PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagi proses penegakan hukum. Kejahatan tidak akan dapat hilang dengan
saja yang berakibat buruk bagi korban dan juga masyarakat, sehingga
efek jera bagi pelaku pemerasan dan berpikir untuk tidak mengulangi
perbuatannya.
1
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 2, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2012, h. 27.
1
2
ada jalan lain kecuali untuk menyerahkan sesuatu barang kepada pelaku
2
Ismu Gunadi, Hukum Pidana, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2014,
h. 48.
3
R. Wirdjono Prodjodikoro, Tindak Pidana Tertentu Dalam KUH.Pidana
Indonesia, Eresco, Bandung 2012, h. 81.
3
4
Fahrizal Fahmi Daulay, “Kaleidoskop 2019 Rapor Polrestabes Medan Catat
Terjadi 5645 Kasus Tindak Pidana, tersedia pada https://medan.tribunnews.com, diakses
Senin 19 November 2020.
4
termasuk kepunyaan orang itu sendiri kepunyaan orang lain atau supaya
pelaku bukan atau tidak terdaftar sebagai seorang anggota SPSI. Pelaku
diamankan setelah polisi mendapat laporan dari salah satu karyawan toko
pidana.
2898/Pid.B/2018/PN.Mdn).
B. Rumusan Masalah
Nomor 2898/Pid.B/2018/PN.Mdn ?
2898/Pid.B/2018/PN.Mdn ?
C. Tujuan Penelitian
2898/Pid.B/2018/PN.Mdn.
D. Manfaat Penelitian
pengembangan wawasan dan kajian lebih lanjut bagi para teoritis yang
pemerasan.
E. Definisi Operasional.
aturan hukum dilarang dan diancam pidana, asal saja dalam pada itu
5
Ibid., h. 59.
6
P.A.F Lamintang (selanjutnya disebut P.A.F Lamintang I), Kejahatan Terhadap
Harta Kekayaan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, h. 40.
7
Sudarsono, Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2016, h. 343.
8
melakukan pemerasan.
8
Wikipedia, Alfamat, tersedia pada https://id.wikipedia.org/wiki, diakses Senin, 9
Maret 2020.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam pemakaian istilah tindak pidana. Akan tetapi para sarjana hukum
melakukannya.11
9
.P.A.F Lamintang (selanjutnya disebut P.A.F Lamintang II) Dasar-Dasar Hukum
Pidana Indonesia, Citra Adityta Bakti.Bandung, 2014, h. 58.
10
M. Hamdan,. Tindak Pidana Suap dan Money Politic. Pustaka Bangsa
Press, Medan, 2005, h. 9.
11
Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2011, h. 98.
9
10
hukuman. Tindak pidana itu juga terdiri dari dua unsur yaitu:
12
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana. Rineka Cipta, Jakarta, 2016, h. 59.
13
Ibid., h. 60.
11
banyak sekali, tetapi baru masuk dalam lapangan hukum pidana apabila
telah ada larangan oleh peraturan pidana dan pelakunya diancam dengan
hukuman.
positif). KUHP yang berlaku sekarang ini, tindak pidana ini dibagi menjadi
dua kelompok yaitu kejahatan yang diatur dalam Buku Kedua dan
bentuk tindak pidana ini, KUHP sendiri tidak ada memberikan penjelasan
adalah perbuatan-perbuatan atau tindak pidana yang ringan. Hal ini juga
diancamkan adalah lebih berat dari ancaman pidana yang ada pada
pelanggaran.
14
Mahrus Ali. Op.Cit., h.155.
12
Ancaman kekerasan diatur dalam Pasal 368 Ayat (1) KUHP yang
atau orang lain secara melawan hukum, memaksa orang lain dengan
yang seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain, atau supaya
368 Ayat (1) KUHP sebagai pemerasan dengan kekerasan yang mana
pemerasnya:
15
Muhammad Ainul Syamsu,Pergeseran Tutur Serta Melakukan dalam Ajaran
Penyertaan, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2013, h. 16.
13
baik, dengan lisan atau tulisan atau dengan ancaman akan membuka
pelaku, maka dipandang dari hukuman yang paling berat (Pasal 369
Pasal 369 KUHP. Pasal 371 KUHP menjelaskan juga hukuman bagi
Pasal 365 KUHP. Seperti pada Pasal 368 KUHP, Pasal 369 KUHP adalah
delik relatif (tidak ada hukuman bila yang melakukan keluarga sendiri, dan
16
R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Serta Komentar-
Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Politea, Bogor, 2004, h. 82.
14
Selain itu, jika seseorang secara melawan hak memaksa orang lain
belum terjadi kekerasan) pun dapat dikenakan pasal 335 KUHP jika unsur
Tindak pidana yang diatur dalam Pasal 368 dan 369 KUHP sama-
cara yang digunakan dalam kedua tindak pidana itu. Tindak pidana dalam
di atas adalah :
15
1) Memaksa.
