Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

Dosen Pembimbing: Dr. M. NUR SYAFIUDDIN, M.H.

Disusun oleh:

NAMA : IKE ARDIANSIH

NIM: 042374685

MATA KULIAH : HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FHISIP)
UNIVERSITAS TERBUKA
UPJJ UT PADANG
Pemerintah Kabupaten Banjar Pinjam Pakai Jalan Irigasi untuk Penataan
Kawasan Sekumpul
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pemerintah Kabupaten
Banjar menandatangani pinjam pakai jalan inspeksi irigasi, dengan Balai Wilayah
Sungai Kalimantan III Dirjen Sumber Daya Air Kementerian
PUPR. Penandatanganan dilakukan Bupati Banjar H Saidi Mansyur bersama
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III Dirjen Sumberdaya Air Kementerian
PUPR, Fikri Abdurrachman, di Mahligai Sultan Adam, Kota Martapura, Provinsi
Kalimantan Selatan, Senin (2/8/2021). Bupati Banjar H Saidi Mansyur l mengatakan
penandatangan perjanjian sehubungan dengan antisipasi wilayah sungai dalam rangka
penataan kawasan Sekumpul Kota Martapura.
"Hal ini dalam rangkaian pembuatan pedestrian, ruang terbuka publik, jaringan outlet
drainase dari jembatan irigasi hingga jembatan Sungai Paring," jelasnya.
Pemerintah daerah, sebut Saidi, akan memaksimalkan pemanfaatan jaringan irigasi
dan jalan inspeksi wilayah Sekumpul. Pihaknya selalu berkoordinasi, apabila ada hal-
hal teknis pada saat pembangunan, perbaikan dan pemeliharaannya. Penandatangan
pinjam pakai barang milik negara pada jaringan irigasi Riam Kanan Kabupaten
Banjar berupa jalan inspeksi saluran primer Riam Kanan ruas BRK 8D-BRK 8,
disaksikan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra H.Masruri.
Turut pula Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah, perwakilan
Dinas PUPR Kabupaten Banjar, Kepala Dinas Sosial H Ahmadi, Kepala Dinas
Kesehatan Banjar Diauddin, Kalak BPBD Banjar Irwan Kumar dan perwakilan TP
PKK Kabupaten Banjar. (AOL/*)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Pemerintah Kabupaten
Banjar Pinjam Pakai Jalan Irigasi untuk Penataan Kawasan Sekumpul.
https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/08/03/pemerintah-kabupaten-banjar-
pinjam-pakai-jalan-irigasi-untuk-penataan-kawasan-sekumpul.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Alpri Widianjono

Dalam rangka mengoptimalkan kemanfaatan barang milik negara, dapat dilakukan


model pemanfaatan barang milik negara, selain sewa yakni pinjam pakai seperti yang
terdapat dalam Lampiran III PMK No 96/PMK.06/2007.
Pertanyaan :
1. Dari contoh artikel diatas jelas bahwa penandatangan pinjam pakai tersebut telah
melalui parameter yang harus dipenuhi BMN yang dapat dijadikan objek pinjam
pakai, simpulkan parameter yang dapat dijadikan objek pinjam pakai, baik yang dapat
dilakukan oleh BMN Maupun pengguna barang.
2. Sebelum dilakukan penandatangan atau pembuatan perjanjian, harus ada penilai
terhadap BMN yang dijadikan objek kerjasama, berikan analisis saudara proses
penilaian yang harus dilakukan!

