Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KASUS PELANGGARAN HAM ANGELINE


Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Hukum dan HAM

Dosen Pembimbing : Diana Pujiningsih, S.H., M.H.

Disusun Oleh :

Abigail Heslel 2021330050026

Martatiar Purba 2021330050041

Muhammad Raihan 2021330050034

Nicel Aisah Putri 2021330050033

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS JAYABAYA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi
para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca agar dalam pembuatan makalah selanjutnya kami bisa lebih baik lagi.
Saran yang membangun akan sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 14 Juni 2023


Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------------------------------1
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------------------------------2
BAB I--------------------------------------------------------------------------------------------------------- -3
1.1 PENDAHULUAN--------------------------------------------------------------------------------------3
1.2 A. LATAR BELAKANG MASALAH--------------------------------------------------------------3
1.3 B. RUMUSAN MASLAH-----------------------------------------------------------------------------3
BAB II----------------------------------------------------------------------------------------------------------4
2.1 PEMBAHASAN----------------------------------------------------------------------------------------4
2.2 A. KRONOLOGI KASUS PEMBUNUHAN ANGELINE---------------------------------------4
2.3 B. PELANGGARAN HAM ANGELINE-----------------------------------------------------------8
BAB III--------------------------------------------------------------------------------------------------------10
3.1 PENUTUP----------------------------------------------------------------------------------------------10
3.2 KESIMPULAN----------------------------------------------------------------------------------------10
3.3 SARAN-------------------------------------------------------------------------------------------------10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia sejak manusia
masih
dalam kandungan sampai akhir kematiannya. Di dalamnya tidak jarang menimbulkan gesekan-
gesekan antar individu dalam upaya pemenuhan HAM pada dirinya sendiri. Hal inilah yang
kemudian bisa memunculkan pelanggaran HAM seorang individu terhadap individu lain,
kelompok terhadap individu, ataupun sebaliknya.
Setelah reformasi tahun 1998, Indonesia mengalami kemajuan dalam bidang penegakan
HAM bagi seluruh warganya. Instrumen-instrumen HAM pun didirikan sebagai upaya
menunjang komitmen penegakan HAM yang lebih optimal. Namun seiring dengan kemajuan ini,
pelanggaran HAM kemudian juga sering terjadi di sekitar kita. Untuk itulah kami menyusun
makalah yang berjudul “Kasus Pelanggaran HAM Angeline”,untuk memberikan informasi
tentang apa itu pelanggaran HAM.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai
berikut.
1. Kronologi kasus pembunuhan Angeline.
2. Pelanggaran HAM Angeline.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kronologi Kasus Pembunuhan Angeline


