Anda di halaman 1dari 14

KRONOLOGIS PERKARA

Nama : Teuku M. Soulthanarafif


NPM : 1903101010162
Dosen : Nursiti. SH, M.Hum.
Praktek Peradilan Pidana Kelas D

TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DI BANDA ACEH

Seorang laki-laki bernama Teuku Rizki Aditya (37) yang selanjutnya disebuttersangka
beralamat di Gampong Beurawe Kec. Kuta Alam Kota Banda Aceh, yang berkerjasebagai
pemilik Toko Laundry pada hari Rabu tanggal 24 Juni 2019 sekira pukul 22.30
WIBditangkap di Jalan Panglima Polem, Lampineng Banda Aceh di Dekat Vila Citra ,
GampongPineung.
Karena melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap anaknya yang berinisial CSA
(12)Dirumahnya sendiri dengan rincian kronologi :
Pada hari Minggu tanggal 17 Juni 2021 sekitar pukul 19.00 WIB tersangka
RizkiAditya sedang beristirahat di rumahnya sambil menunggu anaknya yang pulang mengaji
di dayah samping rumahnya. Namun sang anakbelum pulang kerumahnya hingga agak larut.
Lalu sekitar pukul 23.00 sang anak baru tiba di rumahnya, RizkiAditya membentak CSA
hingga anaknya menangis dengan keras, tersangka Rizki Aditya mencoba untuk mendiamkan
CSA namun tangisan CSA semakin keras, lalu karena kesal tersangka Rizki Aditya langsung
memukul CSA dengan tali pinggang sebanyak 5 (lima) kali di perut CSA, lalu tersangka
Rizki Aditya melihat sebuah benda tumpul di samping meja tamu lalu tersangka Rizki Aditya
mengambil benda tumpul tersebut dan memukul CSA dengan benda tumpul hingga
mengalami pendarahan dibagiankepala dan meninggal di tempat.
Istrinya yaitu Saksi Cut Raisha (31) yang pada saat itu sedang berada di dalam kamar,
langsung keluar karena melihat suara benda tumpul yang keras, lalu Cut Raisha kaget dan
ketakutanketika melihat anaknya CSA sudah tergeletak di lantai dan berencana untuk
melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Akan tetapi tersangka Rizki Aditya mengancam akan
membunuh Cut Raisha, lalu Cut Raisha dipaksa masuk kedalam kamar dan pintu kamar
dikunci dari luar oleh tersangka Rizki Aditya, kemudian sekitar pukul 01.00 WIB tersangka
Rizki Aditya membungkus jasad CSA dengan kain berwarna hitam dan di masukkan ke
dalam plastik berukuran besar lalu membuang jasad CSA ke pelabuhan Ulelee. Pada saat Cut
Raisha mendengar suara mobil meninggalkan rumah, Cut Raisha menelpon saudranya yaitu
saksi
Amelia untuk meminta tolong menelpon polisi. Lalu sekitar pukul 03.30 WIB tersangka Rizki
Aditya diringkus oleh pihak Kepolisian Polresta Banda Aceh di rumahnya dan langsung di
bawa ke Polresta Banda Aceh.
SURAT KUASA KHUSUS

Pada hari ini Senin Tanggal 30 Agustus Tahun 2021Yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : Teuku Rizki Aditya
Tempat/tgl Lahir : Beurawe, 20 juli 1984
Umur : 37
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-lak
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha Laudry
Alamat : Gampong Beurawe Kec. Kuta Alam
Kota Banda Aceh.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut
sebagai Pemberi Kuasa;

MEMBERI KUASA PENUH KEPADA :

1. Zikri Sabilillah, S.H.


2. Julian Batu Bara, S.H.

Kesemuanya Advokat dari Kantor Hukum ZIKRI SABILILLAH, S.H. &


PARTNERS, Beralamat di Jalan Gang Buntu, Peunayong, Banda Aceh.

