KEMAHIRAN LITIGASI
1
dalam usia 20 tahun (lahir th. 1974) dan bersetatus belum kawin. Eyang
Putri Madrim kerena merasa kehilangan anak terkasihnya tersebut merasa
sedih dan akhirnya jatuh sakit dan 100 hari kemudian wafat. Sedangkan
Eyang Pandu meninggal di bulan romadhon tanggal 7 Juni tahun 2009 pada
hari Minggu pahing di Rumah Sakit Romani semarang karena gagal napas
dalam usia 80 tahun, sedangkan eyang Kunti menyusul meninggal 1 tahun
kemudian yaitu di tahun 2010.
Harta warisan Peninggalan Eyang Pandu itu telah dibuat dengan surat
keterangan waris yang dibuat pada tanggal 16 Agustus 2010 yang
menerangkan bahwa semua harta peninggalan eyang Pandu diwaris bersama
antara Pakde Bima dan ayah klien. Pakde Bima tersebut mempunyai 2 anak
yang bernama Mas Gatot dan mas Antorejo yang sekarang ini menempati
dan menguasai semua harta peninggalan eyang Pandu almarhum dan tidak
berkeinginan untuk menyerahkan separoh bagian tanah dan bangunan rumah
peninggalan almarhum eyang Pandu pada ayah klien. Padahal sudah
berulang kali diterangkan dan diminta secara baik-baik tapi tidak berhasil.
Saudara Gatot ini adalah lulusan SMA bekerja serabutan dan sekarang
berumur 30 tahun, sedangkan kakaknya yaitu Antorejo adalah lulusan STM
bekerja di pabrik mebel LIK Genuk berumur 32 tahun dan telah
melangsungkan Perkawinan dengan seorang wanita teman sekerjanya yang
bernama Anjani berumur 30 tahun, pada tahun 2014 yang lalu.
Perlu diketahui bahwa tanah dan rumah peninggalan eyang Pandu
almarhum kemudian ditempati oleh Pakde Bima bersama istri dan anak-
anaknya. Semasa hidupnya almarhum Bima yang merupakan Satpam di
pabrik PT Pensido ini juga mengontrakkan sebagian rumah tersebut seharga
Rp. 7.000.000,- tiap tahunnya dari tahun 2010 hingga tahun 2020 yang lalu.
Pakde Bima dan istrinya yang bernama Dewi Durgandini meninggal bulan
Desember tahun 2020 yang lalu di Jalan Kaligawe semarang karena
kecelakaan.
Catatan:
Saudara adalah Advokat yang bekerja di kantor Badan Konsultasi Dan
Bantuan Hukum Nasional yang berkantor di Jl. Prof. Soedarto, SH. No.
16 Tembalang Semarang telp. (024) 76988888.
2
Tugas:
Catatan:
Tergugat menganggap bahwa:
a. Untuk mengajukan gugatan sesuai dengan Hukum Acara Perdata yang
berlaku dimana obyek dan subyeknya haruslah jelas apa yang
dipersengketakan.
b. Obyek tanah yang disebut penggugat dalam gugatannya yaitu yang
berada di Jalan Sidomulyo I No. 1 Semarang tersebut adalah tidak
benar kalau luasnya 400 M2 , karena tanah dengan Hak Milik Nomor
311 itu adalah seluas 390 M2.
c. Dalil-dalil penggugat dalam gugatannya sangatlah membingungkan,
karena disatu sisi menegaskan tentang harta warisan, sedangkan disisi
lain menegaskan tentang ganti rugi.
d. Gugatan penggugat banyak kelemahannya yaitu bahwa antara
penggugat dan tergugat dirasa tidak ada hubungan hukum, padahal
menurut Hukum Acara orang yang hendak mengajukan gugatan itu
haruslah mempunyai hubungan hukum dengan yang bersangkutan dan
bukan oleh orang lain ( Putusan MA No. 294/KSIP/1971 tanggal 7
Juli 1971).
e. Sehubungan dengan itu sudah sepantasnyalah jika gugatan penggugat
sebelum dilanjutkan pemeriksaan pokok perkara haruslah ditolak oleh
pengadilan negeri Semarang atau setidak-tidaknya gugatan penggugat
dinyatakan tidak diterima (Niet onvankelijk verklaard).