1. 16 Mei 2015 Angeline terakhir terlihat di halaman rumahnya di Jalan Sedap Malam,
Denpasar, Bali. Investigasi Komnas Anak menyatakan tetangga melihat pintu pagar
rumah Angeline terkunci saat itu. "Artinya, hanya orang rumah yang tahu
keberadaan terakhir Angeline. Dia tidak keluar," kata Arist.
2. 17 Mei 2015 Kakak angkat Angeline, Christina dan Ivon, mengumumkan hilangnya
Angeline pada laman Facebook berjudul "Find Angeline-Bali's Missing Child".
Mereka memasang sejumlah foto bocah yang senyumnya tampak ceria itu.
Keduanya juga mengajak masyarakat ikut mencari Angeline. Masyarakat, dari artis
hingga pejabat, geger ikut membantu pencarian bocah malang tersebut.
3. 18 Mei 2015 Tiga hari setelah menghilang, keluarga melapor ke Kepolisian Sektor
Denpasar Timur. Polisi memeriksa sejumlah saksi, yaitu Margareth (ibu angkat
Angeline), Antonius (pembantu sekaligus penjaga rumah), dan seorang penghuni
kontrakan milik Margareth bernama Susianna. Polda Bali memperluas pencarian di
seluruh perbatasan Bali, Banyuwangi, dan Nusa Tenggara Barat. Mereka juga
memeriksa rumah Margareth tiga kali. Pemeriksaan pertama dan kedua selalu
dihalangi pemilik rumah.
4. 24 Mei 2015 Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengunjungi
rumah Margareth pada malam hari. Arist menengok kamar tidur Margareth yang
juga sering dipakai Angeline. Menurut Arist, rumah itu tak layak huni karena acak-
acakan, kotor, dan bau kotoran hewan. Margareth memelihara puluhan anjing dan
ayam di rumahnya. Di kamar tidur, Arist mencium bau anyir yang berbeda dengan
bau kotoran hewan. "Tidak ada seprei terpasang dan ruangannya bau anyir," ujar
Arist. Kecurigaan itu segera dilaporkan kepada polisi.
5. 5-6 Juni 2015 Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Yuddy Chrisnandi serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Yohana Yembise mengunjungi rumah Margareth dalam kesempatan berbeda.
Namun kedatangan keduanya ditolak keluarga Angeline.
6. 9 Juni 2015 Guru SD Negeri 12 Sanur Bali, tempat Angeline sekolah, menggelar
sembahyang di depan Pura Penyimpangan Batu Bolong, di depan rumah Angeline.
Persembahyangan digelar untuk meminta petunjuk paranormal. Mereka mengaku
mendengar suara Angeline.
7. 10 Juni 2015 Polisi menemukan jasad Angeline di pekarangan rumah Margareth.
Angeline ditemukan dikubur pada kedalaman setengah meter, dengan pakaian
lengkap dan tangan memeluk boneka. Tubuhnya dililit seprei dan tali.

Sejak ditemukannya jasad Angeline (10/6), polisi menetapkan Margriet selaku


pemilik rumah nomor 26 Jalan Sedap Malam, Denpasar, sebagai pelaku pembunuhan,
Minggu (28/6). Penetapan ibu angkat Angeline ini sebagai tersangka dikuatkan
keterangan empat saksi. Polisi mulai mengarahkan hingga akhirnya menetapkan
Margriet sebagai tersangka pembunuhan terhadap anak angkatnya sendiri, Angeline (8)
setelah dibeberkan cerita dari Agustinus Tai Adamai (tersangka sebelumnya). "Iya betul
sudah tersangka pembunuhan," ujar Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Ronny F Sompie
kepada merdeka.com, Minggu (28/6).

Keterangan Agus dikroscek dengan bukti-bukti yang ada di lapangan, dan


ternyata
berkaitan dengan hasil temuan tim identifikasi serta tim Inafis. Selain Agus, pengakuan
tiga saksi lainnya juga menguatkan Margriet untuk dijerat pasal berlapis dengan
ancaman hukuman mati. Berikut keterangan saksi-saksi yang mengancam ditetapkannya
Margriet sebagai tersangka baru, berdasarkan data yang dihimpun dari Kepolisian.

Pengakuan tersangka Agus, yang juga dituangkan dalam Berita Acara Penyidikan
(BAP) Rabu 17 Juni 2015, tertulis;

