Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Penkase”

OLEH
KELOMPOK 3

Gresiani H.H Haan (2201060007)


Jenny Wake Lulu (2201060014)
Wilibrous F. Neonnufa (2201060018)
Magdalena Lolon Puka (2201060019)
Setri S. Fallo (2201060020)
Emiliana Saiman (2201060022)
Maria Ince Kayan (2201060023)
Maria F.P.B Platin (2201060032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan ini dengan baik.
Makalah dengan judul "Pembunuhan Ibu dan anak penkase". Makalah ini disusun dengan tujuan
untuk melengkapi tugas dengan tema Hak Asasi Manusia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kulih Ivan Ndun
SH.,M.Hum yang bersedia membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis berharap agar makalah yang telah disusun ini dapat memberikan inspirasi bagi
pembaca dan penulis dan juga berharap agar makalah ini menjadi acuan yang baik bagi pembaca.

Kupang, 10 April
2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak asasi manusia (HAM) sebagai gagasan serta kerangka konseptual tidak lahir secara
tiba-tiba sebagaimana kita lihat dalam Universal Declaration of Human Right 10 Desember
1948, namun melalui suatu proses yang cukup panjang dalam sejarah peradaban manusia. Awal
perkembangan HAM dimulai ketika ditandatangani Magna Charta (1215), oleh Raja Jhon
Lacklaand. kemudian juga penandatanganan Petition of Right pada tahun 1628 oleh Raja Charles
I. Dalam hubungan inilah maka perkembangan hak asasi manusia ini sangat erat hubungannya
dengan perkembangan demokrasi.

Indonesia merupakan negara hukum yang mana di dalam negara hukum selalu ada
pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Semua manusia akan mendapat
perlakuan yang sama kedudukannya dalam hukum, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Termasuk
juga hak seorang anak ini semua telah di atur di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 28B ayat 2 yang berbunyi “Setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekersan dan
diskriminasi”. Dapat terlihat jelas bahwa di negara Republik Indonesia dijamin adanya
perlindungan hak asasi manusia berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum dan bukan kemauan
seseorang atau golongan yang menjadi dasar kekuasaan.

Di Indonesia sendiri hak asasi manusia sebenarnya tidak dapat di pisahkan dengan
pandangan filsafat Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD NKRI 1945) yang; dinyatakan dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 “Kemerdekaan adalah hak segala
bangsa”. Dalam pernyataan ini terkandung jelas pengakuan secara yuridis hak asasi manuia
tentang kemerdekaan sebagaimana yang terkandung dalam Deklarasi Perserikatan Bangsa-
Bangsa Pasal 1.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Hak Asasi Manusia adalah


seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberdaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dijunjung oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia. Jadi, Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang
dimiliki manusia yang dibawanya sejak lahir yang berkaitan dengan martabat dan harkatnya
sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang tidak boleh dilanggar, dilenyapkan oleh siapa pun
juga.

Berhubung hak asasi manusia merupakan hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, maka perlu dipahami bahwa hak asasi manusia
tersebut tidaklah bersumber dari Negara dan hukum,tetapi semata-mata bersumber dari Tuhan
sebagai pencipta alam semesta beserta isinya, sehingga hak asasi manusia itu tidak bisa dikurangi
(non derogable rights). Tidak terkecuali seorang anak yang masih dibawah tanggung jawab
oarang tuanya.

Maraknya terjadi pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia salah satunya kasus yang
sedang hangat-hangatnya di bicarakan yaitu kasus pembunuhan ibu dan anak di penkase. Dapat
terlihat jelas bahwa kurangnya perlindungan hak asasi manusia baik itu terhadap Anak-anak
maupun orang dewasa.

B. Rumusan Masalah

1. Garis besar kronologi

2. pelaku yg terlibat

3. tuntutan hakim berdasarkan UUD

4. pandapat para ahli


DASAR TEORI

1. kronologi

Terdakwa Randy bersama sang istri Irawaty Astana Dewi Ua alias Ira pada Sabtu 28
Agustus 2021 sekitar pukul 09.00 diduga melakukan pembunuhan kepada Astri dan Lael di areal
parkir depan rumah jabatan Bupati Kupang atau yang dikenal dengan sebutan "Hollywood" di
Jalan R.A Kartini, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.Hubungan
perselingkuhan korban Astri dan terdakwa Randy diketahui istri sah Randy, Ira sejak Mei
2021.Dari hubungan perselingkuhan Randy dan Astri lahir seorang anak laki-laki yang diberi
nama Lael Maccabee pada 21 Oktober 2020. Sejak mengetahui hubungan terlarang sang suami
dengan korban Astri hingga melahirkan seorang anak, Randy dan Ira sering terlibat percekcokan
dan keributan. Ira sering mengungkapkan kata-kata, "Selama Astri dan Lael masih ada, saya
tidak akan tenang,". Mendengar ucapan Ira, Randy pun menjawab, "Saya pergi bunuh mereka
saja ko?,". Karena setiap keributan atau percekcokan yang dibicarakan dan dipermasalahkan
adalah yang sama, maka timbulah niat Randy untuk menghilangkan nyawa Astri dan Lael. Pada
Jumat 27 Agustus 2021, Randy yang sebelumnya menutup akses komunikasi dengan Astri
membuka blokir nomor telepon korban. Sekitar pukul 10.00 wita, Randy menghubungi Astri dan
meminta korban dan anaknya bertemu.

