Anda di halaman 1dari 25

Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

FAKTOR YANG MEMICU PERKEMBANGAN KRIMINOLOGI


1

Kriminologi termasuk mata kuliah/cabang ilmu yang baru.Berbeda dengan hukum pidana yang
muncul begitu manusia bermasyarakat.

Kriminologi baru berkembang tahun 1850 bersama Sosiologi Antropologi dan Psikologi, cabang-
cabang ilmu yang mempelajari gejala / tingkah laku manusia dan masyarakat, karena manusia makhluk
yang paling berkembang di antara makhluk lain.

Berawal dari pemikiran bahwa manusia merupakan serigala bagi manusia lain (Homo Homini
Lupus) selalu mementingkan diri sendiri dan tidak mementingkan keperluan orang lain, maka diperlukan
suatu norma yang mengatur kehidupannya. Jumlah tersebut penting sehingga manusia tidak selalu
saling berkelahi untuk menjaga berlangsungnya hidup, tidak selalu berjaga-jaga dari serangan manusia
lain.

Tujuan Norma adalah untuk ditaati sehingga diperlukan sanksi dalam itu dikenal berbagai
bentuk norma yang berlaku dalam masyarakat yaitu :Norma Agama, Kesusilaan, Adat, Hukum.Diantara
norma-norma tersebut bentuk sanksi yang paling hebat / berat terdapat dalam hukum pidana yaitu
sanksi Berupa derita atau nestapa yang diberikan secara sadar dan sengaja pada seseorang yang telah
melakukan suatu pelanggaran hukum.(Diatur dalam PS. 10 KUHP).Menurut Thomas More mengatakan
bahwa sanksi yang berat bukanlah faktor utama untuk memacu efektifitas dari Hukum Pidana.

Pada perkembangan, terhadap Hukum Pidana, Hukum Acara Pidana dan Sistem Penghukuman
ada ketidakpuasan sehingga ada 2 faktor yang memicu perkembangan kriminologi.

A. Ketidakpuasan Terhadap Hukum Pidana, Hukum Acara Pidana dan Sistem Penghukuman

Hukum Pidana pada abad ke 16 hingga abad ke 18 semata-mata dijalankan untuk menakut
nakuti dengan jalan menjatuhkan hukuman yang sangat berat (gantung) atau dengan cara yang sangat
mengerikan.

Dalam Hukum Acara Pidana, hal yang sama terjadi banyak melukiskan bahwa terdakwa
diperlakukan seperti barang untuk diperiksa untuk mencari pembuktian yang digantungkan kepada
keamanan si pemeriksa (asas sukijitoir bukan asas Akusatoir).

Dalam kurun waktu selanjutnya gerakan menentang sistem tersebut :

1. Montesqueu (1689 – 1755).Dalam buku Esprit Des Lois menentang tindakan sewenang-wenang,
hukuman yang kejam dan banyaknya hukuman yang dijatuhkan.
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

2. Rousseau (1712 – 1778).Memperdengarkan suara menentang perlakuan kejam terhadap para


2
pejabat.

3. Voltaire (1649 – 1778).Pada tahun 1672 tampil ke muka dengan pembelaannya untuk Jean
Calas yang tidak berdosa, yang telah dijatuhi hukuman mati dan menjadi penentang yang paling
keras terhadap peradilan pidana yang sewenang-wenang.

4. Cesare Beccaria (1738 – 1794). Dalam buku Dei Delitti E Clelle Pene, seorang bangsawan Itali
yang lahir pada 15 Maret 1738 dia bukan ahli Hukum tetapi ahli Matematik dan Ekonomi. Dia
menguraikan keberadaan-keberadaannya terhadap Hukum Pidana, Hukum Acara Pidana dan
Sistem Penghukuman yang ada pada masa itu.Didalam tulisannya tergambar delapan prinsip
yang menjadi landasan bagaimana Hukum Pidana, Hukum Acara Pidana dan Sistem
Penghukuman dijalankan.

Ke delapan prinsip tersebut adalah :


1. Perlunya dibentuk suatu masyarakat berdasarkan prinsip social contract.
2. Sumber Hukum adalah undang-undang dan bukan hukum penyatuan hukuman oleh hakim
kasus didasarkan semata-mata karena undang-undang.
3. Tugas hukum hanyalah menentukan kesalahan seseorang.
4. Menghukum adalah merupakan hak negara dan hak itu diperlukan untuk melindungi
masyarakat dan keserakahan individu.
5. Kasus dibuat suatu skala perbandingan antara kejahatan dan penghukuman.
6. Motif manusia pada dasarnya didasarkan pada keuntungan dan kerugian, artinya manusia
dalam melakukan perbuatan akan selalu menimbang kesenangan yang akan didapatnya.
7. Dalam menentukan besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh suatu kejahatan maka yang
menjadi dasar penentuan hukuman adalah perbuatan dan bukan niatnya.
8. Prinsip dari Hukum Pidana adalah ada pada sanksinya yang positif

Prinsip-prinsip ini kemudian diterapkan oleh NAPOLEON dalam undang-undangnya yang dikenal sebagai
Code Civil Napoleon (1791).

- Ada 3 Prinsip yang diadopsi dalam undang-undang tersebut


1. Kepastian Hukum

Asas ini diartikan bahwa hukum kasus dibuat dalam bentuk tertentu. Beccaria bahkan melarang
Hukum menginterprestasikan undang-undang karena ia bukan lembaga legislatif. Hak untuk
membuat undang-undang hanya dapat dilakukan oleh lembaga ini.

2. Persamaan Di depan Hukum


Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Asas ini menentang keberpihakan di depan hukum. Untuk itu maka dituntut untuk menyamakan
3
derajat setiap orang di depan hukum.

