Disusun oleh:
NIM: 042374685
Jawab:
1. Parameter yang dapat dijadikan objek pinjam pakai, baik oleh BMN maupun
pengguna barang, harus memenuhi persyaratan tertentu yang terkait dengan
kondisi dan karakteristik barang, kebutuhan penggunaan sementara,
pengelolaan dan pemeliharaan barang serta kesepakatan mengenai tanggung
jawab, jaminan dan pengembalian barang yang telah ditetapkan dalam
perjanjian pinjam pakai.
Beberapa persyaratan yang terkait dengan kondisi dan karakteristik barang,
kebutuhan penggunaan sementara, pengelolaan dan pemeliharaan barang, serta
kesepakatan mengenai tanggung jawab, jaminan, dan pengembalian barang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kondisi dan Karakteristik Barang:
Parameter yang menjadi objek pinjam pakai harus memenuhi standar
kualitas dan kondisi yang ditetapkan. Ini melibatkan pemeriksaan dan
penilaian atas kondisi fisik barang, kelengkapan, serta fungsi dan
kapasitasnya. Jika barang tersebut tidak memenuhi standar yang ditetapkan,
maka kemungkinan tidak dapat dipinjam pakai.
b. Kebutuhan Penggunaan Sementara:
Pinjam pakai dilakukan ketika pengguna membutuhkan barang untuk
digunakan dalam jangka waktu tertentu.
Oleh karena itu, parameter objek pinjam pakai harus sesuai dengan
kebutuhan penggunaan sementara tersebut.
Pengguna harus dapat memperkirakan periode waktu yang dibutuhkan dan
dapat mengidentifikasi barang yang paling cocok untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
c. Pengelolaan dan Pemeliharaan Barang:
Objek pinjam pakai harus dikelola dengan baik selama masa pinjam pakai.
Pengguna harus bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perawatan
barang selama digunakan. Hal ini termasuk menjaga kebersihan, melakukan
pemeliharaan rutin, dan melindungi barang dari kerusakan atau kerusakan
yang disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat.
d. Kesepakatan Mengenai Tanggung Jawab, Jaminan, dan Pengembalian
Barang:
Sebelum melakukan pinjam pakai, pihak BMN dan pengguna barang harus
mencapai kesepakatan tertulis yang mengatur tanggung jawab, jaminan, dan
pengembalian barang. Kesepakatan ini meliputi aspek-aspek seperti batasan
tanggung jawab pengguna terhadap kerusakan atau kehilangan barang,
jaminan yang diberikan oleh pengguna sebagai jaminan atas barang yang
dipinjam, serta kewajiban pengembalian barang dalam kondisi yang sama
ketika dipinjam.
Dalam menjalankan pinjam pakai, penting untuk memiliki perjanjian yang
jelas dan mengikat antara pihak BMN dan pengguna barang.
Perjanjian ini dapat mengatur parameter objek pinjam pakai, persyaratan
penggunaan, pengelolaan barang, dan kewajiban-kewajiban yang harus
dipenuhi oleh kedua belah pihak.
2 . Dalam proses penilaian terhadap BMN (Barang Milik Negara) yang akan dijadikan
objek pinjam pakai, terdapat beberapa parameter yang perlu dipertimbangkan baik oleh
BMN maupun pengguna barang.
1. Keadaan Barang:
Penilaian harus dilakukan terhadap kondisi fisik barang tersebut.
Hal ini mencakup aspek-aspek seperti keutuhan, kebersihan, kelengkapan, dan fungsi
barang. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa barang yang akan dipinjamkan
dalam kondisi baik dan siap digunakan.
2. Nilai Perolehan:
Penilaian dilakukan terhadap nilai perolehan barang tersebut. Nilai perolehan dapat
mencakup harga pembelian barang, biaya pemeliharaan, dan biaya pembaruan.
Penilaian ini akan membantu dalam menentukan nilai pinjam pakai atau kompensasi
yang harus diberikan kepada BMN.
3. Umur Ekonomis:
Umur ekonomis barang juga menjadi faktor penilaian.
Umur ekonomis mengacu pada perkiraan masa pakai barang tersebut sebelum perlu
diperbaharui atau diganti dengan yang baru. Penilaian umur ekonomis akan
mempengaruhi lamanya waktu pinjam pakai yang dapat disepakati.
6. Kapasitas Pengguna:
Penilaian dilakukan terhadap kemampuan pengguna barang untuk menjaga, merawat,
dan menggunakan BMN dengan baik.
Pengguna barang harus memiliki sumber daya dan keahlian yang cukup untuk
memastikan pemeliharaan dan penggunaan yang tepat.
Analisis proses penilaian tersebut melibatkan pemeriksaan fisik barang, pengumpulan
data dan informasi terkait, perhitungan nilai ekonomis, serta evaluasi kapabilitas
pengguna barang.
Tujuan dari penilaian adalah untuk memastikan bahwa BMN yang dipinjamkan akan
diperlakukan dengan baik, sesuai dengan perjanjian pinjam pakai, dan memberikan
manfaat yang maksimal bagi pengguna barang.
Dalam proses penilaian BMN yang akan dijadikan objek pinjam pakai, berikut adalah
langkah-langkah yang biasanya dilakukan:
Data dan informasi yang relevan mengenai barang harus dikumpulkan, termasuk
data kepemilikan, catatan perawatan, dokumen pembelian, dan dokumen lain yang
berkaitan.
4. Penilaian Nilai Perolehan:
Dilakukan penilaian terhadap nilai perolehan barang, termasuk harga pembelian,
Metode penilaian yang digunakan dapat berupa metode perolehan atau metode
depresiasi.