Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ceteria Gilang Gamas

NIM : 2114101021
Kelas : 3A
Prodi : Ilmu Hukum

UTS TINDAK PIDANA TERTENTU DALAM KUHP


Dosen Pengampu : Dr. Made Sugi Hartono, S.H.,M.H.

Pemerasan dan Pengancaman


Putusan PN KABUPATEN MAGELANG DI MUNGKID Nomor 197/Pid.B/2020/PN Mkd

1. Kronologi Kasus.

Bahwa berawal pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi dengan pasti pada
bulan Juli tahun 2020 terdakwa mendapatkan informasi dari Rilis Humas Pemerintah
Kabupaten Magelang mengenai kegiatan pembukaan Bimbingan Teknis (BIMTEK)
Sistem Informasi Jaga Kawal Dana Desa, kemudian terdakwa menanyakan pihak yang
melaksanakan kegiatan tersebut kepada saksi BINTORO yang juga tidak mengetahui
siapa pihak yang melaksanakan kegiatan, beberapa hari kemudian terdakwa
mendapatkan informasi dari saksi BINTORO jika yang melaksanakan kegiatan
BIMTEK adalah CV CITRA ADI PERDANA dimana dalam perusahaan tersebut saksi
ADY HARTONO, S.H. bin MARTONO, S.H menjabat sebagai Direktur Keuangan,
saksi ARIF CAHYONO bin MULYADI menjabat sebagai Direktur Utama dan saksi
HERI WIBOWO Bin (Alm) PURNOMO sebagai Direktur Operasional, atas hal
tersebut saksi BINTORO merasa sakit hati karena tidak dilibatkan dalam kegiatan
pelaksanaan BIMTEK dimaksud di Kabupaten Magelang;

Bahwa selanjutnya saksi ADY mendapatkan pesan dari saksi BINTORO melalui
aplikasi whatsapp yang pada pokoknya menyatakan proyek BIMTEK dimaksud yang
dikerjakan CV CITRA ADI PERDANA telah merebut pekerjaannya, kemudian saksi
DWIJO NURTANTO dan saksi YOEWONO AHMADI juga sempat bertemu saksi
ADY dan meyampaikan pesan dari saksi BINTORO yaitu “pak Bintoro njaluk bagian
duit, nek ora kerjaanmu meh diutik-utik (pak Bintoro minta bagian uang,kalau tidak
pekerjaanmu akan diganggu )”;

Bahwa pada hari Rabu tanggal 05 Agustus 2020 saat berlangsung kegiatan BIMTEK
di Hotel Artos, terdakwa menemui saksi ADY yang pada pokoknya menyatakan “aku
meh ngliput iki, aku seko pak Bintoro, pak Bintoro ngomong iki ada kerugian negara
senilai Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) per desa”, dijawab saksi ADY
“kamu kok bisa mengatakan itu” , terdakwa jawab “pak Bintoro omong pas di Demak
biayane Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) kok nengkene
Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah), berarti ono kerugian negara Rp.3.500,000,- (tiga
juta lima ratus ribu rupiah) per desa”, dijawab saksi ADY “di Demak itu hanya aplikasi
satu modul, sementara disini aplikasinya tiga modul jadi berbeda harganya” , dan
terdakwa menjawab “pokoke pak Bintoro njaluk separo dari kerugian negara per desa
Rp. 3.500.000,- dibagi 2 dikali 365 desa), nek ra mbok kei meh di utik-utik, pak Bin
meh lapor polres karo meh ngrusak jeneng e CV. Citra Adi Perdana lewat media online
(pokoknya pak Bintoro minta setengah dari kerugian negara per desa Rp. 3.500.000,-
(tiga juta lima ratus ribu rupiah) dibagi 2 dikali 365 desa, jika Ady tidak memberi maka
akan diganggu, pak Bin akan lapor ke Polres dan akan merusak nama CV. Citra Adi
Perdana)”. Selanjutnya sekitar empat hari kemudian terdakwa menelepon saksi ADY
mengajak bertemu,lalu mereka bertemu di rumah makan padang di Kota Mungkid,
yang mana saat itu terdakwa menyatakan jika saksi BINTORO meminta setengah dari
keuntungan yang didapat dari kegiatan BIMTEK dimaksud, dan terdakwa juga
menyampaikan jika saksi BINTORO telah membuat laporan aduan di Unit Tipikor
Polres Magelang terkait aplikasi BIMTEK tersebut.

Bahwa pada hari Senin tanggal 10 Agustus 2020 saksi BINTORO membuat laporan
aduan ke Unit Tipikor Polres Magelang mengenai dugaan tindak pidana korupsi dalam
pelaksanaan kegiatan BIMTEK dimaksud di Kabupaten Magelang yang dilakukan oleh
pihak ketiga CV CITRA ADI PERDANA, selain itu saksi BINTORO juga sempat
melakukan konferensi pers bersama LSM HARUN MASIKU (Lembaga Swadaya
Masyarakat Himpunan Rakyat Untuk Mencegah Aksi Korupsi Magelang) sehingga
tersiar kabar yang belum tentu kebenarannya di beberapa media online yang merugikan
pihak CV. CITRA ADI PERDANA mengenai penggelembungan biaya BIMTEK di
Kabupaten Magelang dimaksud.

