Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN PENGGUGAT

Nomor: 1520/Pdt.G/2018/PA.Mks

Hal : Jawaban Penggugat Makassar, 29 Agustus 2018

Antara :

Nur Fajri Zulfia, S.Pd Binti Muhammad Syukri Sebagai Penggugat

Melawan

Muh. Sahrul S. A.Md Bin Abd Samad Sebagai Tergugat

Kepada Yth,

Majelis Hakim dalam Perkara

Nomor:1520/Pdt.G/2018/PA.Mks.

Pengadilan Agama

Di-

Makassar

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan hormat,

Perkenankanlah saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nur Fajri Zulfia, S.Pd binti Muhammad Syukri, Jinato Selayar, 27 September 1990,
agama islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan Guru SD, tempat tinggal di BTN
Ranggong Permai Blok L No.6, RT.002, RW. 011, Kelurahan Bangkala, Kecamatan
Manggala, Kota Makassar Sebagai Penggugat.

Dengan ini perkenankan Penggugat menyampaikan sanggahan/tanggapan atas


jawaban-jawaban dari Tergugat pada tanggal 27 Agustus 2018 sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat menolak dalil-dalil Tergugat seluruhnya, kecuali yang secara


tegas diakui;

1
2. Bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah menikah pada
hari Sabtu tanggal 07 April 2018 dan tercatat pada PPN KUA Kecamatan
Manggala, Kota Makassar sesuai Akta Nikah Nomor: 0315/12/IV/2018.
3. Bahwa benar setelah menikah Penggugat dan Tergugat terakhir tinggal bersama di
BTN Ranggong Permai Blok L no 6, RT. 002, RW. 011, Kelurahan Bangkala,
Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
4. Bahwa benar usia perkawinan Penggugat dan Tergugat sampai Penggugat
mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Makassar telah mencapai 3 bulan
11 hari.
5. Bahwa benar Penggugat dan Tergugat pernah rukun sebagaimana layaknya
pasangan suami istri selama 1 bulan 13 hari namun tidak dikaruniai anak.
6. Bahwa benar sejak tanggal 20 Mei 2018 keadaan rumah tangga Penggugat dan
Tergugat sudah tidak harmonis dan terjadi perselisihan.
7. Bahwa benar Penggugat sangat terganggu jika Tergugat mendengkur saat tidur.
Bukan hanya Penggugat yang terganggu dengan dengkuran Tergugat tetapi
penghuni yang tinggal di rumah Penggugat juga sangat terganggu. Dengkur
Tergugat juga membuat kesehatan Penggugat terganggu karena tidak bisa tidur
nyenyak dan tenang saat Tergugat mendengkur.
8. Bahwa benar Penggugat tidak menyukai kebiasaan Tergugat yang sangat lambat
makan. Tergugat tidak pernah mengatakan alasan bahwa gigi Tergugat sudah
berkurang sehingga lambat makan. Penggugat juga tidak menyukai kebiasaan
makan Tergugat yang selalu menyisahkan banyak makanan di piring.
9. Bahwa benar Penggugat sering menolak ajakan berhubungan suami istri
dikarenakan Penggugat merasa jijik dengan penyakit kulit Tergugat. Penggugat
juga merasa tidak nyaman dengan air liur Tergugat yang sangat banyak dan bau
mulut Tergugat saat berhubungan. Sehingga penggugat tidak mempunyai hasrat
kepada Tergugat.
10. Bahwa tidak benar Penggugat tidak minta izin kepada Tergugat jika pergi
