Anda di halaman 1dari 4

KASUS POSISI

PRAKTIKUM HUKUM ACARA PIDANA

Edi Susilo bekerja menjadi seorang supir di rumah Antoni Subagja


yang merupakan seorang Direktur PT. Pakan Nusantara yang beralamat di
Jalan Emerald No. 10 RT. 001 RW. 001 Kelurahan Medokanayu Kecamatan
Rungkut Kota Surabaya yang mempunyai banyak anak perusahaan dibawah
PT tersebut. Edi sudah bekerja menjadi supir dari Antoni selama 10 tahun
sejak tahun 2013 hingga 2023 saat ini. Edi telah mengenal baik keluarga
tersebut, bahkan tidak jarang Edi sering menginap di rumah Antoni yang
terletak di Perumahan Bukit Ayu Jalan Sirkon Blok A3 RT. 005 RW. 010
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya.
Edi mempunyai istri bernama Arum Cahya dan 2 (dua) orang anak
yang bernama Galih Astra Pamungkas dan Gloria Etvilio. Istri Edi Susilo
membuka usaha warung makan kecil-kecilan yang berada di rumahnya
sendiri untuk membantu ekonomi keluarga yang dirasa kurang tercukupi.
Warung tersebut terletak di rumah edi di Jalan Raya Kenjeran No. 181 RT.
008 RW. 009 Kelurahan Kenjeran Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya.
Pada tanggal 5 Juli 2023 pukul 21.30 WIB anak perempuan Edi yakni
Gloria tertimpa musibah yakni kecelakaan antara motor yang dikendarai nya
ditabrak oleh truk kontainer dari arah berlawanan dan kemudian
mengakibatkan Gloria harus segera ditangani dan memerlukan penanganan
intensif di rumah sakit. Gloria dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Soetomo
Surabaya dan setelah diketahui Gloria mengalami gagar otak dan fraktur
tulang belakang dan harus segera di operasi. Edi dan istri nya yang
mendengar hal tersebut sontak langsung kaget dan memikirkan biaya yang
akan dikeluarkan, Edi menanyakan ke bagian loket pembiayaan berapa kira-
kira estimasi biaya tersebut dan tercatat sekitar Rp. 150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah). Edi dan istri nya tidak mampu membayar sejumlah
tersebut, lalu Edi berinisiatif untuk menelpon pak Antoni untuk meminjam
uang.
Sekira pukul 22.45 WIB Edi menelpon Antoni dan Antoni langsung
mengerti kondisi dan keadaan Edi. Disisi lain, karena Antoni telah
mempercayai Edi maka Antoni langsung mentransfer uang sejumlah Rp.
200.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) ke rekening milik Edi,
Antoni juga berkata “sudah, itu 50 juta nya untuk pegangan kamu apabila
nanti ada biaya-biaya lain yang harus km keluarkan. Untuk
pengembaliannya nanti dipikir setelah anakmu sudah melewati masa
kritisnya” disitu Edi merasa bersyukur.
Singkat cerita, anak Edi telah selesai dioperasi meskipun kondisinya
belum pulih. Antoni dan istrinya menjenguk anak Edi, namun disitu istri
Antoni berkata kurang mengenakkan di depan anak Edi dan istri nya, istri
Antoni bernama Gita Aprilia mengatakan “itu uang yang dipinjem gak gratis
ya pak, meskipun bapak kerja sampe mati kayaknya ga bakal bisa bapak
tebus uang itu. Untung-untung saja suami saya baik sama Bapak”
mendengar perkataan tersebut, istri Edi langsung keluar dari kamar rawat
dan menangis. Dan Edi hanya diam saja pada saat itu, karena ia kaget
mendengar perkataan Bu Gita.
Sepulang dari menjenguk anak Edi, di pintu keluar Bu Gita
menyampaikan perkataan yang menyakiti hati Edi seketika, ia berkata “nanti
anakmu sudah pulih, ajak pulang aja biar ga nyusahin suami saya untuk
perawatannya. Sekalian, kamu gak usah kerja lagi jadi supir keluarga saya.
Dikasih hati malah manfaatin kondisi suami saya, dasar gak tau diri!”
walaupun berkali-kali Antoni menasehati istri nya, Bu Gita tetap saja tidak
mendengarkan.
Pada tanggal 12 Oktober 2023 WIB, Antoni yang sedang dinas di luar
kota meminta tolong kepada Edi untuk mengantarkan istri nya ke Bandara.
Edi langsung meluncur ke rumah Antoni dan menjemput istri Antoni.
