Identitas Terdakwa : Nama Lengkap : Adit Setiyawan Bin Joko Purnomo Tempat lahir : Malang Umur/Tanggal lahir : 19 Tahun / 13 April 2003 Jenis kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Dusun Krajan RT.03 RW 04 Desa Bunutwetan Kec. Pakis Kab. Malang. Sekarang tinggal di Jl. Lembayung No. 3 Gg. Makam, Kec. Kedungkandang Kota Malang Agama : Islam Pekerjaan : Pengamen Jenis Kejahatan : Jenis kejahatan adalah pencurian dengan dakwaan pelanggaran terhadap (sebutkan Pasal pasal 362 KUHP yang berbunyi “barangsiapa mengambil barang Dakwaan dan sesuatu, yang seluruhnya atau Sebagian kepunyaan orang lain dengan unsurnya) maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah” Unsur-unsur pasal tersebut : 1. Barangsiapa; 2. Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain; 3. Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum Uraian singkat : Pada hari Rabu tanggal 8 Juni 2022 sekira pukul 11.00 WIB MULIATI kronologis kasus sedang makan di Warung Soto yang terletak di Jl. Janti, Kel. Sukun, Kec. Sukun, Kota Malang. Setelah selesai makan, MULIATI berangkat pulang dan lupa bahwa Handphone merk OPPO type A95 miliknya tertinggal di warung tersebut. Kemudian Terdakwa bersama dengan Saksi DIMAS MARSELINO dan Saudara IPAL (DPO) pergi membeli makan di Jl. Janti, Kel. Sukun, Kec. Sukun, Kota Malang, kemudian Terdakwa yang berada di luar warung melihat ada Handphone merk OPPO type A95 tergeletak di atas meja, kemudian Terdakwa mengambil Handphone merk OPPO type A95 yang bukan miliknya tersebut lalu memasukannya ke dalam saku celananya. Terdakwa kemudian memberitahukan kepada Saksi DIMAS MASELINO dan Saudara IPAL bahwa Terdakwa menemukan Handphone merk OPPO type A95 di pinggir jalan, kemudian menyerahkannya kepada Saudara IPAL. Sesampainya di Kontrakan yang terletak di Jl. Kasin Jaya Kampung Baru, Kec. Klojen, Kota Malang, Saaksi DIMAS MARSELINO menyarankan untuk menjual Handphone merk OPPO type A95 tersebut kepada Saudara FEMBRY (DPO) seharga Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), kemudian dibeli seharga Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). Bahwa Saudara FEMBRY kemudian menjual Handphone merk OPPO type A95 tersebut kepada Saksi AHMAD DARSONO seharga Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), selanjutnya Saksi AHMAD DARSONO menjual kembali Handphone merk OPPO type A95 tersebut kepada Saksi CHOIRUDIN BACHTIAR senilai Rp. 2.100.000,- (dua juta seratus ribu rupiah). Perbuatan Terdakwa telah merugikan Saksi MULATI senilai Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah). Perbuatan Terdakwa ADIT SETIYAWAN BIN JOKO PURNOMO sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 KUHP. Motif pelaku : Berdasarkan hasil analisis kasus ini, tidak ada motif tertentu yang kejahatan menjadi alasan pelaku melakukan perbuatan tersebut. Perbuatan kejahatan pelaku secara spontan terjadi karena adanya kesempatan saat itu juga, dan dapat disimpulkan bahwa perbuatan pelaku bukan tindakan yang direncanakan sebelumnya. Teori Kriminologi : Teori Kesempatan (Opportunity Theory) Opportunity theory mengatakan bahwa kejahatan atau tindak pidana dapat saja terjadi karena adanya kesempatan-kesempatan untuk melanggar ketentuan aturan ataupun norma. Analisis Teori : Berdasarkan teori yang ada tersebut di atas, dapat dianalisis bahwa Terhadap Kasus kejahatan dapat saja terjadi karena adanya sebuah kesempatan dan ketika kesempatan itu datang bersamaan dengan peluang, maka disitulah dapat terjadi sebuah tindakan kejahatan yang melanggar aturan maupun norma. Sangat jelas opportunity theory menyatakan bahwa kejahaan dapat terjadi karena adanya sebuah kesempatan, meskipun sebelumnya kejahatan itu tidak terfikirkan oleh pelaku untuk melakukannya, namun setelah melihat ada kesempatan dan peluang pun ada, maka secara langsung pikiran si pelaku mengarah pada untuk melakukan tindakan kejahatan. Kasus yang ada tersebut bersesuaian dengan opportunity theory, dimana pada awalnya si pelaku tidak memiliki niat ataupun bahkan rencana untuk melakukan tindakan kejahatan, tetapi setelah si pelaku menemukan kesempatan yakni melihat sebuah handphone tergeletak di atas meja, pelaku pun langsung melakukan tindakan dengan mengambil handphone tersebut dan langsung menguasainya secara melawan hukum. Analisis teori terhadap kasus ini memberikan gambaran bahwa tidak semua tindakan kejahatan itu timbul dari niat si pelaku untuk melakukan tindakan tersebut tetapi adanya sebuah kesempatan yang menjadi metode peluang yang mengubah pikiran manusiawi seseorang secara spontan untuk melakukan tindakan kejahatan. Pada kasus ini juga dapat dianalisis bahwa terjadinya sebuah tindakan kejahatan tidak terlepas dari peran korban yang menciptakan kesempatan yang dapat digunakan oleh pelaku kejahatan. Kealpaan si korban yang lupa membawa handphone miliknya secara tidak langsung mencptakan peluang terjadinya tindakan pencurian yang dilakukan oleh pelaku. Dalam analisis kesesuaian teori terhadap kasus ini membuktikan bahwa teori ini benar-benar terpraktek dalam kehidupan sosial masyarakat, tidak hanya menjadi sebuah teori belaka tetapi benar dalam kehidupan teori ini terjadi. Amar Putusan : 1. Menyatakan Terdakwa ADIT SETIYAWAN BIN JOKO Hakim PURNOMO, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana PENCURIAN; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu, dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. Menetapkan barang bukti berupa: 1 (satu) unit handphone merk OPPO A95 Imei 1: 862616050923907 warna biru dan dikembalikan kepada saksi MULIATI; 6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ; Komentar terhadap : Dari sisi kepastian hukum, saya sependapat dengan putusan hakim yang Putusan Hakim menyatakan bahwa si pelaku terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan kejahatan, dimana semua unsur-unsur dalam pasal dakwaan itu terpenuhi. Berdasarkan analisis teori terhadap kasus yang ada, saya memberi respon yang baik terhadap putusan hakim, dimana hakim telah memberikan pertimbangan-pertimbangan yang setidaknya mengurangi pidana terdakwa.