meninggalkan rumah. Penggugat selalu meminta izin jika pergi meninggalkan
rumah kepada Tergugat. Adapun pernah sekali Penggugat tidak memberi tahu
Tergugat karena keadaan terdesak mengejar keberangkatan kapal. Tetapi
Tergugat telah mengerti, memafkan dan memahami kondisi saat itu.
11. Bahwa benar Tergugat menyembunyikan penyakit kepada Penggugat. Sebelum
proses lamaran Penggugat dan keluarga Penggugat telah memanggil Tergugat
secara pribadi di rumah Penggugat untuk menjelaskan penyakit yang diderita
2
Penggugat. Penggugat pun telah menanyakan alasan luka yang terlihat di kaki
Tergugat dan jawaban Tergugat luka tersebut diakibatkan jatuh dari motor.
Seharusnya Tergugat berterus terang dengan penyakit kulit yang diderita Tergugat
kepada Penggugat dan Keluarga Penggugat. Penggugat merasa telah dibohongi
dengan keadaan yang sebenarnya oleh Tergugat. Penggugat merasa penyakit itu
bukan hanya sekedar alergi kulit dikarenakan keadaan kulit Tergugat yang
menghitam, menebal, mengelupas dan hanya tumbuh dibagian yang tertutupi
pakaian dan celana pada tubuh Tergugat. Adapun saat malam hari saat tergugat
tidur tangan Tergugat tidak hentinya menggaruk bagian kulit tersebut membuat
Penggugat sangat terganggu. Bahkan kakak Tergugat pernah menanyakan kepada
Penggugat melalui telepon apa benar sebelum menikah Tergugat tidak pernah
menyampaikan tentang sakit kulit Tergugat, Penggugat menjawab Tergugat tidak
pernah menyinggung tentang penyakit kulit Tergugat kecuali tanda lahir yang
berada didagu Tergugat. Padahal kakak Tergugat mengaku bahwa sebelum
menikah dia telah memberi tahu kepada Tergugat agar Tergugat menyampaikan
kepada Penggugat tentang penyakit kulit Tergugat.
12. Bahwa Penggugat dan Tergugat menjalani proses taaruf sebelum menikah
seharusnya Tergugat terbuka dan berkata jujur kepada Penggugat sebelum
kejenjang pernikahan.
13. Bahwa benar Tergugat sering marah-marah jika diberi nasehat oleh Penggugat.
Faktanya saat Penggugat memberi nasehat tentang kebiasaan-kebiasaan Tergugat
yang tidak baik contohnya cara makan yang sangat lama, meninggalkan banyak
sisa makanan dipiring, dengkuran Tergugat yang sangat besar saat tidur, memberi
saran kedokter gigi untuk membersihkan karang gigi Tergugat. Tergugat marah dan
keluar rumah tanpa penjelasan. Tergugat kemudian marah dengan nasehat
Penggugat itupun disampaikan hanya melalui pesan aplikasi whatsapp bahwa
kebiasaan Tergugat tersebut sudah seperti itu dari kecil dan meminta Penggugat
tidak merubah/memaksa kebiasaan tersebut. Seharusnya Tergugat mengerti
dengan nasehat Penggugat bahwa apa yang disampaikan Penggugat untuk
kebaikan Tergugat.
14. Bahwa benar tergugat susah berkomunikasi jika ada masalah dalam rumah tangga.
Tergugat hanya menyampaikan masalah melalui pesan aplikasi whatsapp.
Penggugat sudah pernah menyarankan berobat tetapi Tergugat selalu menunda
dengan alasan penyakit kulit Tergugat hanya alergi biasa. Karena alasan ini

