MODUS HIPNOTIS
( STUDI PADA KEPOLISIAN RESOR KOTA BANDAR LAMPUNG )
(Jurnal Skripsi)
Oleh
RIZKI ADIPUTRA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
Oleh
RIZKI ADIPUTRA, ERNA DEWI, FIRGANEFI
(rizki091295@gmail.com)
Kejahatan pencurian dengan modus hipnotis belakangan ini marak terjadi di Kota
Bandar Lampung. Pada 2016 terjadi kasus kejahatan dengan modus hipnotis
terhadap dua wartawan harian kota Lampung Putri dan Mona di Hotel Mini dan
Guru SMAN 7 Bandar Lampung menjadi korban pada 26 Januari 2018.
Permasalahan: Bagaimanakah upaya kepolisan dalam menanggulangi Kejahatan
pencurian dengan modus hipnotis? Apakah faktor penghambat pihak kepolisian
dalam menanggulangi Kejahatan pencurian dengan cara hipnotis?
Pendekatan masalah: yuridis normatif dan yuridis empiris. Data: studi
kepustakaan dan studi lapangan. Analisis data: kualitatif. Narasumber: Penyidik
Kepolisian Resor Bandar Lampung, Pakar Hipnotis, Akademisi Hukum Pidana
Fakultas Hukum Universitas Lampung.
Hasil penelitian dan pembahasan bahwa upaya kepolisan resor kota bandar
lampung dalam penanggulangan kejahatan pencurian dengan modus hipnotis
dilakukan dengan dua cara yaitu: Upaya Non Penal dengan cara mengadakan
sosialisasi yang dilakukan kepolisian dan lebih mengedepankan fungsi Intelijen
sebagai deteksi dini untuk memperoleh informasi sebelum terjadi tindak
kejahatan. Upaya Penal dilakukan untuk menanggulangi kejahatan dan yang
bertujuan mencegah masyarakat menjadi korban kejahatan. Faktor penghambat
adalah faktor sarana atau fasilitas yang kurang memadai untuk kepolisian untuk
mengungkap kasus Kejahatan pencurian dengan modus hipnotis dan faktor
masyarakat yang kurang cepat tanggap serta kesadaran korban yang telah
dipengaruhi oleh pelaku sehingga untuk segera melaporkan Kejahatan pencurian
dengan modus hipnotis.
Saran: Kepolisian hendaknya lebih bisa mengoptimalkan upaya non penal karena
pencegahan lebih baik daripada pemberantasan. Pemerintah diharapkan dapat
memperbaiki sarana dan memberikan fasilitas penunjang kepolisian dalam
menanggulangi Kejahatan pencurian dengan modus hipnotis dengan menambah
alat pengamanan berupa CCTV serta masyarakat diharapkan bisa bekerja sama
dengan pihak kepolisian agar tidak menghambat proses penyidikan.
2
http://www.tribunnews.com/regional/2018/
1
http://www.harianpilar.com/2016/03/07/dua 01/26/guru-sman-7-bandar-lampung-jadi-
-wartawan-jadi-korban-hipnotis/, diakses korban-penipuan-modus-hipnotis diakses
tanggal 09 Oktober 2017 pukul 13.20 WIB tanggal 16 Februari 2018 pukul 15.52 WIB
b. Apakah faktor penghambat yang bersangkutan dan
pihak kepolisian dalam masyarakat pada umumnya tidak
menanggulangi Kejahatan melakukan kejahatan.4
pencurian dengan cara hipnotis ?
Upaya penal adalah upaya
penanggulangan kejahatan yang
II. PEMBAHASAN bersifat represif (penindakan)
A. Upaya Kepolisan dalam bagi pelanggar hukum atau
Menanggulangi Kejahatan pelaku kejahatan. Jadi, upaya ini
Pencurian dengan Modus dilakukan setelah kejahatan
Hipnotis terjadi dengan cara memberikan
hukuman terhadap pelaku
Upaya kepolisian merupakan kejahatan. Upaya
bagian integral dari kebijakan penanggulangan hukum pidana
sosial (social policy). Upaya atau melalui sarana penal dalam
kebijakan untuk melakukan mengatur masyarakat lewat
Pencegahan dan Penangulangan perundang-undangan pada
Kejahatan termasuk bidang hakikatnya merupakan wujud
kebijakan kriminal (criminal suatu langakah kebijakan
policy). Kebijakan kriminal ini (policy). Upaya penanggulangan
pun tidak terlepas dari kebijakan kejahatan dengan hukum pidana
yang lebih luas, yaitu kebijakan (sarana penal) lebih
sosial (social policy) yang terdiri menitikberatkan pada upaya
dari kebijakan atau upaya-upaya yang bersifat “represif” atau
untuk kesejahteraan sosial disebut penindsan/penumpasan,
(social-welfare policy) dan setelah kejahatan atau tidak
kebijakan dan upaya-upaya pidana terjadi. Selain itu pada
untuk perlindungan masyarakat hakikatnya sarana penal
(social-defence policy.3 merupakan bagian dari usaha
Penanggulangan kejahatan dapat penegakan hukum oleh karena
dilakukan dengan menggunakan itu kebijakan hukum pidana
sarana Non Penal dan sarana merupakan bagian dari kebijakan
Penal. penegakan hukum (Law
Enforcement).5
Upaya non penal adalah upaya
penanggulangan kejahatan yang
bersifat preventif yaitu upaya-
upaya pencegahan terhadap B. Faktor Penghambat Pihak
kemungkinan kejahatan yang Kepolisian dalam
dilaksanakan sebelum terjadi Menanggulangi Kejahatan
kejahatan. Meskipun demikian
Pencurian dengan Modus
apabila pencegahan diartikan
secara luas maka tindakan Hipnotis
represif yang berupa pemberian
pidana terhadap pelaku kejahatan III. PENUTUP
dapatlah dimasukkan agar orang
4
Barda Nawawi Arief, Loc.Cit.
3 5
Loc. Cit. Loc.Cit.
A. Simpulan Lampung adalah faktor sarana
Berdasarkan hasil penelitian dan atau fasilitas yang kurang
pembahasan pada bab sebelumnya memadai untuk kepolisian untuk
dapat disimpulkan bahwa : mengungkap kasus Kejahatan
1. Upaya Kepolisan Resor Kota pencurian dengan modus
Bandar Lampung dalam hipnotis dan faktor masyarakat
Penanggulangan Kejahatan yang kurang cepat tanggap serta
Pencurian Dengan Modus kesadaran korban yang telah
Hipnotis : dipengaruhi oleh pelaku
a) Upaya Non Penal sehingga untuk segera
diterapkan dengan cara melaporkan Kejahatan pencurian
mengadakan sosialisasi dengan modus hipnotis menjadi
yang dilakukan kepolisian hambatan.
dan lebih mengedepankan
fungsi Intelijen sebagai B. Saran
deteksi dini untuk
memperoleh informasi Berdasarkan simpulan diatas maka
sebelum suatu tindak dalam hal ini penulis dapat
kejahatan terjadi sehingga memberikan saran :
kejahatan yang belum
terjadi dengan adanya cara 1. Kepolisian hendaknya lebih bisa
penyebaran spanduk banner mengoptimalkan upaya non
dan himbauan kepada penal dalam penanggulangan
masyarakat, masyarakat Kejahatan pencurian dengan
mengetahui bahaya modus hipnotis karena
pencurian dengan modus pencegahan lebih baik daripada
hipnotis tersebut dapat pemberantasan. Kepada
segera digagalkan oleh pemerintah agar dapat
aparat. memperbaiki sarana dan
b) Upaya Penal dilakukan memberikan fasilitas penunjang
untuk kepentingan upaya kepolisian dalam menanggulangi
penegak hukum yang Kejahatan pencurian dengan
dilaksanakan oleh lembaga modus hipnotis dengan
penegak hukum mulai dari menambah alat pengamanan
kepolisian sampai ke berupa CCTV dan membuat
pengadilan yang memiliki lapangan pekerjaan baru agar
kaitan erat dan tidak dapat memperkecil masyarakat
dipisahkan sehingga apa pengangguran sehingga mereka
yang telah dilaksanakan yang melakukan tindak
untuk menanggulangi kejahatan untuk kebutuhan
kejahatan dan yang ekonomi tidak melakukan tindak
bertujuan mencegah kejahatan. Serta menambah
masyarakat untuk menjadi jumlah personil anggota
korban kejahatan. kepolisian sehingga akan
2. Faktor penghambat pihak terciptanya ketertiban, keamanan
kepolisian dalam menanggulangi dan kenyamanan didalam
Kejahatan pencurian dengan masyarakat.
cara hipnotis di Kota Bandar
2. Masyarakat diharapkan bisa DAFTAR PUSTAKA
bekerja sama dengan pihak
kepolisian agar tidak http://www.harianpilar.com/2016/03/
menghambat proses 07/dua-wartawan-jadi-korban-
penyelidikan dan penyidikan hipnotis/, diakses tanggal 09 Oktober
serta dapat meningkatkan 2017 pukul 13.20 WIB
kewaspadaan yang memilik
barang berharga serta http://www.tribunnews.com/regional/
masyarakat jangan terlalu mudah 2018/01/26/guru-sman-7-bandar-
percaya terhadap orang yang lampung-jadi-korban-penipuan-
baru dikenal. modus-hipnotis diakses tanggal 16
Februari 2018 pukul 15.52 WIB