------------------------------------------------KHUSUS-------------------------------------------------

Bertindak untuk dan atas nama PEMBERI KUASA mendampingi sebagai


Penasihat Hukum PEMBERI KUASA, guna untuk mengurus permasalahan
hukum PEMBERI KUASA selaku Terdakwa yang diduga melakukan Tindak
Pidana Pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 338 KUHP.

Selanjutnya PENERIMA KUASA diberi hak sepenuhnya menghadap


Pejabatpejabat di Kejaksaan, Hakim di semua Tingkatan Pengadilan, Pejabat di
semua Instansi Pemerintah Sipil, Militer ataupun swasta lainnya, membuat
surat-surat dan menandatanganinya, menghadiri persidangan-persidangan di
Pengadilan Negeri Surabaya, mengajukan semua alat bukti berupa surat-surat
dan alat bukti lainnya, saksi-saksi, menerima atau menolak semua alat bukti
berupa surat-surat dan bukti lainnya dari pihak lawan, mengajukan kesimpulan-
kesimpulan, membuat eksepsi, membuat Nota Pembelaan (Pledoi), Duplik,
menyatakan banding sekaligus membuat dan menandatangani serta mengajukan
memori banding atau kontra memori banding, menyatakan kasasi sekaligus
membuat dan menandatangani serta mengajukan memori kasasi atau kontra
memori kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia di Jakarta. Tegasnya
kepada PENERIMA KUASA dberikan hak penuh untuk melakukan upaya
hukum apa saja sepanjang bersesuaian dengan maksud PEMBERI KUASA.

Surat Kuasa ini diberikan dengan Hak Substitusi dan Hak Retensi, karena itu
Pembatalan sepihak sebagai pelanggaran hukum.

Banda Aceh, 30 Agustus 2021


Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,

Zikri Sabilillah, S.H. Teuku Rizki Aditya

Materai 10000

Julian Batu Bara, S.H.


KEJAKSAAN NEGERI
BANDA ACEH
=================
“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
==================
No. PDM- 015/Pid.Sus-Anak/IX/2021/PN BNA

a. Nama Lengkap : Teuku Rizki Aditya


Tempat Lahir : Beurawe
Umur : 37 Tahun
TTL :Beurawe, 20 juli 1984
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha Laudry
Tempat tinggal : Gampong Beurawe Kec. Kuta Alam Kota Banda Aceh.

b. Penahanan : Rutan
- OlehPenyidik : Sejaktanggal 25 Juni 2021 s/d 28 Juli 2021
- Perpanjangan : -
- Penahanan PU : Sejaktanggal29 Juli 2021 s/d 30 Agustus 2021
c. Dakwaan:
Primer: Bahwaiaterdakwa Rizki Aditya pada hariMinggu, tanggal 17 Juni 2021, jam 23:00
WIB atausetidak-tidaknya pada waktu lain tapimasih pada bulan Juni di
GampongBeurawe, Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh atausetidak-
tidaknya pada tempat lain tetapi masih dalam daerah hukum PengadilanNegeri
Banda Aceh, melakukankekerasan, atau penganiayaan terhadap anak, yang
mana penganiayaan tersebutmengakibatkanluka berat, dan
menyebabkankematian, Perbuatanterdakwadilakukan dengan cara-cara
sebagaiberikut:

Bahwa pada hariMinggu, tanggal 17 Juni 2021, jam 19:00 WIB ketikaterdakwa
sedang beristirahatdirumahnyasambilmenungguanaknya yang pulangmengaji di
Dayahsampingrumahnya, Namun sang anak
belumpulangkerumahnyahinggaagaklarut. Lalusekitarpukul 23:00 WIB sang
anak baru tibadirumahnya, Rizki Aditya membentak CSA (anaknya)
hinggaanaknyamenangis dengan keras, tersangka Rizky Aditya
mencobauntukmendiamkan CSA namuntangisannyasemakinkeras,
lalukarenakesaltersangka Rizki Aditya langsungmemukul CSA dengan tali
pinggangsebanyak 5 (lima) kali di perut CSA, lalutersangka Rizki Aditya
melihatbendatumpul di sampingmejatamulalutersangka Rizki Aditya
mengambilbendatumpultersebut dan memukul CSA dengan
bendatumpulhinggamengalamipendarahandibagiankepala dan meninggal di
tempat.
BahwaPerbuatanterdakwa yang telahdiilakukan dengan cara-cara
tersebutmengakibatkanlebam pada perutkorban, kemudian pada
kepalakorbanmengalamipendarahandibagiankepala dan
mengakibatkanmeninggal.