Sekitar pukul 18.00 wita, Randy kembali menghubungi Astri untuk memastikan
pertemuan tersebut. Astri pun menyetujuinya dan meminta Randy untuk menjemputnya sekitar
pukul 20.00 wita di rumahnya di Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang. Randy pun
menghubungi Samuel Lekatompessy alias Sam, pemilik Rental Mobil 111 di Kelurahan Oebufu
Kota Kupang untuk menyewa sebuah mobil selama tiga hari atau lebih. Sam pun mengantarkan
mobil tersebut ke Kantor BPK tempat terdakwa bekerja.

Sekitar pukul 19.06 wita, Randy memarkirkan mobilnya di depan Rujab Bupati
Kupang(Hollywood). Sekitar pukul 19.30 wita, Astri Olivia Rasaiyu alias Lia alias Archa
menjemput korban Astri dan anaknya Lael di rumahnya. Saat itu korban Astri meminta Archa
mengantarkannya ke rumah keluarga di kawasan Jalan Nangka, Kota Kupang. Sementara Archa
bertujuan pergi ke Kos Bayu Irianto alias Bayu. Di tengah perjalanan, korban Astri
menyampaikan keinginannya untuk ikut Archa ke kos Bayu, tepatnya di belakang Pasar Oebobo
Kota Kupang, Setibanya di kos Bayu, korban Astri mendapat telepon dari Randy yang telah
menunggunya di pertigaan jalan di samping Pasar Oebobo.

Berdasarkan hasil pantauan Global Positioning System (GPS), mobil yang kendarai
Randy yang membawa Astri dan Lael menuju warung makan Maduratna di Jalan Sudirman.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalan menuju Alak, sampai di pertigaan Bolok, lalu belok kiri
ke Jalur 40 menuju Jembatan Petuk dan keluar ke arah Kabupaten Kupang. Mobil tersebut lalu
masuk ke Kompleks Perkantoran Bupati Kupang di Oelamasi dan kemudian kembali lagi menuju
Kota Kupang.: Sabtu 28 Agustus 2021, sekitar pukul 01.24 Wita hingga pukul 01.27 wita, mobil
yang dikendarai Randy berada di dekat lokasi rumah korban Astri selama kurang lebih tiga
menit. Mobil tersebut menuju ke Jalan Frans Seda dan berjalan memutar di dalam Kota Kupang
menuju Alak dan berhenti di tempat jual kelapa muda di Kelurahan Penkase, Oeleta selam
kurang lebih 40 menit (sekitar pukul 02.50-03.30 wita).

Randy pun melanjutkan perjalan menuju arah Tugu Abrahan Baitanu dan menuju area
parkir depan Rujab Bupati Kupang (Hollywood) dan setibanya disana, terdakwa memarkir mobil
selama kurang lebih 3 jam 22 menit (sekitar pukul 04.14-07.35 wita). Saat itu Randy dan korban
terlihat sedang mengendong Lael baring-baring di dalam mobil tersebut. Sekitar pukul 07.40
wita, terdakwa mengisi bahan bakar di SPBU Fatululi lalu kembali lagi ke areal parkir
Hollywood.

