Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : RIZKY RAMADHAN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 048766916

Kode/Nama Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara (ADPU 4332)

Kode/Nama UPBJJ : 14/PADANG

Masa Ujian : (2023.2)

Dosen Pengampu : EDI PURWANTA, S.H., M.Hum

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Dari contoh artikel diatas jelas bahwa penandatangan pinjam pakai tersebut telah melalui
parameter yang harus dipenuhi BMN yang dapat dijadikan objek pinjam pakai, simpulkan
parameter yang dapat dijadikan objek pinjam pakai, baik yang dapat dilakukan oleh BMN
Maupun pengguna barang.

Parameter yang dapat dijadikan objek pinjam pakai, baik oleh BMN maupun pengguna barang,
harus memenuhi persyaratan tertentu yang terkait dengan kondisi dan karakteristik barang,
kebutuhan penggunaan sementara, pengelolaan dan pemeliharaan barang serta kesepakatan
mengenai tanggung jawab, jaminan dan pengembalian barang yang telah ditetapkan dalam
perjanjian pinjam pakai.

Beberapa persyaratan yang terkait dengan kondisi dan karakteristik barang, kebutuhan penggunaan
sementara, pengelolaan dan pemeliharaan barang, serta kesepakatan mengenai tanggung jawab,
jaminan, dan pengembalian barang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kondisi dan Karakteristik Barang:

Parameter yang menjadi objek pinjam pakai harus memenuhi standar kualitas dan kondisi
yang ditetapkan. Ini melibatkan pemeriksaan dan penilaian atas kondisi fisik barang,
kelengkapan, serta fungsi dan kapasitasnya. Jika barang tersebut tidak memenuhi standar
yang ditetapkan, maka kemungkinan tidak dapat dipinjam pakai.

2. Kebutuhan Penggunaan Sementara:

Pinjam pakai dilakukan ketika pengguna membutuhkan barang untuk digunakan


dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, parameter objek pinjam pakai harus sesuai
dengan kebutuhan penggunaan sementara tersebut. Pengguna harus dapat memperkirakan
periode waktu yang dibutuhkan dan dapat mengidentifikasi barang yang paling cocok untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pengelolaan dan Pemeliharaan Barang:

Objek pinjam pakai harus dikelola dengan baik selama masa pinjam pakai. Pengguna harus
bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perawatan barang selama digunakan. Hal ini
termasuk menjaga kebersihan, melakukan pemeliharaan rutin, dan melindungi barang dari
kerusakan atau kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat.

4. Kesepakatan Mengenai Tanggung Jawab, Jaminan, dan Pengembalian Barang:

Sebelum melakukan pinjam pakai, pihak BMN dan pengguna barang harus mencapai
kesepakatan tertulis yang mengatur tanggung jawab, jaminan, dan pengembalian barang.
Kesepakatan ini meliputi aspek-aspek seperti batasan tanggung jawab pengguna terhadap
kerusakan atau kehilangan barang, jaminan yang diberikan oleh pengguna sebagai jaminan
atas barang yang dipinjam, serta kewajiban pengembalian barang dalam kondisi yang sama
ketika dipinjam. Dalam menjalankan pinjam pakai, penting untuk memiliki perjanjian yang
jelas dan mengikat antara pihak BMN dan pengguna barang. Perjanjian ini dapat
mengatur parameter objek pinjam pakai, persyaratan penggunaan, pengelolaan barang, dan
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak.
2. Sebelum dilakukan penandatangan atau pembuatan perjanjian, harus ada penilai terhadap
BMN yang dijadikan objek kerjasama, berikan analisis saudara proses penilaian yang harus
dilakukan!

Proses penilaian terhadap BMN yang akan dijadikan objek kerjasama merupakan tahap
penting dalam melakukan kerjasama peminjaman atau sewa BMN. Tahapan ini bertujuan
untuk memastikan bahwa BMN yang akan dipinjamkan atau disewakan sesuai dengan
standar dan spesifikasi yang telah ditentukan serta meminimalkan risiko terhadap
penggunaan BMN. Berikut adalah beberapa langkah dalam melakukan penilaian BMN yang
dijadikan objek kerjasama:

a. Identifikasi BMN yang akan dijadikan objek kerjasama

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi jenis dan spesifikasi
BMN yang akan dijadikan objek kerjasama. BMN yang dapat dijadikan objek
kerjasama meliputi gedung, kendaraan, peralatan kantor, dan lain sebagainya.

b. Verifikasi kepemilikan dan kondisi BMN

Setelah BMN diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan verifikasi


kepemilikan dan kondisi BMN tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa
BMN tersebut layak digunakan dan tidak ada masalah kepemilikan yang dapat
menimbulkan risiko pada penggunaan BMN.

c. Penilaian kondisi fisik BMN

Langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian kondisi fisik BMN. Penilaian ini
meliputi pengecekan pada bagian-bagian penting BMN, seperti mesin, roda, bodi, dan
lain sebagainya. Penilaian ini dilakukan untuk memastikan bahwa BMN tersebut
berfungsi dengan baik dan tidak mengancam keselamatan pengguna.

d. Penilaian fungsi BMN

Selain penilaian kondisi fisik, penilaian fungsi BMN juga harus dilakukan. Penilaian ini
meliputi pengujian pada kemampuan BMN untuk memenuhi fungsi dan tujuannya. Hal
ini bertujuan untuk memastikan bahwa BMN tersebut dapat digunakan sesuai dengan
kebutuhan pengguna.

e. Penilaian legalitas dan perizinan

Langkah terakhir adalah melakukan penilaian legalitas dan perizinan BMN. Hal ini
bertujuan untuk memastikan bahwa BMN tersebut memiliki izin dan peraturan yang
diperlukan untuk digunakan dan tidak melanggar hukum yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai