Anda di halaman 1dari 2

1.

Apa yang dimaksud dengan pengertian kriminologi menurut Topinard dan


apa ‘tugas’ dari kriminologi itu?
2. Jelaskan kaitan antara kriminologi dengan kriminalistik;
3. Jelaskan pendapat Sutherland berkaitan dengan undang-undang hukum
padana dan karakteristik undang-undang hukum pidana.

1. Menurut Topinard mengemukakan bahwa “Kriminologi adalah ilmu


pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas-
luasnya (kriminologis teoritis atau kriminologis murni). Kriminologis
teoritis adalah ilmu pengetahuan yang berdasarkan pengalaman, yang
seperti ilmu pengetahuan lainnya yang sejenis, memperhatikan gejala-
gejala yang mencoba menyelidiki sebab-sebab dari gejala tersebut
dengan cara-cara yang ada padanya.
Tugas Kriminologi adalah menghimpun berbagai kontribusi dari
berbagai ilmu pengetahuan guna memeberikan penejelasaannya tentang
sebab sebab timbulnya kejahatan, pelaku kejahatan serta upaya
penanggulangannya sebagai wujud dari reaksi sosial terhadap kejahatan
dan pelaku kejahatan atau penjahat. kriminolog bekerja untuk
membangun pengetahuan tentang kejahatan dan pengendaliannya
berdasarkan penelitian empiris. Penelitian ini membentuk dasar untuk
pemahaman, penjelasan, prediksi, pencegahan, dan kebijakan dalam
sistem peradilan pidana.

2. Terdapat dua istilah yang hampir mirip, yaitu kriminalistik dan


kriminologi. Secara sederhana perbedaan dari kedua istilah tersebut
adalah :
Kriminalistik :
- Pengetahuan dalam menyelidiki kejahatan dengan menggunakan
bantuan ilmu pengetahuan secara umum khususnya pada bidang
fisika, ilmu kimia, ilmu biologi dan ilmu matematika.
- Ilmu pengetahuan untuk menentukan terjadi atau tidak terjadinya
suatu peristiwa kejahatan dan menyidik pelakunya dengan
bantuan ilmu-ilmu alam.
- Suatu pengetahuan yang berusaha menyelidiki/mengusut
kejahatan dalam arti yang seluas-luasnya berdasarkan bukti dan
keteranagn dengan mempergunakan hasil2 yang ditemukan oleh
ilmu pengetahuan lainnya.
- Terkadang secara sempit kriminalistik juga di sebut sebagai
bagian dari investigasi yang memuat teknik dan taktik
penyidikan.

Kriminologi :

- Ilmu yang mempelajari kejahatan seluas-luasnya, tidak hanya dari


faktor penyebabnya, melainkan juga upaya penanggulangannya.
- Ilmu yang mempelajari sebab perbuatan kejahatan, perbaikan
(statistik kriminal, pencegahan dalam arti prepentif).
Dari dua istilah tersebut, kriminalistik lebih banyak bersinggungan
dengan bidang forensik. Perbedaannya adalah pada fokus hasilnya.
Dalam hal ini forensik fokusnya adalah pada penerapan ilmu
pengetahuan dengan tujuan penetapan hukum dan pelaksanaan hukum
dalam sistem peradilan hukum pidana maupun hukum perdata.
Sementara Kriminalistik fokusnya adalah penerapan dari berbagai ilmu
pengetahuan dengan metode dan analisa ilmiah untuk memeriksa bukti
fisik dengan tujuan untuk membuktikan ada tidaknya suatu tindak
pidana.

3. Sutherland dan Cressey mengemukakan, yang termasuk dalam


pengertian kriminologi adalah proses pembentukan hukum, pelanggaran
hukum dan reaksi terhadap pelanggaran hukum. Dengan demikian
kriminologi tidak hanya mempelajari masalah kejahatan saja tetapi juga
meliputi proses pembentukan hukum, pelanggaran hukum serta reaksi
yang diberikan terhadap para pelaku kejahatan. Kriminologi dapat
ditinjau dari dua segi, yaitu, 1. kriminologi dalam arti sempit yang hanya
mempelajari kejahatan, dan 2. kriminologi dalam arti luas, yang
mempelajari teknologi, dan metode-metode yang berkaitan dengan
kejahatan dan masalah prevensi kejahatan dengan tindakan-tindakan
yang bersifat punitif. Karakteristik dari undang-undang hukum pidana
yaitu :

1. Politicality, Hanya pelanggaran terhadap aturan-aturan yang dibuat oleh


negara maka suatu perbuatan itu dianggap sebagai kejahatan.

2. Specificity,Ini untuk membedakannya dengan hukum sipil, di mana


aturan-aturan hukum sipil hanya berupa rumusan-rumusan umum,
sedangkan hukum pidana pada umumnya memberikan definisi yang
tegas mengenai suatu perbuatan tertentu.

3. Uniformity,Di muka Undang-Undang Pidana, semua warga adalah sama


(tidak melihat pada status sosial seseorang) tetapi dalam kenyataan di
muka pengadilan, unsur-unsur yang mempengaruhi keadaan seseorang
juga diperhatikan.

4. Individualization , Individualisasi merujuk kepada sifat individu di mana


memang sudah sewajarnya karena setiap orang mempunyai motif yang
berlainan dan dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang berlainan pula.

5. Penal sanction ,Di mana hukuman pidana diancam dan dijatuhkan oleh


negara.

SUmber :
BMP Teori Kriminologi
http://www.damang.web.id/2011/12/kriminologi.html
https://anissusilaabadi.wordpress.com/kriminalistik-dan-kriminologi/
https://info-hukum.com/2017/02/26/pengertian-dan-ruang-lingkup-
kriminologi/

Anda mungkin juga menyukai