SURAT TUNTUTAN
No. Reg. Perkara : PDM – 925 / Eoh.2 / 06 / 2020
I. PENDAHULUAN
------------- Jaksa Penuntut Umum Pada Kejaksaan Negeri Medan dengan memperhatikan hasil
pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama terdakwa : ------------------------
A. Identitas Terdakwa :
Nama lengkap : AXEL SUDIJAYA SARAGIH
Tempat lahir : Medan
Umur / tanggal lahir : 48 tahun / 23 Mei 1971
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia.
Tempat tinggal : Jalan Bunga Ester No.58 Kel.PB Selayang Kec.Medan
Selayang Kota Medan
Agama : Kristen
Pekerjaan : Karyawan Swasta
I. KETERANGAN SAKSI
3. RAMLAN PERANGIN-ANGIN,
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut;
- Bahwa saksi menerangkan kenal dengan saksi Theodora Ginting Munthe,dimana ianya
keluarga dari istri saksi.
- Bahwa saksi menerangkan Sertifikat hak milik no.24 Kwala Bekala An. Theodora
Ginting Munthe,SE,MM dan Mandike Ginting Munthe telah digelapkan oleh terdakwa
Axel Sudijaya Saragih dengan cara mengaku sebagai developer dan mampu
membangun rumah diatas tanah milik saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike
Ginting Munthe kemudian saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike Ginting
Munthe menyerahkan Sertifikat hak milik no.24 tersebut kepada terdakwa .
- Bahwa saksi menerangkan rumah yang akan dibangun oleh terdakwa Axel Sudijaya
Saragih diatas tanah milik saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike Ginting
Munthe seluas 5883 M2 yang terletak di Jalan Pintu Air IV Kwala Bekala Kec.Medan
Johor adalah sebanyak 54 unit tipe 50 .
4
- Bahwa saksi menerangkan terdakwa Axel Sudijaya Saragih belum ada membangun
rumah diatas tanah milik saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike Ginting Munthe
sebanyak 54 unit tipe 50 dan memecah sertifikat hak milik .
- Bahwa saksi menerangkan pada awalnya saksi menjumpai adek kandung saksi yaitu
Ramli Perangin-angin dan mengatakan bahwa saksi Theodora Ginting Munthe mencari
developer untuk membangun perumahan diatas tanah miliknya yang terletak di Jalan
Pintu Air IV Kwala Bekala Kec.Medan Johor , kemudian saksi mencarikan dan melihat
di Kantor Pengacara Arthanta Sembiring ada tulisan developer. Kemudian saksi
menjumpai Arthanta Sembiring dan menceritakan bahwa ada mau mencari developer
pembangunan rumah lalu Arthanta Sembiring menjumpakan saksi dengan terdakwa
Axel Sudijaya Saragih kemudian saksi bersama saksi Ramli Perangin-angin
menjumpakan terdakwa Axel Sudijaya Saragih dengan saksi Theodora Ginting Munthe
di Kantor Pengacara Arthanta Sembiring di Jalan Bunga Cempaka Pasar III Padang
Bulan Medan.
- Bahwa saksi menerangkan pada bulan Desember 2014 saksi memberitahukan kepada
saksi Ramli Perangin-angin bahwa saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike
Ginting Munthe sepakat dengan terdakwa Axel Sudijaya Saragih untuk bangun bagi
perumahan diatas tanah milik saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike Ginting
Munthe yang mana kesepakatan tersebut adalah selaku pemilik tanah akan mendapat
rumah tipe 50 sebanyak 18 unit tanpa mengeluarkan biaya apapun dan selebihnya
developer dengan biaya ditanggung oleh developer baik pengurusan IMB,pemecahan
surat,dan surat lainnya dengan waktu pembangunan selama 2 tahun terhitung mulai
tanggal penandatanganan perjanjian kerjasama dan adanya uang senilai Rp 300.000.000
untuk perikatan perjanjian kerjasama bangun bagi dan uang tersebut akan diberikan
pada saat penandatanganan perjanjian di Notaris.
