belanda
menjajah Indonesia hukum tersebut di gunakan dalam pemerintahan Hindia Belanda pada saat
itu. Dan ketika Indonesia merdeka yang di proklamasikan oleh bung Karno dan bung Hatta, agar
tidak terjadi kekosongan hukum maka hukum-hukum yang telah ada pada masa penjajahan
Belanda masih di berlaku dalam tata pemerintahan Indonesia. Yaitu yang tercantum dalam
Aturan Peralihan pasal 2 yang bunyinya Segala Badan Negara dan peraturan yang ada masih
langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang ini. Jadi hukum
yang berlaku di Indonesia sekarang ini adalah warisan dari hukum Belanda. Meskipun telah ada
beberapa Undang-undang yang memang asli di buat oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Dari seluruh uraian yang telah di jelaskan dapat di simpulkan bahwa, perbedaan
antara hukum pidana dengan hukum perdata yang paling mendasr terdapat pada pengertiannya.
Kalau berbicara mengenai hukum pidan berarti membahas hubungan yang mengatur anatara
masyarakat dengan Negara. Sedangkan akan dibahas mengenai hubungan antar individu atau
perorangan ketika berbicara mebgenai hukum perdata. Selain itu hukum pidana termasuk rana
hukum Publik dan hukum perdata termasuk dalam rana hukum privat.
Juga dapat dilihat dari proses penuntutannya. Dalam hukum perdata penuntutan
dilakukan oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan dan juga di perlukan pengaduan terlebih
dahulu, karena agar dapat di proses dipengadilan dalam rana hukum perdata harus ada
pengaduan dari pihak yang dirugikan. Berbeda dengan hukum pidana. Dalam rana hukum pidana
ketika ada pelanggaran norma hukum pidana, maka alat perlengkapan negara yang teridiri dari
polisi, jaksa dan hakim akan langsung bertindak tanpa menunggu pengaduan dari masyarakat
atau pihak-pihak yang di rugikan. Akan tetapi ada pengecualian terhadap kejahatan-kejahatan
tertentu, dimana alat perlengkapan Negara tidak dapat memproses ketika tidak ada pengaduan.
Terdapat pula perbedaan dalam sanksi hukumannya. Kalau dalam hukum pidana sanksi
atau hukumannya telah di tentukan dalam Pasal 10 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP), yaitu terbagi dalam Pidana Pokok yang di dalamnya terdapat pidana mati, pidana
penjara, pidana kurungan, pidana denda dan pidana tutupan. Serta Pidana Tambahan yaitu
pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang-barang tertentu dan pengumuman putusan
hakim.
Persamaan dari hukum perdata dengan hukum pidana. Bahwa hukum Indonesia baik
perdata maupun pidana merupakan hukum Eropa kontinental terutama dari hukum Belanda yang
pernah menjajah bangsa Indonesia. Jadi hukum Indonesia adalah warisan dari hukum Belanda
yang pada saat kemerdekaan pemerintahan Indonesia belum mempunya aturan hukum untuk
bernegara, maka dilakukan peralihan hukum agar tidak terjadi kekosongan hukum yang hal itu di
atur dalam Aturan Peraliahan.