Sesampainya di rumah Antoni, Edi mengetahui bahwa Bu Gita sedang
sendiri di rumah tersebut, Edi bertemu dengan Bu Gita dan Bu Gita berkata
“saya pakai jasa kamu ini untuk terakhir ya, saya gak sudi lagi dianter sama
orang yang punya hutang tapi gak mau bayar.” Mendengar hal tersebut Edi
hanya mengangguk pelan, namu Edi berkata “bu maaf, saya lupa membawa
kartu E-Toll, saya ambil dulu di rumah sebentar ya bu” dengan hal tersebut
Edi pulang ke rumahnya mengambil balok kayu, golok, minyak tanah, korek,
kantong plastik besar berwarna hitam, dan sarung tangan.
Setelah Edi mendapatkan barang tersebut, ia Kembali ke rumah Antoni
dengan bergegas. Sesampainya di rumah Antoni, Edi langsung masuk ke
rumah Antoni dan mendapati Bu Gita sedang duduk di ruang tamu dan
menonton TV sambil menunggu kedatangan Edi. Edi langsung mendatangi
Bu Gita dan memukulkan balok kayu berkali-kali tepat di kepala Gita sampai
Gita tidak sadarkan diri. Tidak puas karena Gita tidak meregang nyawa, Edi
menggunakan golok dan menggorok leher Gita dan membuat ia tidak
bernyawa seketika itu juga. Mengetahui hal tersebut dan merasa dirinya
ingin menghilangkan jejak pembunuhan, Edi naik ke lantai atas dan mencari
koper besar guna menaruh mayat dari Bu Gita. Edi langsung membersihkan
bekas darah menggunakan sarung tangan yang ia siapkan, dan sebisa
mungkin ia membersihkan hal tersebut.
Edi memasukkan tubuh Gita yang sudah tidak bernyawa ke dalam
koper dan membawanya masuk ke dalam mobil dan ia menuju TPA Sampah
Benowo untuk membuang mayat tersebut. Sesampainya disana, satu orang
petugas sampah mencurigai Edi karena Edi terlihat gelisah dan melihat-lihat
keadaan sekitar, namun petugas sampah tersebut tidak berani mendatangi
Edi dan hanya melihat dari jauh. Petugas sampah tersebut mendapati Edi
membakar koper tersebut menggunakan minyak tanah dan korek yang
sudah ia bawa sebelumnya. Atas kecurigaan tersebut petugas langsung
menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian tersebut.
Akibat perbuatan tersebut, Polrestabes Surabaya menindak langsung
atas Tindakan yang dilakukan oleh Edi tersebut dan Edi ditangkap di
rumahnya pada tanggal 13 Oktober 2023 pukul 22.35 WIB pada saat Edi
sedang berada di rumahnya. Guna kepentingan penyidikan, Penyidik
melakukan penahanan pada tanggal 14 Oktober 2023 - 3 November 2023.
Setelah segala berkas terkait tindak pidana yang disangkakan kepada
tersangka lengkap, maka Penyidik Polrestabes Surabaya melimpahkan
perkara tersebut beserta tersangka dan juga barang bukti ke Kejaksaan
Negeri Kota Malang pada tanggal 6 November 2023. Setelah menerima berkas
perkara dari Penyidik, Penuntut Umum memberitahukan kepada Penyidik
bahwa hasil penyidikan tersebut telah lengkap dan dilanjutkan dengan
menyusun surat dakwaan. Oleh Penuntut Umum didakwa melalui surat
dakwaan nomor: PDM/66/PWK/X/2023, tertanggal 13 November 2023.
Guna kepentingan penuntutan, Penuntut Umum melakukan penahanan
pada tanggal 15 November s.d. 6 Desember 2023.

Berdasarkan uraian kasus tersebut di atas, maka:


1. Analisis Kasus, meliputi:
a. Siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut? Sebagai apa pihak
tersebut dalam kasus tersebut? (pelaku, saksi, korban) jelaskan
alasan kualifikasinya.
b. Dimana kasus tersebut terjadi?
c. Kapan kasus tersebut terjadi?
d. Bagaimana kasus tersebut dilakukan oleh pelaku?
e. Barang bukti apa yang dapat digunakan dalam kasus tersebut?
f. Apakah kasus tersebut merupakan tindak pidana atau
pelanggaran?
g. Melanggar pasal berapa perbuatan yang dilakukan oleh pelaku?
h. Bagaimana kompetensi absolut dan relatif atas permasalahan
tersebut?
2. Membuat Daftar Pertanyaan Berita Acara Pemeriksaan Tersangka
(minimal 10 pertanyaan, di luar pertanyaan pokok)!

Anda mungkin juga menyukai