Sekitar pukul 09.00 wita, Randy mencekik dan membekap korban Astri menggunakan
kedua tangannya dan saat itu korban Astri sempat melakukan perlawanan namun tenaga Randy
lebih kuat sehingga menyebabkan korban mati lemas. Randy pun kembali membekap anaknya,
Lael Maccabee menggunakan telapak tangannya dan menyebabkan Lael juga mengalami mati
lemas.Setelah memastikan korban Astri dan Lael tidak bernapas atau meninggal, Randy
kemudian memindahkan jenazah keduanya ke kursi penumpang bagian tengah. Sekitar pukul
12.51, Randy mengemudikan mobil yang berisi jenazah Astri dan Lael keluar dari areal parkir
Hollywood. Di tengah perjalanan, Randy sempat membeli kantong plastik sampah berwarna
hitam sebanyak dua bungkus di Toko Rukun Jaya Oeba dan kemudian Randy menuju ke
rumahnya di Kelurahan Penkase, Oeleta. Sekitar pukul 13.45 Wita Randy tiba dirumahnya dan
memarkirkan mobil di tanah kosong di depan rumahnya. Randy lalu memasukkan mayat Lael
terlebih dahulu ke dalam 2 kantong plastik sampah warna hitam (yang didouble) dan
memindahkannya ke bagian bagasi mobil. Begitu juga dengan mayat Astri. Setelah itu, Randy
mengemudikan mobil yang di dalamnya berisi mayat Astri dan Lael menuju Parkiran Belakang
Kantor BPK. Pada Minggu 29 Agustus 2021, sekitar pukul 09.00 Wita, Randy berangkat
menuju Kantor BPK menggunakan sepeda motor. Setibanya disana, Randy menelpon Marthen
Taunus alias Mae alias Martin alias Tin untuk meminjam linggis. Randy pun sempat meminta
bantuan Martin untuk menggali lubang namun permintaan tersebut ditolak Martin.Terdakwa
Randy kemudian meminta tolong Davidson Daga Mesa alias David alias Bob untuk menggali
lubang.Randy beralasan, lubang tersebut untuk menguburkan anjing peliharaan bos-nya yang
telah mati. David pun menyanggupi permintaan Randy. Kedunya membawa linggis dan sekop
menuju Penkase Oeleta. Namun karena hari sudah sore, keduanya memutuskan untuk berhenti
menggali lubang yang belum terlalu dalam itu. Keduanya pulang menuju rumah David dengan
membawa linggis dan sekop. Randy kemudian mengendarai mobil yang di dalamnya ada mayat
Astri dan Lael menuju Kantor BPK dan memarkirkan mobilnya disana. Keesokan harinya, Senin
30 Agustus 2021 sekitar pukul 10.01 wita, Randy kembali mengendarai mobil yang berisikan
mayat Astri dan Lael menuju rumahnya di kawasan Penkase, Oeleta. Randy kemudian menuju
tempat penggalian lubang di Penkase-Oeleta dan setibanya di sana terdakwa mulai menggali
lubang sendir. Sekitar pukul 14.00 Wita terdakwa menelepon David untuk membantu
melanjutkan menggali lubang yang kemarin digali. Kemudian sekitar pukul 15.00 Wita David
sampai di tempat penggalian lubang. David sempat bertanya kepada Randy, “Anjing dimana ko
mau dikubur". Tapi terdakwa menjawab, “Anjing masih di bos punya rumah, nanti saya yang
kubur sendiri,”. Kemudian mereka melanjutkan menggali lubang hingga berukuran panjang
sekitar 1 (satu) meter lebih dan lebar sekitar 80 cm (delapan puluh sentimeter) dan kedalaman
sekitar 80 cm (delapan puluh sentimeter).

Pada Selasa 31 Agustus 2021 sekitar pukul 00.17 Wita terdakwa menuju ke lubang galian
di Penkase - Oeleta. Setibanya di sana, terdakwa Randy memundurkan mobil sampai ke tepi
galian lubang, kemudian turun dari mobil dan membuka pintu belakang mobil lalu menurunkan
mayat korban Astri dan memasukkannya ke dalam lubang galian. Setelah itu Randy
menurunkan lagi jenazah anak Lael dan memasukan ke dalam lubang galian yang sama lalu
terdakwa menutup lubang tersebut. Beberapa bulan kemudian, pada Sabtu tanggal 30 Oktober
2021 sekitar pukul 15.30 Wita bertempat di RT.001/RW.001, Kelurahan Penkase-Oeleta,
Kecamatan Alak, Kota Kupang, Obet Nego Benu alias Robi dan Semi Leonard Toto alias Semi
menemukan mayat Astri dan Lael di dalam kantong plastik yang telah membusuk. Mayat
keduanya ditemukan saat Robi dan Semi sedang melakukan penggalian tanah untuk pemasangan
pipa PDAM menggunaan excavator. Atas kejadian tersebut, Robi dan Semi melaporkan ke
Polsek Alak.

2. Pelaku Yang Terlibat

Tersangka IU, Istri Terdakwa Randi Badjideh Diduga Terlibat Pembunuhan Astri dan
Lael Yapi Manuleus

Rabu, 27 April 2022 | 19:10 WIB Status Randi Badjideh kini sudah menjadi terdakwa
dan siap disidangkan di Pengadilan Negeri Kupang 11 Mei 2022. (victorynews.id - Simon Selly).
Status Randi Badjideh kini sudah menjadi terdakwa dan siap disidangkan di Pengadilan Negeri
Kupang 11 Mei 2022. (victorynews.id - Simon Selly).

KUPANG, VICTORYNEWS - Setelah menjadi tersangka, Polda NTT sejauh ini belum
bisa memastikan kapan menahan tersangka IU. IU diduga kuat bersama suaminya Randi
Badjideh yang kini menjadi terdakwa ikut terlibat dalam kasus pembunuhan Astri dan Lael yang
ditemukan di Penkase Oeleta, Kecamatan Alak Kota Kupang. Penyidik Polda NTT sudah
beberapa kali memeriksa tersangka IU, namun sejauh ini belum ditahan. Penyidik masih
mendalami peran IU dalam proses pembunuhan ibu dan anak itu. Selain Randi Badjideh, Jaksa
Ungkapkan Tersangka Pembunuhan Astri dan Lael Bertambah 1 Orang Keterlibatannya, sesuai
pasal yang disangkakan yakni pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana,
Pasal 338 KUHPidana Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana, Pasal 80 Ayat (3) Jo Pasal 76C
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Terdakwa Randi Badjideh dan
tersangka IU diduga kuat melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan, dengan
sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, sesuai rilis dakwaan
JPU Kejari Kota Kupang yang dikutip victorynews.id dari SIPP Pengadilan Negeri Kupang.
"Sementara masih dalam proses pengembangan lagi, berdasarkan hasil penyidikan yang sudah
dilakukan dan ditindaklanjuti dengan gelar. Saat ini telah ditetapkan tersangka yang berinisial
IU," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto kepada
wartawan, Rabu (27/4/2022). Saat ditanyai apakah tersangka sudah ditahan, ia mengaku masih
dalam proses selanjutnya. Ia belum memastikan, kapan tersangka IU ditahan penyidik Polda
NTT. "Sementara masih dalam proses, nanti kami informasikan selanjutnya ya," ujarnya.