- Bahwa saksi menerangkan pada tanggal 16 Januari 2015 terjadilah kesepakatan di
hadapan Notaris M.P Rosdiana Manurung,SH dan terdakwa menyerahkan uang senilai
Rp 80.000.000 kepada saksi Theodora Ginting Munthe dan sisa uang senilai Rp
220.000.000 tidak diserahkan oleh terdakwa Axel Sudijaya Saragih dengan kesepakatan
untuk pengurusan IMB, pemecahan ssurat dan surat lainnya kemudian saksi Theodora
Ginting Munthe menyerahkan Sertifikat hak milik no.24 Kwala Bekala An. Theodora
Ginting Munthe,SE,MM dan Mandike Ginting Munthe kepada terdakwa Axel Sudijaya
Saragih .
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike Ginting
Munthe sudah meminta kepada terdakwa Axel Sudijaya Saragih untuk mengembalikan
Sertifikat hak milik no.24 Kwala Bekala An. Theodora Ginting Munthe,SE,MM dan
Mandike Ginting Munthe namun terdakwa Axel Sudijaya Saragih tidak memberikan
dengan alasan masih dalam perjanjian.
- Bahwa saksi menerangkan berdasarkan keterangan saksi Yanti Tiurma Rajagukguk
bahwa Sertifikat hak milik no.24 Kwala Bekala An. Theodora Ginting Munthe,SE,MM
dan Mandike Ginting Munthe berada padanya dalam status jaminan peminjaman uang
senilai Rp 350.000.000 dan memperlihatkan bukti fotocopy peminjaman uang tersebut .
- Bahwa saksi menerangkan adapun sebabnya saksi Theodora Ginting Munthe dan
Mandike Ginting menyerahkan Sertifikat hak milik no.24 Kwala Bekala kepada
terdakwa Axel Sudijaya Saragih Karena terdakwa mengaku sebagai developer dan
mampu membangun perumahan sebanyak 54 unit tipe 50.
- Bahwa saksi menerangkan terdakwa Axel Sudijaya Saragih tidak benar sebagai
developer (bukan developer) karena terdakwa Axel Sudijaya Saragih tidak memiliki CV
atau PT sebagai developer.
- Bahwa saksi menerangkan saksi Theodora Ginting Munthe menyerahkan sertifikat hak
milik no.24 kwala bekala kepada terdakwa Axel Sudijaya Saragih pada tanggal 16
Januari 2015 di Kantor Notaris M.P Rosdiana Manurung,SH, di Jalan Ayahanda No.68
A Medan.
- Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan.
4. RAMLI PERANGIN-ANGIN
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut;
- Bahwa saksi menerangkan saksi kenal dengan saksi Theodora Ginting Munthe dimana
ianya keluarga dari istri adik kandung saksi yaitu Ramlan Perangin-angin.
5
- Bahwa saksi menerangkan Sertifikat hak milik no.24 Kwala Bekala An. Theodora
Ginting Munthe,SE,MM dan Mandike Ginting Munthe telah digelapkan oleh terdakwa
Axel Sudijaya Saragih dengan cara mengaku sebagai developer dan mampu
membangun rumah diatas tanah milik saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike
Ginting Munthe kemudian saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike Ginting
Munthe menyerahkan Sertifikat hak milik no.24 tersebut kepada terdakwa .
- Bahwa saksi menerangkan rumah yang akan dibangun oleh terdakwa Axel Sudijaya
Saragih diatas tanah milik saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike Ginting
Munthe seluas 5883 M2 yang terletak di Jalan Pintu Air IV Kwala Bekala Kec.Medan
Johor adalah sebanyak 54 unit tipe 50 .