3
Penggugat mulai menghindari Tergugat dan penggugat merasa tidak nyaman
dengan keadaan tergugat.
15. Bahwa benar Tergugat tidak bertanggung jawab dalam hal nafkah karena nafkah
yang diberikan tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga. Pada bulan pertama
pernikahan Penggugat meminta uang belanja kepada Tergugat dan Tergugat
hanya memberikan uang sebesar Rp. 250.000 ( dua ratus lima puluh rupiah)
kepada penggugat itupun uang tersebut Tergugat meminta dari saudara Tergugat.
Tergugat juga menceritakan tentang kondisi ekonominya bahwa Tergugat
mempunyai hutang kepada saudara Tergugat dan teman Tergugat. Karena merasa
kasihan Penggugat memberikan pinjaman kepada Tergugat sebesar Rp. 2.000.000
(dua juta rupiah) untuk membayar hutang Tergugat dan memperbaiki motor
Tergugat yang sebelumnya Tergugat telah berjanji akan mengembalikan uang
Penggugat. Sampai saat ini Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada
Penggugat.
16. Bahwa benar Tergugat telah meninggalkan rumah sejak tanggal 07 juni 2018.
Dikarenakan Penggugat pada tanggal 09 juni 2018 akan pulang kampung lebaran
idul fitri. Rumah Penggugat yang beralamat di BTN Ranggong Permai Blok L no 6,
RT. 002, RW. 011, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala Kota Makassar
harus dikosongkan karena rumah tersebut bukan milik pribadi Penggugat dengan
alasan ini Penggugat menyiapkan pakaian Tergugat untuk pulang kerumah orang
tua Tergugat.
17. Bahwa benar Tergugat telah melalaikan kewajiban nafkah sebagai suami. Adapun
uang sejumlah Rp. 1.600.000 ( satu juta enam ratus ribu rupiah) tersebut untuk
membayar hutang Tergugat sebesar Rp. 2.000.000 kepada Penggugat.
18. Bahwa benar Penggugat melarang Tergugat untuk kembali kerumah Penggugat.
Dikarenakan Tergugat sering mengirim pesan yang tidak meyenangkan kepada
Penggugat sehingga Penggugat sudah tidak ingin kembali menjadi istri Tergugat.
19. Bahwa benar perceraian sudah merupakan alternatif satu-satunya yang terbaik
bagi Penggugat daripada mempertahankan rumah tangga yang telah jauh
menyimpang dari maksud dan tujuan perkawinan.
20. Bahwa adalah berdasar hukum apabila pengadilan menjatuhkan talak satu ba’in
shugra Tergugat terhadap Penggugat.

Berdasarkan alasan-alasan yang telah diuraikan di atas maka Penggugat mengajukan


gugatan kepada Ketua Pengadilan Agama Makassar dengan perantara majelis hakim

4
yang memeriksa dan mengadili perkara ini, agar kiranya berkenan menjatuhkan putusan
yang amarnya adalah sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat.


2. Menjatuhkan talak satu Ba’in Shugra Tergugat (Muh. Sahrul S, A.Md bin Abd.
Samad) terhadap Penggugat (Nur Fajri Zulfia, S.Pd binti Muhammad Syukri).
3. Penggugat tidak akan mengembalikan uang panai/seserahan kepada Tergugat
dikarenakan beberapa hal:
a. Tidak adanya pertemuan/kesepakatan antara dua pihak keluarga.
b. Penggugat sudah melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri kepada
Tergugat sebagai suami (hubungan suami-istri).
c. Uang panai/seserahan tersebut telah habis dan dinikmati bersama kedua belah
pihak ( Penggugat dan Tergugat)
4. Jika dinyatakan gugatan Penggugat diterima dan Tergugat bersikeras meminta
uang panai/seserahan sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) kepada
Penggugat, maka Penggugat juga akan menuntut agar tergugat mengembalikan
keperawanan Penggugat dan Penggugat juga menuntut hak nafkah seorang istri
dari tanggal pernikahan sampai putusan majelis hakim dikeluarkan sebesar Rp.
4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya yang harus diberikan
Tergugat kepada Penggugat. Serta Penggugat menghukum Tergugat untuk
memberikan uang iddah kepada Penggugat sebesar Rp. 5.000.000 (lima juta
rupiah).
5. Membebankan biaya perkara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Atau apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon agar perkara ini diputus menurut
hukum dengan seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Hormat Penggugat,

5
Nur Fajri Zulfia, S.Pd binti Muhammad Syukri

Anda mungkin juga menyukai