Perbuatanterdakwadiatur dan diancam dalam


Pasal 80 ayat (4) UU RI No. 35 Tahun 2014 tentangPerubahanAtas UU No. 23 Tahun 2002
tentangPerlindungan Anak.

Atau
Subsider: BahwaiaterdakwaRizki Aditya pada hariMinggutanggal17 Juni 2021, jam 23:00
WIBatausetidak-tidaknya pada waktulain tapimasih pada bulan Juni
diGampongBeurawe, Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh atausetidak-
tidaknya pada tempat lain tetapi masih dalam daerah hukum PengadilanNegeri
Banda Aceh, melakukan penganiayaan yang menyebabkankematianseseorang,
Perbuatanterdakwadilakukan dengan cara-cara sebagaiberikut:

Bahwa pada hariMinggu, tanggal 17 Juni 2021, jam 19:00 WIB ketikaterdakwa
sedang beristirahatdirumahnyasambilmenungguanaknya yang pulangmengaji di
Dayahsampingrumahnya, Namun sang anak
belumpulangkerumahnyahinggaagaklarut. Lalusekitarpukul 23:00 WIB sang anak
baru tibadirumahnya, Rizki Aditya membentak CSA (anaknya)
hinggaanaknyamenangis dengan keras, tersangka Rizky Aditya
mencobauntukmendiamkan CSA namuntangisannyasemakinkeras,
lalukarenakesaltersangka Rizki Aditya langsungmemukul CSA dengan tali
pinggangsebanyak 5 (lima) kali di perut CSA, lalutersangka Rizki Aditya
melihatbendatumpul di sampingmejatamulalutersangka Rizki Aditya
mengambilbendatumpultersebut dan memukul CSA dengan
bendatumpulhinggamengalamipendarahandibagiankepala dan meninggal di
tempat.

Perbuatanterdakwa yang telahdiilakukan dengan cara-cara


tersebutmengakibatkanlukalebam di perutakibatdipukul dengan tali pinggang,
kemudian juga
mengalamipendarahandibagiankepalaakibatdipukulolehbendatumpul, dankarena
penganiayaan tersebutkorbankorbanmeninggalditempat.

Perbuatanterdakwadiatur dan diancam dalam


Pasal 351 ayat (3) KitabUndang-Undang Hukum Pidana

Banda Aceh, 01 September 2021


JAKSA PENUNTUT UMUM

SELI KAYU WANGI, S.H.


200002262018101502
Nama: Inouna hardy
Npm: 1903101010079
Nota keberatan

NOTA KEBERATAN
 
Dalam Perkara Pidana No:
015/Pid.Sus-Anak/IX/2021/PN BNA

Atas Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum


No. Reg. Perkara: PDM- 015/Pid.Sus-Anak/IX/2021/PN
BNA

Atas Nama Terdakwa:


Teuku Rizki Aditya

Diajukan oleh Tim Penasihat Hukum Terdakwa:


Seli Kayu Wangi S.H

Dibacakan pada Sidang Pengadilan Tanggal:


02- September-2021
 
 
Majelis Hakim Yang Mulia
Setelah mendengar Surat Dakwaan yang dibacakan oleh Penuntut Umum pada
tanggal 02-September-2021, maka kami berpendapat bahwa dakwaan penuntut
umum tersebut Tidak Dapat Diterima (Niet Ovankelijk Verklaard);
Adapun yang menjadi alasan dalam keberatan ini adalah:

1.Bahwa penyidik melakukan penyidikan sejak tanggal 25 juni 2021 sampai


tanggal 28 Juli 2021 terhadap terdakwa tanpa didampingi oleh penasehat
hukum. Hal ini bertentangan dengan putusan Mahkamah Agung nomor 1565
K/Pid/1991 yang menyatakan bahwa tersangka atau terdakwa dengan
ancaman pidana mati atau pidana penjara minimal 5 tahun wajib didampingi
oleh penasehat hukum.

