Anda di halaman 1dari 2

1.

Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling
rendah di dalam suatu penelitian. Contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel
jenis kelamin. Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan. Dalam
hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih
tinggi daripada perempuan, atau sebaliknya.

Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar
tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Contoh misal dalam
variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A, B, C, D, dan E. Pada nilai ini
menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari B, dan seterusnya.

Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan
peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya
saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak. Contoh yang paling umum pada skala interval
adalah suhu. Misalkan suatu ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan
tersebut tidak ada suhunya. Angka 0C disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala
interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.

Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa
dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan. Skala rasio
merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala
lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada. Contoh misal tinggi
badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Vatinson adalah 95 cm. Pada situasi
ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vatinson dengan Agung adalah 95 cm. Bisa
juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi badan Vatinson

2. ANALISIS BIVARIAT Adalah analisis yang dilakukan pada dua variabel, yang
bermanfaat untuk mengetahui hubungan pada dua variabel tersebut. Analisis ini memiliki
lebih dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Contoh : Motivasi kerja dengan
produktivitas” Motivasi kerja sebagai variabel bebas dan produktivitas sebagai variabel
terikat. Apakah ada hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas? Apakah ada
pengaruh motivasi kerja dengan produktivitas? Dalam analisis bivariat ini, secara umum
dapat dihitung melalui analisa korelasi (hubungan) dan analisa regresi (pengaruh).

ANALISIS MULTIVARIAT yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan


antar variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, lho hampir sama dong sama
analisis bivariat? Ibarat kembar tapi tak sama ya sobat hehe, perbedaan yang jelas terletak
pada jumlah varibel bebas dan terikatnya. Analisis Multivariat variabel terikatnya lebih
dari satu, sedangkan variabel bebasnya bisa hanya satu ,tujuannya adalah untuk mencari
pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap suatu obyek secara simultan atau serentak.
Contoh :Dalam bidang pemasaran yaitu, menganalisis pengaruh variable kualitas produk,
harga dan saluran distribusi terhadap kepuasan pelanggan. misalnya pengaruh kecepatan
layanan, keramahan petugas dan kejelasan memberikan informasi terhadap kepuasan dan
loyalitas pelanggan. Analisis multivariat digunakan karena pada kenyataannnya masalah
yang terjadi tidak dapat diselesaikan dengan hanya menghubung-hubungkan dua variable
atau melihat pengaruh satu variable terhadap variable lainnya. Sebagaimana contoh di
atas, variable kepuasan pelanggan dipengaruhi tidak hanya oleh kualitas produk tetapi
juga oleh harga dan saluran distribusi produk tersebut.

BMP Statistik Sosial

https://ekspektasia.com/skala-pengukuran/
http://perbankansyariac16iainpwt.blogspot.com/2018/05/a-n-r-t-i-c-l-e-b-y-name-noor-
kholifah_20.html

Anda mungkin juga menyukai