3. Keseimbangan Antara Kejahatan dengan Hukuman

BECCARIA melihat bahwa dalam pengalaman ada putusan-putusan Hukum yang tidak sama
antara satu dengan yang lain terhadap suatu kejahatan yang sama. Hal ini disebabkan pada hakim
melalui kekuasaannya diberi kebebasan dalam menjatuhkan putusan.Karenanya Beccaria menurut
adanya keseimbangan kejahatan dengan hukuman yang diberikan.

B. Penerapan Methode Statistik

Statistik adalah pengamatan massal dengan menggunakan angka-angka yang merupakan salah
satu faktor pendorong perkembangan ilmu pengetahuan sosial pada abad ke 17.

1. QUETELET (1796 – 1829).

Ahli ilmu pasti dan sosiologi dan belgia yang pertama kali menerapkan statistik dalam pengamatannya
tentang kejahatan.Olehnya statistik kriminal dijadikan alat utama dalam sosiologi kriminal dan
dialah yang membuktikan pertama kali bahwa kejahatan adalah fakta kemasyarakatan dalam
pengamatannya. Quetelet melihat bahwa dalam kejahatan terdapat pola-pola yang setiap tahun
selalu sama.

Quetelet dalam pengamatan tersebut berkesimpulan bahwa kejahatan dapat diberantas /


dikurangi dengan memperhatikan tingkat kehidupan masyarakat.

2. G VON MAYR (1841 – 1925)

Dalam buku statistik dan Gerichttichen Polizeiim Konigreiche Bayern Und in Einigen Andern
Landern mengemukakan dalam perkembangan antara tingkat pencurian dengan singkat harga
gandum terdapat kesejajaran.

Seorang Antropolog Perancis Paul Topinard (1830 – 1911) memberi nama kepada cabang ilmu
yang mempelajari kejahatan yaitu Kriminologi

Secara Etimologis sendiri dari 2 kata :

* Crimen : Kejahatan
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

* Logos : Ilmu pengetahuan


4

Sehingga kriminologi berarti ilmu pengetahuan tentang kejahatan. Kalau meninjau deffiresi dari
beberapa sarjana :

MR. Paul Moedigdo :

Kriminologi adalah ilmu pengetahuan dari berbagai ilmu yang membahas kejahatan sebagai masalah
manusia.Berbagai ilmu disini menunjukkan kriminologi belum merupakan ilmu yang berdiri sendiri.
Dalam rangka mempelajari kriminologi perlu diperhatikan .

Kebenaran ahli-ahli yang mengatakan Filsafat memperjelas martabat manusia. Mengenal


martabat manusia berarti memperjelas masalah kejahatan. Memperjelas makna kejahatan
membutuhkan berbagai ilmu lain : pidana, etika, dan sebagainya.

1. Ilmu Bantu

Karena kriminologi mempelajari kejahatan sebagai Fenomena Sosial, dimana kejahatan adalah
tindakan manusia dan manusia hidup dalam masyarakat, maka jelaslah kriminologi membutuhkan ilmu
yang membahas manusia dari segi formanya.

a. Ilmu Filsafat

Filsafat yang mempersoalkan hakekat manusia sebagai makhluk yang tidak sejajar dengan
makhluk lain disebut “Antropologi Filsafat”.

Antropologi Filsafat yang menentukan manusia berbeda dengan hewan. Karena itu hewan tidak
akan pernah bertindak jahat karena untuk menentukan sesuatu yang jahat harus ada norma serta
harus ada kesadaran. Hewan tidak bernorma dan tidak berkesadaran sehingga pasal-pasal KUHP
tidak diberlakukan.

b . Sosiologi Kriminal

Sosiologi Kriminal mempelajari faktor sosial yang menyebabkan timbulnya serta reaksi masyarakat
dan akibat kejahatan.

Milieu yang buruk, ekonomi yang buruk menimbulkan kejahatan.Ilmu ini berkembang dalam
kriminologi sehingga melahirkan madzab lingkungan yang dirintis oleh Perancis.

c. Antropologi Kriminal
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Ilmu ini mengintrodusir sebab-sebab kejahatan karena kelainan anatomis yang dibawah sejak
5
lahir.

Dengan demikian penjahat adalah salah satu jenis homosapieus yang dapat ditentukan secara
anatomis ilmu ini meneliti sebab-sebab kejahatan terletak pada tengkorak, tengkorak yang
abnormal melakukan perbuatan jahat, dan melahirkan madzab autropologi.

d. Psychologi Kriminal

Ilmu ini meneliti sebab kejahatan terletak pada penyimpangan kejiwaan, meneliti relasi watak,
penyakit (jiwa) dengan bentuk kejahatan, serta situasi Psyckologis yang mempengaruhi tindakan
jahat.

Juga meneliti aspek Psychis dari para oknum yang terlibat dalam persidangan (jaksa, hakim,
panitera, terdakwa).

e. Paenologi

Paenologi membahas timbulnya dan pertumbuhan hukuman, arti hukuman serta faedah
hukuman.

f.Neuro Pathologi Kriminel

Ilmu ini meneliti penyimpangan urat syaraf terhadap timbulnya kejahatan.Ahli yang bergerak
dibidang ini berpendapat ketidak beresan susunan urat syaraf mendorong berbuat jahat.

Hakikat Manusia

Membahas hakekat manusia berarti memasuki salah satu cabang ilmu yaitu antropologi
filsafat.Dalam existensinya manusia tidak pernah sendirian dalam arti Psychologis. Dasar tertentu
dengan orang lain dan ditemui oleh orang lain merupakan hubungan antara manusia yang paling
hakekat. Masyarakat terbentuk merupakan realisasi dari “Kesediaan bertemu.”

