Kepada Yth,
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Sleman
di -
Sleman.
PERIHAL : GUGATAN SENGKETA TANAH
Dengan Hormat
Kami yang bertanda tangan di bawah ini Suryono, S.H., dkk, Tim Advokat/Penasehat
Hukum pada Kantor Advokat dan Konsultan Hukum “Suryono Basuki & Partners”
yang berkedudukan di Jl. Siliwangi (Ring Road Barat), Nogosaren, Nogotirto,
Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta, berdasarkan surat kuasa khusus, bertindak untuk
dan atas nama :
Nama : JAMARI
Kewarganegaraan : Indonesia
Yang dalam hal ini memilih berdomisili hukum di kantor kuasanya seperti yang telah
disebut di atas yang selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.
Nama : SUPRIYADI
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal :Kledokan Rt/Rw:002/007 Desa/Kel.Umbulmartani Kec.
Ngemplak, Kab. Sleman, Prop. D.I.Yogyakarta
Dalam Posita :
1. Bahwa Penggugat merupakan pemilik sah atas sebidang tanah pekarangan yang
diatasnya berdiri sebuah bangunan permanen berupa rumah tempat tinggal
sebagaimana tercatat di Dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) No.04679/Umbulmartani,
berdasarkan Surat Ukur Tgl. 31-10-2016, No.00252/Umbulmartani/2016, luas 388 m²
atas nama Jamari (Penggugat) yang terletak di Desa/Kalurahan Umbulmartani,
Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I.Yogyakarta. Adapun batas –
batasnya sebagai berikut :
2. Bahwa objek sengketa tersebut merupakan tanah milik Penggugat yang diperoleh
dari pembelian Penggugat yang pada saat itu masih berupa letter C dengan No. 595.
Seiring berjalannya waktu, oleh Penggugat atas tanah tersebut disertifikatkan menjadi
Sertifikat Hak Milik (SHM) No.04679/Umbulmartani, berdasarkan Surat Ukur Tgl.
31-10- 2016,No.00252/ Umbulmartani/2016, luas 388 m² atas nama Jamari
(Penggugat).
3. Bahwa oleh karena atas objek sengketa tersebut merupakan hasil konversi dari hasil
pensertifikatan dari Letter C No.595 Persil S.II dengan luas 460 m² atas nama Jamari
(Penggugat) menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM) No.04679/Umbulmartani,
berdasarkan Surat Ukur Tgl. 31-10- 2016,No.00252/ Umbulmartani/2016, luas 388 m²
atas nama Jamari (Penggugat), maka sesuai dengan ketentuan pada Pasal 19 ayat (2)
huruf c Undang – Undang Pokok Agraria (UUPA) yang berbunyi sebagai berikut:
“c. Pemberian surat – surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian
yang kuat.”
Atas dasar tersebut, maka atas objek sengketa yang tercatat atas nama Penggugat telah
dijamin kepastian hukumnya dan sebagai bukti yang kuat bahwa tanah tersebut adalah
milik sah Penggugat yang seharusnya berhak mendapat perlindungan hukum atas hal
tersebut.
4. Bahwa atas objek sengketa yang diatasnya berdiri bangunan permanen tersebut,
pada awalnya ditempati Almarhum Cipto Wiharjo yang merupakan ayah kandung
Penggugat dan Almarhumah Mukitri (isteri Almarhum Cipto Wiharjo dan/atau ibu tiri
Penggugat), beserta anak bawaan dari Almarhumah Mukitri (Tergugat) yang mana
hak atas pinjam pakai tanah tersebut diberikan oleh Penggugat atas dasar permintaan
dari Almarhum Cipto Wiharjo dengan batas waktu pinjam pakai tanah tersebut hingga
Almarhum Cipto meninggal dunia.
5. Bahwa hingga Almarhum Cipto meninggal dunia pada tanggal 17 Juni 2004 dan
almarhumah Mukitri meninggal dunia pada 19 Desember 2019, atas objek sengketa
tersebut masih ditempati dan dikuasai oleh Tergugat, dan Tergugat tidak mau
menyerahkan objek sengketa tersebut kepada Penggugat, meskipun telah diminta baik
secara lisan maupun secara tertulis oleh Penggugat.