3. Tuntutan Berdasarkan UUD

KEPOLISIAN Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) menjerat RB, tersangka pembunuhan
ibu dan anak di Kupang, dengan pasal berlapis. Ia dijerat Pasal 340 KUHP subsidier Pasal 338
KHUP junto Pasal 80 ayat 3 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal 340 KUHP mengatur tentang pembunuhan
berencana dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20
tahun.

Tersangka berdasarkan bukti permulaan yang cukup diduga keras telah melakukan tindak
pidana pembunuhan berencana, "Sebagaimana dimaksud pasal 340 KUHPidana Subs pasal 338
KUHPidana Jo Pasal 55 Ayat (1) ke 2 KUHPidana Jo Pasal 80 Ayat (3) dan((4) Jo Pasal 76 C
Undang- Undang No.35 tahun 2014, tentang perubahan atas Undang-Undang No.23 tahun 2002
tentang Perlindungan Anak atau Pasal 221 ayat (1) KUHPidana dengan acaman pidananya di
atas 5 tahun.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Terdakwa Ira Ua selama 20 tahun Penjara, dalam
kasus pembunuhan Astri dan Lael. Dalam sidang yang berlangsung di PN Kupang,
Rabu(22/2/2023). JPU Herman Deta menyampaikan pasal-pasal yang menjerat Ira Ua hingga
dituntut 20 tahun penjara dalam kasus Astri dan Lael. JPU mengaku Terdakwa Ira Ua telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja
mengajukan orang lain supaya orang lain melakukan pembunuhan berencana dan kekerasan
terhadap anak yang mengakibatkan mati.

Sebagai mana diatur dan diancam dalam Pasal 340 KUHP junto pasal 55 ayat 1 KUHP
dalam dakwaan kesatu primer dan Pasal 80 ayat 3 junto pasal 76 C UU RI Nomor 35 tahun 2014
tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, junto pasal 55 ayat
1 KUHP dalam dakwaan kedua subsider. Ira Ua merupakan terdakwa dalam kasus pembunuhan
ibu dan anak di Kupang, Astri dan Lael.

4. Pendapat Para Ahli

Tim kuasa hukum terdakwa Irawati Astana Dewi Ua menghadirkan saksi ahli pidana
dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Astri dan Lael Maccabee di PN Kupang, Jumat 17
Februari 2023. Adapun saksi ahli yang dihadirkan adalah Dosen Fakultas Hukum Undana dan
Kepala Pusat Studi H2KGA LP2M Undana yang juga Ahli Hukum Pidana, Dr. Simplexius Asa,
SH, MH.

1. Simplexius Asa menyebut bahwa kasus pembunuhan Astri dan Lael dilakukan secara
berencana, dan terdakwa diancam dalam hukuman pidana.“Terdakwa didakwa
melakukan pembunuhan berencana secara bersama-sama, sebagaimana diatur dalam
pasal 340 juncto pasal 44 KUHP, sepanjang yang saya ketahui,”
jelasnya.Menurutnya, unsur sengaja tidak lagi disuguhkan, karena jika setelah subjek
teliti diikuti kata kerja, maka itu adalah unsur sengaja.Unsur sengaja itu ditulis
maupun tidak, sebelum dilakukan itu setidaknya dengan sengaja merencanakan
terlebih dahulu mengambil nyawa orang lain,” jelansya.Sementara sengaja yang
dimaksud dalam pasal 340 adalah sengaja sebagai tujuan, maksud, dan sengaja yang
menempati keragasi paling tinggi di antara unsur sengaja yang lain. Selain itu,
Simplexius juga menjawab pertanyaan dari kuasa hukum terdakwa Ira Ua terkait
pasal 55 dalam KUHP Indonesia. Menurutnya, pasal 55 itu mengarah pada suatu
tindak pidana turut serta dalam melakukan dan ketika dihubungkan dengan 55 ayat 1
ke-2, unsurnya banyak tetapi yang biasa disebut ialah penganjuran.

