Anda di halaman 1dari 22

• Tujuan Instruksional Umum :

Mahasiswa mengerti dan memahami


tentang Sarana Tata Usaha Negara

• Tujuan Instruksional Khusus :


Mahasiswa mengerti dan mengetahui
Bentuk KTUN yang bersifat Umum,
Peraturan Kebijakan, Rencana, Sarana
Hukum Keperdataan, perbuatan materiil
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
(ALGEMEEN VERBINDENDE VOORSCHRIFTEN)

Penjelasan Pasal 1 angka 2 UU No.5 Tahun 1986 :


semua peraturan yang bersifat mengikat secara umum
yang dikeluarkan oleh badan perwakilan rakyat bersama
pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat
daerah, serta semua keputusan badan atau pejabat tata
usaha negara, baik di tingkat pusat maupun di tingkat
daerah yang juga bersifat mengikat secara umum.
Kesimpulan :
 Keputusan dari badan atau pejabat tata
usaha negara yang merupakan
pengaturan yang bersifat umum (besluit
van algemene streking) termasuk
peraturan perundang-undangan
 Tidak semua peraturan perundang-
undangan dibuat badan kekuasaan
legislatif, pemerintah pusat dan badan-
badan pembuat peraturan pada
pemerintahan daerah
 Pasal 2 huruf b UU No.5 Tahun 1986 :
KTUN yang merupakan pengaturan
yang bersifat umum (besluit van
algemene strekking) tidak termasuk
KTUN dalam arti beschikking.
 Dengan demikian, perbuatan tersebut
tidak dapat digugat dihadapan hakim
PTUN.
CONTOH

PENGATURAN YG BESCHIKKING
BERSIFAT UMUM
• JUMLAH MATA KULIAH
• JUDUL SURAT
• BESARNYA KEPUTUSAN
JUDUL SKS MATA KULIAH :
KEPUTUSAN :
• ISI MATERI MATAMENTERI
KEPUTUSAN KULIAH
• SUSUNAN MATA DIREKTUR
KEPUTUSAN KULIAH
SURAT KEPUTUSAN MENTERI
JENDERAL SURAT KEPUTUSAN
• NAMA DAN KODE MATA
KEPUTUSAN
KULIAH GUBERNUR GUBERNUR
• RUMUSANDAPAT
TIDAK TUJUAN PENDIDIKAN SURAT KEPUTUSAN BUPATI
•DIGUGAT KE PTUN
SARANA PEMBELAJARAN • HARUS SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YG
MENDASARI KEPTS
VRIJEBEVOEGDHEID
ORANG YANG MEMPERTIMBANGKAN,
BEBAS, TIDAK MENILAI, MENDUGA,
TERIKAT DAN MEMPERKIRAKAN
MERDEKA

ORANG YANG MEMILIKI KEBEBASAN


UNTUK MENILAI, MENDUGA DAN
MEMPERTIMBANGKAN SESUATU
( DISKRESIONARE )
KEBEBASAN YANG DIBERIKAN KEPADA ALAT ADMINISTRASI,
YAITU KEBEBASAN YANG PADA DASARNYA
MEMPERKENANKAN ALAT ADMINISTRASI NEGARA
MENGUTAMAKAN KEEFEKTIFAN TERCAPAINYA SUATU
TUJUAN (DOELMATIGHEID) DARIPADA BERPEGANG TEGUH
KEPADA KETENTUAN HUKUM

KEWENANGAN YANG SAH UNTUK TURUT CAMPUR DALAM


KEGIATAN SOSIAL GUNA MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS
MENYELENGGARAKAN KEPENTINGAN UMUM
UNSUR-UNSUR FREIES ERMESSEN