- Bahwa saksi menerangkan pada saksi Ramlan Perangin-angin dan mengatakan kepada
saksi bahwa saksi Theodora Ginting Munthe mencari developer untuk membangun
perumahan diatas tanah miliknya yang terletak di Jalan Pintu Air IV Kwala Bekala
Kec.Medan Johor , dan meminta tolong kepada saksi untuk mencarikannya, kemudian
saksi melihat didepan Kantor Arthanta Sembiring di Jalan Bunga Cempaka Pasar III
Padang Bulan Medan ada tulisan developer. Lalu saksi mengajak saksi Ramlan
Perangin-angin untuk menghampiri kantor tersebut dan mengatakan kepada Arthanta
Sembiring bahwa saksi mau mencari developer, kemudian Arthanta Sembiring
mengatakan ada temannya seorang developer, lalu saksi dan saksi Ramlan Perangin-
angin menceritakan tentang keinginan saksi Theodora untuk membangun perumahan
yang murah meriah atau mencari developer yang bisa bangun bagi perumahan dan oleh
Arthanta Sembiring menanyakan dimana lokasi tanah dan bagaimana status surat tanah
tersebut kemudian meminta kepada saksi untuk membuat gambar tanah milik saksi
Theodora Ginting Munthe . selanjutnya Arthanta Sembiring meminta gambar dan
menjelaskan bahwa letak tanah di Jalan Pintu Air IV Kwala Bekala Kec.Medan Johor
dengan luas 5883 M2 dan status tanah Sertifikat hak milik An. Theodora Ginting
Munthe,SE,MM dan Mandike Ginting Munthe.
- Bahwa saksi menerangkan dua hari kemudian Arthanta Sembiring menelpon saksi
dengan maksud mau mempertemukan saksi dengan terdakwa Axel Sudijaya
Saragih(developer) dan saksi menelpon saksi Ramlan Perangin-angin dan bertemu di
kantor Arthanta Sembiring, kemudian dikantor tersebut Arthanta Sembiring
mengenalkan terdakwa Axel Sudijaya Saragih kepada saksi, dan terdakwa Axel
Sudijaya Saragih mengaku sebagai developer .
- Bahwa saksi menerangkan dua hari kemudian terdakwa Axel Sudijaya Saragih
menelpon saksi dan mengajak saksi untuk melakukan pengecekan tanah milik saksi
Theodora Ginting Munthe yang akan dibangun perumahan lalu saksi menelpon saksi
Ramlan Perangin-angin untuk menemani melakukan pengecekan atas tanah tersebut dan
setelah bertemu dilokasi tanah tersebut lalu terdakwa Axel Sudijaya Saragih melakukan
pengecekan atas batas-batas tanah tersebut .
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi bersama saksi Ramlan Perangin-angin ,
terdakwa Axel Sudijaya Saragih bertemu dengan saksi Theodora Ginting Munthe dan
saksi Mandike Ginting Munthe dan Dani dirumah saksi di Jalan Bunga Mawar No.67
Kel. Padang Bulan Selayang II Kota Medan dan saksi mengenalkan terdakwa Axel
Sudijaya Saragih kepada saksi Theodora Ginting Munthe dan saksi Mandike Ginting
Munthe. Lalu terdakwa Axel Sudijaya Saragih mengenalkan dirinya sebagai developer
kemudian saksi dan saksi Mandike bercerita tentang rencana/keinginan untuk mencari
developer yang bisa bangun perumahan diatas tanahnya dan saat itu terdakwa Axel
Sudijaya Saragih menerangkan bahwa ia bisa membangun perumahan dan ia juga
menerangkan siap untuk bangun bagi perumhan sehingga saksi Theodora Ginting
Munthe dan saksi Mandike Ginting Munthe lebih tertarik dengan bangun bagi
perumahan.