Bahwa pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi antara pada bulan
Agustus tahun 2020 terdakwa menemui saksi BINTORO di rumahnya dan
mengatakan jika terdakwa disuruh oleh saksi ADY menjadi mediator saksi ADY
dengan saksi BINTORO, kemudian saksi BINTORO mengatakan ke terdakwa
“kulo gelem ketemu pak ADY nek sing Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ping
367 desa diwehke aku (saya mau bertemu pak Ady asal uang sebesar Rp.500.000,-
(lima ratus ribu rupiah) kali 367 desa diberikan ke saya)”, dijawab terdakwa “ya
nanti saya usahakan dan saya sampaikan pak”. Selanjutnya terdakwa menelepon
saksi ADY dan menyampaikan jika “saksi BINTORO meminta uang sejumlah
Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per desa” dan saksi ADY menyatakan
“akan dirundingkan terlebih dahulu dengan tim”, kemudian saksi ADY
menyampaikan hal tersebut kepada tim manajemen CV. CITRA ADI PERDANA
yaitu saksi ARIF dan saksi HERI, karena mereka merasa tertekan dan khawatir
jika permintaan dari terdakwa dan saksi BINTORO tersebut tidak diberikan
maka akan mengganggu pekerjaan mereka dan dapat mengganggu penawaran
pekerjaan terhadap CV. CITRA ADI PERDANA di kota lain serta agar saksi
BINTORO dapat mencabut pengaduan laporan di Tipikor Polres Magelang
sehingga mereka sepakat memberikan sejumlah uang Rp.500.000,- (lima ratus
ribu rupiah) dikali 365 (tiga ratus enam puluh lima) desa yang mengikuti
BIMTEK, sehari kemudian terdakwa kembali menelepon saksi ADY
menanyakan tentang uang sebagaimana yang diminta terdakwa sebelumnya,dan
saksi ADY meminta waktu 2 (dua) hari untuk mengumpulkan uang tersebut.
Setelah 2 (dua) hari terdakwa mengirim pesan melalui aplikasi whatsapp kepada
saksi ADY “bank wes buka bos” dijawab saksi ADY “ada uang baru sore nanti”
selain itu terdakwa juga sempat mengatakan kepada saksi ADY “aku yo dipikirke
lho bos (saya juga dipikirkan bos)” , sore harinya saksi ADY mengirim pesan
melalui aplikasi whatsapp ke terdakwa menyatakan “uang sudah terkumpul” dan
terdakwa menjawab “aku karo pak Bin neng Semarang po piye (saya dan pak
Bin ke Semarang atau bagaimana)” dan dijawab saksi ADY “sesok wae aku tak
sing ke Magelang (besok saja saya yang ke Magelang)” , bahwa uang yang
disiapkan saksi ADY sebagaimana permintaan terdakwa dan saksi BINTORO
sebesar Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) dan
Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah), lalu saksi ADY menghubungi terdakwa untuk
bertemu di Rumah Makan Jamur & Seafood Joglo tanjung di Kabupaten
Magelang;

Bahwa kemudian pada hari Kamis tanggal 20 Agustus 2020 sekitar jam 13.30
WIB saksi ADY,saksi HERI dan saksi ARIF bertemu terdakwa dan saksi
BINTORO di Rumah Makan Jamur & Seafood Joglo tanjung di Kabupaten
Magelang, kemudian saksi ADY menyerahkan uang sebagaimana permintaan
terdakwa dan saksi BINTORO sebelumnya uang senilai Rp. 175.000.000,-
(seratus tujuh puluh lima juta rupiah) yang dimasukkan dalam tas palstik
(kresek) warna hitam kepada saksi BINTORO dan amplop berwarna cokelat
berisi uang senilai Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) diberikan kepada terdakwa.
Setelah itu saksi ADY sempat menanyakan mengenai laporan saksi BINTORO di
Unit Tipikor Polres Magelang terhadap CV. CITRA ADI PERDANA dalam
pelaksanaan kegiatan BIMTEK dimaksud dan saksi BINTORO menyatakan
laporan tersebut tidak dapat dicabut namun saksi BINTORO berjanji akan
mengurus dan berkoordinasi dengan pihak Polres Magelang terkait perkara
tersebut dan saksi BINTORO akan diam terkait BIMTEK dimaksud sehingga
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lainnya juga berhenti tidak akan
membuat gaduh terkait BIMTEK tersebut yang dapat merusak nama baik CV.
CITRA ADI PERDANA.

2. Dasar Hukum

Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 368
ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 369
ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP;

3. Proses Pembuktiaan
Menyatakan terdakwa FRIETQI SURYAWAN Alias DEMANG Bin MUATIP
bersalah melakukan tindak pidana “sebagai yang melakukan , yang menyuruh
melakukan atau turut serta melakukan perbuatan dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan ancaman
pencemaran nama dengan lisan maupun tulisan, atau dengan ancaman akan membuka
rahasia, memaksa orang supaya memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya membuat hutang atau
menghapuskan piutang” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 369 ayat
(1) KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.

4. Hal yang meringankan dan memberatkan

Keadaan yang memberatkan:


- Terdakwa berbelit-belit dalam memberikan keterangan ;
Keadaan yang meringankan :
- Terdakwa belum pernah dihukum ;
- Terdakwa belum menikmati hasil perbuatannya ;
- Terdakwa memiliki tangunggan keluarga ;
- Terdakwa sopan dipersidangan ;

5. Putusan Hakim

Memperhatikan, Pasal 369 ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP dan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan
perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa FRIETQI SURYAWAN Alias DEMANG Bin MUATIP
tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana melakukan pemerasan secara bersama-sama sebagaimana dalam
dakwaan alternatif kedua ;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 11 (sebelas) bulan ;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan ;

Anda mungkin juga menyukai