i. Agus mengatakan, pembunuh Angeline bukanlah dirinya melainkan majikannya


yang disebutnya bernama ibu Margriet.
ii. Agus menyebut melihat Angeline sudah dalam keadaan terkapar di lantai kamar
majikannya ( Margriet).
iii. Agus mengaku saat itu dipanggil masuk kamar majikannya. Agus diminta untuk
merahasiakan apa yang dilihatnya.
iv. Sebelum masuk kamar majikannya (Margriet), Agus mendengar teriakan Margriet
memanggil nama Angeline dengan nada keras. Dan mendengar kata ampun dan
kata jangan mami, serta kata sakit mami, selanjutnya tidak terdengar suara apa lagi
dan dirinya dipanggil masuk kamar Margriet.
v. Peristiwa itu kata Agus terjadi pada Sabtu siang 16 Mei 2015. Dia dijanjikan uang
Rp 200 Juta untuk merahasiakan dan selanjutnya diminta untuk buka baju dan
celana.
vi. Agus sempat diminta Majikannya untuk melakukan pelecehan seksual. Saat itu,
dia menolak dan diminta menyalakan rokok untuk menyulut badan Angeline
(untuk membuktikan Angeline masih hidup atau tidak).
vii. Agus diminta untuk mengambil seprai dan membungkus jasad Angeline, serta
diminta mengambil boneka untuk diletakan di jasad Angeline. Saat membungkus
jasad Angeline, dia kembali diancam akan dibunuh jika membongkar rahasia ini.
viii. Menjelang sore hari, Agus diminta mengubur di lubang yang telah disediakan.
Agus lupa jamnya, saat itu Margriet hanya melihat tidak membantu menguburkan.
Kemudian Margriet memerintahkan mengambil beberapa kotoran ayam serta sisa
makanan ayam ditaburkan di tanah gundukan yang ditutup sampah dan bekas
kurungan ayam anyaman dari bambu.
ix. Agus menyebut keterlibatan AA yang juga mengetahui peristiwa ini.
Pengakuannya, AA ikut mengancam terus dan akan membunuh keluarganya di
Sumba jika rahasia Margriet dibongkar
x. Agus tidak tahu kedekatan AA dengan Margriet, hanya dirinya diantar kerja di
rumah Margriet melalui perantara AA.

Saksi kedua, Satpam baru di rumah Margriet melalui penunjukkan PT Patriot yang
dipesan oleh Christina (anak Margriet). Dalam keterangan Dewa Putu Raka, yang bekerja
hanya 6 hari dari 4 Juni, bahwa;

a. Sempat curiga diperintahkan untuk melarang siapa saja masuk ke rumah.


b. Tidak pernah komunikasi dengan tuan rumah dan baru tau kalau Christina yang
memesan satpam adalah anaknya.
c. Kecurigaan kedua, diperintahkan dirinya hanya berjaga di depan tanpa boleh masuk
dan ngecek ke belakang rumah. Itu atas perintah Margriet yang disampaikan oleh
anaknya.
d. Sempat mencium bau busuk yang bukan bau kotoran ayam. Dia menduga ada bau
binatang (bangkai) yang ada di kandang.
e. Hingga pada 10 Juni, bersama anggota polisi dirinya menunjukkan bau bangkai tapi
tidak ada bangkai binatang. Penemuan itu menunjuk penemuan jasad Angeline.

Kesaksian ketiga dari Balikpapan, Francky A Marinka. Dia mengaku pernah tinggal
selama 3 bulan dari Desember 2014 sampai Maret 2015. Keterangan memberatkan
adalah;

a. Saksi memperagakan 10 adegan penyiksaan yang dilakukan Margriet terhadap


Angeline pada Maret 2015.
b. Melihat Margriet pernah menyeret dan memukul Angeline menggunakan bambu
sepanjang 1 meter, hanya karena 1 ekor ayam hilang.
c. Hampir setiap hari melihat Margriet membentak dan memukuli Angeline, selama 3
bulan dirinya tinggal di rumah Margriet.

Kesaksian terakir yang memberatkan, Rahmat Handono yang pernah indekos 3 tahun di
rumah Margriet. Namun, tiga hari jelang dikabarkan Angeline hilang, pria ini tidak lagi
di indekos. Berikut pengakuannya;

a. Sempat lihat Agus menggali lobang


b. Sempat melihat Agus mengambil tanah galian dibuang ke depan rumah.
c. Peristiwa itu diingatnya sekitar 3 minggu sebelum dikabarkan Angeline hilang.

Selain keempat saksi tadi, Polisi juga memiliki data keterangan dari saksi AA. Tetapi
hingga kini kejelasan soal siapa AA dan statusnya masih dirahasiakan Polisi.

