PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindakan main hakim sendiri atau dengan kata lain disebut eigenrechting,
salah satu persoalan yang sering terjadi dalam dunia hukum kita. Tindakan main
Fenomena sosial yang berkaitan dengan tindakan main hakim sendiri akhir-
akhir ini sering terjadi, contohnya beberapa kasus tindakan main sendiri terhadap
tindak pidana pencuri di kabupaten jombang. Seorang pria bernama Arif Arianto
(26) warga Desa Ngumpul kecamatan Jogoroto kabupaten Jombang babak belur
dihakimi massa. Pria tersebut kepergok mengambil HP (handphone) di sebuah
counter. Pemilik counter meneriaki maling, warga sekitar langsung berdatangan
untuk menghajar Arif Arianto dengan di tendang, pukulan ke bagian tubuh
pelaku.1
kepergok mengangkut sapi hasil curian milik warga. Warga kesal karena aksi
akibat emosi massa tidak terkendali. Emosional massa yang tidak terkendali saat
Pelaku atau masyarakat yang melakukan tindakan main hakim sendiri tak
jarang dari kaum remaja sampai kaum tua. Karena tiap mendengar terjadi kasus
1
Yusuf Wibisono, kepergok curi hp, pria ini babak belur dihakimi massa,
http://beritajatim.com, diakses tanggal 27 September 2017.
2
Mad, Inilah Nama Maling Sapi Yang Tewas Dihajar Massa di Sawaran Lor.
http://lumajangsatu.com/, diakses tanggal 27 Sepember 2017.
1
2
Hal ini akibat proses dari sistem peradilan hukum kita terlalu rumit dan
panjang. Masyrakat kurang mempercayai penegak hukum, karena ada tersangka
pelaku kejahatan yang merugikan masyrakat dilepas oleh penegak hukum dengan
alasan kurang bukti. Walaupun ada bukti, hukuman yang dijatuhkan tidak sesuai
dengan harapan masyrakat.3
Adapun contoh kasus lainnya yang diberitakan salah satu media sosial dan
Skalanews - Pembakar maling sepeda motor yang terjadi akhir Mei 2017
lalu berhasil ditangkap Kapolres Pamekasan, AKBP Nowo Hadi Nugroho.
Sebelum menangkap tersangka Fathorahman (42), Nowo Hadi
berkoordinasi dengan segenap tokoh masyarakat Desa Larangan Badung,
Kecamatan Palengaan, Pemekasan.
"Saat ini tersangka yang memicu aksi pembakaran maling sepeda motor
telah disidik. Penyidik juga memanggil Kepala Desa Larangan Badung beserta
sebelas warga lainnya sebagai saksi," kata AKBP Nowo Hadi Nugroho di
Pemekasan, Sabtu (15/7).
Menurut Nowo, aksi pembakaran tersangka maling motor itu sempat ramai
di media sosial, seperti youtube dan WAG (whatsapp grup). Nowo menegaskan
dirinya sangat menyesalkan pihak yang meng-upload video yang masuk kategori
aksi sadis dan melanggar HAM (Hak Aksi Manusia) tersebut.
Tersangka pencurian yang dibakar warga Desa Larangan Badung itu
belakangan diketahui bernama Kusno (40) warga Desa Blumbungan, Kecamatan
Larangan, Kabupaten Pamekasan. Saat kejadian naas akhir Mei 2017 lalu itu,
Kusno kepergok hendak mencuri sepeda motor di rumah warga Desa Larangan
Badung.
Kusno akhirnya dikejar warga dan akhirnya tertangkap. Namun, bukannya
diserahkan ke polisi, melainkan warga malah menghabisi nyawa Kusno dengan
cara dibakar. Ironisnya, aksi pembakaran Kusno itu direkam warga dan lebih sadis
lagi video itu kemudian di-upload ke kanal Youtube hingga menjadi viral.
"Saya minta kepada Pak Kades Larangan Badung hendaknya bisa meredam
aksi massa. Jika ada aksi pencurian wajib diserahkan kepada polsek terdekat.
Jangan sampai warga main hakim sendiri," tegas Nowo kepada Musafak, Kades
Larangan Badung.
3
Ismu Gunaidi dan Jonaedi Efendi. 2009. Cepat & Mudah Memahami Hukum Pidana.
Jakarta.PT Fajar Interpratama Mandiri. Hal. 53-57.
