Anda di halaman 1dari 3

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Tujuh puluh tujuh tahun Indonesia lepas dari belenggu penjajahan. Selama 77 tahun itu
pulalah banyak sistem dan gaya kepemerintahan telah memimpin negeri ini menuju sebuah
peradaban. Mulai dari demokrasi parlementer yang dipimpin oleh Perdana Menteri sampai
demokrasi pancasila era reformasi. Dalam pasal 1 ayat 1 UUD 1945 disebutkan bahwa “ Negara
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik “ Pada dasarnya, sistem republic
adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari
prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin oleh seorang presiden. Pada dewasa ini,
Indonesia menjadi salah satu negara republik penganut sistem presidensial. Sistem presidensial
adalah sistem pemerintahan yang berpusat pada Presiden sebagai kepala pemerintahan dan
kepala negara. Pada teori pemerintahan negara menurut Montesquieu, Presiden bersama Wakil
Presiden serta para menteri adalah pemegang kekuasaan eksekutif. Sistem pemerintahan
presidensial merupakan kebalikan dari sistem pemerintahan parlamenter, dimana tampuk
pemerintahan dipegang oleh presiden.

Pada sistem pemerintahan presidensial ini kekuasan tertinggi suatu negara berada pada
rakyat sebagaimana yang tertera dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945. Rakyat memiliki hak untuk
memilih orang yang akan menduduki jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Kekuasaan
dan tanggung jawab pemerintahan berada ditangan satu orang yaitu dipegang oleh Presiden
sebagaimana ditegaskan pada Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. Namun pada
pelaksanaannya Presiden dibantu oleh seorang Wakil Presiden sesuai dengan Pasal 4 ayat (2)
Undang-Undang Dasar 1945.

Jika melihat kembali dalam Batang Tubuh Undang-undang Dasar 1945, khususnya dalam
Bab III mengenai Kekuasaan Pemerintahan Negara sangat jelas memuat mengenai kedudukan
dan kewenangan Presiden sedangkan mengenai kedudukan dan kewenangan Wakil Presiden
tidak dimuat secara tegas dan jelas. Padahal didalam sistem pemerintahan presidensial,
kedudukan antara Presiden dengan Wakil Presiden adalah sejajar, tidak ada yang lebih tinggi
atau lebih rendah. Melihat kondisi ke belakang, kesederajatan jabatan Presiden dan Wakil
Presiden mengalami berbagai dinamika. Saat Mohammad Hatta menjabat sebagai wakil presiden
tidak terdapat perbedaan mencolok tugas dan kewenangannya dengan Presiden Sukarno,
keduanya sering disebut “dwi tunggal”1. Bahkan periode 29 Januari 1948 sampai dengan 4
Agustus 1949, serta periode 4 Agustus 1949 telah disusun Kabinet Presidensial di bawah
kepemimpinan Wakil Presiden Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri.

Kesederajatan antara Presiden dan Wakil Presiden pada periode setelah Mohammad
Hatta mengundurkan diri kemudian tidak terdapat pada wakil – wakil presiden selanjutnya. Pada
tahun 1973 – 1978, Sri Sultan Hamengkubuwono IX mendampingi Presiden Soeharto selaku
Wakil Presiden. Tugas Wakil Presiden pada saat Sri Sultan Hamengkubuwono IX, antara lain :

a) Tugas umum ; yang sesuai dengan Pasal 4 ayat 2 UUD 1945, yaitu membantu
Presiden dalam melaksanakan tugasnya.
b) Tugas khusus; memperhatikan secara khusus, menampung masalah – masalah
dan mengusahakan pemecahan masalah yang perlu, yang menyangkut bidang
tugas kesejahteraan rakyat.2

Pada periode Wakil Presiden H. R. Umar Wirahadikusumah (1982 – 1987), Sudharmono


( 1987 – 1993 ), dan Try Sutrisno ( 1993 – 1998 ) tampak ada kemampanan dalam hal
pengaturan tugas Wakil Presiden, berupa pengawasan operasional pembangunan dengan bantuan
departemen – departemen, dalam hal oleh inspektur jenderal departemen yang bersangkutan.
Selanjutnya pada masa B. J. Habibie, tugas pengawasan tersebut kemudian ditiadakan dan
berbeda dengan tiga Wakil Presiden sebelumnya.3

Baru setelah reformasi seorang wakil presiden bisa sedikit leluasa menjalankan fungsi
dan peran. Hal itu terjadi saat Abdurrahman Wahid (Gus Dur)-Megawati Soekarnoputri menjadi
presiden dan wakil presiden. Saat itu Megawati adalah Ketua Umum PDI Perjuangan yang

1
Isnaeni Mochamad, Ramdhan, S.H., M.H. Jabatan Wakil Presiden Menurut Hukum Tata Negara Indonesia, ( Jakarta, Sinar
Grafika, 2015 ), hlm 5 - 6
2
Isnaeni Mochamad, Ramdhan, S.H., M.H. Jabatan Wakil Presiden Menurut Hukum Tata Negara Indonesia, ( Jakarta, Sinar
Grafika, 2015 ), hlm 6
3
Isnaeni Mochamad, Ramdhan, S.H., M.H. Jabatan Wakil Presiden Menurut Hukum Tata Negara Indonesia, ( Jakarta, Sinar
Grafika, 2015 ), hlm 7
memperoleh 34 persen suara dalam Pemilu 1999. Sementara Gus Dur yang memimpin PKB
hanya bermodal suara jauh di bawah PDI Perjuangan. Melihat fakta itu muncul wacana agar
sebagai wakil presiden, Megawati diberikan peranan yang lebih luas dan vital. Sempat muncul
usulan agar Gus Dur menjadi Kepala Negara, sementara Megawati sebagai Kepala
Pemerintahan. Namun usul ini ditolak oleh Gus Dur karena dianggap inkonstitusional. Jalan
keluarnya adalah lembaga kesekretariatan di bawah wakil presiden diperkuat. Melalui lembaga
kesekretariatan wakil presiden dan kekuatan PDI Perjuangan di parlemen, Megawati bisa
menjalankan peran dan fungsi penting sebagai orang nomor 2 di Indonesia. Hal yang hampir
serupa terjadi di masa kekuasaan Megawati Soekarnoputri-Hamzah Haz.

Beralih ke Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (2004-2009), seorang wakil presiden


bisa menjalankan fungsi dan perannya lebih leluasa. JK terlibat dalam sejumlah pengambilan
kebijakan dan ikut menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Sebagai wapres, peran JK di bidang
ekonomi dan mewujudkan perdamaian di Aceh sangat terasa. Hal yang hampir sama terjadi saat
periode SBY-Boediono. Lalu , pada tahun pertama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf
Kalla, peran dan fungsi seorang wakil presiden kembali dipertanyakan hingga berganti pada
masa Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Ma’ruf Amin seolah –olah tidak terlibat dalam kebijakan –
kebijakan, termasuk dalam hal yang sifatnya mengemuka di publik.

B. Rumusan Masalah
a) Bagaimana pengaruh jabatan Wakil Presiden terhadap sistem ketatanegaraan Indonesia?
b) Apa upaya yang dapat dilakukan terhadap jabatan Wakil Presiden mengingat tidak
dijelaskannya secara jelas dalam UUD 1945 ?

Anda mungkin juga menyukai