Anda di halaman 1dari 2

Menurut saya relasi antar etnis di Indonesia belum terwujud sempurna.

Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan relasi antar etnis di Indonesia
sehingga integrase nasional dapat terwujud.

Jika agama menjadi pedoman individu dalam mencapai tujuan untuk hidup harmoni secara
horizontal dan vertical, maka Pancasila adalah “agama” negara Republik Indonesia yang harus
dipatuhi oleh setiap warga negara yang hidup di seluruh pelosok bumi Nusantara. Sehingga
administrator negara RI wajib merumuskan undang-undang dan peraturan-peraturan demi
menjaga stabilitas keberlangsungan kesatuan RI dalam hubungan interaksi sosial setiap warga
negaranya. Jika kita menggunakan Malum Prohibitum sebagai peraturan tertulis dari pemerintah
termasuk lembaga-lembaga negara yang memiliki tugas untuk menjaga itu, maka Malum In Se
adalah aturan-aturan adat istiadat dan budaya yang dijunjung tinggi sejak dahulu kala. Hati
Nurani sebagai manusia pun adalah Malum In Se. Untuk merangkumnya, Malum In Se =
MORAL. Apakah moral itu? Moral bukan hanya kegiatan-kegiatan yang sering dikaitkan dengan
hubungan terlarang, perselingkuhan atau penyimpangan seksual. Moral adalah kemampuan
seseorang untuk membedakan mana yang baik dan buruk, benar dan salah. Manifestasi dari
pelaksanaan moral adalah: tidak merugikan orang lain dalam segi apapun baik itu rohani,
jasmani atau emosional/psikis/mental.

RI sudah memiliki perangkat yang melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk kestabilan
persatuan RI yang majemuk ini. Menegakkan keadilan dan kesetaraan hak azasi manusia
Indonesia. Lembaga-lembaga Adat didukung dengan biaya dari pemerintah, artinya pemerintah
wajib melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan dari budget
yang telah diberikan. Demikian pula dengan Kementrian Agama. Wajib memantau kestabilan
dari kerukunan dan kemesraan interaksi antar agama.

Ketegasan administrator negara dan jajarannya penting, tanpa keberpihakan. Oknum-oknum


yang berusaha untuk membentuk tembok-tembok pembatas dan membangun suatu ekslusif diri
menyatakan sebagai mayoritas harus dimusnahkan. Merangkul keberagaman adalah tidak
mengkotak-kotakkan manusia berdasarkan etnis dan budaya apalagi agama. Menurut saya
pengkotak-kotakan mayoritas dan minoritas oleh oknum-oknum adalah upaya untuk seolah-olah
melegalkan kejahatan mereka yang tidak lagi sesuai dengan “agama” RI yaitu ideologi Pancasila
berikut semboyan kita Bhinneka Tunggal Ika.

Persatuan RI adalah per besar tidak hanya bagi pemerintah tapi juga kita sebagai warga negara.
RI dan rakyat semua sudah mengalami banyak sekali kerugian dari kelicikan metode divide et
empera yang dijalankan oleh oknum-oknum demi mengontrol atau merebut kekuasaan jahat
mereka.

Salah satu dari upaya untuk membebaskan kita dari pembodohan adalah Pengetahuan.
Kembalikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib, demikian pula tentang Kebudayaan
Indonesia yang menimbulkan rasa cinta keseragaman dalam keberagaman. Buku-buku pelajaran
wajib dikeluarkan dari satu pintu, dan dinpend mengevaluasi jika ada isi buku yang
menyimpang. Perangkat negara menjalankan dengan benar, tegas dan merata tupoksi mereka.

Sumber : BMP ISIP4214

Anda mungkin juga menyukai