Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Komunikasi Pembangunan

ISSN 1693-3699 Juni 2011, Vol.9, No.2


STRATEGI PENGEMBANGAN KOMUNIKASI MASSA DALAM
MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERTANIAN DENGAN PENDEKATAN
JATI DIRI BANGSA YANG BERORIENTASI PADA BUDAYA

C. Tri. Wibowo, Sumardjo, D. Hafidhuddin dan S. S Agung

DepartemenSains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat


Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor, 16680, Indonesia

Abstract
The results of analysis about the nation'smorality decline causes by lack of filteringtheinterferenational
culture morality, the nation's culturaldamage, and lack of the educationalmode forthe communitycharacter. Condition
ofthe nation's culturaldamage causes by the influences offoreignculture (Westernization), lack of educationand
theunderstanding and practising of religion, and lack of preservation ofthe nation'snoblecultural values. The effects
of that causes are the national identity decline and lack ofcommunity participationin supportingagricultural
development, and the end is lessdevelopment ofmass communicationsin supportingagricultural developmentwiththe
QDWLRQ VLGHQWLW\ DSSURDFK EDVHG RQ WKH FXOWXUH RULHQWDWLRQ 7KH LPSURYHPHQW RI ,QGRQHVLD QDWLRQ¶V PRUDOLW\FDQ EH
done by the establishment and enforcement of govermentpoliciesare neededin order tofilter thenation's culture,
keepingthe noble values ofnational culture, and increasing the FKDUDFWHUHGXFDWLRQ QDWLRQ¶V FKDUDFWHU .HHSLQJWKH
noble values ofnational culture can be done by promoting the valuable of nation's culturalvalues, practices
thereligiousvaluesinto real action, and continuous the preservingnational culture and monitoring ofthatactivities. If
the moralityof Indonesia nations is improved then communityparticipation increased and the national identity is
more solid, the last societyhasan activeparticipationinthe development ofmasscommunicationwiththe nation'sidentity
approach that oriented to theculture of Indonesia.

.H\ ZRUGV IL[HG WKH ,QGRQHVLD QDWLRQ¶V PRUDOLW\

I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Salah satu tujuan penyelenggaraan rakyat, kebanggaan rakyat, serta
Negara adalah mewujudkan meningkatkan rasa kesejahteraan rakyat
pemerintahan yang bersih untuk yang merata.
meningkatkan dan memantapkan jati Jati diri bangsa Indonesia dalam
diri bangsa. Jati diri bangsa Indonesia implementasinya sudah selayaknya
dibentuk oleh para pendiri negeri ini didukung oleh empat pilar penyangga
dalam empat konsensus dasar yaitu: yang kokoh yaitu: kebudayaan nasional,
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, politik nasional, ekonomi nasional, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia hukum nasional; sehingga pemerintahan
(NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. yang bersih itulah kunci membangun
Empat sumber ini yang membentuk jati diri bangsa, karena pemerintahan
sikap kita dalam memandang diri kita yang bersih akan memperkuat rasa
sendiri, memandang bangsa lain dan keadilan, kebanggaan, dan
memposisikan diri dihadapan Allah kesejahteraan.
SWT (Boediono, 2009). Pada konteks ekonomi,
Di Era globalisasi sekarang ini, pembangunan jati diri bangsa tak lepas
jati diri bangsa merupakan konsep yang dari persoalan ekonomi rakyat, yang
hidup dan terbuka terhadap perubahan saat ini masih lemah. Meski telah 66
zaman. Bung Karno menyatakan tahun merdeka, sekitar 150 juta rakyat
nasionalisme kita Indonesia hidup di bawah garis
hanya dapat hidup subur di taman sari kemiskinan (Indikator versi Bank
Internasional, tidak dengan indoktrinasi, Dunia, yakni Rp 20.000,-/hari). Bahkan
represi, kekerasan, tetapi dibangun Negara Indonesia sebagai Negara
dengan memperkuat rasa keadilan pengutang terbesar ke empat di seluruh

39
Strategi Pengembangan Komunikasi Massa Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Dengan
Pendekatan Jati Diri Bangsa Yang Berorientasi Pada Budaya

dunia (Wiranto, 2009).Kondisi sekarang bicara pada tataran sekuler dan tak
ini, kekayaan mengalir ke luar negeri, bermoral, tidak beretika, saling
karena itu untuk membangun jati diri menyerang,dan menghalalkan segala
bangsa, Indonesia harus menjadi bangsa cara.
yang mandiri berdikari bisa melalui Jati diri suatu bangsa akan lebih
program pembangunan ekonomi bermartabat jika dilandasi oleh
kerakyatan, mengarahkan segala sumber keyakinan beragama dan saling
kekayaan untuk dimanfaatkan oleh menghargai sesama penganutnya. Sudah
rakyat kita.Kesenjangan dalam seharusnya agama digunakan sebagai
pendapatan masyarakat terjadi antara pedoman dalam setiap individu dan
yang kaya dan yang miskin.Hal ini kelompok dalam bermasyarakat dan
berarti yang menikmati hasil- hasil bernegara. Agama secara substansial
pembangunan dan sumberdaya ekonomi harus selalu dijadikan sumber nilai
hanya segelintir orang saja. akhlak dan moral, sehingga semua
Kata kunci pembangunan jati diri aspek-aspek berbagai program harus
bangsa dari sektor ekonomi adalah selalu ditarik kepada etika norma
menyelamatkan sumberdaya ekonomi, agama. Seperti: etika berpolitik, etika
kekayaan nasional agar tidak terus bocor berdagang di perekonomian, etika
serta mengubah strategi pembangunan berbudaya yang bermoral, etika
yang lebih berpihak kepada rakyat kecil bersosial masyarakat dan bernegara.
dan lebih mengutamakan pemerataan. Artinya, apabila berpolitik, berpolitiklah
Berbagai kebijakan harus mampu yang santun tidak saling menyerang,
mengubah dari Negara yang hanya berpolitik dengan moral etika agama,
menyuplai tenaga kerja murah dan bersosialisasi kemasyarakatan yang
sumber bahan baku (mentah) saja harmonis, etika perekonomian dengan
menjadi pengekspor tenaga kerja yang V\DU¶L DWDX GDVDU V\DULDK DJDPD
mempunyai skill dan penguasaan termasuk di dalamnya nilai moral dan
teknologi yang mempunyai kompetensi spiritual pada etika pengembangan
tinggi dan mampu mengolah bahan sosial budaya.
mentah menjadi bahan jadi dengan Pada prinsipnya agama memang
tangan sendiri, mandiri dan berdikari. sesuatu yang sakral tetapi substansi
Bangsa Indonesia memiliki potensi agama harus mampu diserap dalam
sebagai bangsa yang mempunyai praktek berbagai aspek- aspek tersebut,
keunggulan komparatif jika dengan harapan tidak menghalalkan
dimanfaatkan secara optimum. segala cara dalam menuju cita-cita luhur
Di bidang ideologi saat ini telah pembangunan nasional yaitu tercapainya
terjadi degradasi ideologi yang luar kesejahteraan masyarakat secara lahir
biasa, Pancasila tidak lagi sering dan batin. Peran Negara bertanggung
diucapkan, apalagi diamalkan. Padahal, jawab pada kebebasan beragama, hanya
yang mengantarkan bangsa Indonesia saja tidak boleh merugikan kelompok
seperti sekarang ini adalah Pancasila lain karenanya agama diletakkan
yang merupakan dasar Negara sebagai ditempat yang mulia meskipun nilai ±
salah satu dari empat elemen konsensus nilainya mendasari dalam berbagai
dasar pembangunan jati diri bangsa aspek dalam bermasyarakat berbangsa
Indonesia. dan bernegara, Negara sebagai
Di bidang politik tidak fasilitator, pengayom dan pelindung
membangun kesejahteraan dan rakyat
kebersamaan,tetapi lebih sering terjadi Agar agama tidak dipandang
perpecahan di antara komponen bangsa. sebagai sesuatu yang normatif saja,
Sering juga muncul politik praktis yang maka semua individu dan komponen