Jawab:
1. Parameter yang dapat dijadikan objek pinjam pakai, baik oleh BMN maupun
pengguna barang, harus memenuhi persyaratan tertentu yang terkait dengan
kondisi dan karakteristik barang, kebutuhan penggunaan sementara,
pengelolaan dan pemeliharaan barang serta kesepakatan mengenai tanggung
jawab, jaminan dan pengembalian barang yang telah ditetapkan dalam
perjanjian pinjam pakai.
Beberapa persyaratan yang terkait dengan kondisi dan karakteristik barang,
kebutuhan penggunaan sementara, pengelolaan dan pemeliharaan barang, serta
kesepakatan mengenai tanggung jawab, jaminan, dan pengembalian barang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kondisi dan Karakteristik Barang:
Parameter yang menjadi objek pinjam pakai harus memenuhi standar
kualitas dan kondisi yang ditetapkan. Ini melibatkan pemeriksaan dan
penilaian atas kondisi fisik barang, kelengkapan, serta fungsi dan
kapasitasnya. Jika barang tersebut tidak memenuhi standar yang ditetapkan,
maka kemungkinan tidak dapat dipinjam pakai.
b. Kebutuhan Penggunaan Sementara:
Pinjam pakai dilakukan ketika pengguna membutuhkan barang untuk
digunakan dalam jangka waktu tertentu.
Oleh karena itu, parameter objek pinjam pakai harus sesuai dengan
kebutuhan penggunaan sementara tersebut.
Pengguna harus dapat memperkirakan periode waktu yang dibutuhkan dan
dapat mengidentifikasi barang yang paling cocok untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
c. Pengelolaan dan Pemeliharaan Barang:
Objek pinjam pakai harus dikelola dengan baik selama masa pinjam pakai.
Pengguna harus bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perawatan
barang selama digunakan. Hal ini termasuk menjaga kebersihan, melakukan
pemeliharaan rutin, dan melindungi barang dari kerusakan atau kerusakan
yang disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat.
d. Kesepakatan Mengenai Tanggung Jawab, Jaminan, dan Pengembalian
Barang:
Sebelum melakukan pinjam pakai, pihak BMN dan pengguna barang harus
mencapai kesepakatan tertulis yang mengatur tanggung jawab, jaminan, dan
pengembalian barang. Kesepakatan ini meliputi aspek-aspek seperti batasan
tanggung jawab pengguna terhadap kerusakan atau kehilangan barang,
jaminan yang diberikan oleh pengguna sebagai jaminan atas barang yang
dipinjam, serta kewajiban pengembalian barang dalam kondisi yang sama
ketika dipinjam.
Dalam menjalankan pinjam pakai, penting untuk memiliki perjanjian yang
jelas dan mengikat antara pihak BMN dan pengguna barang.
Perjanjian ini dapat mengatur parameter objek pinjam pakai, persyaratan
penggunaan, pengelolaan barang, dan kewajiban-kewajiban yang harus
dipenuhi oleh kedua belah pihak.
2 . Dalam proses penilaian terhadap BMN (Barang Milik Negara) yang akan dijadikan
objek pinjam pakai, terdapat beberapa parameter yang perlu dipertimbangkan baik oleh
BMN maupun pengguna barang.

Berikut adalah parameter-parameter yang dapat menjadi objek penilaian:

1. Keadaan Barang:
Penilaian harus dilakukan terhadap kondisi fisik barang tersebut.
Hal ini mencakup aspek-aspek seperti keutuhan, kebersihan, kelengkapan, dan fungsi
barang. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa barang yang akan dipinjamkan
dalam kondisi baik dan siap digunakan.

2. Nilai Perolehan:
Penilaian dilakukan terhadap nilai perolehan barang tersebut. Nilai perolehan dapat
mencakup harga pembelian barang, biaya pemeliharaan, dan biaya pembaruan.
Penilaian ini akan membantu dalam menentukan nilai pinjam pakai atau kompensasi
yang harus diberikan kepada BMN.

3. Umur Ekonomis:
Umur ekonomis barang juga menjadi faktor penilaian.
Umur ekonomis mengacu pada perkiraan masa pakai barang tersebut sebelum perlu
diperbaharui atau diganti dengan yang baru. Penilaian umur ekonomis akan
mempengaruhi lamanya waktu pinjam pakai yang dapat disepakati.

4. Penggunaan dan Manfaat:


Penilaian dilakukan terhadap kebutuhan dan manfaat yang akan diperoleh dari
penggunaan BMN. Pengguna barang harus dapat memperlihatkan bahwa pinjam pakai
barang tersebut akan memberikan manfaat yang signifikan dan sesuai dengan
kebutuhan.