Dalam existensinya manusia diliputi situasi dan situasi merupakan hal yang penting dalam
mengetahui tindakan manusia.Tanpa mengetahui situasi yang meliputi individu maka semua yang
menjelaskan tindakan manusia tidak bersesuaian dengan hal yang senyatanya.

 Melihat tindakan “Menangis” saja bisa karena sedih atau gembira.


 Melihat orang tersenyum bisa disebabkan karena gembira tapi bisa karena jengkel / sinis.

Hal ini manusia bukan dari pengaruh lingkungan, tetapi pula memberi struktur pada lingkungan.
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

2. Kejahatan

Terjemahan kejahatan ahli Hukum kita masih terdapat perbedaan terjemahan Crime atau
Misdad diterjemahkan :

Tindak pidana, delik, peristiwa pidana tetapi semua itu berbijak pada suatu perbuatan yang
melanggar hukum  yang di sebut Kejahatan.

Masalah kejahatan merupakan masalah yang abadi artinya selama masih ada
manusia yang mendiami bumi pasti ada kejahatan

 Frank Tannebaum :Kejahatan merupakan hal yang harus ada dalam masyarakat, maka dirasakan
mustahil apabila semboyan membarui, menghapuskan kejahatan. Tetapi paling tidak semboyan
tersebut untuk memperkecil jumlah kejahatan.
 D Taft :Kejahatan adalah pelanggaran hukum pidana yang harus berarti melanggar ketentuan-
ketentuan pidana yang telah dirumuskan sekarang yang tidak melanggar hukum pidana bukan
kejahatan  Hal ini mengacu pada asas dalam UK Pidana.
 Van Bamelen :Kejahatan adalah tiap kelakuan yang bersifat tidak susila dan merugikan, yang
menimbulkan begitu banyak ketidaksenangan dalam suatu masyarakat tertentu, sehingga
masyarakat itu berhak untuk mencelahnya dan menyalahkan penolaknya atas kelakuan itu
dalam bentuk nestapa dengan sengaja diberikan karena kelakuan tersebut.

* Orang berbuat jahat karena gagal menyesuaikan diri terhadap tuntutan masyarakat.

Unsur Kejahatan

1. Harus ada sesuatu perbuatan manusia.

2. Perbuatan tersebut harus sesuai dengan apa yang dirumuskan dalam undang-undang.

3. Harus terbukti adanya dosa pada orang yang berbuat dan bertentangan dengan hukum.

4. Terhadap perbuatan itu harus tersedia ancaman hukuman yang diatur dalam undang-undang
(Asas Nullum Delictum, Mula Poena Sine Praevia Lege Poenali).

Penjahat

Berdasarkan pendapat Rush Shrule Covan ada 9 jenis type penjahat :


Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

1. The Casual Offender


7

2. Tipe ini sebenarnya belum dapat disebut penjahat, tetapi pelanggar kecil, seperti tidak memakai
lampu pada malam hari, tidak berjalan di sisi kiri jalan.

3. The Occasional Criminal

4. Orang yang melakukan kejahatan ringan, seperti orang menabrak orang sehingga luka ringan.

5. The Episodic Criminal

6. Perbuatan disebabkan emosi yang hebat, sehingga dia kehilangan kontrol diri.

7. 4 The Habitual Criminal

8. Mereka atau orang yang selalu mengulangi perbuatannya, seperti pemabuk, pengemis yang
merupakan juga residive.

9. The Profesional Criminal

Pelaku melakukan perbuatan ini sebagai mata pencaharian karena mata pencaharian banyak
terjadi di lapangan ekonomi seperti penyelundupan dan korupsi, penjualan narkotik.

10. Organized Crime

Para pelaku mengadakan organisasi yang rapi untuk opera si kejahatan.Contoh kelompok kapak
merak.

11. The Mentally Abnormal Criminal

Penyekat ini menderita penyakit Psychopatis dan Psychotis.

12. The Non Malicious Criminal

yang oleh sekelompok masyarakat menuduh perbuatan tersebut sebagai kejahatan tetapi
bersifat relatif artinya kelompok lain menyebut bukan kejahatan.

Contoh ada yang menuduh seorang laki-laki yang menyerahkan istrinya pada tamu sebagai
kejahatan.Ada yang berpandangan halinin.Sebagai adat istiadat mereka dalam menyambut
tamunya.

9. The White Collar Criminal


Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Kejahatan yang dilakukan oleh seorang dari Upper Class didalam rangka melaksanakan kegiatan-
8
kegiatan dalam jabatan, baik dibidang ekonomi, maupun sosial politik dan terutama merupakan
pelanggaran atas kepercayaan dari masyarakat kepadanya.Kerugian yang ditimbulkan bersifat materi
dan jumlah materi.Yang dimaksud material timbulnya ketidakpercayaan dan menurunnya kepercayaan
masyarakat kepadanya.

Dasar-Dasar Hukuman

Subyek hukum yang memiliki (hak menghukum) adalah negara karena


pemerintah yang berhak memerintah maka logis jika pemerintahlah yang berhak menghukum melalui
alat-alatnya misalnya hakim.

Secara kodrat negara bertujuan dan berkewajiban mempertahankan


tata tertib masyarakat demi kesejahteraan masyarakat.Oleh sebab itu kepada negara diberi hak untuk
menyatakan hukuman agar ketertiban masyarakat terpelihara.

Pemerintah bertugas menjamin kemerdekaan individu, juga


memperkosa kebebasan individu atau melindungi hak dan memperkosa hak.

Yang membenarkan pemerintah menjatuhkan hukuman ada beberapa


teori :

1. Teori Absolut – Teori Pembalasan

Imanuel Kant dan Hegel, mereka mengatakan kejahatan sendirilah yang memuat anasir-anasir
yang menuntut hukuman dan yang membenarkan hukuman dijatuhkan.

Hukuman tidak bertujuan memperbaiki penjahat tetapi hanya sekedar pembalasan (Verge ding).

2. Teori Relatif – Teori Tujuan

Von Feur Bach, mengemukakan bahwa tujuan hukuman ialah menakutkan manusia agar jangan
melakukan pelanggaran (preventif). selain itu ada yang mengatakan bahwa hukuman diberi untuk
memperbaiki manusia, hukuman bertujuan “mendidik” supaya ia kalah di masyarakat dapat
diterima kembali. Tetapi dewasa ini menganggap hukuman perlu, agar masyarakat terlindung
terhadap perbuatan kejahatan dan tata tertib masyarakat terpelihara.
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

3. Teori Gabungan (1 + 2)
9

RASIO PENGHUKUMAN

Untuk menentukan seseorang dilakukan perlu diteliti adanya suatu dosa :

1. Aliran Determinisme Oleh Polak

Paham ini mengatakan dapat bahwa seseorang berbuat jahat, disebabkan (ditentukan/determine)
oleh peristiwa-peristiwa yang lampau, terhadap mana kita tidak mempunyai pengaruh sedikitpun.
Jadi sebab-sebab yang mendahului itulah menentukan perbuatannya pada suatu ketika. Kita tidak
bebas, tidak berniat lain selain melakukan perbuatan itu. Dengan kata lain sudah dinasibkan
berbuat demikian.

Pandangan ini mengatakan bahwa bila seseorang berbuat jahat, jangan dihukum karena dia sudah
terikat, tidak mempunyai kebebasan lagi untuk tidak berbuat.

2. Aliran Indeterminist Oleh Binding dan Behling

Aliran ini mengemukakan bahwa seseorang itu tidak terikat, mempunyai kemampuan yang bebas
untuk memilih mana yang harus dilakukan : Dia bisa memilih berbuat seperti yang dilakukannya,
tidak dipengaruhi oleh semata apapun. Manusia mempunyai akal dan mempunyai kemauan bebas,
merdeka.Karena orang mempunyai kemauan bebas dan merdeka.Maka, dalam memilih tindakan-
tindakannya terlepas dan segala pengaruh. Maka ia bertanggung jawab terhadap perbuatannya itu.
Oleh sebab itu setiap orang yang berbuat salah harus dipidana.

Menurut Van Hamel : Orang itu mempunyai jiwa yang sehat, normal, sudah matang sehingga ia
mampu menginsiafi apa yang tidak boleh dilakukan, didalam masyarakat. Ia harus dapat menjalani
bahwa perbuatan itu melawan hukum. Untuk pelanggaran yang bersangkutan harus diambil
tindakan.

a. Teori Subjektif adanya relasi timbulnya kejahatan

 Keturunan
 Keadaan fisik
 Kelenjar
 Kepribadian dan watak
 Intelegensi
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

10

b. Teori Objektif :

 Kondisi ekonomi
 Pengaruh keluarga

Mashab-Mashab

1. Mashab Italia atau Mashab Antropologi

C. Lombroso (1835 – 1909) adalah orang paling terkenal dalam mashab ini. Dia mempunyai
banyak penganut dan pembantu dalam menyelidiki Antropologi Kriminal antara lain E Ferry (1856 –
1929).

Tentang ajaran Lombroso, beliau tidak mendefinisikan tentang kejahatan, tetapi yang
terpenting adalah bahwa manusia sejati pertama adalah penjahat dari semenjak lahir.

Menurut Lombroso bahwa para penjahat bila dipandang dari sudut antropologi mempunyai
tanda-tanda tertentu (jenis manusia yang tersendiri). Mereka ada kelainan pada tengkoraknya, ada
keganjilan dalam otaknya (seperti otak hewan), Roman makanya lain dari pada orang biasa yakni :
Tulang rahangnya besar, muka moncong, tulang dahi melengkung ke belakang. Karang perasaan,
suka akan tatoage.

- Hyphotesa Atavisme (Lombroso).

Lombroso berhypotesa bahwa seorang penjahat merupakan gejala atavistis yang artinya dengan
sekonyong-konyong seseorang mendapat kembali sifat-sifat yang sudah tidak demikian oleh nenek
moyangnya yang terdekat, tetapi nenek moyangnya yang lebih jauh.

- Hypotesa Pathologi (Lombroso)

Bahwa penjahat adalah seorang penderita Epilepsi

Pengaruh Lombroso Terhadap Peradilan Pidana

A. Yang Bersifat Positif

Karena pengaruh ajarannya, maka dapat memberi sokongan pada pendapat


mengenai Psychiatrij Kriminal di Perancis dan memberi bantuan untuk mempertahankan
pengertian mengenai sebab-sebab pathologi dari kejahatan.
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

11

B. Yang Bersifat Negatif

Menghalang-halangi majunya Kriminologi karena ada Sugesti bahwa penjahat


dipandang dari sudut biologi adalah makhluk normal.

2. Madzab Perancis atau Mashab Lingkungan Tokohnya :

 A Lacassage (1843 – 1924)


 Manouvrier (1850 – 1927)
 G. Tarde (1843 – 1904)

Mashab Lingkungan Ekonomi

Dikemukakan F Turati (1857 – 1932) dari Italia : bahwa tidak hanya kekurangan dan
kesengsaraan saja yang membuat seseorang berbuat jahat tetapi juga nafsu ingin memiliki,
merupakan suatu dorongan musuh melakukan kejahatan.

Sedangkan keadaan tempat tinggal yang buruk, merosotnya moralitet seksual dan
menyebabkan kejahatan kesusilaan.

Sosiologi Kriminal ada beberapa musuh yang turut menyebabkan terjadinya kejahatan

1. Keterlantaran dan pengangguran anak-anak dan pemuda-pemuda karena keadaan lingkungan.


2. Kesengsaraan akibat dari keadaan ekonomi.
3. Nafsu ingin memiliki dari yang tidak punya, terhadap kekayaan yang ditontonkan disekelilingnya.
4. Demoralisasi seksual akibat dari pengaruh lingkungan pendidikan sewaktu masih muda,
misalnya kurang atau tidak baiknya perumahan.
5. Alkoholisme.
6. Kurangnya peradaban dan pengetahuan serta kurangnya daya menahan diri.

Lingkungan Phisik – Alam

 Kejahatan ekonomi
 Kejahatan seksual
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

 Kejahatan agresif (lekas marah)


12

3. Mashab Bio Sosiologis

Pelopornya Ferry sebagai murid Lombroso yang tau bahwa ajaran Lombroso tidak dapat dipertahankan
dan merubah bentuk ajaran Lombroso dengan menambah pengaruh lingkungan.

Ia berpendapat bahwa tiap-tiap kejahatan adalah hasil dari unsur-unsur yang terdapat dalam individu
dan lingkungan.

4. Mashab Spiritualis

Menurut mashab ini bahwa tidak beragamanya seseorang (tidak termasuk sebuah agama)
mengakibatkan kejahatan, dalam arti menjadi jahat karena tidak beragama atau kurang beragama.

Bonger berpendapat :

Bahwa agama tidak mempunyai hubungan dengan kejahatan.

HUBUNGAN RUMAH TANGGA KELUARGA DAN KEJAHATAN

Ada hubungan erat antara keluarga dengan anak selama anak belum dewasa.Keluarga memegang
peranan penting dalam menentukan dan mengarahkan pembentukan pola tingkah laku anak tugas
mendidik anak di zaman modern jauh lebih sulit dibandingkan dengan masyarakat dahulu yang
sederhana. Kemiskinan, kekayaan materiil, bahasa dan kemampuan berkompetisi, serta status
sosial orang tua dibandingkan dengan orang lain yang dikenal anak akan berpengaruh.

Kondisi yang mempengaruhi kenakalan anak dalam rumah tangga :


1. Anggota keluarga yang lainnya juga penjahat, pemabuk immoril
2. Salah satu / kedua orang tuanya tidak ada.
3. Kurang pengawasan orang tua.
4. Disharmonis dalam keluarga.
5. Kondisi ekonomi keluarga.

- Faktor Ekonomi
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Pemerintah tidak melihat anak-anak yang terlantar kelak akan menjadi penjahat atau penganggur,
13
maka kalau belum kelaparan atau menjadi penjahat maka belum difikirkan dan tidak dicegah
sebelumnya.

Salah satu teori yang tertua dan paling banyak diketahui orang ialah bahwa kejahatan timbul
karena kemiskinan dianut oleh MARK

- Pengaruh Rumah dan Masyarakat


Rumah merupakan buaian bagi kepribadian manusia sejak saat dilahirkan, pengaruh orang-orang
di sekitar sangat dalam sekali pada anak-anak.

Bayi dilahirkan dalam keadaan tidak tau apa-apa dan apa yang dirasakan tentang hidup ini, tetapi
untuk belajar dan itu dilakukan. Jika famili itu hangat, penuh rasa cinta, anak belajar berexplorasi
dengan aman yang berguna untuk pengenalan norma, jika famili itu dingin, acuh tak acuh, anak-
anak bersifat memasuki orang.

Sebab yang paling besar mengakibatkan delequency dan kejahatan paling utama adalah orang
tua.Menurut analisa terakhir, kurangnya pengawasan dari orang tua dan tiada pengertian orang
tua, adalah dasar-dasar yang biasa menyebabkan si anak menjadi penjahat. Sebab, walaupun
mereka hidup penuh susah dan menyedihkan, akan tetapi apabila orang tua berusaha supaya anak-
anaknya menjadi orang-orang anti kejahatan pasti berhasil.

Memang anak-anak itu masih mentah dan kurang sensitif terhadap nilai-nilai hidup, tetapi mereka
tau apa yang dikerjakan oleh orang tuanya.

Pornografi (Cabul)

Soal kecabulan dalam buku dan majalah merupakan bagian dari kecabulan secara umum yang
disebut krisis etik.Timbulnya krisis etik merupakan akibat dari perubahan struktur masyarakat yang
sedang terjadi di Indonesia.Menuju masyarakat yang modern.Menentukan sesuatu yang melanggar
Etik tergantung pada struktur kebudayaan yang membayangkan suatu sistem nilai tertentu.

Untuk menentukan kecabulan ada 2 faktor :

 Itikat orang yang menciptakan


 Itikat orang yang membaca atau melihatnya
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Hal ini menentukan ukuran yang subyektif sangat sulit.


14

Sifat cabul harus ditentukan berdasarkan pendapat umum dan tergantung pada adat istiadat
lingkungan.

Arrest Hooge Road tanggal 21 April 1908 mengatakan :

Kartu pos bergambar orang laki-laki memeluk wanita setengah telanjang adalah
cabul.Sedangkan Arrest Hooge Road 29 Maret 1909 menentukan daftar buku yang menggambarkan
sehingga menimbulkan nafsu birahi termasuk cabul.

Arrest Hooge Road tanggal 21 Nopember 1927 menentukan bahwa gambar perempuan
setengah telanjang, buah dada terbuka dalam menimbulkan nafsu birahi dimasukkan dalam
pengertian cabul.

Bagaimana kalau laki-laki yang telanjang bulat?

Sehingga lukisan cabul adalah digambarkan suatu tulisan atau gambar yang dapat melanggar
kesopanan, jika tulisan atau gambar itu tidak sedikitpun mengandung nilai, melainkan hanya me
ngandung keinginan semangat untuk dengan sengaja membangkitkan nafsu birahi belaka.Sehingga
kriteria bisa berkembang sesuai dengan zaman.Bahwa tidak semua yang berbau sexual dikatakan cabul
karena tergantung penerimaan dari masyarakatnya dalam menerima.Hal ini sulit memberantas
percabulan meskipun hukumnya telah diatur dalam KUHP (PS. 282).

Pengertian

Pornography adalah perbuatan gambar-gambar, lagu-lagu, suara dan bunyi-bunyian atau


segala apa yang dapat merangsang nafsu birahi kita dan menyinggung rasa sosila masyarakat umum
yang dapat mengakibatkan tindakan maksiat serta mengganggu ketentraman umum.

Faktor Penyebab

 Imitasi terhadap pola kebudayaan asing


 Longgarnya sosial control
 Adanya oknum yang tidak bertanggung jawab dan hanya mengambil keuntungan materiil dari
pornography
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Pornography sebagai masalah sosial


15

Pengaruhnya dirasakan sebagai bom di tengah masyarakat, dan mengganggu ketenangan


masyarakat. Seperti tingkah laku atas norma yang ada walau masih berada di kota : besar tetapi
kecenderungan menjadi masalah sosial bagi Indonesia.

Usaha Penanggulangan

 Tindakan pada oknum yang menggunakan pornography sebagai pengaruh keuntungan.


 Adanya kontrol terhadap sesuatu yang akan dipublikasikan.

Pengaruh Massa Media Terhadap Kejahatan

Surat kabar dan berita-berita tentang menanamkan kesan yang dalam ke pikiran seseorang.Lepas
dari rumahnya sendiri anak-anak berhadapan dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat.

Meskipun dikenal peranan sekolah, Gereja lapangan permainan juga badan-badan pemberian
karakter. Disamping pengaruh surat kabar, radio, film, TV, buku kom. Anak-anak.Film, radio, TV,
dituduh orang menambah deliquency dan kejahatan juga buku-buku komik.

- Dari film yang berkenaan dengan kejahatan nampak betapa mudahnya hidup tanpa pekerjaan yang
sah, bahwa kejahatan itu menaruh.

- Dari film juga digambarkan hal-hal yang baik atau indah. Diceritakan tentang kepahlawanan,
keberanian seseorang dan sebagainya.Masalah sensor film hampir tak dapat ditentukan syarat-
syarat yang dapat diterima semua pihak.Mana yang boleh dipikirkan dan mana yang tidak.

Seperti halnya tentang pengaruh radio dan TV pendapat tentang film ini mungkin sama. Tetapi
semua itu tergantung anaknya dan pengaruh-pengaruh lingkungan sekitar terutama
rumah.Memang beralasan program TV yang berkenaan dengan kejahatan lebih berpengaruh
dibanding dengan film, radio, buku komik.Film dan buku komik, majalah lebih jarang oleh karena
memerlukan uang dan harus pergi dari rumah.Buku-buku komik membutuhkan proyeksi
tanggapan-tanggapan yang kuat. Disamping harus dibeli lain dengan TV dengan memutar knop dan
melihat kedalam pandangan yang hidup, pengaruhnya besar sekali. Pengaruh yang menguntungkan
yang banyak mendapatkan penyelidikan. Hal ini akibatnya terhadap kesusilaan dan kebudayaan
yang merupakan pemikat lain adalah buku leteratur, promo dan gambar-gambar lain misal di
majalah. Hal ini diketemukan diluar sekolah dan di bioskop.
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Apa Fungsi Film ?


16

1. Sebagai alat penerangan


2. Sebagai alat pendidikan
3. Alat penghibur / rekreasi
4. Sebagai alat kompensasi / sublimasi

Dalam film itu kita memperoleh kompensasi dari apa yang diingini sehari-hari yang tidak
tercapai. Dengan mendapat kompensasi demikian maka mendapat kepuasan dari hasrat-hasrat yang
tidak disadari.

Mengapa film gampang meresap ?

Memang film ini mempunyai sifat yang specific, dari massa media yang lain. Sedangkan film
gampang meresap karena faktor :

1. Sifat keterbukaan manusia


2. Manusia selalu bergaul dengan manusia yang lain
3. Pemusatan perhatian
 Suatu peristiwa akan mempunyai kesan yang lama tinggal dalam ingatan apabila diciptakan
situasi yang memungkinkan pemusatan perhatian
 Dalam bioskop perhatian tertuju pada gambar karena sekelilingnya gelap
 Koperatif dan alat yang ada pada diri manusia. Alat-alat yang ada : mata, telinga, gerak,
pikir secara aktif bekerja sama menangkap makna film sehingga merupakan tanggapan
langsung. Disamping itu musik yang mengiringi peristiwa dalam film sehingga penonton
gampang menghayati.
 Ketiga hal tersebut diatas menimbulkan identifikasi optis dan identifikasi psechologis.
 Identifikasi Optis : Kameraman mengatur kamera sehingga penonton seolah-olah merasa
berada di tempat dan suasana yang sedang berlaku.
 Identifikasi Psyhologis : Penonton mempersamakan dirinya dengan pemain. Sehingga tidak
ada jarak lagi antara penonton.
 Identifikasi optis dapat menimbulkan identifikasi psychis jika identifikasi optis cukup
merangsang.

Pengaruh buruk film


Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Pengaruh buruk film ini perlu dicegah sebab sukar menghilangkan kalau pengaruh itu sempat
17
bertahta dalam diri anak.Sebab menghilangkan kesan baik sangat gampang, sedangkan menghilangkan
kesan buruk sangat sulit.

Or Peters mengatakan pengaruh film bersangkut paut dengan beberapa Psychismen : Hipnosa,
sugesti, transfer / identifikasi artinya pada saat film diputar kita dilemparkan kedalam keadaan Hipnosa.
Seseorang yang berada dalam Hipnosa maka sensor “sadar” ditiadakan.Sebab sensor inilah yang
menekan nafsu-nafsu yang tak sesuai dengan norma-norma. Karena sensor ini tidak berdaya sehingga
timbul :

a. - Nafsu : Hewani gampang muncul bila ada perangsang-perangsang film yang erotis, nafsu seksual
sangat membahayakan, karena akan “disalurkan” didalam kenyataan di masyarakat akibatnya
timbul jiwa Avontur, (hasrat mencoba-coba)

- Buku : Bacaan yang melampaui daya tangkap anak dapat merusak “kesehatan jiwa anak”.

b. Si oknum sangat peka (Overgevoeling) untuk jenis-jenis perasaan dimana oknum tersebut semakin
muda semakin peka.

Contoh : DR. Le Moal menyelidiki pengaruh suatu film yang menimbulkan hantu, makin muda makin
gampang terpengaruh.

c. Opini orang lain kita telan mentah tanpa berpartisipasi (kritis). Hal ini terutama pada orang-orang /
anak-anak yang kurang berpikiran kritis sehingga apa yang dilihat dalam film tidak disaring mana
yang baik dan mana yang buruk.

Masalah Pelacuran

Magnus Herschfel mengatakan sejarah timbulnya pelacuran sama kaburnya dengan sejarah
pernikahan. Pelacuran dianggap orang merupakan sisa-sisa dari promiskuitas.

Pelacur  untuk keagamaan.Seperti imam melakukan hubungan Hetero maupun Homo seksual.

 Yunani terdapat kuil-kuil pelacur.


 Di Tiongkok dijumpai biada-biada, paderi-paderi wanita budha yang merupakan sarang
pelacur.
 Di Yunani istri-istri dikurung sehingga laki-lakinya mencari pelacur untuk hiburan.
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Pengertian Prostitusi
18

Secara etimologis berasal dari kata prostitution yang berarti hal menempatkan dihadapan, hal
menawarkan. Atau prostare yang berarti : menjual, menjajakan. Atau Prostituere yang berarti :
menyerahkan diri dengan barang-barang kepada perzinahan.

Perkataan itu diartikan dalam perpustakaan Yunani, Romawi untuk wanita-wanita yang menjual
tubuhnya.Pekerjaannya siang malam semata-mata mekanis dan kehidupan emosinya disimpan sampai
dia kembali bersama-sama dengan keluarga / suami.Tetapi tidak jarang dilihat adanya hubungan yang
mesra yang merupakan kepingan mutiara jatuh dalam lumpur.Ini menunjukkan bahwa hidup pelacur
sering masih mempunyai watak masyarakat biasa yang menghargai perpaduan cinta kasih yang
murni.Sehingga kepingan mutiara meski jatuh dalam lumpur masih bisa diketemukan.

Pendapat para sarjana

Maka Paulus Moedikdo Moeljono :

Pelacuran adalah pergerakan diri / badan wanita dengan menerima bayaran kepada orang banyak guna
pemuasan nafsu sexual orang itu.

DR Budi Soesetyo :

Pelacuran adalah pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk perbuatan
kelamin dengan mendapat upah.Ini terjadi karena perbedaan yang graduil.

1. Perbuatan Cabul  Perbuatan merangsang atau memuaskan nafsu sexual pada diri yang
berbuat atau orang lain dengan cara mendengar tata agama, tata susila.

2. Perzinaan  Pelanggaran kesusilaan berupa hubungan kelamin antara 2 orang atau


lebih diluar perkawinan yang sah menurut tata agama, tata susila, tata adat, tata hukum
setempat. Jadi tidak mempersoalkan apabila pelaku-pelaku telah kawin atau belum kawin, yang
penting dilahirkan diluar perkawinan yang sah.

Kalau melihat rumusan Pasal 284 KUHP pengertian zina terdapat perbedaan ruang
lingkup.Kalau KUHP salah satu sudah dalam status perkawinan.Sehingga pelacuran merupakan gejala
sosial yang berintikan perzinahan dengan motif ekonomis.

Motivasi Pelacuran
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

1. Faktor Psychologis
19

Para sarjana dalam penyelidikannya bahwa pelacur melakukan pekerjaannya melacur disebabkan
debilitas mentis.Orang yang rendah moralitetnya gampang terpengaruh oleh keadaan yang bersifat
materiil, lekas menyerah kepada suatu kesukaran.Juga bagi orang-orang penderita kelamin sexual.

2. Faktor Ekonomis

Adalah merupakan sifat manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan
menempuh jalan yang tidak terhormat.Tetapi tidak disangkal adanya pelacuran yang mempunyai
keadaan ekonomi yang baik dan hanya sekedar iseng.Sedangkan banyak orang yang lemah
ekonomisnya juga tidak jatuh melacurkan diri.

Faktor Sosial

Karena pelacur adalah makhluk sosial sudah barang tentu peranan sosial sangat penting bagi
tingkah lakunya.Menurut “Learning Theory” Sutherland mengatakan bahwa seseorang menjadi
penjahat karena pergaulan yang kurang baik pada masa lalu.