40
C. T. Wibowo, Sumardjo, D. Hafidhuddin dan S. S Agung

bangsa harus selaras antara pikir, kata penduduk miskin berdasarkan hasil
dan tindakan, sehingga Negara akan pendataan yang dilakukan oleh BPS
aman, damai, dan sejahtera. Sebaliknya tahun 2005 yang menerima bantuan
dengan memasukkan agama dalam langsung tunai (BLT) Rumah Tangga
setiap aspek berbangsa dan bernegara Miskin meningkat sebesar 15,5 juta
bukan berarti menuju pada Negara Rumah Tangga Miskin (Depsos, 2005).
agama.NKRI tetap sebagai Negara yang Keberadaan Rumah Tangga
berwawasan nasional Miskin tersebut tidak bisa dipungkiri
(Nusantara).Artinya, suatu kebersamaan lagi bahwa mereka adalah bagian dari
dalam keaneka ragaman agama, budaya, penduduk Indonesia yang mayoritas
suku, etnis, sehingga dari kebinnekaan berada di pedesaan. Belum lagi
itulah anugerah sebagai suatu potensi permasalahan yang akan muncul
yang harus dikembangkan dan dijaga sekarang dan kemudian hari yaitu
utuh. terkena dampak langsung dari krisis
Upaya pengentasan kemiskinan multi dimensi serta globalisasi.
sejak zaman pemerintahan orde baru Pembangunan pertanian nasional
sudah dirasakan manfaatnya, terbukti menghadapi tantangan besar untuk
dari penurunan jumlah penduduk miskin mampu bersaing secara global. Hal ini
yang terjadi antara tahun 1976 hingga disebabkan mayoritas usahatani dikelola
tahun 1996. Pada tahun 1976 proporsi oleh petani berlahan sempit, bermodal
penduduk miskin sekitar 40,1 persen kecil, dengan pendidikan yang relatif
dari jumlah penduduk Indonesia. Pada rendah. Oleh karena itu dibutuhkan
tahun 1996 proporsi penduduk miskin suatu upaya untuk memberdayakan
tinggal 17,7 persen dari 185 juta petani dalam memperbaiki kehidupan
penduduk Indonesia (BPS, 2002). Pada dan meningkatkan kesejahteraan. Selain
masa itu berbagai upaya dan kebijakan sistem penyuluhan yang efektif,
dilakukan dalam rangka mengentaskan penyediaan akses informasi, penerapan
kemiskinan. teknologi pertanian, upaya lain adalah
Sejak terjadinya multi krisis pengembangan strategi komunikasi
ekonomi dan sosial yang melanda massa dalam mendukung pembangunan
bangsa Indonesia sejak 1997 hingga pertanian di Indonesia dengan
sekarang ini, terjadi peningkatan pendekatan jati diri bangsa yang
penduduk miskin secara fluktuatif. Pada berorientasi pada budaya, hal ini lebih
tahun 1996 jumlah penduduk miskin difokuskan kepada masyarakat di
hanya tinggal 17,7 persen dari penduduk pedesaaan, yang pada umumnya petani.
Indonesia. Pada tahun 1998 meningkat Dengan harapan moral bangsa Indonesia
menjadi 24,2 persen (BPS, 2002). Pada semakin membaik dengan pendidikan
masa itu dampak krisis ekonomi sangat watak dan budi pekerti yang
dirasakan terhadap kehidupan berkelanjutan serta melestarikan
masyarakat, lapangan kerja sangat berbagai budaya bangsa yang adi
terbatas, pendapatan menurun, luhung.
perekonomian nasional menjadi Komunikasi massa seperti apa
stagnan. yang diperlukan untuk menyukseskan
Pada tahun 2000 terjadi perbaikan pertanian di Indonesia, berpijak dari
jumlah penduduk miskin hanya 19,1 kondisi yang diperlukan di masyarakat
persen (13,7 juta jiwa) dari jumlah pedesaan dewasa ini maka komunikasi
penduduk Indonesia dan kemudian massa yang dimaksud adalah
menurun kembali menjadi 18,2 persen komunikasi yang berlandaskan pada
(15,6 juta jiwa) pada tahun 2002 (BPS, budaya yang menjadi jati diri bangsa
2004). Pada tahun 2005 jumlah Indonesia.

41
Strategi Pengembangan Komunikasi Massa Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Dengan
Pendekatan Jati Diri Bangsa Yang Berorientasi Pada Budaya

Pengembangan strategi dikategorikan dalam dua kelompok


komunikasi massa tidak terlepas dari besar yaitu:
berbagai elemen yang 1. Untuk penyebaran (dissemination)
mempengaruhinya, seperti: partisipasi informasi dan
masyarakat dalam mendukung 2. Untuk menumbuhkan informasi
pembangun-an pertanian. Meningkatnya Adapun tujuan Informasi adalah
partisipasi, akan lebih memantapkan jati sebagai berikut :
diri bangsa, yang sasaran akhirnya 1. Untuk mengubah konsep-konsep
adalah membaiknya moral bangsa yang ada pada pihak si penerima
Indonesia. Sebagai kata kuncinya adalah informasi (apa yang ia ketahui
memperbaiki moral Bangsa Indonesia. selama ini).
Penelitian ini berusaha mengkaji 2. Fungsi motivasi dimaksudkan untuk
dan menganalisis strategi komunikasi menimbulkan perubahan, pada
massa dalam mendukung pembangunan kecenderungan atau perasaan si
pertanian di Indonesia dengan penerima informasi.
pendekatan jati diri bangsa yang 3. Pada gilirannya motivasi tersebut
berorientasi pada budaya. mendorong timbulnya perilaku yang
Penelitian ini berusaha mengkaji diarahkan oleh pengetahuan yang
dan menganalisis strategi komunikasi terbentuk dari informasi tersebut.
massa dalam mendukung pembangunan Komunikasi pembangunan dapat
pertanian di Indonesia dengan dicerminkan oleh suatu komunikasi
pendekatan jati diri bangsa yang yang berorientasi pada:
berorientasi pada budaya 1. Perilaku / edukasi
2. Kesejahteraan
1.2 Tujuan penelitian 3. Menuju ke arah kemajuan
1. Menganalisis kedinamisan dan masyarakat.
keberhasilan Pengembangan strategi
komunikasi massa dalam 2.2 Strategi pembangunan
mendukung pembangunan pertanian William Overvolt dalam Asep
di Indonesia dengan pendekatan jati Setiawan (2006) memberikan sejumlah
diri bangsa yang berorientasi pada daftar tentang strategi umumnya yang
budaya. dicapai negara industri baru
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang khususnyadi Asia dan Pasifik.Berikut
mempengaruhi kedinamisan dan ini faktor-faktor yang mendorong
keberhasilan tersebut di atas. pertumbuhan ekonomi Asia.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor 1. Merangsang kebangsaan, jika
utama penentuan keberhasilan diperlukan mempertentangkannya
tersebut di atas. dengan kekuatan negara maju.
4. Merumuskan model pengembangan Nation building atau pembangunan
strategi komunikasi massa yang bangsa merupakan salah satu tugas
lebih efektif melalui pendekatan jati berat yang dilaksanakan negara-
diri bangsa yang berorientasi pada negara baru di
budaya bangsa. Asia.Mereka harus membangkitkan
perasaan kebangsaan untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA mendorong terjadinya
persatuan.Dengan perasaan senasib
2.1 Komunikasi dan informasi sepenanggungan, maka anggota
Menurut Khun dalam Bertrand masyarakat makin solid. Apabila
(1980) dan Sumardjo (1999) tujuan pihak berkuasa menciptakan
mengadakan komunikasi dapat ³PXVXK´ GDUL OXDU PDND GHQJDQ
mudah masyarakat akan bersatu

42
C. T. Wibowo, Sumardjo, D. Hafidhuddin dan S. S Agung

demi pembangunan ekonomi dalam pertumbuhan ekonomi tinggi selama


melawan musuh itu. tiga dekade terakhir, banyak negara
2. Membersihkan lembaga-lembaga industri baru tidak membesar-
pemerintah: membasmi mereka besarkan anggaran militer karena
yang menyia-nyiakan waktu dan dianggap menyedot anggaran. Pada
tidak kompeten. Selain itu negara- masa pertumbuhan itu, militer
negara industri baru itu juga berperan untuk menjaga tidak terjadi
menempatkan teknokrat yang ancaman dari luar. Namun demikian
bersekolah di Barat. terlihat bahwa begitu pendapatan itu
3. Menumpas kejahatan, pemogokan naik maka ada keinginan dari militer
politik dan kekacauan.Pemerintah di untuk memperbarui
negara-negara industri baru persenjataannya.
melancarkan kebijakan untuk 7. Mengalihkan diri pada pertumbuhan
menjamin pertumbuhan ekonomi. yang disebabkan ekspor.Semua
Salah satu unsurnya adalah negara industri baru bisa tumbuh
menstabilkan lingkungan dimana cepat karena memacu ekspor. Jenis
perusahaan beroperasi. Kejahatan ekspor masih berupa barang
ditumpas agar menjamin keamanan setengah jadi atau barang
pelaku ekonomi. Demikian aksi-aksi manufaktur yang masih sederhana
pemogokan yang dipolitisir dan sifatnya seperti sepatu atau televisi.
berpotensi menimbulkan kekalutan Indonesia dan Malaysia memacu
diredam. Tekanan yang dilakukan ekspor hasil alam.
pemerintah terhadap pelaku 8. Reformasi pemerataan pendapatan.
demonstrasi memang sangat keras Jalan yang ditempuh antara lain
namun akibatnya muncul stabilitas dengan: (a) reformasi pembagian
meskipun bersifat semu. tanah (land reform); (b) industri
4. Menindas kelompok penekan yang padat karya (buruh murah, tekstil,
menyebabkan patronisme, korupsi pertanian dan barang elektronik);
dan inflasi. Berbagai kelompok dan (c) investasi besar-besaran di
dalam masyarakat yang berperan bidang pendidikan.
sebagai kelompok penekan sering 9. Menghadapi kelompok kiri dengan
menimbulkan masalah baru. Mereka reformasi merakyat. Langkah yang
kadang-kadang menumbuhkan pola benar dalam pertumbuhan: berikan
patron-klien yang kemudian massa rakyat keterlibatan dalam
membuka peluang lahirnya praktek- masyarakat. Sebagian dari negara-
praktek korupsi. negara industri baru menghadapi
5. Menyesuaikan diri dengan standar persoalan pemberontakan komunis
yang ditetapkan negara-negara yang diakibatkan oleh pertarungan
industri maju dalam rangka mencari negara adidaya pada waktu Perang
modal, pasar dan teknologi. Negara Dingin. Pemerintah negara-negara di
industri baru dalam memacu ekspor Asia menawarkan pembangunan
dan memasuki pasar asing mereka ekonomi untuk memangkas dan
meniru standar yang diberlakukan memberantas pertumbuhan ajaran
oleh negara maju. Mereka pun komunis yang dimotori Cina dan
mendesain industrinya yang sesuai sekutunya. Setelah Uni Soviet bubar
dengan apa yang dicapai negara tahun 1991, maka ajaran komunis
maju. mulai melunak. Bahkan Cina telah
6. Menata agar anggaran militer menyelesaikan diri dengan ajaran
rendah, sedangkan anggaran kapitalisme yang selama ini
pembangunan tinggi. Pada masa ditentangnya. Pembangunan

43
Strategi Pengembangan Komunikasi Massa Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Dengan
Pendekatan Jati Diri Bangsa Yang Berorientasi Pada Budaya

ekonomi Cina mengandalkan Jepang dan NICs membuat mereka


bantuan Barat untuk teknologi dan mampu mengeksploitasi peluang yang
investasinya. menguntungkan dari lingkungan
10. Menciptakan perusahaan yang besar ekonomi dunia dan menerobos
dan modern untuk menjamin keterbatasan dalam pasar domestik.
tercapainya target perdagangan. Di Ekspor dipacu melalui kebijakan pajak
beberapa negara seperti di Korea dan kredit yang menguntungkan.
Selatan, perusahaan besar keluarga Monitoring ekspor juga dilakukan untuk
diciptakan untuk memacu mencari peluang baru. Nilai tukar mata
industrialisasi.Perusahaan uang juga disesuaikan secara
konglomerat ini yang di Korsel realistis.
disebut Chaebol menjadi mesin Kedua, negara-negara ekonomi
pertumbuhan ekonomi yang dapat Asia memiliki memulai dengan cukup
diandalkan. baik dalam modernisasi ekonomi selama
11.Dapatkan teknologi, modal dan periode sebelum perang. Ini terlihat dari
perdagangan dari perusahaan kasus Jepang dimana tahun 1930-an
multinasional dan bank memiliki basis industri yang cukup
internasional. Menggunakan untuk menghadapi perang besar.
teknokrat dan para pemimpin Ketiga, konsensus politik dalam
nasionalis untuk memaksimalkan pembangunan ekonomi yang
keuntungan bagi negara. membenarkan perlunya pemerintahan
12. Meniti tangga yang dimulai dengan yang kuat (strong government) dalam
sektor padat karya seperti pertanian menentukan dan memandu pertumbuhan
dan bahan mentah, industri tekstil ekoomi. Gagasan pemerintahan yang
dan sepatu, industri ringan seperti kuat kadang-kadang diterjemahkan
pabrik televisi dan industri teknologi sebagai pemerintahan yang semi
tinggi. demokratik atau semi otoriter. Adanya
13. Penggunaan alat-alat autoritarian, pemerintah yang kuat ini menyebabkan
jika diperlukan, untuk mencapai dominasi pemerintah besar dalam
tujuan pembangunan ekonomi. menentukan target pembangunan tanpa
Kadang-kadang karena ingin harus mempertimbangkan kritik-kritik
memelihara stabilitas, pemerintah yang bermunculan dari berbagai
bersikap kaku dan keras sehingga kalangan.
timbul kesan adanya autoritarian Keempat, tingkat stabilitas politik
dalam pemerintah. Sikap pemerintah yang tinggi. Semua negara baru Asia
yang autoritarian itu untuk tingkat Timur dan Asia Tenggara yang tumbuh
tertentu berhasil keberhasilan dengan cepat diperintah oleh kekuatan
pembangunan ekonomi. Akan tetapi, politik poros tengah dan konservatif
dalam situasi dimana proses yang cenderung mau berdekatan dengan
demokratisasi makin luas, sikap Barat.
otoriter pemerintah makin Kelima, faktor budaya. Jepang dan
keinggalan. negara industri baru dikatakan memiliki
Faktor-faktor itu memang bisa nilai-nilai Kong Hu Cu yang sama yang
diperdebatkan. Apakah memang unsur menekankan pada unsur kerja keras,
itu yang menyebabkan keberhasilan menabung, disiplin, sekuler,
pembangunan ekonomi Asia Pasifik. kewirausahaan dan meningkatkan
Namun demikian ada konsensus yang pendidikan. Nilai-nilai seperti itu
luas mengenai unsur utama kisah sukses memang tidak secara otomatis
Asia Timur dan Asia Tenggara. mendorong pertumbuhan ekonomi
Pertama, orientasi internasional ekonomi namun dianggap sebagai faktor kondusif

44
C. T. Wibowo, Sumardjo, D. Hafidhuddin dan S. S Agung

dalam formulasi kebijakan di tingkat demikian juga berpotensi sulit sembuh


publik dan perilaku sederhana di sektor karena kompleksnya masalah ekonomi.
swasta yang mendorong pertumbuhan
ekonomui. III. ALUR PIKIR DAN
Meski Asia telah dilanda krisis dan METODOLOGI
sebagian masih diterpa krisis namun jika
faktor-faktor pendukung terhadap Metode penelitian berupa analisis
pertumbuhan ekonomi tetap eksis maka data sekunder dari referensi yang
masih ada peluang untuk bangkit relevan dengan upaya menjawab tujuan
kembali. Krisis ekonomi dan moneter penelitian.
telah membuka dan membongkar Berikut bagan alur rumusan
kelemahan pertumbuhan ekonomi tinggi masalah yang menjadi dasar
dalam tiga dekade ini. Krisis bisa pertimbangan pentingnya penelitian ini
dianggap sebagai peluang untuk dilaksanakan (Gambar 1), dan Gambar 2
mengobati berbagai kekurangan dalam mengenai paradigma analisis tujuan.
pembangunan ekonomi. Namun

45
Strategi Pengembangan Komunikasi Massa Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Dengan Pendekatan
Jati Diri Bangsa Yang Berorientasi Pada Budaya

PROBLEM ANALYSIS :

Kurang berkembangnya komunikasi massa dalam


mendukung pembangunan pertanian dengan
pendekatan jatidiri bangsa yang berorientasi
budaya

Menurunnya Kurangnya partisipasi


EFFECTS jati diri bangsa masyarakat dalam mendukung
pembangunan pertanian

CORE PROBLEM Kemunduran moral bangsa

Pemerintah kurang aktif


Kondisi rusaknya Kurangnya wahana
menyaring masuknya
budaya bangsa pendidikan watak
budaya yang merusak
moral bangsa masyarakat

PENYEBAB

Pengaruh budaya Minimnya Pendidikan Kurangdilestarikannya


Asing yang merusak dan Pemahaman nilai ± nilai luhur
(Westernisasi) agama budaya bangsa

Gambar1. Masalah utama mundurnya moral bangsa,


penyebab dan akibatnya

46
C. T. Wibowo, Sumardjo, D. Hafidhuddin dan S. S Agung

OBJECTIVES ANALYSIS :

Masyarakat mempunyai partisipasi aktif pada pengembangan


komunikasi massa dengan pendekatan jatidiri bangsa yang
berorientasi pada budaya bangsa Indonesia

Lebih mantapnya Meningkatnya


jati diri bangsa partisipasi
Masyarakat

Membaiknya moral
bangsa Indonesia

Diperlukan kebijakan
Menjaga nilai ±nilai Peningkatan
Pemerintah menyaring agar
luhur budaya bangsa pendidikan watak /
budaya bangsa lebih
budipekerti bangsa
bermartabat dari bangsa lain

Lebih sering Menghidupkan Secara kontinyu melestarikan


mempopulerkan nilai nilai-nilai agamis budaya bangsa dan
budaya bangsa yang adi dalam tindakan monitoring kegiatan
luhung nyata
pelestariannya

³0($16 ±ENDS RE/$7,216+,36´

Gambar 2. Konsep memperbaiki moral bangsa melalui


pendekatanbudaya dengan pengenalan jati diri

47
Strategi Pengembangan Komunikasi Massa Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Dengan Pendekatan
Jati Diri Bangsa Yang Berorientasi Pada Budaya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN daging Hindu, berjubah Arab, dan


berparfum Eropa. Harus segera dikatakan
4.1 Kebudayaan Indonesia
bahwa kawasan ini telah lama merupakan
Dalam Wikipedia bahasa Indonesia,
NDZDVDQ ³VDPSDK-sampah peradaban
Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan
GXQLD´ $UWLQ\a, baik Hindu, Islam dan
sebagai seluruh kebudayaan48egat yang
Kristen yang dibawa oleh para
telah ada sebelum bentuknya nasional
misionarisnya, bukanlah Hindu, Islam, dan
Indonesia pada tahun 1945. Seluruh
.ULVWHQ ³DVOL´ VHSHUWL GLNHQDO GL WDQDK
kebudayaan 48egat yang berasal dari
kelahiran ketiga agama besar dunia ini.
kebudayaan beraneka ragam suku-suku di
Seperti juga dalam setiap proses transmisi
Indonesia merupakan bagian integral
dan komunikasi gagasan, gagasan-gagasan
daripada kebudayaan Indonesia.
awal mengalami berbagai proses
Kebudayaan Indonesia walau
³SHQJXUDQJDQ GDQ SHQDPEDKDQ´ EDLN
beraneka ragam, namun pada dasarnya
disengaja ataupun tidak melalui adaptasi,
terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan
penerjemahan, dan penafsiran.
besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa,
Dalam perspektif ini, mengatakan
kebudayaan India dan kebudayaan
³1.5, DGDODK ILQDO ´ dan merumuskan
Arab.Kebudayaan India terutama masuk
VHEXDK ³MDWL GLUL EDQJVD´ LQL EXNDQODK KDN
dari penyebaran agama Hindu dan Buddha
sebuah generasi atau kelompok tertentu
di Nusantara jauh sebelum Indonesia
bangsa ini.Bahkan dalam era globalisasi
terbentuk.Kerajaan-kerajaan yang
ini, pertanyaan soal jati diri bangsa ini bisa
bernafaskan agama Hindu dan Budha
dianggap tidak relevan. Jika jatidirinya
sempat mendominasi Nusantara pada abad
merupakan gambaran WHQWDQJ ³SRVWXU
ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya
EXGD\D DVOLQ\D ´ RUDQJ ,QGRQHVLD ³DVOL ´
kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai
jika misalnya Homo Soloensis dan Homo
pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Mojokertoensis bisa disebut demikian,
Kebudayaan Tionghoa masuk dan
prestasinya tidak tercatat membanggakan.
mempengaruhi kebudayaan Indonesia
Jati diri sebuah bangsa adalah sebuah
karena interaksi perdagangan yang intensif
³SURVHV PHQMDGL´ WHUXV PHQHUXV \DQJ
antara pedagang-pedagang Tionghoa dan
dibayangkan bersama secara sadar oleh
Nusantara (Sriwijaya).Selain itu, banyak
anggota bangsa tersebut. Artinya, jati diri
pula yang masuk bersama perantau-
EDQJVD GDQ ³EHQWXN 48egati 5,´ DGDODK
perantau Tionghoa yang 48egati dari daerah
seEXDK ³SUR\HN 48egative48 EHUVDPD ´
selatan Tiongkok dan menetap di
VHEXDK ³SURVHV SHQHPXDQ ´ sebuah proses
Nusantara.Mereka menetap dan menikahi
³PHPDNQDL NHEHUVDPDDQ VHNHORPSRN VXNX
penduduk 48egat menghasilkan perpaduan
GDODP VXDWX NDZDVDQ´ dalam rangka
kebudayaan Tionghoa dan 48egat yang
memenangkan kompetisi budaya dunia. Ini
unik. Kebudayaan seperti inilah yang
berarti bahwa jati diri bangsa merupakan
kemudian menjadi salah satu akar daripada
sebuah proses kreatif bangsa tersebut untuk
kebudayaan 48egat modern di Indonesia
mempertahankan diri sebagai sebuah
semisal kebudayaan Jawa dan
bangsa dalam sebuah pertarungan dan
Betawi..Kebudayaan Arab masuk bersama
penaklukan budaya di dunia.
dengan penyebaran agama Islam oleh
Proses kreatif bangsa adalah upaya
pedagang-pedagang Arab yang singgah di
bangsa tersebut untuk melakukan evaluasi
Nusantara dalam perjalanan mereka menuju
diri secara terus menerus, keberanian
Tiongkok.
meninggalkan aspek-aspek 48egative
Memperhatikan sejarah sekelompok
budaya sendiri, dan mengambil aspek-
suku yang hidup di sebuah kawasan
aspek positif budaya main stream, serta
disebut Nusantara ini, Umar Kayam
mengambil keputusan atas postur budaya
mengibaratkan orang Indonesia sebagai
mereka sendiri dengan penuh
manusia dengan tulang 48egativ, berbalut

