A S S A L A M U ’ A L A I K U M W R . W B
I K A D E K WA H Y U SUKARYA / 1717011052
NYOMAN WINNA P R A S E T YA N I N GRUM /1717011087
NI PUTU RATNA C I N T YA D E W I /1717011088
DIKY PRADANA /171701 1089
KADEK DEAN WI ADNYANA / 17170110
KELOMPOK 2
Kata Identitas berasal dari kata Identitu, yang memiliki arti tanda-tanda, ciri-ciri,
atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya
dengan yang lain. Sementara itu kata “nasional” merupakan identitas yang melekat
pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan
fisiik, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa maupun nonfisik seperti cita-cita,
keinginan dan tujuan.
Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
lain. Sedangkan dalam term antropologi, identitas adalah sifat khas yang
menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi, golongan sendiri, kelompok
sendiri, atau negara sendiri.
Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan
suatu keunikan yang membedakannya dengan hal-hal lain. Nasional berasal dari kata “nation”
yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas tertentu yang memiliki
semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama. Jadi, identitas nasional adalah ciri-ciri atau
sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Karena identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat khas dan menjadi
pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Pada era globalisasi ini
eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh tantangan yang sangat kuat dari
kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik. Apabila bangsa
tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan identitas nasional yang menjadi
kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah goyah dan terombang-ambing oleh
tantangan zaman.
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan
dunia, produk, pemikiran dan aspek kebudayaan lainnya. Adanya era globalisasi dapat
berpengaruh terhadap nila-nilai budaya bangsa indonesia. Era globalisasi tersebut datang dan
menggeser nilai-nilai yang telah ada. Nilai-nilai tersebut bersifat positif dan negatif. Ini
semua merupakan ancaman, tantangan dan sekaligus peluang bagi bangsa indonesia untuk
berkreasi dan berinovasi disegala aspek kehidupan.
Di era globalisasi pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas negara dan batas wilayah
tidak menjadi penghalang. Didalam pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu akan
terjadi proses akulturasi, saling meniru dan memengaruhi antara budaya masing-masing.
Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan
internasional. Menurut Berger dalam The Capitalist Revolution, era globalisasi dewasa ini, ideology
kapitalisme yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan
menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia,
dan secara tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan kebudayaan. Dalam kondisi seperti ini, negara
nasional akan dikuasai oleh negara transnasional yang lazimnya didasari oleh negara-negara dengan
prinsip kapitalisme.
Fenomena globalisasi dengan berbagai macam aspeknya seakan telah meluluhkan batas-batas
tradisional antarnegara, menghapus jarak fisik antar negara bahkan nasionalisme sebuah negara. Alhasil,
konflik komunal menjadi fenomena umum yang terjadi diberbagai belahan dunia, khususnya negara-
negara berkembang. Konflik-konflik serupa juga melanda Indonesia. Dalam konteks Indonesia, konflik-
konflik ini kian diperuncing karekteristik geografis Indonesia. Berbagai tindakan kekerasan
(separatisme) yang dipicu sentimen etnonasionalis yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia bahkan
menyedot perhatian internasional. Nasionalisme bukan saja dapat dipandang sebagai sikap untuk siap
mengorbankan jiwa raga guna mempertahankan Negara dan kedaulatan nasional, tetapi juga bermakna
sikap kritis untuk memberi kontribusi positif terhadap segala aspek pembangunan nasional.
Upaya
untuk Mempertahank 2 Pendidikan.
an Identitas
Nasional di Era 3 Pelestarian Budaya.
Globalisasi. 4 Bela Negara.
5
PKN – Pendidikan Ekonomi - 2018 10
ADA PERTANYAAN???
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
WA S S A L A M U ’ A L A I K U M W R . W B .
Pendidikan Ekonomi
2018