 DITUJUKAN UNTUK MENJALANKAN TUGAS-TUGAS


SERVIS PUBLIK
 MERUPAKAN SIKAP TINDAK YANG AKTIF DARI
ADMINISTRASI NEGARA
 SIKAP TINDAK ITU DIMUNGKINKAN OLEH HUKUM
 SIKAP TINDAK ITU DIAMBIL ATAS INISIATIF SENDIRI
 DIMAKSUDKAN UNTUK MENYELESAIKAN
PERSOALAN-PERSOALAN YANG TIMBUL SECARA
TIBA-TIBA
 DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA MORAL
KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA MAUPUN SECARA
HUKUM
 BELUM ADANYA PERATURAN
PERUNDANGAN YANG MENGATUR
PENYELESAIAN SUATU MASALAH
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
MENJADI DASAR BERBUAT MEMBERIKAN
KEBEBASAN SEPENUHNYA
 ADANYA DELEGASI UNDANG-UNDANG
(aparat pemerintah diberi kekuasaan
mengatur sendiri)
BATASAN FREIES ERMESSEN

• TIDAK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN SISTEM


HUKUM YANG BERLAKU (HUKUM POSITIF)
• HANYA DITUJUKAN UNTUK KEPENTINGAN
UMUM
• HARUS DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
SECARA MORAL KEPADA TUHAN YME,
MENJUNJUNG TINGGI HARKAT DAN MARTABAT
MANUSIA SERTA NILAI-NILAI KEBENARAN DAN
KEADILAN, MENGUTAMAKAN PERSATUAN DAN
KESATUAN DEMI KEPENTINGAN BERSAMA
PEMERINTAH TIDAK BOLEH
MENOLAK UNTUK MEMBERIKAN
PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT DENGAN ALASAN
TIDAK ADA PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG
MENGATURNYA
PERATURAN KEBIJAKAN

PERATURAN KEBIJAKAN MERUPAKAN PRODUK


PERBUATAN TATA USAHA NEGARA, HANYA
BERFUNGSI SEBAGAI BAGIAN OPERASIONAL
PENYELENGGARAAN TUGAS-TUGAS
PEMERINTAHAN, KARENANYA TIDAK DAPAT
MERUBAH ATAU MENYIMPANGI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN (PERUNDANG-
UNDANGAN SEMU / PSUDO-WETGEVING)
CIRI-CIRINYA:
 Peraturan itu langsung/tidak langsung
tidak didasarkan pada ketentuan UU
formal atau UUD yang memberikan
kewenangan mengatur (peraturan itu
tidak ditemukan dasarnya dalam UU)
 Tidak tertulis,muncul melalui serangkaian
keputusan-keputusan instansi
pemerintahan dalam melaksanakan
kewenangan pemerintahan yang bebas
terhadap warga negara
CIRI-CIRINYA:
 Peraturan itu memberikan petunjuk
secara umum, dengan kata lain tanpa
pernyataan dari individu warga negara
mengenai bagaimana instansi
pemerintahan melaksanakan
kewenangan pemerintahannya yang
bebas terhadap setiap individu warga
negara yang berada dalam situasi yang
dirumuskan dalam peraturan itu
PENGERTIAN :
 rencana merupakan bagian dari tindakan hukum
pemerintahan, suatu tindakan yang dimaksudkan
untuk menimbulkan akibat - akibat hukum
 perencanaan pemerintah dalam arti luas
didefinisikan sebagai persiapan dan pelaksanaan
yang sistematis dan terkoordinasi mengenai
keputusan - keputusan kebijaksanaan yang
didasarkan pada suatu rencana kerja yang terkait
dengan tujuan - tujuan dan cara - cara
pelaksanaannya.
Kategori Perencanaan :
 Perencanaan informatif
 Perencanaan Indikatif
 Perencanaan Operasinal atau
normative
SIFAT HUKUM RENCANA :
 Rencana adalah ketetapan atau kumpulan dari
berbagai ketetapan
 Rencana adalah sebagian dari kumpulan
ketetapan - ketetapan, sebagian peraturan, peta
dengan penjelasan adalah kumpulan keputusan -
keputusan, penggunaan peraturan memiliki sifat
peraturan
 Rencana adalah bentuk hukum tersendiri
 Rencana adalah peraturan perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai