Anda di halaman 1dari 3

KASUS I

KEMAHIRAN LITIGASI

Pada hari ini Senin Kliwon, tanggal 23 Agustus 2021 saudara di


kantor hukumnya kedatangan Klien yang bernama Tuan Abimanyu bersama
teman wanita sekuliahnya yang bernama nona Dewi Utari. Tuan Abimanyu
adalah seorang mahasiswa Fakultas Hukum UNDIP, yang lahir pada hari
Jum’at legi 2 Februari 2000 yang bertempat tinggal di Jl. Nogososro No. 25
Perum Tlogosari Semarang, sedang nona Dewi Utari adalah seorang
mahasiswi Fakultas Teknik UNDIP, yang lahir pada hari Selasa Pon 7 Maret
2000 yang bertempat tinggal di Jl. Kletengsari Raya No. 25 Tembalang
Semarang. Tuan Abimanyu menerangkan bahwa harta waris milik ayahnya
yang berupa tanah dan rumah dikuasai oleh keponakan-keponakan dari ayah
yaitu Mas Gatot dan Mas Antorejo. Ayah klien bernama Arjuna yang
beristrikan ibu Sembadra. Ayah klien yang kelahiran 15 Agustus 1968
adalah lulusan SMA dan sekarang menjadi pegawai Pemkot Semarang
dengan golongan 3d, bertempat tinggal sama dengan klien. Sedangkan ibu
klien bernama ibu Sembadra kelahiran 3 April 1970, seorang ibu rumah
tangga. Harta milik ayah klien yang dikuasai keponakan- keponakan itu
merupakan warisan dari eyang klien yaitu eyang Pandu Almarhum.
Harta warisan milik ayah klien yang merupakan peninggalan dari
eyang Pandu berupa sebidang tanah seluas 400 M2 yang di atasnya bediri
bangunan rumah ukuran 12 x 15 M2. Barang warisan terebut terletak di
Jalan Sidomulyo I No. 1 Semarang yang dulu masuk kelurahan Muktiharjo
Kecamatan Genuk dan sekarang masuk kelurahan Muktiharjo Kidul
Kacamatan Pedurungan, dengan batas-batas:
-Sebelah utara rumah milik Bapak Suyitno
-Sebelah timur tanah dan bangunan milik Bapak Darmono
-Sebelah selatan Jalan sidomulyo I.
-Sebelah barat Jalan sidomulyo raya.
Selama hidupnya Eyang Pandu yang beristrikan 2 orang yaitu Eyang
Putri Kunti dan Eyang Putri Madrim mempunyai 3 orang anak yaitu Pakde
Bima dan ayah klien adalah anak dari eyang putri Kunti dan Bulik Pancali
adalah anak dari eyang putri Madrim. Bulik Pancali meninggal tahun 1993

1
dalam usia 20 tahun (lahir th. 1974) dan bersetatus belum kawin. Eyang
Putri Madrim kerena merasa kehilangan anak terkasihnya tersebut merasa
sedih dan akhirnya jatuh sakit dan 100 hari kemudian wafat. Sedangkan
Eyang Pandu meninggal di bulan romadhon tanggal 7 Juni tahun 2009 pada
hari Minggu pahing di Rumah Sakit Romani semarang karena gagal napas
dalam usia 80 tahun, sedangkan eyang Kunti menyusul meninggal 1 tahun
kemudian yaitu di tahun 2010.
Harta warisan Peninggalan Eyang Pandu itu telah dibuat dengan surat
keterangan waris yang dibuat pada tanggal 16 Agustus 2010 yang
menerangkan bahwa semua harta peninggalan eyang Pandu diwaris bersama
antara Pakde Bima dan ayah klien. Pakde Bima tersebut mempunyai 2 anak
yang bernama Mas Gatot dan mas Antorejo yang sekarang ini menempati
dan menguasai semua harta peninggalan eyang Pandu almarhum dan tidak
berkeinginan untuk menyerahkan separoh bagian tanah dan bangunan rumah
peninggalan almarhum eyang Pandu pada ayah klien. Padahal sudah
berulang kali diterangkan dan diminta secara baik-baik tapi tidak berhasil.
Saudara Gatot ini adalah lulusan SMA bekerja serabutan dan sekarang
berumur 30 tahun, sedangkan kakaknya yaitu Antorejo adalah lulusan STM
bekerja di pabrik mebel LIK Genuk berumur 32 tahun dan telah
melangsungkan Perkawinan dengan seorang wanita teman sekerjanya yang
bernama Anjani berumur 30 tahun, pada tahun 2014 yang lalu.
Perlu diketahui bahwa tanah dan rumah peninggalan eyang Pandu
almarhum kemudian ditempati oleh Pakde Bima bersama istri dan anak-
anaknya. Semasa hidupnya almarhum Bima yang merupakan Satpam di
pabrik PT Pensido ini juga mengontrakkan sebagian rumah tersebut seharga
Rp. 7.000.000,- tiap tahunnya dari tahun 2010 hingga tahun 2020 yang lalu.
Pakde Bima dan istrinya yang bernama Dewi Durgandini meninggal bulan
Desember tahun 2020 yang lalu di Jalan Kaligawe semarang karena
kecelakaan.

Catatan:
 Saudara adalah Advokat yang bekerja di kantor Badan Konsultasi Dan
Bantuan Hukum Nasional yang berkantor di Jl. Prof. Soedarto, SH. No.
16 Tembalang Semarang telp. (024) 76988888.

2
Tugas:

1. a. Buatlah surat jawaban Tergugat Gatotkoco dan Antorejo, dimana


Antorejo menyerahkan penanganannya pada adiknya Gatotkoco. Surat
Jawaban dibuat 1 bulan dari surat gugatan.
b. Buat pula Surat Kuasa dari saudara Antorejo pada Gatotkoco yang di
Tanda Tangani 1 minggu sebelum di Tanda Tanganinya surat jawaban.

Catatan:
Tergugat menganggap bahwa:
a. Untuk mengajukan gugatan sesuai dengan Hukum Acara Perdata yang
berlaku dimana obyek dan subyeknya haruslah jelas apa yang
dipersengketakan.
b. Obyek tanah yang disebut penggugat dalam gugatannya yaitu yang
berada di Jalan Sidomulyo I No. 1 Semarang tersebut adalah tidak
benar kalau luasnya 400 M2 , karena tanah dengan Hak Milik Nomor
311 itu adalah seluas 390 M2.
c. Dalil-dalil penggugat dalam gugatannya sangatlah membingungkan,
karena disatu sisi menegaskan tentang harta warisan, sedangkan disisi
lain menegaskan tentang ganti rugi.
d. Gugatan penggugat banyak kelemahannya yaitu bahwa antara
penggugat dan tergugat dirasa tidak ada hubungan hukum, padahal
menurut Hukum Acara orang yang hendak mengajukan gugatan itu
haruslah mempunyai hubungan hukum dengan yang bersangkutan dan
bukan oleh orang lain ( Putusan MA No. 294/KSIP/1971 tanggal 7
Juli 1971).
e. Sehubungan dengan itu sudah sepantasnyalah jika gugatan penggugat
sebelum dilanjutkan pemeriksaan pokok perkara haruslah ditolak oleh
pengadilan negeri Semarang atau setidak-tidaknya gugatan penggugat
dinyatakan tidak diterima (Niet onvankelijk verklaard).

Anda mungkin juga menyukai