2. Setelah mendengar surat dakwaan yang dibacakan oleh penuntut umum


tanggal 02 september 2021,ditinjau dari sudut pasal 143 ayat (2) KUHAP
yang menuntut bahwasurat dakwaan harus jelas, cermat, dan lengkap
memuat semua unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, maka terlihat
bahwa dakwaan sdr. Jaksa Penuntut Umum masih belum memenuhi
persyaratan yang dimaksud oleh Undang-undang tersebut baik dari segi
formil maupun dari segi materilnya. Keterangan tentang apa yang dimaksud
tentang dakwaan yang jelas, cermat dan lengkap apabila tidak dipenuhi
mengakibatkan batalnya surat dakwaan tersebut karena merugikan Terdakwa
dalam melakukan pembelaan.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka sesuai dengan ketentuan pasal


156 KUHAP memohon agar surat dakwaan penuntut umum tidak dapat diterima atau
batal demi hukum. Dan kami juga meminta Sesuai dengan alasan-alasan yang
dikemukan dan telah disimpulkan di atas, kami Penasehat Hukum Terdakwa
memohon kehadapan Majelis hakim yang Mulia dalam memeriksa dan mengadili
perkara ini dapat menjatuhkan putusan sela dengan sebagai berikut :
1. Menyatakan Eksepsi/Keberatan Terdakwa diterima;
2. Menyatakan dakwaan jaksa penuntut umum setidak-tidaknya terhadap Terdakwa
batal demi hukum;
3. Atau setidak-tidaknya menyatakan dakwaan Penuntut Umum tidak diterima;
5. Membebaskan Terdakwadari segala Dakwaan;
6. Memulihkan nama baik Terdakwa pada keadaan semula;
7. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara:
Demikianlah nota keberatan dari terdakwa semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi Majlis Hakim dan sudi kiranya menerima keberatan ini.
apa bila majelis berpendapat lain mohon putusan yang seadil adilnya
Et aequo et bono
Atas perhatian majelis, kami ucapkan terima kasih.
 
 
Hormat kami
Penasihat Hukum Terdakwa
 
 
 
Ttd
Inouna hardy S.H
 
PUTUSAN SELA
NO.008/PID.Ank/2021/PN.BNA
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat
pertama dengan pemeriksaan acara biasa, telah menjatuhkan Putusan Sela sebagai berikut
dalam perkara atas nama Terdakwa :

Nama : Teuku Rizky Aditya


Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Gampong Beurawe Kec. Kuta Alam Kota Banda Aceh.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha Laundry

Terdakwa ditahan dengan jenis penahanan Rumah Tahanan Negara (RUTAN ) oleh ;
1. OlehPenyidik : Sejaktanggal 25 Juni 2021 s/d 28 Juli 2021
2. Penahanan PU : Sejaktanggal29 Juli 2021 s/d 30 Agustus 2021

Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasehat Hukumnya yaitu : Inouna
hardy S.H dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal … yang didaftarkan di
kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Banda Aceh No. Reg Perkara : PDM- 015/Pid.Sus-
Anak/IX/2021/PN BNA
Pengadilan Negeri tersebut ;
Setelah membaca surat-surat dalam berkas-berkas Terdakwa yang bersangkutan
dalam perkara ini ;
Setelah mendengar pembacaan Surat Dakwaan yang dibacakan oleh Penuntut Umum
di Persidangan hari Senin, 02- September-2021 ;
Setelah mendengar pembacaan Nota Keberatan atau Eksepsi atas Surat Dakwaan
Penuntut Umum yang dibacakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa di persidangan pada hari
Senin, 07- September-2021;
Setelah mendengar pembacaan Pendapat Penuntut Umum atas Nota Keberatan
Penasehat Hukum Terdakwa yang dibacakan pada hari Senin, 07- September-2021;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke depan persidangan dengan Dakwaan berbentuk
Dakwaan Tunggal oleh Penuntut Umum sebagaimana dimuat dalam Surat Dakwaan Penuntut
Umum No. Reg. Perkara: PDM- 015/Pid.Sus-Anak/IX/2021/PN BNA tertanggal 1 September
2021, yang dibacakan di persidangan pada tanggal 2 September 2021 yang pada pokoknya
adalah sebagai berikut:
1. BahwaiaterdakwaRizki Aditya pada hariMinggutanggal17 Juni 2021, jam 23:00
WIBatausetidak-tidaknya pada waktulain tapimasih pada bulan Juni
diGampongBeurawe, Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh atausetidak-tidaknya
pada tempat lain tetapi masih dalam daerah hukum PengadilanNegeri Banda Aceh,
melakukan penganiayaan yang menyebabkankematianseseorang,
Perbuatanterdakwadilakukan dengan cara-cara sebagaiberikut:

2. Bahwa pada hariMinggu, tanggal 17 Juni 2021, jam 19:00 WIB ketikaterdakwa
sedang beristirahatdirumahnyasambilmenungguanaknya yang pulangmengaji di
Dayahsampingrumahnya, Namun sang anak
belumpulangkerumahnyahinggaagaklarut. Lalusekitarpukul 23:00 WIB sang anak
baru tibadirumahnya, Rizki Aditya membentak CSA (anaknya)
hinggaanaknyamenangis dengan keras, tersangka Rizky Aditya
mencobauntukmendiamkan CSA namuntangisannyasemakinkeras,
lalukarenakesaltersangka Rizki Aditya langsungmemukul CSA dengan tali
pinggangsebanyak 5 (lima) kali di perut CSA, lalutersangka Rizki Aditya
melihatbendatumpul di sampingmejatamulalutersangka Rizki Aditya
mengambilbendatumpultersebut dan memukul CSA dengan
bendatumpulhinggamengalamipendarahandibagiankepala dan meninggal di tempat.

3. Bahwa Perbuatan terdakwa yang telah dilakukan dengan cara-cara tersebut


mengakibatkan luka lebam di perut akibat dipukul dengan tali pinggang, kemudian
juga mengalami pendarahan dibagian kepala akibat dipukul oleh benda tumpul, dan
karena penganiayaan tersebut korban korban meninggal ditempat.

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Penasihat Hukum Terdakwa


mengajukan Nota Keberatan atau Eksepsi yang dibacakan di persidangan pada hari 07
September , yang pada pokoknya memohon kepada majelis hakim yang mengadili perkara
Terdakwa untuk memutus pada Putusan Sela dengan amar sebagai berikut:
1. Menyatakan Eksepsi/Keberatan Terdakwa diterima;
2. Menyatakan dakwaan jaksa penuntut umum setidak-tidaknya terhadap Terdakwa
batal demi hukum;
3. Atau setidak-tidaknya menyatakan dakwaan Penuntut Umum tidak diterima;
4. Membebaskan Terdakwa dari segala Dakwaan;
5. Memulihkan nama baik Terdakwa pada keadaan semula;
6. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara:

Menimbang, bahwa atas Nota Keberatan atau Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa,
Penuntut Umum mengajukan pendapatnya terkait Nota Keberatan atau Eksepsi secara
tertulis yang disampaikan dan dibacakan di depan persidangan pada tanggal 07 September
2021 yang pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri
Banda Aceh yang memeriksa dan mengadili untuk memutus dalam Putusan Sela dengan
Amar sebagai berikut;
1. Menolak Nota Keberatan yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa untuk
seluruhnya ;
2. Melanjutkan persidangan berdasarkan Surat Dakwaan dengan Nomor Reg Perkara
PDM- 015/Pid.Sus-Anak/IX/2021/PN BNA atas nama Terdakwa Teuku Rizky
Aditya;

Bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan keberatan-keberatan dari Penasihat


Hukum Terdakwa tersebut di atas, Majelis Hakim terlebih dahulu akan menguji atau
mempertimbangkan, apakah Nota Keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa
tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP;

Menimbang, bahwa Pasal 156 ayat (1) KUHAP telah menentukan secara limitatif
mengenai materi muatan Nota Keberatan atau eksepsi, sebagai berikut:
1. Tentang Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya, atau;
2. Tentang Surat Dakwaan tidak dapat diterima, atau;
3. Tentang Surat Dakwaan harus dibatalkan (batal demi hukum);

Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan Nota Keberatan atau
eksepsi dengan perincian sebagai berikut :
Nota keberatan mengenai Surat Dakwaan batal demi hukum (Van rechtwege nietiege atau
null and void);
I. Nota keberatan mengenai Surat Dakwaan tidak dapat diterima karena surat
dakwaan penuntut umum tanggal 02 september 2021,ditinjau dari sudut pasal 143
ayat (2) KUHAP yang menuntut bahwa surat dakwaan harus jelas, cermat, dan
lengkap memuat semua unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, maka
terlihat bahwa dakwaan sdr. Jaksa Penuntut Umum masih belum memenuhi
persyaratan yang dimaksud oleh Undang-undang tersebut baik dari segi formil
maupun dari segi materilnya. Keterangan tentang apa yang dimaksud tentang
dakwaan yang jelas, cermat dan lengkap apabila tidak dipenuhi mengakibatkan
batalnya surat dakwaan tersebut karena merugikan Terdakwa dalam melakukan
pembelaan.
Menimbang,. bahwa setelah melihat dan mempelajari perincian dari Nota Keberatan atau
eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut di atas, maka Nota Keberatan atau eksepsi
Penasihat Hukum Terdakwa telah memenuhi ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP;
Menimbang, bahwa oleh karena Nota Keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa
telah memenuhi ketentuan pasal 156 ayat (1) KUHAP, maka selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan materi Nota Keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut
sebagai berikut:
Mengenai Keberatan angka 2 :
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam materi nota keberatan atau
eksepsi yang kedua huruf 2, mengemukakan bahwa dakwaan sdr. Jaksa Penuntut Umum
masih belum memenuhi persyaratan yang dimaksud oleh Undang-undang tersebut baik dari
segi formil maupun dari segi materilnya.
Menimbang bahwa, berdasarkan dalil-dalil dalam Nota Keberatan Tim Penasehat Hukum
Terdakwa tersebut di atas, hakim memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut;
Menimbang, bahwa menurut M. Yahya Harahap , S.H. dalam bukunya yang berjudul
Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP dalam halaman 132 yang dimaksud
dengan cermat adalah ketelitian Jaksa Penuntut Umum dalam memuat dan merumuskan pasal
yang didakwakan, cara tindak pidana dilakukan dan keadaan-keadaan yang melekat pada
tindak pidana sehingga tidak terdapat adanya kekurangan atau kekeliruan yang dapat
mengakibatkan batalnya Surat Dakwaan, atau tidak dapat dibuktikannya Dakwaan itu sendiri.
Menimbang, bahwa menurut pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP yang menyatakan bahwa
“uraian cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwaakan dengan
menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan”;
Menimbang, bahwa menurut Soekarti Darmabrata, S.H. dan Junaedi, S.H, LL.M. dalam
Kuliah Praktik Hukum Pidana, suatu Surat Dakwaan harus memenuhi syarat formil dan