3
Atas perbuatannya, tersangka pembakar maling itu dijerat KUHP Pasal 170
ayat (2) ke 2e, 3e, atau Pasal 351 ayat (2), (3), jonto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP
tentang bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang yang menyebabkan
luka berat dan matinya orang atau turut serta melakukan penganiayaan yang
menyebabkan luka berat dan matinya orang lain. Tersangka terancam pidana
selama 12 tahun penjara.4
Jumlah Tindak Pidana yang Dilaporkan (Crime Total) dan Diselesaikan (Crime Cleared) di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2016
Dilaporkan Diselesaikan
Kabupaten/Kota
2014 2015 2016 2014 2015 2016
28 Kab. Pamekasan 466 504 349 187 259 208
Sumber : Kepolisian Negara Daerah Jawa Timur
Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi jawa timur5 kategori politik dan
jumlah tindak pidana yang dilaporkan masih banyak dan tindak pidana yang
diselesaikan jauh dari angka pelaporan, lebih tinggi angka dilaporkan dari pada
angka yang diselesaikan. Mungkin salah satunya tindakan main hakim sendiri, ini
sangat memprihatinkan di era teknologi informasi cepat sampai dan di baca oleh
masyarakat.
4
Anang Adriyanto, Kapolres Pamekasan Tangkap Pembakar Maling Motor,
http://skalanews.com/2017, diakses tanggal 19 September 2017.
5
BPS Provinsi Jawa Timur, Persentase Jumlah Tindak Pidana Yang Diselesaikan menurut
Kabupaten/Kota di Jawa Timur 2014-2016, https://jatim.bps.go.id, diakses tanggal 24 September
2017.
4
cara yang tepat melainkan melanggar hak asasi manusia. Hal ini di tegaskan
dalam pasal 28I ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 bahwa “hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran,
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apapun”. Jadi, setiap warga negara Indonesia
dapat jaminan hak untuk tidak disiksa dengan peraturan-peraturan hukum yang
sedang berlaku.
Peraturan mengenai Hak untuk tidak disiksa diatur dalam pasal 351 KUHP
(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah.
(2) Jika perbuatan itu menjadikan luka berat, yang bersalah diancam dengan
pidana penjara selama lima tahun.
(3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.
(4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
(5) Percobaan melakukan kejahatan ini tidak dapat di pidana.
Dari rumusan pasal 351 KUHP di atas sangat jelas setiap orang mempunyai
itu ialah kesengajaan menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan luka pada tubuh
6
P.A.F Lamintang dan Theo Lamintang. 2012. Delik-Delik Khusus Kejahatan Terhadap
Nyawa, Tubuh, dan Kejahatan. Jakarta. Sinar Grafika. Hal. 132.
5
kesehatan.
meneliti dan mengkaji sebagai bentuk karya ilmiah (skripsi) dengan judul
Pamekasan).”
6
B. Rumusan Masalah
kabupaten Pamekasan?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
(Eigenrechting).
E. Kegunaan
1. Bagi Penulis
memenuhi tugas akhir sebagai langkah dan syarat memperoleh gelar S-1
2. Bagi Masyarakat
hakim sendiri.
dan saran.
8
F. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat atau daerah yang dipilih sebagai tempat
51,39% dan tahun 2016 meningkat menjadi 59,60%.8 Oleh karena itu, lokasi
pernah terjadi tindakan main hakim sendiri dan bertanya-tanya kepada diri
sendiri mengapa itu terjadi di era modern dengan teknologi informasi cepat
7
Rudiono, metode-pendekatan, http://duniainformatikaindonesia.blogspot. sg/2013/03/,
diakses tanggal 25 September 2017.
8
BPS Provinsi Jawa Timur., Loc.cit
9
3. Jenis Data
a. Data Primer
dan lain-lain yang diperoleh dari sumber yang utama/ pertama”. 9 Data
kepolisian tentang modus atau cara tindakan main sendiri, apa faktor-
b. Data Sekunder
“Adalah jenis data yang diperoleh dari dokumen tertulis, file, rekaman
yang diteliti yaitu modus atau cara tindak pidana, faktor-faktor tindak
pidana.
c. Data Tersier
“Adalah jenis data mengenai baku, istilah baku yang di peroleh dari
9
Sidik Sunaryo. 2012. Pedoman Penulisan Hukum. Malang. Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang. Hal.16.
10
Ibid.
11
Ibid.
10
a. Wawancara
dan mengetahui modus atau cara tindakan main hakim sendiri. Serta
b. Studi dokumentasi
lapangan.
c. Studi kepustakaan
kriminologi, modus atau cara tindakan main hakim sendiri dan lai-lain.
Metode yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah metode analisis
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari 4 bab yang tersusun secara sistematis
sehingga dapat dengan mudah dipahami, yang secara garis besar dapat
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang yang memuat alasan
ini.
Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang bersumber dari peraturan
BAB IV : PENUTUP
12
Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang perlu
disampaikan terkait dengan permasalahan yang telah diteliti serta saran bagi
peneliti selanjutnya.