5. Keamanan dan Pengendalian:


Penilaian juga mencakup aspek keamanan dan pengendalian terhadap BMN yang akan
dipinjamkan. Pengguna barang harus dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki
sistem pengendalian yang memadai untuk mencegah kerugian, pencurian, atau
kerusakan terhadap barang yang dipinjamkan.

6. Kapasitas Pengguna:
Penilaian dilakukan terhadap kemampuan pengguna barang untuk menjaga, merawat,
dan menggunakan BMN dengan baik.
Pengguna barang harus memiliki sumber daya dan keahlian yang cukup untuk
memastikan pemeliharaan dan penggunaan yang tepat.
Analisis proses penilaian tersebut melibatkan pemeriksaan fisik barang, pengumpulan
data dan informasi terkait, perhitungan nilai ekonomis, serta evaluasi kapabilitas
pengguna barang.

Tujuan dari penilaian adalah untuk memastikan bahwa BMN yang dipinjamkan akan
diperlakukan dengan baik, sesuai dengan perjanjian pinjam pakai, dan memberikan
manfaat yang maksimal bagi pengguna barang.
Dalam proses penilaian BMN yang akan dijadikan objek pinjam pakai, berikut adalah
langkah-langkah yang biasanya dilakukan:

1. Identifikasi dan Deskripsi Barang:


Langkah pertama adalah mengidentifikasi barang yang akan dievaluasi dan
mendeskripsikannya secara detail, termasuk spesifikasi teknis, kondisi fisik, dan
kelengkapan barang.
2. Pemeriksaan Fisik:
Dilakukan pemeriksaan langsung terhadap barang untuk memastikan keadaan
fisiknya. Hal ini meliputi pengecekan terhadap kerusakan, keausan, dan kelayakan
penggunaan barang.
3. Pengumpulan Data dan Informasi:

Data dan informasi yang relevan mengenai barang harus dikumpulkan, termasuk
data kepemilikan, catatan perawatan, dokumen pembelian, dan dokumen lain yang
berkaitan.
4. Penilaian Nilai Perolehan:
Dilakukan penilaian terhadap nilai perolehan barang, termasuk harga pembelian,
Metode penilaian yang digunakan dapat berupa metode perolehan atau metode
depresiasi.

5. Penilaian Umur Ekonomis:


Umur ekonomis barang dievaluasi berdasarkan estimasi masa pakai yang tersisa.
Hal ini melibatkan penilaian kondisi fisik, faktor teknologi, dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi masa pakai barang.
6. Analisis Keamanan dan Pengendalian:
Dilakukan analisis terhadap sistem pengendalian yang ada untuk memastikan
keamanan barang selama dalam pinjam pakai.biaya pemeliharaan, dan biaya
pembaruan. Penilaian juga mencakup faktor risiko yang mungkin timbul selama
penggunaan barang.
7. Evaluasi Kapasitas Pengguna:
Pengguna barang dievaluasi untuk memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan
untuk merawat dan menggunakan barang dengan baik.
Evaluasi ini mencakup aspek keahlian, sumber daya manusia, dan infrastruktur yang
diperlukan.
Setelah dilakukan penilaian, hasil evaluasi dan rekomendasi dapat digunakan sebagai
dasar untuk membuat perjanjian pinjam pakai antara BMN dan pengguna barang.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pinjam pakai dilakukan dengan prinsip-
prinsip kehati-hatian dan meminimalkan risiko kerugian bagi kedua belah pihak.
(SumberReferensi: BMP/ADPU4332/HUKUMADMINISTRASINEGARA,
Kementerian BUMN. (2021). Reformasi BUMN. https://www.bumn.go.id/reformasi-
bumn/.. Komisi Pengawas Persaingan Usaha. (2018). Studi Kajian Pasar atas Peluang
Usaha BUMN dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional.
https://www.kppu.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Studi-Kajian-Pasar-atas-
Peluang-Usaha-BUMN-dalam-Rangka-Meningkatkan-Daya-Saing-Ekonomi-
Nasional.pdf., Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2015 tentang Tata
Cara Penetapan, Penggunaan, Pengelolaan, Pemanfaatan, dan Penghapusan Barang
Milik Negara., danHasilAnalisisDanPendapatSayaSendiri)

Anda mungkin juga menyukai