2. Pakar Hukum Pidana Universitas Nusa Cendana Kupang, Deddy Manafe, S.H.,
M.Hum, menyampaikan terdakwa Randi Badjideh ketika semua unsur delik dari
Pasal 340 KUHP terpenuhi dan terbukti, maka peluang untuk dikenakan pidana mati
terbuka. Menurut Deddy, unsur delik dari dakwaan primer Pasal 340 KUHP terkait
pembunuhan berencana terhadap Astri dan Lael dan Pasal 80 ayat (3) UU
Perlindungan Anak terkait kekerasan yang mengakibatkan matinya Lael terbukti.
Dikatakan, Terdakwa Randy Badjideh selama persidangan terdapat sejumlah alasan
yang memberatkan pidana, yaitu berbohong tentang kalimat pertengkaran dengan
isterinya yang merupakan motif yang memunculkan niat untuk membunuh Astri dan
Lael. Selain itu, Terdakwa tidak mau jujur tentang siapa yang menggerakan mobil
Rush sebanyak dua kali dan tidak tulus menunjukan penyesalannya. Menurutnya
Pasal 340 KUHP memang mengancam dengan pidana mati, atau pidana penjara
seumur hidup, atau pidana penjara dua puluh tahun. Artinya, ketika semua unsur delik
dari Pasal 340 KUHP terpenuhi dan terbukti, maka peluang untuk dikenakan pidana
mati terbuka. Apalagi unsur delik dari Pasal 80 ayat (3) UU Perlindungan Anak juga
terpenuhi dan terbukti. Dalam hal ini Terdakwa Randy Badjideh melakukan
gabungan beberapa perbuatan yang melanggar beberapa ketentuan pidana atau
concursus realis. Dalam sistem pemidanaan terkait concursus realis dianut rumus
ancaman pidana terberat ditambah satu pertiganya. Sementara ancaman pidana
terberat di sini, kata dia yakni pidana mati, sehingga tidak bisa ditambah lagi. Dengan
kata lain, tidak bisa juga dikenakan ancaman pidana yang lebih ringan dari pidana
mati.Terkait persoalan pidana mati dari segi HAM, kata dia selama KUHP masih
menganut pidana mati sebagai bagian dari pidana pokok, maka tetap bisa dikenakan
terhadap pelaku tindak pidana yang tergolong berat seperti pembunuhan berencana
dengan concursus realis seperti dalam Perkara Penkase ini.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Garis Besar Kronologi


Sejumlah fakta terkait kematian Astri Evita Suprini Manafe (30) dan anaknya, Lael (1)
mencuat ke publik. Kronologi terbunuhnya Asrti dan sang anak terungkap dalam rekuntruksi
yang di gelar pada selasa (21/12/2021) Kepolisian menggelar rekontruksi pembunuhan Astrit
pada Selasa (21/12/2021). Salah satu lokasi rekonstruksi adalah Holywood yang berada di depan
rumah jabatan Bupati Kupang di kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang. Saat rekonstruksi
digelar, teriakan histeris dan caci maki dilontarkan keluarga saat melihat Randy turun dari mobil.
Dalam reka ulang, terungkap jika Randy membunuh Astri di dalam mobil. Randy sudah
memiliki istri dan seorang anak perempuan. Namun ia tepat menjalin hubungan asmara dengan
Astri, yang pernah menjadi kekasihnya.

Terdakwa Randy bersama sang istri Irawaty Astana Dewi Ua alias Ira pada Sabtu 28
Agustus 2021 sekitar pukul 09.00 diduga melakukan pembunuhan kepada Astri dan Lael di areal
parkir depan rumah jabatan Bupati Kupang atau yang dikenal dengan sebutan "Hollywood" di
Jalan R.A Kartini, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.Hubungan
perselingkuhan korban Astri dan terdakwa Randy diketahui istri sah Randy, Ira sejak Mei
2021.Dari hubungan perselingkuhan Randy dan Astri lahir seorang anak laki-laki yang diberi
nama Lael Maccabee pada 21 Oktober 2020. Sejak mengetahui hubungan terlarang sang suami
dengan korban Astri hingga melahirkan seorang anak, Randy dan Ira sering terlibat percekcokan
dan keributan. Ira sering mengungkapkan kata-kata, "Selama Astri dan Lael masih ada, saya
tidak akan tenang,". Mendengar ucapan Ira, Randy pun menjawab, "Saya pergi bunuh mereka
saja ko?,". Karena setiap keributan atau percekcokan yang dibicarakan dan dipermasalahkan
adalah yang sama, maka timbulah niat Randy untuk menghilangkan nyawa Astri dan Lael. Pada
Jumat 27 Agustus 2021, Randy yang sebelumnya menutup akses komunikasi dengan Astri
membuka blokir nomor telepon korban. Sekitar pukul 10.00 wita, Randy menghubungi Astri dan
meminta korban dan anaknya bertemu.

Sekitar pukul 18.00 wita, Randy kembali menghubungi Astri untuk memastikan
pertemuan tersebut. Astri pun menyetujuinya dan meminta Randy untuk menjemputnya sekitar
pukul 20.00 wita di rumahnya di Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang. Randy pun
menghubungi Samuel Lekatompessy alias Sam, pemilik Rental Mobil 111 di Kelurahan Oebufu
Kota Kupang untuk menyewa sebuah mobil selama tiga hari atau lebih. Sam pun mengantarkan
mobil tersebut ke Kantor BPK tempat terdakwa bekerja.

Sekitar pukul 19.06 wita, Randy memarkirkan mobilnya di depan Rujab Bupati
Kupang(Hollywood). Sekitar pukul 19.30 wita, Astri Olivia Rasaiyu alias Lia alias Archa
menjemput korban Astri dan anaknya Lael di rumahnya. Saat itu korban Astri meminta Archa
mengantarkannya ke rumah keluarga di kawasan Jalan Nangka, Kota Kupang. Sementara Archa
bertujuan pergi ke Kos Bayu Irianto alias Bayu. Di tengah perjalanan, korban Astri
menyampaikan keinginannya untuk ikut Archa ke kos Bayu, tepatnya di belakang Pasar Oebobo
Kota Kupang, Setibanya di kos Bayu, korban Astri mendapat telepon dari Randy yang telah
menunggunya di pertigaan jalan di samping Pasar Oebobo.

Berdasarkan hasil pantauan Global Positioning System (GPS), mobil yang kendarai
Randy yang membawa Astri dan Lael menuju warung makan Maduratna di Jalan Sudirman.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalan menuju Alak, sampai di pertigaan Bolok, lalu belok kiri
ke Jalur 40 menuju Jembatan Petuk dan keluar ke arah Kabupaten Kupang. Mobil tersebut lalu
masuk ke Kompleks Perkantoran Bupati Kupang di Oelamasi dan kemudian kembali lagi menuju
Kota Kupang.: Sabtu 28 Agustus 2021, sekitar pukul 01.24 Wita hingga pukul 01.27 wita, mobil
yang dikendarai Randy berada di dekat lokasi rumah korban Astri selama kurang lebih tiga
menit. Mobil tersebut menuju ke Jalan Frans Seda dan berjalan memutar di dalam Kota Kupang
menuju Alak dan berhenti di tempat jual kelapa muda di Kelurahan Penkase, Oeleta selam
kurang lebih 40 menit (sekitar pukul 02.50-03.30 wita).

Randy pun melanjutkan perjalan menuju arah Tugu Abrahan Baitanu dan menuju area
parkir depan Rujab Bupati Kupang (Hollywood) dan setibanya disana, terdakwa memarkir mobil
selama kurang lebih 3 jam 22 menit (sekitar pukul 04.14-07.35 wita). Saat itu Randy dan korban
terlihat sedang mengendong Lael baring-baring di dalam mobil tersebut. Sekitar pukul 07.40
wita, terdakwa mengisi bahan bakar di SPBU Fatululi lalu kembali lagi ke areal parkir
Hollywood.

Sekitar pukul 09.00 wita, Randy mencekik dan membekap korban Astri menggunakan
kedua tangannya dan saat itu korban Astri sempat melakukan perlawanan namun tenaga Randy
lebih kuat sehingga menyebabkan korban mati lemas. Randy pun kembali membekap anaknya,
Lael Maccabee menggunakan telapak tangannya dan menyebabkan Lael juga mengalami mati
lemas.Setelah memastikan korban Astri dan Lael tidak bernapas atau meninggal, Randy
kemudian memindahkan jenazah keduanya ke kursi penumpang bagian tengah. Sekitar pukul
12.51, Randy mengemudikan mobil yang berisi jenazah Astri dan Lael keluar dari areal parkir
Hollywood. Di tengah perjalanan, Randy sempat membeli kantong plastik sampah berwarna
hitam sebanyak dua bungkus di Toko Rukun Jaya Oeba dan kemudian Randy menuju ke
rumahnya di Kelurahan Penkase, Oeleta. Sekitar pukul 13.45 Wita Randy tiba dirumahnya dan
memarkirkan mobil di tanah kosong di depan rumahnya. Randy lalu memasukkan mayat Lael
terlebih dahulu ke dalam 2 kantong plastik sampah warna hitam (yang didouble) dan
memindahkannya ke bagian bagasi mobil. Begitu juga dengan mayat Astri. Setelah itu, Randy
mengemudikan mobil yang di dalamnya berisi mayat Astri dan Lael menuju Parkiran Belakang
Kantor BPK. Pada Minggu 29 Agustus 2021, sekitar pukul 09.00 Wita, Randy berangkat
menuju Kantor BPK menggunakan sepeda motor. Setibanya disana, Randy menelpon Marthen
Taunus alias Mae alias Martin alias Tin untuk meminjam linggis. Randy pun sempat meminta
bantuan Martin untuk menggali lubang namun permintaan tersebut ditolak Martin.Terdakwa
Randy kemudian meminta tolong Davidson Daga Mesa alias David alias Bob untuk menggali
lubang.Randy beralasan, lubang tersebut untuk menguburkan anjing peliharaan bos-nya yang
telah mati. David pun menyanggupi permintaan Randy. Kedunya membawa linggis dan
sekop .menuju Penkase Oeleta. Namun karena hari sudah sore, keduanya memutuskan untuk
berhenti menggali lubang yang belum terlalu dalam itu. Keduanya pulang menuju rumah David
dengan membawa linggis dan sekop. Randy kemudian mengendarai mobil yang di dalamnya ada
mayat Astri dan Lael menuju Kantor BPK dan memarkirkan mobilnya disana. Keesokan harinya,
Senin 30 Agustus 2021 sekitar pukul 10.01 wita, Randy kembali mengendarai mobil yang
berisikan mayat Astri dan Lael menuju rumahnya di kawasan Penkase, Oeleta. Randy kemudian
menuju tempat penggalian lubang di Penkase-Oeleta dan setibanya di sana terdakwa mulai
menggali lubang sendir. Sekitar pukul 14.00 Wita terdakwa menelepon David untuk membantu
melanjutkan menggali lubang yang kemarin digali. Kemudian sekitar pukul 15.00 Wita David
sampai di tempat penggalian lubang. David sempat bertanya kepada Randy, “Anjing dimana ko
mau dikubur". Tapi terdakwa menjawab, “Anjing masih di bos punya rumah, nanti saya yang
kubur sendiri,”. Kemudian mereka melanjutkan menggali lubang hingga berukuran panjang
sekitar 1 (satu) meter lebih dan lebar sekitar 80 cm (delapan puluh sentimeter) dan kedalaman
sekitar 80 cm (delapan puluh sentimeter).

Pada Selasa 31 Agustus 2021 sekitar pukul 00.17 Wita terdakwa menuju ke lubang galian
di Penkase - Oeleta. Setibanya di sana, terdakwa Randy memundurkan mobil sampai ke tepi
galian lubang, kemudian turun dari mobil dan membuka pintu belakang mobil lalu menurunkan
mayat korban Astri dan memasukkannya ke dalam lubang galian. Setelah itu Randy
menurunkan lagi jenazah anak Lael dan memasukan ke dalam lubang galian yang sama lalu
terdakwa menutup lubang tersebut. Beberapa bulan kemudian, pada Sabtu tanggal 30 Oktober
2021 sekitar pukul 15.30 Wita bertempat di RT.001/RW.001, Kelurahan Penkase-Oeleta,
Kecamatan Alak, Kota Kupang, Obet Nego Benu alias Robi dan Semi Leonard Toto alias Semi
menemukan mayat Astri dan Lael di dalam kantong plastik yang telah membusuk. Mayat
keduanya ditemukan saat Robi dan Semi sedang melakukan penggalian tanah untuk pemasangan
pipa PDAM menggunaan excavator. Atas kejadian tersebut, Robi dan Semi melaporkan ke
Polsek Alak.
2.2.Pelaku Yang Terlibat

Tersangka IU, Istri Terdakwa Randi Badjideh Diduga Terlibat Pembunuhan Astri dan
Lael Yapi Manuleus

Rabu, 27 April 2022 | 19:10 WIB Status Randi Badjideh kini sudah menjadi terdakwa
dan siap disidangkan di Pengadilan Negeri Kupang 11 Mei 2022. (victorynews.id - Simon Selly).
Status Randi Badjideh kini sudah menjadi terdakwa dan siap disidangkan di Pengadilan Negeri
Kupang 11 Mei 2022. (victorynews.id - Simon Selly).

KUPANG, VICTORYNEWS - Setelah menjadi tersangka, Polda NTT sejauh ini belum
bisa memastikan kapan menahan tersangka IU. IU diduga kuat bersama suaminya Randi
Badjideh yang kini menjadi terdakwa ikut terlibat dalam kasus pembunuhan Astri dan Lael yang
ditemukan di Penkase Oeleta, Kecamatan Alak Kota Kupang. Penyidik Polda NTT sudah
beberapa kali memeriksa tersangka IU, namun sejauh ini belum ditahan. Penyidik masih
mendalami peran IU dalam proses pembunuhan ibu dan anak itu. Selain Randi Badjideh, Jaksa
Ungkapkan Tersangka Pembunuhan Astri dan Lael Bertambah 1 Orang Keterlibatannya, sesuai
pasal yang disangkakan yakni pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana,
Pasal 338 KUHPidana Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana, Pasal 80 Ayat (3) Jo Pasal 76C
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Terdakwa Randi Badjideh dan
tersangka IU diduga kuat melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan, dengan
sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, sesuai rilis dakwaan
JPU Kejari Kota Kupang yang dikutip victorynews.id dari SIPP Pengadilan Negeri Kupang.
"Sementara masih dalam proses pengembangan lagi, berdasarkan hasil penyidikan yang sudah
dilakukan dan ditindaklanjuti dengan gelar. Saat ini telah ditetapkan tersangka yang berinisial
IU," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto kepada
wartawan, Rabu (27/4/2022). Saat ditanyai apakah tersangka sudah ditahan, ia mengaku masih
dalam proses selanjutnya. Ia belum memastikan, kapan tersangka IU ditahan penyidik Polda
NTT. "Sementara masih dalam proses, nanti kami informasikan selanjutnya ya," ujarnya.
2.3 Tuntutan hakim berdasarkan UUD

Tersangka berdasarkan bukti permulaan yang cukup diduga keras telah melakukan
tindak pidana pembunuhan berencana, "Sebagaimana dimaksud pasal 340 KUHPidana Subs
pasal 338 KUHPidana Jo Pasal 55 Ayat (1) ke 2 KUHPidana Jo Pasal 80 Ayat (3) dan((4) Jo
Pasal 76 C Undang- Undang No.35 tahun 2014, tentang perubahan atas Undang-Undang No.23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak atau Pasal 221 ayat (1) KUHPidana dengan acaman
pidananya di atas 5 tahun.