materiil agar dapat disebut sebagai Surat Dakwaan yang cermat, jelas dan lengkap. Syarat
formil sesuai dengan pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP, meliputi;
1. Pembubuhan tanggal dan tanda tangan Penuntut Umum;
2. Surat Dakwaaan harus membubuhi identitas terdakwa , nama lengkap, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama, pekerjaan, umur dan tempat tanggal lahir;
3. Syarat materiil harus mencantumkan tindak pidana yang dilakukan, siapa yang
melakukan tindak pidana, dimana tindak pidana dilakukan, kapan tindak pidana
dilakukan, bagaimana tindak pidana dilakukan, akibat apa yang ditimbulkan, apa yang
mendorong untuk melakuakan tindak pidana tertentu ( delik tertentu ), ketentuan-
ketentuan pidana yang diterapkan;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam materi Nota Keberatan atau
Eksepsi Penasihat Hukum mengenai Surat Dakwaan Penuntut Umum batal demi hukum
karena pelanggaran pasal 143 ayat (2) huruf (b) KUHAP (obscuur libel) mengenai rumusan
perbuatan dalam Surat Dakwaan dinyatakan tidak terbukti adanya pelanggaran. Surat
Dakwaan yang disusun oleh Penuntut Umum telah memenuhi syarat materiil suatu Dakwaan
dan telah memenuhi unsur-unsur yang disebutkan dalam pasal 143 ayat (2) huruf (b)
KUHAP. Oleh karena itu, Nota Keberatan yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa
terhadap Dakwaan Penuntut Umum dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA;
Menimbang, bahwa materi Nota Keberatan atau Eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa
Teuku Rizky Aditya dinyatakan tidak dapat diterima maka pemeriksaan perkara harus
dilanjutkan mengingat ketentuan dalam pasal 156 ayat (1) dan ayat (2) KUHAP;
Mengingat, ketentuan dalam pasal 156 ayat (1) , Pasal 143 ayat (2) huruf b dan Pasal 84
ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana,
Pasal 80 ayat (4) UU RI No. 35 Tahun 2014 tentangPerubahanAtas UU No. 23 Tahun
2002 tentangPerlindungan Anak, Pasal 351 ayat (3) KitabUndang-Undang Hukum
Pidana, Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 Tentang
Kekuasaan Kehakiman, Undang- Undang Nomor 49 tahun 2009 beserta perubahannya
tentang Peradilan Umum serta peraturan perundang-undangan yang lain;
MENGADILI
1. Menyatakan Nota Keberatan atau Eksepsi yang diajukan oleh Penasehat Hukum
Terdakwa Budi Jutawan alias Beje bin Maryatmo tidak dapat diterima untuk
seluruhnya;-
2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum terhadap Terdakwa Budi Jutawan
alias Beje bin Maryatmo dengan Nomor Register Perkara: PDM- 015/Pid.Sus-
Anak/IX/2021/PN BNA
tertanggal 01 september 2021 yang dibacakan di persidangan pada tanggal 2 September
2021 adalah sah menurut hukum dan dapat dijadikan dasar pemeriksaan selanjutnya;
3. Menyatakan pemeriksaan perkara atas nama Teuku Rizky Adityaoleh Pengadilan
Negeri Banda Aceh untuk dilanjutkan;
4. Menangguhkan biaya perkara sampai putusan akhir dijatuhkan;
Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Banda Aceh, pada tanggal 7 September 2021 oleh Majelis Hakim yang terdiri dari Fitra
Ramadhan, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, Juana Johir, S.H dan Kevin Sukamuljo, S.H
yang kedua-duanya sebagai Hakim Anggota. Putusan Sela dibacakan pada hari itu juga
dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut, dengan
dibantu oleh Wajhati Musfira Alhaq, S.H. sebagai Panitera pada Pengadilan Negeri
Banda Aceh, dengan dihadiri oleh Seli Kayu Wangi, S.H. sebagai Jaksa Penuntut Umum
pada Kejaksaan Negeri Banda aceh serta dihadiri pula oleh Terdakwa dan Penasihat
Hukumnya.

Anda mungkin juga menyukai