Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FINAL KRIMINOLOGI

Nama : Sriwanto Arruan Gege’


NIM : 4521060008
Kelas :A

No. Perkara : 383/Pid.B/2022/PN Mlg


Identitas Terdakwa : Nama Lengkap : Adit Setiyawan Bin Joko Purnomo
Tempat lahir : Malang
Umur/Tanggal lahir : 19 Tahun / 13 April 2003
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Dusun Krajan RT.03 RW 04 Desa
Bunutwetan Kec. Pakis Kab. Malang.
Sekarang tinggal di Jl. Lembayung No. 3 Gg.
Makam, Kec. Kedungkandang Kota Malang
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengamen
Jenis Kejahatan : Jenis kejahatan adalah pencurian dengan dakwaan pelanggaran terhadap
(sebutkan Pasal pasal 362 KUHP yang berbunyi “barangsiapa mengambil barang
Dakwaan dan
sesuatu, yang seluruhnya atau Sebagian kepunyaan orang lain dengan
unsurnya)
maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena
pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
denda paling banyak sembilan ratus rupiah”
Unsur-unsur pasal tersebut :
1. Barangsiapa;
2. Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain;
3. Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum
Uraian singkat : Pada hari Rabu tanggal 8 Juni 2022 sekira pukul 11.00 WIB MULIATI
kronologis kasus sedang makan di Warung Soto yang terletak di Jl. Janti, Kel. Sukun,
Kec. Sukun, Kota Malang. Setelah selesai makan, MULIATI berangkat
pulang dan lupa bahwa Handphone merk OPPO type A95 miliknya
tertinggal di warung tersebut. Kemudian Terdakwa bersama dengan
Saksi DIMAS MARSELINO dan Saudara IPAL (DPO) pergi membeli
makan di Jl. Janti, Kel. Sukun, Kec. Sukun, Kota Malang, kemudian
Terdakwa yang berada di luar warung melihat ada Handphone merk
OPPO type A95 tergeletak di atas meja, kemudian Terdakwa mengambil
Handphone merk OPPO type A95 yang bukan miliknya tersebut lalu
memasukannya ke dalam saku celananya. Terdakwa kemudian
memberitahukan kepada Saksi DIMAS MASELINO dan Saudara IPAL
bahwa Terdakwa menemukan Handphone merk OPPO type A95 di
pinggir jalan, kemudian menyerahkannya kepada Saudara IPAL.
Sesampainya di Kontrakan yang terletak di Jl. Kasin Jaya Kampung
Baru, Kec. Klojen, Kota Malang, Saaksi DIMAS MARSELINO
menyarankan untuk menjual Handphone merk OPPO type A95 tersebut
kepada Saudara FEMBRY (DPO) seharga Rp. 1.500.000,- (satu juta
lima ratus ribu rupiah), kemudian dibeli seharga Rp. 1.000.000,- (satu
juta rupiah). Bahwa Saudara FEMBRY kemudian menjual Handphone
merk OPPO type A95 tersebut kepada Saksi AHMAD DARSONO
seharga Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), selanjutnya Saksi AHMAD
DARSONO menjual kembali Handphone merk OPPO type A95
tersebut kepada Saksi CHOIRUDIN BACHTIAR senilai Rp.
2.100.000,- (dua juta seratus ribu rupiah).
Perbuatan Terdakwa telah merugikan Saksi MULATI senilai Rp.
4.000.000,- (empat juta rupiah). Perbuatan Terdakwa ADIT
SETIYAWAN BIN JOKO PURNOMO sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 362 KUHP.
Motif pelaku : Berdasarkan hasil analisis kasus ini, tidak ada motif tertentu yang
kejahatan menjadi alasan pelaku melakukan perbuatan tersebut. Perbuatan
kejahatan pelaku secara spontan terjadi karena adanya kesempatan saat
itu juga, dan dapat disimpulkan bahwa perbuatan pelaku bukan tindakan
yang direncanakan sebelumnya.
Teori Kriminologi : Teori Kesempatan (Opportunity Theory)
Opportunity theory mengatakan bahwa kejahatan atau tindak pidana
dapat saja terjadi karena adanya kesempatan-kesempatan untuk
melanggar ketentuan aturan ataupun norma.
Analisis Teori : Berdasarkan teori yang ada tersebut di atas, dapat dianalisis bahwa
Terhadap Kasus kejahatan dapat saja terjadi karena adanya sebuah kesempatan dan
ketika kesempatan itu datang bersamaan dengan peluang, maka
disitulah dapat terjadi sebuah tindakan kejahatan yang melanggar aturan
maupun norma. Sangat jelas opportunity theory menyatakan bahwa
kejahaan dapat terjadi karena adanya sebuah kesempatan, meskipun
sebelumnya kejahatan itu tidak terfikirkan oleh pelaku untuk
melakukannya, namun setelah melihat ada kesempatan dan peluang pun
ada, maka secara langsung pikiran si pelaku mengarah pada untuk
melakukan tindakan kejahatan.
Kasus yang ada tersebut bersesuaian dengan opportunity theory, dimana
pada awalnya si pelaku tidak memiliki niat ataupun bahkan rencana
untuk melakukan tindakan kejahatan, tetapi setelah si pelaku
menemukan kesempatan yakni melihat sebuah handphone tergeletak di
atas meja, pelaku pun langsung melakukan tindakan dengan mengambil
handphone tersebut dan langsung menguasainya secara melawan
hukum.
Analisis teori terhadap kasus ini memberikan gambaran bahwa tidak
semua tindakan kejahatan itu timbul dari niat si pelaku untuk
melakukan tindakan tersebut tetapi adanya sebuah kesempatan yang
menjadi metode peluang yang mengubah pikiran manusiawi seseorang
secara spontan untuk melakukan tindakan kejahatan. Pada kasus ini juga
dapat dianalisis bahwa terjadinya sebuah tindakan kejahatan tidak
terlepas dari peran korban yang menciptakan kesempatan yang dapat
digunakan oleh pelaku kejahatan. Kealpaan si korban yang lupa
membawa handphone miliknya secara tidak langsung mencptakan
peluang terjadinya tindakan pencurian yang dilakukan oleh pelaku.
Dalam analisis kesesuaian teori terhadap kasus ini membuktikan bahwa
teori ini benar-benar terpraktek dalam kehidupan sosial masyarakat,
tidak hanya menjadi sebuah teori belaka tetapi benar dalam kehidupan
teori ini terjadi.
Amar Putusan : 1. Menyatakan Terdakwa ADIT SETIYAWAN BIN JOKO
Hakim PURNOMO, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana PENCURIAN;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu, dengan
pidana penjara selama 6 (enam) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Menetapkan barang bukti berupa: 1 (satu) unit handphone merk
OPPO A95 Imei 1: 862616050923907 warna biru dan dikembalikan
kepada saksi MULIATI;
6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara
sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ;
Komentar terhadap : Dari sisi kepastian hukum, saya sependapat dengan putusan hakim yang
Putusan Hakim menyatakan bahwa si pelaku terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan kejahatan, dimana semua unsur-unsur dalam pasal dakwaan
itu terpenuhi.
Berdasarkan analisis teori terhadap kasus yang ada, saya memberi
respon yang baik terhadap putusan hakim, dimana hakim telah
memberikan pertimbangan-pertimbangan yang setidaknya mengurangi
pidana terdakwa.

Anda mungkin juga menyukai