Anda di halaman 1dari 8

RESUME UU PERDATA DAN UU PIDANA

DISUSUN OLEH :

SEPTIAN ANDRIANSYAH

RESUME UU PERDATA DAN PIDANA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada khadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita, sehingga sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini.

Sholawat serta salam mari kita panjatkan kejungjungan besar kita, Nabi Muhamad SAW
beserta keluarganya, sahabatnya serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Saya menyusun makalah ini dengan judul “RESUME UU PERDATA DAN UU PIDANA.”
Makalah ini dibuat bertujuan agar mahasiswa dapat membaca dan mempelajari tentang teori
keperawatan menurut jean Watson dan swanson.

Saya menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak. Makalah yang saya susun initak
luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saya sebagai penyusun sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Akhir kata, kami ucapkan wassalamualaikum wr.wb. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN UU PERDATA

Secara umum, hukum perdata merupakan hukum yang mengatur tentang hubungan antara
perorangan yang ada di dalam masyarakat. Pada dasarnya, pengertian hukum perdata kerap kali
diidentikan dengan kebalikan dari pengertian hukum pidana. Hal itu berarti bahwa hukum pidana
mengatur hubungan antara masyarakat dengan negara yang berhubungan dengan hukum publik.
Sementara pengertian dari hukum perdata justru sebaliknya, yaitu mengatur hubungan antara
subjek hukum yang ada di dalam masyarakat dan yang berhubungan dengan hukum privat. Hukum
privat merupakan hukum yang mengatur kepentingan perseorangan di dalam masyarakat.

Hukum perdata bisa dibagi menjadi dua, yaitu hukum perdata materil dan hukum perdata formil.
Yang mana hukum perdata materil berhubungan dengan muatan ataupun materi yang diatur di
dalam hukum perdata itu sendiri Sementara hukum perdata formil yaitu hukum yang berhubungan
dengan proses perdata ataupun segala sesuatu yang mengatur tentang bagaimana pelaksanaan
penegakan hukum perdata itu sendiri, seperti melakukan sebuah gugatan di pengadilan. Selain itu,
hukum perdata formil juga dikenal dengan sebutan hukum acara perdata.

B. PENGERTIAN UU PERDATA SECARA LUAS DAN SEMPIT

1. Arti Luas

Hukum perdata menurut arti yang luas merupakan bahan hukum sebagaimana yang tertera
dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata a(BW) yaitu segala hukum pokok yang mengatur
mengenai kepentingan perseorangan. Selain itu, Kitab Undang-undang Hukum Dagang Wetboek van
Koophandel (WVK) dan juga sejumlah undang-undang yang disebut dengan undang-undang
tambahan lainnya seperti peraturan yang ada di dalam KUHPerdata, serta sejumlah undang-undang
tambahan seperti UU pasar modal, UU tentang PT, dan lain sebagainya.

2.Arti Sempit

Hukum perdata dalam arti sempit adalah hukum perdata sebagaimana yang ada di dalam
KUHPerdata saja.

C. Pengertian Hukum Perdata Menurut Para Ahli

1. Pengertian Hukum Perdata Menurut Riduan Syahrani

Hukum perdata merupakan hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antara satu orang
dan orang lainnya di dalam masyarakat, yang mana hukum tersebut menitikberatkan kepada
kepentingan perseorangan atau pribadi.

2. Pengertian Hukum Perdata Menurut Sudikno Mertokusumo


Hukum perdata merupakan hukum antar perorangan yang mengatur tentang hak dan kewajiban
individu satu dengan individu lainnya di dalam hubungan keluarga dan juga di dalam pergaulan
masyarakat. Pelaksanaannya kemudian diserahkan kepada masing-masing pihak.

3. Pengertian Hukum Perdata Menurut Salim HS

Hukum Perdata adalah keseluruhan kaidah hukum, baik yang tertulis ataupun yang tidak tertulis
dan mengatur hubungan antara subjek hukum yang satu dengan subjek hukum lainnya dalam
hubungan kekeluargaan dan juga dalam pergaulan masyarakat.

4. Pengertian Hukum Perdata Menurut Masjchoen Sofwan

Hukum perdata adalah hukum yang mengatur tentang kepentingan antara warga negara secara
perorangan, yaitu individu satu dengan individu lainnya.

D. Sejarah Hukum Perdata

Hukum perdata yang ada di negara Belanda awalnya berasal dari hukum perdata yang berasal dari
Perancis, yaitu yang disusun berdasarkan pada hukum Romawi Corpus Juris Civilis, yang mana pada
waktu itu dinilai sebagai hukum yang paling sempurna. Adapun hukum privat yang berlaku di negara
Perancis dimuat di dalam dua kodifikasi yang disebut dengan hukum perdata dan Code de
Commerce atau hukum dagang. Semasa Perancis menguasai Belanda yaitu pada tahun 1806 hingga
1813, kedua kodifikasi tersebut diberlakukan di negara Belanda yang masih digunakan terus sampai
24 tahun setelah kemerdekaan Belanda dari Perancis yaitu pada tahun 1813.

Kemudian pada tahun 1814, Belanda mulai merangkai Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(Sipil) atau yang dikenal dengan KUHS Negeri Belanda, berdasarkan kodifikasi hukum yang disusun
oleh J.M Kemper yang mana juga disebut dengan Ontwerp Kemper. Akan tetapi, sayangnya Kemper
meninggal dunia pada tahun 1824 sebelum menyelesaikan tugasnya. Lalu akhirnya dilanjutkan oleh
Nicolai yang menduduki jabatan sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Belgia.

E. Hukum Perdata Materiil dan Hukum Perdata Formil

1. Hukum Perdata Materiil

Hukum perdata materiil merupakan berbagai macam ketentuan hukum yang mengatur tentang
hak dan kewajiban seseorang di dalam hubungannya pada orang lain di dalam masyarakat. Hukum
perdata materiil adalah berbagai aturan yang mengatur tentang hak dan kewajiban perdata
seseorang. Dengan kata lain, hukum perdata materiil umumnya mengatur tentang kepentingan
perdata setiap subjek hukum, yang mana pengaturannya ada di dalam KUHPerdata, KUHD, dan
lainnya.

2. Hukum Perdata Formil

Hukum perdata formil merupakan semua ketentuan yang mengatur mengenai cara seseorang
dalam memperoleh hak dan keadilan berdasarkan hukum perdata materiil. Cara untuk memperoleh
keadilan di depan hakim lazim disebut dengan hukum acara perdata. Hukum perdata formil adalah
ketentuan yang mengatur tentang bagaimana cara seseorang dalam menuntut haknya jika dirugikan
oleh orang lain, mengatur tentang cara pemenuhan hak materiil bisa dijamin.
BAB 2

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN UU PIDANA

Hukum pidana adalah salah satu jenis hukum yang ada di Indonesia. Jenis hukum yang satu ini ada
bermacam-macam, bergantung dengan dasar pembaginya. Akan tetapi, secara umum jenis hukum
yang ada di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu hukum publik dan hukum privat.

Hukum publik lebih mengacu pada hukum yang mengatur tentang hubungan antara warga negara
dengan negara itu sendiri. Dimana hukum yang satu ini bersifat menyeluruh dan berlaku untuk
setiap warga negara. Sementara hukum privat adalah kebalikan dari hukum publik. Hukum yang satu
ini umumnya akan mengatur hubungan antara manusia satu dengan manusia lain dan biasanya
menyangkut persoalan perorangan.

Sebagian besar pada ahli mengungkapkan bahwa hukum pidana merupakan salah satu jenis
hukum yang termasuk pada hukum publik, mengingat hukum ini memiliki sifat yaitu mengatur
hubungan antara warga negara dengan negara itu sendiri. Walaupun begitu, dalam kasusnya masih
ada aturan pada hukum pidana yang sifatnya privat atau perseorangan. Yang aman negara tidak
serta merta bisa menegakkan aturan tersebut tanpa adanya permohonan yang berasal dari pihak
yang dirugikan.

Ada beberapa ahli yang mempunyai pandangan tentang pengertian hukum pidana. Namun
sebelumnya Anda perlu tahu bahwa pengertian dari hukum itu sendiri secara umum sampai
sekarang belum menemukan titik pemahaman yang merata. Hukum tidak dapat diartikan melalui
satu pandangan saja, mengingat sifat hukum yang multi dimensional. Walaupun begitu, ada
beberapa batasan yang dapat menjelaskan tentang hukum termasuk juga di dalam hukum pidana.

Menurut Derkje Hazewinkel-Suringa seorang penulis asal Belanda, bahwa ada beberapa batasan
yang bisa mengartikan hukum pidana, antara lain:

a. Terdapat perintah dan juga larangan yang mana atas pelanggaran perintah dan juga larangan
tersebut sudah ditentukan dengan ancaman sanksi yang ditetapkan oleh lembaga negara yang
berwenang.
b. Terdapat aturan yang menentukan bagaimana ataupun dengan alat apa negara bisa memberikan
reaksi pada mereka yang melanggar aturan tersebut.
c. Terdapat kaidah yang akan menentukan ruang lingkup diberlakukannya peraturan tersebut pada
waktu tertentu di wilayah negara tertentu.