- Bahwa saksi menerangkan dua hari kemudian terdakwa Axel Sudijaya Saragih
melakukan pengecekan kembali atas tanah tersebut dan membuat gambar site pland
diatas tanah tersebut dapat dibangun perumahan tipe 50 sebanyak 54 unit, kemudian
saksi-saksi kembali menjumpai saksi Theodora Ginting Munthe lalu terdakwa Axel
Sudijaya Saragih menunjukkan site pland dan mengajak saksi Theodora Ginting
Munthe untuk bangun bagi perumahan dimana saksi Theodora Ginting Munthe selaku
pemilik tanah akan mendapat rumah ssebanyak 18 unit siap huni dan selebihnya untuk
developer.
6
- Bahwa saksi menerangkan pada bulan Desember 2014 saksi mendapat berita dari saksi
Ramlan Perangin-angin bahwa saksi Theodora Ginting Munthe dan saksi Mandike
Ginting Munthe sepakat mengeluarkan biaya apapun dan selebihnya rumah tersebut
untuk Developer dengan biaya ditanggung oleh Developer baik pengurusan IMB,
pemecahan surat dengan waktu pembangunan selama 2(dua) tahun terhitung mulai
tanggal penandatanganan perjanjian kerjasama dan adanya uang senilai Rp 300.000.000
untuk perikatan perjanjian kerjasama bangun bagi dan uang tersebut akan diberikan
pada saat penandatanganan perjanjian di Notaris .
- Bahwa saksi menerangkan pada tanggal 16 Januari 2015 terjadilah kesepakatan
dihadapan Notaris Rosdiana Manurung,SH dan terdakwa Axel Sudijaya Saragih
menyerahkan uang senilai Rp 80.000.000 dan sisa uang senilai Rp 220.000.000 tidak
diserahkan oleh terdakwa Axel Sudijaya Saragih dengan kesepakatan antara terdakwa
Axel Sudijaya Saragih dan saksi Theodora Ginting Munthe dan saksi Mandike Ginting
Munthe untuk pengurusan IMB, pemecahan surat,dll. Kemudian saksi Theodora
Ginting Munthe menyerahkan sertifikat hak milik no.24 kwala bekala An. Theodora
Ginting Munthe dan Mandike Ginting Munthe kepada terdakwa Axel Sudijaya Saragih .
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi sudah meminta kepada terdakwa Axel Sudijaya
Saragih untuk mengembalikan Sertifikat hak milik no.24 Kwala Bekala An. Theodora
Ginting Munthe,SE,MM dan Mandike Ginting Munthe namun terdakwa Axel Sudijaya
Saragih tidak memberikan dengan alasan masih dalam perjanjian.
- Bahwa saksi menerangkan berdasarkan keterangan saksi Yanti Tiurma Rajagukguk
bahwa Sertifikat hak milik no.24 Kwala Bekala An. Theodora Ginting Munthe,SE,MM
dan Mandike Ginting Munthe berada padanya dalam status jaminan peminjaman uang
senilai Rp 350.000.000 dan memperlihatkan bukti fotocopy peminjaman uang tersebut .
- Bahwa saksi menerangkan sebab saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike Ginting
menyerahkan Sertifikat hak milik no.24 Kwala Bekala kepada terdakwa Axel Sudijaya
Saragih Karena terdakwa mengaku sebagai developer dan mampu membangun
perumahan diatas tanah miliknya dan akan memberikan keuntungan secara materi
dengan mendapat rumah sebanyak 18 unit dengan harga jual per unitnya senilai Rp
290.000.000 serta mendapat uang tunai senilai Rp 300.000.000 kemudian terdakwa
Axel Sudijaya Saragih membuat gambar sitepland sebanyak 54 unit tipe 50.
- Bahwa saksi menerangkan terdakwa Axel Sudijaya Saragih tidak benar sebagai
developer (bukan developer) karena terdakwa Axel Sudijaya Saragih tidak memiliki CV
atau PT sebagai developer.
- atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan.
- Bahwa Terdakwa menerangkan kenal dengan Saksi Theodora Ginting Munthe sehubungan
dengan adanya hubungan kerjasama bangun bagi perumahan.