2) Orang lain.
c. Menghapus piutang.
a. Dengan maksud.
yang sama, yaitu memeras orang lain. Hanya, kedua tindak pidana
rahasia.
atau menempelkan tulisan atau lukisan, maka hal itu disebut “pencemaran
secara tertulis. Unsur lain dari Pasal 369 KUHP yang belum dijelaskan
rahasia yang dimaksud dalam Pasal 322 KUHP ini berkaitan dengan
mengenai orang yang diancam atau orang ketiga yang terkait dengan
memberitahu kepada orang lain atau pihak ketiga atau kepada khalayak
hidup sehari- hari yang dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.
17
PAF. Lamintang II, Op. Cit, h, 46.
17
Djoko Susanto)”.19
PT. Alfa Minimart Utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 Juli 1999,
dengan pemengang saham PT. Alfa Retailindo, Tbk sebesar 51% dan PT.
Lancar Distrindo sebesar 49%. PT. Alfa Minimart Utama (AMU) ini
akan mulai menggarap serius pasar minimarket yang selama ini belum
18
Anggara Hans Prawira, Gambaran Umum Tentang Alfamat, tersedia pada
http://repository.unhas.ac.id/bitstream, diakses Senin, 9 Maret 2020.
19
Ibid.
18
diganti menjadi Alfamart pada tanggal 1 Januari 2003. Pada tahun 2005
Jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam
2000 toko dan telah memasuki pasar Lampung. Awal 2009 menjadi
disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga
Serikat pekerja terdiri dari dua kata yaitu serikat dan pekerja.
Serikat pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
pekerja, baik di perusahaan maupun diluar perusahaan, yang bersifat
bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab guna
memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan kepentingan
pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
(Pasal 1 Angka 17 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan (selanjutnya disebut UU Ketenagakeerjaan), jo Pasal
1 Angka 1 UU Serikat Pekerja).20
“Serikat pekerja ialah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
pekerja/buruh, baik diperusahaan maupun diluar perusahaan, yang
bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab
guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan
kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan
keluarganya.”
20
Zaeni Asyhadie, Hukum Kerja : Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan
Kerja, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007, h. 22
21
Asri Wijayanti, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Sinar Grafika,
Jakarta, 2009, h. 79.
20
jaminan, seperti yang diatur pada Pasal 25-29, dan Pasal 43 UU Serikat
campur tangan dari institusi publik, terdapat Pasal 3 Ayat (1) Organisasi
22
Zainal Asikin, Op. Cit, h. 82.
23
Ibid, h. 83
21
berlaku :
24
Ibid, h. 85.
25
Asri Wijayanti, Op. Cit, h. 41.
22
26
Ibid, h. 43.
23
sangat luas karena termasuk juga kebebasan memilih serikat pekerja atau
27
Zainal Asikin, Op. Cit, h. 87.
28
Ibid., h. 88.
24
konstitusional dalam Pasal 28 E Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 yang
29
Sentanoe Kertonagoro, Gerakan Serikat Pekerja, Studi Kasus Indonesia
dan Negara-Negara Berkembang, Yayasan TKI Indonesia, 2009, h. 23
25
yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.
bersama yang masih berlaku agar tidak terjadi kekosongan hukum dalam
30
Djumadi, Hukum Perburuhan Perjanjian Kerja, Raja Grafindo Perkasa,
Jakarta, 2015, h. 86.
26
perjanjian kerja bersama kualitas dan kuantitas isinya tidak boleh lebih
tersebut harus dilandasi kesukarelaan, itikad baik dari kedua belah pihak
lain yang bersifat tripartit seperti Dewan Pelatihan Kerja Nasional, Dewan
ketenagakerjaan.
31
F.X Djumialdi, Perjanjian Kerja, Sinar Grafika, 2010, h. 73
32
Sandjun H. Manulang, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Rineka Cipta,
Jakarta, 2015, h. 79
27
kondisi pengusaha.
kepentingan anggotanya;
anggotanya.
menolak ikut serta dalam mogok kerja. Selama serikat pekerja memenuhi
melaksanakan mogok, maka mogok itu akan dianggap sah dan para
anggota tanpa membedakan aliran politik, agama, suku bangsa, dan jenis
kelamin.34
33
Hardijan Rusli, Hukum Ketenagakerjaan, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2014, h.
148
34
Ibid., h. 149
29
Seorang Pekerja tidak boleh menjadi anggota lebih dari satu serikat
dalam satu perusahaan ternyata tercatat pada lebih dari satu serikat
Menurut Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, dan Syi’ah
harta.
35
Abdur Rahman, Tindak Pidana dalam Syariat Islam, Rineka Cipta, 2012,
h.56.
30
dilaknat oleh Allah: Diriwayatkan dari Abi Hurairah bahwa : “Allah telah
tangannya.”37
36
Ibid, h. 58.
37
Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2016, h.11