KEPOLISIAN Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) menjerat RB, tersangka pembunuhan
ibu dan anak di Kupang, dengan pasal berlapis. Ia dijerat Pasal 340 KUHP subsidier Pasal 338
KHUP junto Pasal 80 ayat 3 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal 340 KUHP mengatur tentang pembunuhan
berencana dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20
tahun.

2.4 Pendapat Para Ahli

Tim kuasa hukum terdakwa Irawati Astana Dewi Ua menghadirkan saksi ahli pidana
dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Astri dan Lael Maccabee di PN Kupang, Jumat 17
Februari 2023. Adapun saksi ahli yang dihadirkan adalah Dosen Fakultas Hukum Undana dan
Kepala Pusat Studi H2KGA LP2M Undana yang juga Ahli Hukum Pidana, Dr. Simplexius Asa,
SH, MH. Dalam penjelasannya, Simplexius Asa menyebut bahwa kasus pembunuhan Astri dan
Lael dilakukan secara berencana, dan terdakwa diancam dalam hukuman pidana.“Terdakwa
didakwa melakukan pembunuhan berencana secara bersama-sama, sebagaimana diatur dalam
pasal 340 juncto pasal 44 KUHP, sepanjang yang saya ketahui,” jelasnya.Menurutnya, unsur
sengaja tidak lagi disuguhkan, karena jika setelah subjek teliti diikuti kata kerja, maka itu adalah
unsur sengaja.Unsur sengaja itu ditulis maupun tidak, sebelum dilakukan itu setidaknya dengan
sengaja merencanakan terlebih dahulu mengambil nyawa orang lain,” jelansya.Sementara
sengaja yang dimaksud dalam pasal 340 adalah sengaja sebagai tujuan, maksud, dan sengaja
yang menempati keragasi paling tinggi di antara unsur sengaja yang lain. Selain itu, Simplexius
juga menjawab pertanyaan dari kuasa hukum terdakwa Ira Ua terkait pasal 55 dalam KUHP
Indonesia
Kesimpulan

Segala bentuk kekerasan yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa seseorang seperti yang
terjadi pada kasus pembunuhan ibu dan anak penkase harus dapat ditegakkan hukumnya.
Penghilangan nyawa dengan tujuan kejahatan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja tidak
dapat dibenarkan oleh undang-undang. Penegakan hukum merupakan bentuk upaya dalam
menciptakan keadilan bagi pelaku dan korban. Penegakan hukum merupakan wujud penegakan
hak asasi manusia yang melekat pada diri korban, dan memberikan sanksi dengan pasal berlapis
bagi pelaku yang menghilangkan hak tersebut. penegakan hukum oleh aparat kepolisian
merupakan hal utama yang harus dilakukan,demi menjalin keadilan terhadap hak hidup korban,
serta untuk menjamin kepastian hukum terhadap pelaku pembunuhan agar mendapat hukuman
yang setimpal.

Kasus pembunuhan ibu dan anak penkase didasari oleh motif kecemburuan istri pelaku yakni
Ira sehingga sering terjadi percekcokan dan keributan diantara keduanya yang kemudian memicu
tindakan pembunuhan pada korban Astri dan Anaknya Lael oleh pelaku Randi dengan cara
mencekik dan membekap korban saat berada didalam mobil dengan kedua telapak tangannya
sehingga menyebabkan korban mati lemas dan kemudian dikuburnya pada lubang yang sudah
digali menggunakan linggis dengan kedalaman sekitar 80 cm,panjang sekitar 1 meter lebih dan
lebar sekitar 80 cm dikawasan di penkase-Oeleta.Kemudian mayat keduanya ditemukan saat
Robi dan Semi sedang melakukan penggalian tanah untuk pemasangan pipa PDAM
menggunakan excavator kemudian dilaporkan ke Polsek Alak untuk ditindaklanjuti.

Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai
bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis
yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/bali/nusra/d-6066489/polisi-tetapkan-suami-istri-di-ntt-tersangka-
pembunuhan-ibu-anak

https://www.tvrinews.com/id/berita/tdts4wk-kasus-pembunuhan-pankase-pn-kupang-
gelar-prapeadilan-tersangka-ira-ua

https://kupang.antaranews.com/amp/berita/94729/hakim-pn-kupang-vonis-mati-pelaku-
pembunuhan-ibu-dan-anak

Anda mungkin juga menyukai