- Bahwa terdakwa menerangkan sesuai dengan keterangan Saksi Theodora Ginting Munthe
benar ianya ada menyerahkan Sertifikat Hak Milik No. 24 Kwala Bekala An. Saksi
Theodora Ginting Munthe dan Saksi Mandike Ginting Munthe kepada Terdakwa Axel
Sudijaya Saragih .
- Bahwa terdakwa menerangkan menerima Sertifikat Hak Milik No. 24 Kwala Bekala An.
Saksi Theodora Ginting Munthe dan Saksi Mandike Ginting Munthe pada tanggal 16
Januari 2015 di Kantor Notaris M.P Rosdiana Manurung,SH yang beralamat di
Jl.Ayahanda No.68 Medan.
- Bahwa terdakwa menerangkan Saksi Theodora Ginting Munthe menyerahkan Sertifikat
Hak Milik No. 24 Kwala Bekala An. Saksi Theodora Ginting Munthe dan Saksi Mandike
Ginting Munthe kepada Terdakwa untuk keperluan pengurusan ijin mendirikan bangunan
perumahan sebanyak 53 unit tipe 50 dan pemecahan sertifikat hak milik sesuai dengan
jumlah rumah serta membangun perumahan diatas tanah milik Saksi Theodora Ginting
Munthe dan Saksi Mandike Ginting Munthe sebanyak 53 unit tipe 50.
- Bahwa terdakwa menerangkan belum mengurus ijin mendirikan bangunan perumahan
sebanyak 51 unit diatas tanah Saksi Theodora Ginting Munthe sesuai dengan kesepakatan
8
untuk pembangunan perumahan tersebut digunakan dengan ijin mendirikan bangunan
perumahan yang sudah pernah sebelumnya diurus oleh Saksi Theodora Ginting Munthe
dan lama perumahan tersebut selesai dibangun atau siap huni selama 2 tahun terhitung
mulai dari tanggal perjanjian.
- Bahwa terdakwa menerangkan belum membangun keseluruhan perumahan diatas tanah
Saksi Theodora Ginting Munthe namun terdakwa sudah ada membangun perumahan
sebanyak 4 unit akan tetapi belum dapat dihuni secara layak karena belum ada atap atau
bangunan masih berkisar 85% dan 10 pondasi rumah.
- Bahwa terdakwa menerangkan belum membangun kembali perumahan tersebut karena
adanya gangguan dari pemuda setempat yang melarang terdakwa atau tukang bangunan
untuk membangun diatas tanah tersebut.
- Bahwa terdakwa menerangkan tidak dapat menunjukkan ijin mendirikan bangunan
perumahan sebanyak 4 unit yang belum dapat dihuni secara layak atau bangunan masih
berkisar 85% dan 10 pondasi rumah yang sudah diurus oleh Saksi Theodora Ginting
Munthe yang mana ijin tersebut masih dalam proses permintaan di dinas tata ruang dan
bangunan kota medan.
- Bahwa terdakwa menerangkan dengan tidak selesainya pembangunan perumahan diatas
tanah Saksi Theodora Ginting Munthe sesuai dengan perjanjian kerjasama, Saksi
Theodora Ginting Munthe tidak ada meminta Sertifikat Hak Milik No. 24 Kwala Bekala
untuk dikembalikan kepadanya, namun ada keluarga saksi Theodora Ginting Munthe
menyampaikan kepada terdakwa untuk mencari investor baru dan meminta Sertifikat Hak
Milik No. 24 Kwala Bekala kepada Terdakwa dengan catatan akan mengembalikan uang
terdakwa sebelumnya yang terdakwa serahkan senilai Rp 300.000.000.
- Bahwa terdakwa menerangkan tidak mengingat apakah Saksi Theodora Ginting Munthe
sudah pernah meminta Sertifikat Hak Milik No. 24 Kwala Bekala An. saksi Theodora
Ginting Munthe dan Mandike Ginting kepada Terdakwa .
