Anda di halaman 1dari 8

OM SWASTIASTU

OLEH KELOMPOK 4

NI MADE INTAN ARIANI


I KADEK WAHYU AGUS SUKARYA
LUH MELING
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
DAN ETIKA MORAL

 Pemahaman konsep dan Teori dari Etika.


 Hubungan Nilai, Norma dan Moral.
 Pancasila sebagai sistem Nilai dan Pancasila sebagai
sistem Etika Moral.
-
PEMAHAMAN KONSEP
DAN TEORI ETIKA

-Dari asal usul kata, etika berasal dari bahasa yunani “ethos”
yang berarti adat istiadat/kebiasaan yang baik.
-Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah nilai mengenai benar
dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Jadi etika adalah aturan perilaku, adat istiadat yang mengatur


manusia dalam bergaul dengan sesamanya dan menegaskan mana
yang benar dan mana yang buruk
Dalam mengkaji masalah ada 2 konsep teori dari etika
yaitu :

1. Teori Konsekuensialis
Kelompok teori yang konsekuensialis yang menilai
baik buruknya perilaku mausia atau benar tidaknya
sebagai manusia berdasarkan konsekuensi atau
akibatnya.

2. Teori Non Konsekuensialis


Teori ini menilai baik buruknya perbuatan atau
benar salahnya tindakan tanpa melihat
konsekuensi atau akibatnya, melainkan dengan
hokum atau standar moral.
HUBUNGAN NILAI,
NORMA DAN
MORAL

1. Nilai: adalah sesuatu yang memungkinkan individu atau


kelompok sosial membuat keputusan mengenai apa yang
ingin dicapai atau sebagai sesuatu yang dibutuhkan.
2. Norma: wujud konkrit dari nilai, yang menuntun sikap
dan tingkah laku manusia.
3.  Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan
dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia
tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Jadi hubungan antara ketiganya itu sangat erat karena
masing-masing akan menentukan etika bangsa ini. 
Pancasila sebagai sistem
Nilai dan Pancasila sebagai
sistem Etika

 Nilai-nilai Pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral dan berada pada tingkatan
nilai dasar. Menurut Notonagoro (1980), nilai-nilai Pancasila termasuk nilai
kerohanian, yang mengakui adanya nilai materiil dan nilai vital secara seimbang.
Hal ini tercermin dari susunan kelima Pancasila yang tersusun secara sistematis
dan hirarkis,mulai dari sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa yang bersifat
kerohanian (abstrak) dan sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
yang bersifat materiil (konkrit).
 Sebagai contoh kristalisasi nilai-nilai luhur Pancasila yaitu nilai-nilai luhur yang
menonjol dan sudah mengakar dalam kehidupan bangsa indonesia sejak jaman
nenek moyang adalah: sikap yang riligius, toleransi, tepo slira/tenggang rasa,
demokratis, musyawarah, ramah, kekeluargaan, gotongroyong, kerja keras,
sederhana, dan sebagainya.
 Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang dan bagaimana kita dan mengapa
kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil
sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral.
 Etika berkaitan dengan masalah nilai karena etika pada pokoknya membicarakan
masalah- masalah yang berkaitan dengan predikat nilai “susila” dan “tidak susila”,
”baik” dan “buruk”.
KESIMPULAN

Pancasila memegang peranan dalam perwujudan


sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Di setiap
saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk
beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti yang
tercantum di sila ke dua pada pancasila, yaitu
“kemanusian yang adil dan beradab” sehingga tidak
dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam
membangun etika bangsa ini sangat berandil besar.
Dengan menjiwai butir-butir pancasila masyarakat dapat
bersikap sesuai etika baik yang berlaku dalam
masyarakat maupun bangsa dan negara.
OM SHANTI, SHANTI, SHANTI, OM

Anda mungkin juga menyukai