B. Pengertian Hukum Pidana Oleh Para Ahli

1. Pengertian Hukum Pidana Menurut W.L.G Lemaire

Menurutnya, hukum pidana merupakan hukum yang terdiri dari norma-norma yang berisi tentang
perintah dan larangan, dibentuk oleh pembentuk undang-undang dan sudah dikaitkan dengan
sebuah sanksi berupa hukuman penderitaan yang bersifat khusus.
2. Pengertian Hukum Pidana Menurut Mezger

Mezger mengungkapkan bahwa hukum pidana adalah aturan-aturan terkait hukum yang
mengikat perbuatan tertentu dan memenuhi syarat tertentu juga serta mempunyai suatu akibat
yang berupa pidana.

3. Pengertian Hukum Pidana Menurut Moeljatno

Moeljatno menjelaskan secara lebih jelas bahwa hukum pidana bisa dilihat sebagai bagian dari
keseluruhan hukum yang berlaku di sebuah negara dan memuat dasar-dasar mengenai peraturan
dan juga ketentuan tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan, larangan dan juga ancaman pidana
untuk yang melakukannya.

Aturan yang ada di dalamnya juga memuat mengenai kapan dan dalam hal apa sanksi bisa berlaku
untuk mereka yang melanggar dan dengan cara apa pengenaan denda pidana tersebut bisa
dilaksanakan. Melihat dari definisi menurut para ahli di atas, kita bisa ambil garis besar mengenai
pengertian hukum pidana.

Hukum pidana adalah hukum yang mengatur mengenai perintah dan juga larangan masyarakat
dalam aktivitasnya sebagai warga negara yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang dan
mempunyai sanksi kuat untuk siapa saja yang melanggarnya.

C. Fungsi dan Tugas Hukum Pidana

Secara sederhana, fungsi dan tugas hukum pidana serupa dengan fungsi hukum secara umum,
yaitu untuk mengatur tingkah laku masyarakat demi mewujudkan sebuah keadilan, ketertiban,
kenyamanan, perlindungan, dan juga kesejahteraan masyarakat. Bayangkan saja jika masyarakat
dibebaskan dari aturan-aturan yang berlaku sekarang. Tentu mereka akan melakukan hal apa saja,
semau mereka tanpa memperdulikan kepentingan orang lain bukan?

Sementara fungsi hukum pidana sendiri dibagi menjadi dua, yaitu fungsi umum dan fungsi khusus.
Fungsi umum dari hukum pidana yaitu untuk mengatur kehidupan bermasyarakat dan
menyelenggarakan tata aturan yang ada di dalam masyarakat. Sedangkan untuk fungsi hukum
secara khusus yaitu untuk melindungi kepentingan hukum pada perbuatan yang akan
mengganggunya, dengan sanksi yang berupa pidana yang mana sifatnya mengikat dan memaksa.
Kepentingan hukum yang hal itu adalah individu, kelompok, masyarakat, negara, dan lain
sebagainya.

D. Sumber Hukum Pidana di Indonesia

1. KUHP

KUHP adalah salah satu sumber utama dari hukum pidana Indonesia. Sebagaimana yang sudah
disebutkan sebelumnya, bahwa KUHP yang bisa menjadi sumber lahirnya hukum pidana yaitu KUHP
tentang ketentuan umum, KUHP mengenai kejahatan, dan juga KUHP mengenai pelanggaran.

2. Undang-undang di Luar KUHP

Undang-undang yang satu ini berisi mengenai aturan untuk tindakan pidana khusus seperti halnya
pemberantasan tindak pidana korupsi, narkotika, kekerasan dalam rumah tangga, dan lainnya.
3. Hukum Adat

Di daerah tertentu, untuk perbuatan yang tidak tercantum di dalam peraturan tertulis seperti
undang-undang dan KUHP, keberadaan hukum pidana ada yang ada di suatu daerah masih tetap
berlaku.

E. SANKSI DALAM HUKUM PIDANA

Jika melihat pada apa yang dituliskan di dalam pasal 10 KUHP, ada beberapa macam sanksi
ataupun hukuman yang bisa dijatuhkan kepada pelaku pidana yang dinyatakan telah melanggar
ketentuan dalam hukum pidana. Sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelaku pidana terbagi menjadi
dua, yaitu pokok dan juga tambahan.

Hukum pokok meliputi hukuman penjara, hukuman mati, hukuman kurungan, hukuman denda,
dan juga hukuman tutupan. Sedangkan untuk hukuman tambahan meliputi penyitaan barang,
pencabutan hak tertentu, dan pengumuman keputusan hakim.
DAFTAR PUSTAKA

UU PERDATA: https://www.gramedia.com/literasi/contoh-hukum-perdata/

UU PIDANA: https://www.gramedia.com/literasi/contoh-hukum-pidana/

Anda mungkin juga menyukai