- Bahwa terdakwa menerangkan dengan habisnya masa perjanjian kerjasama bangun bagi
perumahan sesuai dengan perjanjian kerjasama bangun bagi perumahan No.10 di Kantor
Notaris M.P Rosdiana Manurung,SH terdakwa belum ada mengembalikan Sertifikat Hak
Milik No. 24 Kwala Bekala An. saksi Theodora Ginting Munthe dan Mandike Ginting
kepada pemilik sertifikat yaitu saksi Theodora Ginting Munthe. Setelah berakhirnya
perjanjian tersebut terdakwa juga tidak dapat menjawab apakah terdakwa berhak memiliki
sertifikat tersebut .
- Bahwa terdakwa menerangkan mengaku kepada saksi Theodora Ginting Munthe adalah
investor yang mampu membangun perumahan dan menerangkan diatas tanah milik saksi
Theodora Ginting Munthe dapat dibangun perumahan tipe 50 sebanyak 53 unit.
- Bahwa terdakwa menerangkan meyakinkan saksi Theodora Ginting Munthe agar mau
menyerahkan Sertifikat Hak Milik No. 24 Kwala Bekala yaitu dengan cara meminta
fotocopy Sertifikat Hak Milik No. 24 Kwala Bekala. Kemudian terdakwa melakukan
pengecekan objek tanah dan dengan nama perumahan Royal Air Emas di Jalan Pintu Air
IV Medan Johor yang didukung oleh Developer Sapo Properti dengan harga mulai Rp
290.000.000/1 unit dan membuat brosur harga perumahan serta didukung dengan KPR
Bank BRI, Mandiri,Mestika,BNI,Bank BTN, BCA dan Bank Danamon. Kemudian
Terdakwa membuat kesepakatan dengan saksi Theodora Ginting Munthe di Kantor
Notaris M.P Rosdiana Manurung,SH untuk bagi hasil dimana sesuai kesepakatan saksi
Theodora Ginting Munthe selaku pemilik tanah akan mendapat rumah layak huni sebanyak
18 unit plus uang senilai Rp 300.000.000 dan terdakwa selaku developer akan mendapat
rumah sebanyak 33 unit sehingga saksi Theodora Ginting Munthe ssetuju dan
menyerahkan1 Exemplar asli Sertifikat Hak Milik No. 24 Kwala Bekala kepada terdakwa
dan memintakan kepada terdakwa untuk menuangkan isi kesepakatan pada surat perjanjian
kerjasama di Kantor Notaris M.P Rosdiana Manurung,SH dengan lama waktu selama 2
tahun pembangunan perumahan siap huni/layak huni dan saksi Theodora Ginting Munthe
membuat surat kuasa penuh kepada Terdakwa .
- Bahwa terdakwa menerangkan terdakwa bukan selaku developer namun terdakwa orang
yang ditunjuk untuk membangun perumahan diatas tanah milik saksi Theodora Ginting
Munthe akan tetapi didalam isi perjanjian no.10 di Kantor Notaris M.P Rosdiana
Manurung,SH benar terdakwa selaku developer, namun terdakwa tidak memiliki CV atau
PT dan tidak memiliki alamat kantor sebagai developer .
- Bahwa terdakwa menerangkan membuat siteplan tersebut sebelum terjadinya penyusunan
kesepakatan bangun bagi perumahan diatas tanah milik saksi Theodora Ginting Munthe
9
pada hari,tanggal,bulan tidak terdakwa ingat namun pada awal pertemuan kenal dengan
saksi Theodora Ginting Munthe pada tahun 2014 .
- Bahwa terdakwa menerangkan tidak ada melakukan kerjasama dengan pihak Bank KPR,
Bank BRI, Mandiri,Mestika,BNI,Bank BTN, BCA dan Bank Danamon.