48
C. T. Wibowo, Sumardjo, D. Hafidhuddin dan S. S Agung

tanggungjawab. Masyarakat atau bangsa Pertanggungjawaban yang kita tagih


Eropa adalah contoh mutakhir yang dapat pada setiap manusia mensyaratkan bahwa
kita lihat (sebagai catatan, luas Indonesia manusia kita beri kewenangan
membentang sejak London hingga kreatif.Menjadi kreatif berarti mengambil
Ankara).Kegagalan menyepakati sebuah keputusan untuk bertanggungjawab.
Konstitusi Eropa dalam empat tahun Kewenangan kreatif ini dipijakkan pada
WHUDNKLU LQL PHPEDZD ³EDQJVD (URSD´ kapasitas kreatifnya, yaitu : 1)Kepekaan
mempertanyakan kembali jati dirinya. dan kepedulian terhadap lingkungan,
Proses globalisasi ±bersama gagasan- WHUPDVXN ³SDVDU´ \DQJ GLOD\DQLQ\D
gagasannya- yang tidak seimbang saat ini Kesanggupan untuk melayani orang lain
telah menyebabkan bangsa-bangsa dunia secara tidak diskriminatif, 3) Kejujuran
ketiga dalam posisi sulit, terutama dalam untuk melakukan evaluasi diri secara terus
rangka mempertahankan jati dirinya. menerus, 4) Kekayaan imajinasi untuk
Karena globalisasi adalah sebuah proses menyediakan alternatif pemecahan
penaklukan budaya, upaya masalah, 5) Kecerdasan untuk menilai
mempertahankan jati diri ini adalah kelayakan rumusan pemecahan masalah
mekanisme melestarikan diri sebagai tersebut, 6) Keberanian untuk memilih
sebuah bangsa. Bangsa yang takluk secara pemecahan masalah dengan penuh
budaya, disukai atau tidak, akan tanggungjawab, 7) Keterampilan untuk
mengambil budaya penakluk tersebut tanpa melaksanakan pemecahan masalah tersebut
melalui sebuah proses kreatif. secara etis, terutama dalam sebuah
Dalam kaitan inilah, pendidikan lingkungan yang majemuk.
watak dan budi pekerti merupakan sebuah Segera perlu dicermati, bahwa di
upaya sadar untuk membangun kapasitas samping kapasitas kreatif adalah pondasi
kreatif bangsa ini.Kreativitas sebuah kepemimpinan (leadership), kapasitas
bangsa barangkali merupakan satu-satunya kreatif manusia lebih banyak ditentukan
aspek yang terpenting dari bangsa tersebut oleh kecerdasan emosional, moral,
karena, pertama, bangsa adalah sebuah spiritualnya.Memimpin pada dasarnya
komunitas yang diimajinasikan (an adalah memilih pilihan-pilihan moral, dan
imagined society).Perlu segera dikatakan, memilih jati (citra) diri.Dalam hal ini,
bahwa jati diri bangsa hanyalah atribut kompetensi berbahasa dan berkomunikasi
(sifat) yang dilekatkan secara konsensual (terutama mengarang, bercakap-cakap,
oleh bangsa tersebut. Kedua, makna mendengarkan dengan penuh perhatian)
pendidikan watak dan budi pekerti di merupakan kompetensi yang
Inndonesia sekarang hanyalah upaya instrumental.Kecerdasan akal (IQ) yang
mengantar peserta didik ke masa depan bersifat analitik, vertikal-sikuensial, dan
yang penuh gejolak, ketidakpastian, dan crispy, hanya menyusun kurang dari 20
ketidakjelasan. Hanya bangsa kreatif yang persen kapasitas kreatif manusia.Pemujaan
akan mampu bertahan, dalam arti berlebihan pada kompetensi kognitif, sains,
menemukan jati dirinya, dalam lingkungan dan matematika selama ini, telah memberi
tidak pasti, dan tidak jelas tersebut. gambaran yang keliru mengenai
kompetensi yang perlu ditumbuh-
4.2 Kreativitas sebagai tanggung jawab
kembangkan bagi warga negara. Ditambah
sejarah
dengan proses pembelajaran yang tidak
Peran kreatif manusia harus berpusat pada siswa, kapasitas kreatif
dipandang sebagai peran utamanya sebagai siswa menjadi tidak berkembang secara
makhluk sejarah.Sejarah (history) adalah optimal, bahkan ± dalam banyak kasus-
kisah upaya kreatif manusia dalam justru dimatikan.
menjawab tantangan hidup. Ciri terpenting masa depan adalah
ketidakpastian dan ketidakjelasannya. Jika