Dengan adanya perbuatan tersebut sangat jelas Tergugat telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum dan merugikan Penggugat dan telah melanggar ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang– Undang Nomor 51 Tahun 1960 Pasal 2
tentang Larangan Pemakaian Tanpa Izin Yang Berhak atau Kuasanya yang berbunyi
sebagai berikut:
“Pasal 2: ”Dilarang memakai tanah tanpa ijin yang berhak atau kuasanya yang sah.”
– Somasi III telah Penggugat kirimkan kepada Penggugat pada tanggal 26 Februari
2022.
Bahwa Tujuan dari Penggugat mengirimkan Somasi tersebut kepada Tergugat untuk
menyelesaikan permasalahan atas penempatan dan penguasaan objek sengeta tersebut
secara musyawarah kekeluargaan namun demikian upaya tersebut tidak berhasil
sehingga tidak ada jalan lain bagi Penggugat kecuali mengajukan Gugatan ini ke
Pengadilan Negeri Sleman untuk mendapatkan keadilan dan kepastian hukum
kepemilikan Penggugat atas objek sengketa tersebut.
8. Bahwa dengan tidak adanya tanggapan atas somasi yang telah dikirimkan tersebut
kemudian Penggugat melaporkan Tergugat pada Pihak Kepolisian dengan Nomor
Laporan: LP-B/0214/III/2021/DIY/SPKT tanggal 15 Maret 2022 pada Wilayah
Hukum Kepolisian Republik Indonesia Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta
(POLDA DIY).
9. Bahwa oleh karena Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan
menguasai objek sengketa tanpa alas hak, maka melalui Gugatan ini Penggugat minta
kepada Para Tergugat untuk segera mengosongkan serta menyerahkan objek sengketa
berupa sebidang tanah berikut bangunan permanen yang berdiri sebagaimana tertulis
di dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 04679/Umbulmartani berdasarkan Surat
Ukur Tgl.31-10-2016,No.00252/ Umbulmartani/2016, luas 388 m² yang atas nama
JAMARI yang terletak di Desa/Kel.Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman,
Prop.D.I.Yogyakarta tanpa syarat kepada Penggugat.
10. Bahwa atas adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat
dengan menguasai serta meyewakan obyek sengketa kepada pihak ketiga dan tidak
memberikan hasil pembayaran sewa tersebut kepada Penggugat, maka Penggugat
sangat merasa dirugikan oleh Para Tergugat baik secara materiil maupun secara
immaterial;
“Tiap Perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti
kerugian tersebut.”
- Kerugian Materiill: Sejak tanah objek sengketa dalam penguasaan Para Tergugat
selama 18 tahun (delapan belas tahun) yaitu sejak tahun 2004 sampai dengan tahun
2022 dengan sewa pertahun sebesar Rp30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah)Per
tahun sehingga kerugian materiil Penggugat sebesar: Rp 30.000.000 X 18 tahun = Rp
540.000.0000,- (lima ratus empat puluh juta rupiah);
- Kerugian Immateriil:
11. Bahwa apabila Tergugat tidak melaksanakan putusan secara sukarela dan/atau
tanpa syarat, yaitu tidak menyerahkan objek sengketa dalam keadaan kosong dan
bersih kepada Penggugat sejak putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap
(inkracht), maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo,
agar Tergugat dihukum secara tanggung renteng untuk membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) secara tunai dan sekaligus
untuk setiap hari keterlambatannya dalam menyerahkan objek sengketa kepada
Penggugat.
12. Bahwa guna menjamin Gugatan Penggugat tidak sia – sia, mohon putusan ini
dapat dijalankan/dilaksanakan terlebih dahulu (uit voerbaar bij voorrad) meskipun ada
upaya hukum lain (Verzet, Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali).
PRIMAIR :
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
5. Menghukum Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi kepada
Penggugat atas kerugian baik materiil maupun immateriil yang diderita oleh
Penggugat dengan kerugian sebesar Rp1.040.0000.000,- (satu milyar empat puluh juta
rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
- Kerugian Materiill sebesar Rp540.000.000,- (lima ratus empat puluh juta rupiah);
8. Menghukum Tergugat untuk membayar semua biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini.
SUBSIDIAIR :
Dalam peradilan yang baik, memohon keadilan yang seadil-adilnya (ex acquo et
bono).
Hormat kami,
Suryono, S.H