- Bahwa terdakwa menerangkan Sertifikat Hak Milik No. 24 Kwala Bekala An. saksi
Theodora Ginting Munthe dan Mandike Ginting saat ini ada pada pengacara terdakwa
bernama Onan Purba di Jalan Kruntung Gang Pamili No.5 Medan, yang mana terdakwa
menitipkan Sertifikat Hak Milik tersebut kepada pengacara terdakwa .
III. SURAT :
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut hukum,
karena itu dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian.
Majelis Hakim telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada terdakwa dan atau saksi-
saksi, oleh yang bersangkutan telah membenarkannya.
V. PEMBUKTIAN
Dalam persidangan terdakwa didakwa dengan Dakwaan Alternative yaitu pertama Pasal 378 atau
kedua Pasal 372 KUHPidana.
Mengingat surat dakwaan kami susun dengan Dakwaan Alternative maka kami akan langsung
membuktikan dakwaan pertama yaitu melanggar Pasal 378 dengan unsur-unsur sebagai berikut;
Ad. 2. Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu
muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, membujuk orang untuk menyerahkan
suatu barang.
10
Berdasarkan fakta-fakta di persidangan baik keterangan Saksi-saksi maupun
keterangan Terdakwa Axel Sudijaya Saragih dan adanya barang bukti bahwa bermula
pada waktu yang tak dapat diingat lagi, Saksi korban Theodora Ginting Munthe, SE,
MM., dan saksi korban Mandike Ginting mencari developer untuk membangun
perumahan diatas tanah miliknya yang terletak di Jalan Pintu Air IV Kwala Bekala lalu
saksi korban memminta tolong kepada saksi Ramlan Perangin-Angin untuk mencarikan
developer tersebut, kemudian saksi Ramlan Perangin-Angin mengatakan hal tersebut
kepada saksi Ramli Perangin-Angin. Dan oleh saksi Ramli Perangin-Angin melihat
didepan kantor pengacara Arthanta Sembiring ada tulisan developer lalu saksi Ramli
Perangin-Angin mengajak saksi Ramlan Perangin-Angin untuk menemui Arthanta
Sembiring dan menceritakan bahwa saksi korban sedang mencari developer untuk
membangun perumahan yang murah meriah atau mencari developer yang bisa bangun
bagi perumahan.
Kemudian Arthanta Sembiring menanyakan dimana lokasi tanah dan bagaimana
status surat tanah lalu Arthanta Sembiring meminta Ramli Perangin-angin menjelasskan
bahwa letak tanah itu di Jalan Pintu Air IV Kwala Bekala dengan luas 5883 M2 dan
status surat tanah Sertifikat Hak Milik An. Theodora Ginting Munthe, SE.,MM. dan
Mandike Ginting Munthe. 2 hari kemuudian Arthanta Sembiring menjumpakan saksi
Ramli Perangin-angin dan Ramlan Perangin-angin dengan Terdakwa Axel Sudijaya
Saragih dikantor Arthanta Sembiring.
Dengan demikian unsur ”dengan maksud hendak menguntungkan dirinya atau orang
lain dengan melawan hukum baik dengan memakai nama palsu atau peri keadaan
palsu, baik dengan tipu muslihat maupun dengan rangkaian kebohongan, membujuk
orang supaya memberikan suatu barang.” telah terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum.
Sebelum kami sampai tuntutan pidana pada diri terdakwa AXEL SUDIJAYA SARAGIH
perkenankanlah kami mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan mengajukan
tuntutan pidana yaitu :
Hal-hal yang memberatkan :
- Perbuatan terdakwa telah membuat saksi korban mengalami kerugian.
- Terdakwa berbelit-belit dalam memberikan keterangan.
M E N U N T U T
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa JUNAIDI Bin SARDIN telah terbukti secara sah dan menyakinkan
menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana “Penipuan” sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 378 KUHPidana.
11
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AXEL SUDIJAYA SARAGIH dengan pidana
penjara selama 3 (tiga) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan.
4. Membebankan terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5000,- (lima ribu rupiah)
Demikianlah Surat Tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari Rabu tanggal 10
Juni 2020