49
Strategi Pengembangan Komunikasi Massa Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Dengan Pendekatan
Jati Diri Bangsa Yang Berorientasi Pada Budaya

pendidikan adalah pengantar ke masa eksploitasi kekayaan alamnya, bukan


depan, maka sekolah seharusnya melalui proses nilai tambah yang berbasis
merupakan sebuah training ground pengetahuan, teknologi, dan seni. Seluruh
penyikapan secara sehat ketidakpastian dan ekspor tambang, kayu, hasil-hasil
ketidakjelasan tersebut. Pembelajaran pertanian, perkebunan, dan perikanan,
kontekstual, memberi tantangan habis oleh impor produk-produk teknologi
intelektual, emosional, moral cukup, dan budaya bangsa dunia pertama
merupakan lingkungan kondusif bagi (telekomunikasi, mobil, pesawat terbang,
penumbuhan kapasitas kreatif (dan dengan film, musik, fashion, perangkat
demikian juga kepemimpinan) lunak).Pada saat lingkungan kita semakin
siswa.Ketidaktuntasan penyelesaian rusak, dan kita semakin miskin, negara-
bertumpuk masalah kita dalam periode negara kreatif semakin kaya, lingkungan
reformasi (demokratisasi dan mereka semakin terpelihara, dan menjajah
desentralisasi) saat ini sebagian besar kita secara budaya.
disebabkan sikap tidak kreatif para
pemimpin formal birokrasi yang lamban 4.3 Implikasi Pendidikan Watakdan
dan indecisive. Ciri pemimpin (daerah, dan Budi Perkerti
pada berbagai tingkatan hirarki) tidak Mengembangkan kapasitas kreatif
bertanggungjawab semacam ini adalah dalam rangka membangun jati diri bangsa
GHQJDQ PHQJDWDNDQ ³VD\D KDQ\D harus dipijakkan pada upaya menjadikan
pelaksana, bertindak berdasarkan petunjuk peserta didik sebagai pusat proses
teknik dan petunjuk pelaksanan dari atasan pembelajaran, dan memberi kesempatan
VD\D ´ seolah-olah mereka hanyalah sebuah pada peserta didik untuk mengalami proses
WRPERO \DQJ GLWHNDQ VHFDUD ³remote pembelajaran tuntas. Desain kurikulum
control´ GDUL -DNDUWD 2OHK NDUHQD LWX JXUX saat ini kurang tepat, karena dengan beban
sebagai pemandu siswa ke masa depan, seberat saat ini, baik peserta didik maupun
perlu memiliki kompetensi in-promptu guru/dosen hanya tertarik dengan aspek-
untuk mengembangkan pengalaman belajar aspek kognitif ± analitik peserta didik,
bermakna secara inovatif dan luwes. Guru sehingga tidak terjadi pembelajaran tuntas.
\DQJ PHQJJDQWXQJNDQ GLUL SDGD ³MXNODN Dengan koleksi perpustakaan dan
GDQ MXNQLV ULQFL´ GDUL ³DWDV´ VHKLQJJD WLGDN terbatasnya akses internet, peserta didik
perlu melakukan interpretasi ± dan oleh dan guru tidak terdorong untuk melakukan
karenanya tidak bertanggungjawab- proses-proses pembelajaran yang lebih
(apalagi kelulusan siswanya ditentukan bersifat penguasaan proses inquiry, tapi
oleh Ujian Nasional) bukanlah guru lebih tertarik pada hasil proses yang telah
kompeten untuk mengembangkan disediakan. Proses individualisasi
kapasitas kreatif anak didik. pengetahuan tidak terjadi, sehingga peserta
Kapasitas kreatif juga ditunjukkan GLGLN DNDQ VHJHUD ³PHOXSDNDQ´ PDWHUL
oleh kemampuan berpikir secara sintetik, begitu semester berganti. Sistem evaluasi
lateral-paralel, dan fuzzy.Kapasitas kreatif hampir selalu evaluasi tertulis, bahkan
yang rendah bangsa Indonesia sebagian pilihan berganda, yang analitik dan
ditunjukkan oleh statusnya sebagai reduksionistik.Pengembangan
konsumen sains dan teknologi. Perlu kemampuan-kemampuan sintetik, dan
dicermati juga, bahwa kapasitas kreatif ini lintas-disiplin, bekerja dalam kelompok
merupakan penyusun modal buatan tidak berkembang, karena ini
bangsa ini. Ketergantungan pada modal ³PHPSHUVXOLW´ SHVerta didik dan guru
alamiah merupakan bukti langsung betapa sendiri.Harus juga dikatakan, bahwa guru
kapasitas kreatif bangsa ini tidak dan dosen tidak terbiasa untuk memberikan
berkembang, sehingga kemakmurannya tantangan intelektual yang cukup, materi
diperoleh dengan cara melakukan kuliah dan ujian yang tidak banyak