B. Pelanggaran HAM Angeline


Pasal yang mendukung alenia kasus diatas:
a. Berdasarkan Pasal 10 undang-undang republik Indonesia Nomor 26 tahun 2000,
penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat dilakukan berdasarkan ketentuan
Hukum Acara Pidana. Proses penangkapan dan penyidikan dilakukan oleh Jaksa
Agung dengan disertai surat perintah dan alasan penangkapan, kecuali tertangkap
tangan. Penahanan untuk pemeriksaan dalam sidang di pengadilan HAM dapat
dilakukan paling lama 90 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari oleh
pengadilan negeri sesuai dengan daerah hukumnya. Penahanan di Pengadilan Tinggi
dilakukan paling lama 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari.
Penahanan di Mahkamah Agung paling lama 60 hari dan dapat diperpanjang paling
lama 30hari.
b. UU No. 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan, Perlakuan atau
Penghukuman yang Kejam Tidak Manusiawi dan Merendahkan Martabat.

Terdapat 11 pelanggaran HAM yang diduga terjadi itu adalah :

a. Perampasan hak hidup kepada Angeline Margriet Megawe


b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan kepada Margriet Megawe & Angeline
Margriet Megawe
c. Hak mengembangkan diri kepada Angeline Margriet Megawe
d. Hak untuk tidak diperbudak kepada Angeline Margriet Megawe
e. Hak untuk beragama dan beribadah kepada Angeline Margriet Megawe & Margriet
Megawe
f. Hak atas rasa aman kepasa Angeline Margriet Megawe
g. Hak untuk tidak mendapat perlakuan yang kejam kepada Angeline Margriet
Megawe
h. Tidak manusia dan merendahkan martabat kepada Angeline Margriet Megawe
i. Hak untuk tidak ditahan secara sewenang-wenang kepada Angeline Margriet
Megawe
j. Hak atas kesejahteraan kepada Angeline Margriet Megawe
k. Serta hak anak kepada Angeline Margriet Megawe
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari kasus ini, kita dapat melihat adanya berbagai kasus pelanggaran Hak Asasi Anak
diantaranya pelecehan seksual, penganiayaan, serta pembunuhan. Selain itu, Angeline juga
dipandang tidak mendapatkan kehidupan yang sejahtera dan pantas untuk ia dapatkan.
Padahal, Ibu angkatnya merupakan seorang yang berkecukupan. Terpampang jelas sekali ini
merupakan pelanggaran terhadap Hak Asasi Anak yang berlapis-lapis. Kasus ini dapat
dikategorikan sebagai pelanggaran berat terhadap Hak Asasi Anak. Kasus ini dapat terjadi
karena kurangnya perhatian dan pengetahuan rakyat Indonesia terhadap hukum
perlindungan anak sehingga pelaku pelanggaran tidak mengetahui konsekuensi yang akan
didapat jika melakukan pelanggaran. Hal ini juga dapat terjadi akibat kurang tegasnya
hukum di Indonesia. Yang dimaksud dengan kurang tegasnya hukum di Indonesia yaitu
salah satunya ketakutan saksi pelanggaran untuk melaporkan kasus pelanggaran kepada
pihak yang berwenang.

B. Saran
Menurut kami, solusi dari kasus pelanggaran Hak Asasi Anak adalah dengan kembali
menegaskan hukum mengenai Hak Asasi Anak, sosialisasi tentang kejahatan terhadap anak,
juga memberikan pengetahuan kepada anak serta cara melindungi diri dari berbagai
kejahatan, mulai dari penculikan,pelecehan, bullying, sampai pembunuhan. Dengan begitu,
diharapkan kejahatan terhadap anak dapat berkurang dan perasaan aman dan nyaman
diantara anak dapat meningkat.

Anda mungkin juga menyukai