50
C. T. Wibowo, Sumardjo, D. Hafidhuddin dan S. S Agung

perubahan dan pemutakhiran, sehingga 0HPDNVDQNDQ VHEXDK WDIVLU ³MDWL GLUL´


EHUNHPEDQJ EXGD\D ³EDFHPDQ´ GL tertentu bagi mereka, atau menganggap
kalangan mahasiswa. bahwa NKRI adaklah bentuk final ±yang
Mahasiswa juga tidak terbiasa akan cocok sepanjang masa- merupakan
menjadi manajer kuliahnya sendiri. Pada penghinaan atas tanggung jawab kreatif
umumnya, mahasiswa tidak tahu apa mereka dan pegingkaran atas
tujuan kuliahnya, dan oleh karena itu tidak tanggungjawab sejarah mereka sebagai
memiliki strategi menyelesaikan pemimpin di masa depan.
kuliahnya. Sangat penting untuk Sekolah dan kampus perlu mendisain
mempersoalkan tujuan kuliah mahasiswa uODQJ NXULNXOXPQ\D PHQMDGL WLGDN ³SDGDW
up-front pada masa-masa awal kehidupan DNDGHPLN´ VHSHUWL VHNDUDQJ dengan
kampusnya (to challenge them about their jumlah sajian akademik yang terlalu
objectives up-front), agar mahasiswa mulai banyak (lebih dari 6). Beban yang lebih
menyadari tujuan, kendala, dan kebutuhan ³SHND NHSULEDGLDQ´ DGDODK VNV GHQJDQ
XQWXN PHUXPXVNDQ VWUDWHJL DWDX ³ UHQFDQD´ jumlah sajian akademik 3 atau 4 saja,
kuliahnya. Ini dimaksudkan agar sehingga pendalaman materi dan
mahasiswa didorong untuk pengembangan kepribadian peserta didik
bertanggungjawab atas kesuksesan kuliah memperoleh porsi perhatian, dan alokasi
mereka sendiri, serta memberi pengalaman sumberdaya yang lebih memadai. Model
bermakna pada kehadiran mereka di evaluasi hendaknya lebih multi-ranah,
kampus. Di samping mahasiswa harus kualitatif, dan mendorong proses
mengisi Formulir Rencana Studi pembelajaran tuntas. Tugas-tugas lintas ±
(akademik), mereka perlu juga mengisi disiplin yang bersifat sintetik juga perlu
Formulir Rencana Pengembangan dikembangkan.
Kepribadian.Pengembangan kepribadian Peserta didik berkapasitas kreatif
(watak) tidak boleh lagi dianggap sebagai memadai akan mampu membangun
pelengkap (supplementary), namun betul- jatidirinya sendiri, dan sebagai warga
betul merupakan bagian integral negara akan sanggup secara aktif
pendidikan (complementary). melakukan transaksi-transaksi sosial yang
Upaya meneguhkan jatidiri bangsa diperlukan untuk membangun bangsanya
dapat dilakukan dengan membangun sendiri. Jati diri bangsa selanjutnya akan
pendidikan watak dan budi pekerti yang ditemukan dalam proses konsensus kreatif
mengembangkan kapasitas kreatif dan ini. Adalah tanggungjawab sejarah mereka,
kepemimpinan peserta didik sebagai warga dan terserah mereka untuk menentukan jati
negara. Pendidikan yang membangun diri, atau bentuk negara RI ini. Ini yang
kapasitas kreatif ini akan menentukan membuat masa depan mereka tidak sekedar
kemampuan bangsa ini menemukan jati ³ZDULVDQ ´ namun menjadi menantang dan
dirinya sendiri sebagai bagian dari proses mungkin menegangkan, dan oleh karena
konsensus bangsa ini sebagai sebuah itu menjadi berharga dan pantas
komunitas yang diimajinasikan. Bangsa diperjuangkan.
yang memiliki jati diri adalah bangsa yang
warga negaranya memiliki jati diri.
Upaya membangun kapasitas kreatif
ini seharusnya sudah dimulai sejak
pendidikan dasar. Pendidikan sebagai
pengantar anak didik ke masa depan perlu
didorong agar menjadi gerakan budaya
yang mengembangkan local leaders yang
sanggup menghadapi ketidakpastian dan
ketidakjelasan secara kreatif.

51
Strategi Pengembangan Komunikasi Massa Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Dengan Pendekatan
Jati Diri Bangsa Yang Berorientasi Pada Budaya

V. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


5.1 Kesimpulan Amir Hazim, 1997. Nilai-nilai Etis dalam
Dalam memperbaiki moral bangsa Wayang.Pustaka Sinar Harapan,
diperoleh beberapa alternatif penyelesaian Jakarta.
antara lain : Asep Setiawan (2006), Strategi
1. Dari menganalisis kedinamisan pembangunan Negara-negara
penemuan teknologi baru yang Industri Baru di Asia
kebanyakan dari barat berdampak pula http://globalisasi.wordpress.com/200
masuknya budaya asing yang 6/07/10/
menyertainya untuk itu diperlukan [BKPK] Badan koordinasi penanggulangan
kebijakan Pemerintah menyaring agar kemiskinan, 2001. Penelitian
budaya bangsa lebih bermartabat dari Semeru.BKPK. Bandung.
bangsa lain
2. Setidaknya ditemukan faktor -faktor [BPS] Badan Pusat Statistik, 2005.
yang mempengaruhi kedinamisan dan Penetapan rumah tangga miskin
keberhasilan memperbaiki moral dalam rangka pemberian bantuan
bangsa yaitu dengan meningkatan langsungtunai. BPS. Jakarta.
pendidikan watak mengajarkan budi Daniel M Rosyid, 2007. Membangun jati
pekerti bangsa dari usia dini tingkat diri bangsa sebuah tantangan kreatif.
TK, SD SMP sampai SMA dan http://www.dmrasyidwordpress.com/
Perguruan Tinggi (diakses 16 juni 2007).
3. Yang terakhir Menjaga nilai-nilai Kincaid, D.L. 1979. The Convergence
luhur budaya bangsa sebagai faktor Model of Communication. Paper of
utama penentukeberhasilan melalui : The East-West Communication
a. Lebih sering mempopulerkan nilai Institute. Hawaii, Honolulu.
budaya bangsa yang adi luhung,
b. Menghidupkan nilai-nilai agamis King, WR dan DI Cleland, 1991, Strategic
dalam tindakan nyata Planning and Policy. Van
c. Secara kontinyu melestarikan budaya Nastrand Reinhold.
bangsa dan monitoring kegiatan Melkote, SR. 2002. Communication for
pelestariannya. Development in the Third
World: Theory and Practice.
5.2 Saran Sage. New Delhi
Diperlukan partisipasi aktif dari
Mark Borthwick, 1992. Century: The
semua pihak : para akademisi dari hasilo
Emergence of Modern Pacific Asia.
penelitiannya diharapkan masukan ±
Boulder, Westview Press. USA.
masukan yang konstruktif, para birokrat
pengambil keputusan di tingkat pusat Sumardjo, 1999.Materi kuliah S3,
maupun daerah dimana kebijakan Komunikasi Perubahan Sosial.
disesuaikan dengan budaya setempat, para Departemen SKPM, Fakultas Fema
orang tua, guru sebagai pendidik langsung Institut Pertanian Bogor.
generasi masa depan bangsa membekali
dengan etika, sopan santun, budi pekerti
sehingga sikap dan perilaku generasi
bangsa terarah berdasarkan budaya yang
adi luhung.

52

Anda mungkin juga menyukai