Dari teori ini lahir bahwa pelacur berasal dari pergaulan yang kurang baik, keluarga yang tidak
mampu mendidik, kehidupan cinta kasih antara anak dengan orang tua sehingga mencari
melakukan sexual (Hubungan kelamin)

Akibat Pelacur

a. Lapangan Medis
b. Lapangan Sosial Ekonomi

Pengaruh pelacuran di bidang sosial sangat besar karena dapat melumpuhkan, menghancurkan
kehidupan sosial.Penyakit Syphilis yang merupakan akibat merajalelanya pelacuran dapat
melumpuhkan potensi bangsa.

Dilihat dari segi Psychologi, pemuda yang sedang menginjak kedewasaan sangat peka terhadap
hal-hal yang sexual. Jika lingkungan memberi tuntutan secara normatif, maka keinginan itu akan
tersalur secara berpetualangan dan pelacuran merupakan respons terhadap petualangan ini.

c. Lapangan Moril
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Seperti kebiasaan setiap persetubuhan didasari rasa cinta yang diwujudkan dengan perpaduan
20
jiwa.Hal ini tidak terdapat pada prostitusi pada umumnya.Karena perpaduan jiwa dituntut kejiwaan
dan kesusilaan yang normal.

Segi biologis ini merupakan kecenderungan manusia membebaskan diri dari norma-norma
dimana ini terwujud dalam pelacuran.

Kemiskinan

Untuk mengukur kemiskinan seseorang dilihat dari GNP.Kalau GNP rendah maka dikatakan negara
tersebut dalam taraf miskin masalah kemiskinan erat sekali dengan ketahanan Nasional, sebab
kemiskinan dapat merusak koordinasi jaringan sosial.

Kepadatan Penduduk

Peledakan penduduk dewasa ini memaksa pemecahan masalah. Karena kepadatan penduduk jelas
akan mengundang masalah sosial : prostitusi, gelandangan, kemiskinan.

Urbanisasi

Urbanisasi sebenarnya proses perpindahan dari desa ke kota terutama bagi negara yang
berkembang urbanisasi ini banyak terjadi. Penyebabnya adalah revolusi industri pada abad 18 -19
untuk memenuhi kebutuhan tenaga pekerja maka berbondonglah orang dari desa ke kota. Karena
terbatasnya industri di kota maka perpindahan tersebut tidak tersedot. Akibatnya bermunculan,
gubuk liar, tidur di emperan toko.

Gelandangan

Masalah gelandangan ini erat kaitannya dengan masalah kesempatan kerja, pengangguran,
pengemisan.

Slum Area

Bertambahnya penduduk secara pesat membuat arus manusia ke kota sangat deras. Hal ini
ditambah dengan tidak mampunya pemerintah menyediakan fasilitas perumahan sehingga timbul
gubuk liar, perkampungan liar yang tidak mengenakkan mata.

Keberantakan Keluarga (Family Disorganization)

Keluarga merupakan unit yang terkecil dari masyarakat yang terdiri ayah, ibu, anak.Lembaga ini
merupakan sendi dasar organisasi sosial mempunyai corak tersendiri.
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Anak yang baru dilahirkan menemui masyarakat yang kecil ini (keluarga).Disitulah mendapat
21
pendidikan mengadakan pertemuan dengan manusia. Sehingga sosialisasi dilakukan dari
pengalaman dalam keluarga terbentuklah kepribadian dan cara bertindak dalam masyarakat.

Seperti diketahui tiap anggota keluarga mempunyai fungsi tertentu dan bila fungsi masing-masing
tidak penuhi, maka suasana keluarga terganggu.Dalam keluarga yang utuh (ayah, ibu, anak disebut
nuclear family) masing-masing melakukan peranannya untuk mencapai tujuan bersama.

Ayah : hendaknya melakukan peranan sumber kekuasaan penghubung dengan dunia luar, pelindung,
pendidik segi rasional.

Ibu : sumber kasih sayang, tempat mencurahkan hati, pendidik emosional.

Peranan anak laki-laki dan wanita dalam rangka menjaga hubungan kerukunan dan kecintaan.

IMPOTENSI PADA WANITA

Hambatan Orgastik

Wanita lebih sering mengalami hambatan dalam komponen orgastik dibanding komponen “siap
pakai” atau Fase Erektil.Sehingga wanita sering mengalami hambatan dalam mencapai “Selesai”
atau tidak pernah merasa selesai atau hambatan “Orgastik”.

Ketidakmampuan wanita memperoleh puncaknya lebih dikenal dengan sebutan Frigiditas


(pengertian secara umum).Sedangkan yang lebih terarah disebut “disfungsi orgastik” atau
gangguan fungsi memperoleh orgasme dan gangguan fungsi ini dapat mutlak, situasional, atau
tidak tentu (random).

DR. Kaplan membagi disfungsi sexual pada wanita menjadi 4 golongan :

1. Mereka yang memang sama sekali tidak ada dorongan sexual sama sekali.
2. Mereka yang memiliki dorongan sexual, namun perasaan erotiknya kurang hangat, sehingga
tidak akan pernah mencapai selesai.
3. Mereka yang memiliki dorongan sexual dan perasaan erotik yang cukup, tapi gagal mencapai
orgasme.
4. Mereka yang menderita Vaginismus yaitu kekejangan otot dalam vagina.
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

Dan ada lagi golongan yang dinamakan “anestesi sexual atau conversion”, yang sama sekali tidak
22
merasakan apa-apa dari kegiatan sexualnya dan hanya menyukai rabaan dan cumbuan.

Faktor penyebab Frigiditas (Physik)

 Adanya tumor pada kemaluan maupun alat disekitarnya


 Gangguan hormonal
 Kelamin pada klitoris berupa perlengketan dengan otot sekitar kemaluan
 Pengaruh obat-obatan : narkotika dan sebagainya yang menurunkan dorongan sexual.

Faktor Psychis

Faktor Psychis yaitu adanya konflik-konflik pada masa kanak-kanak sekitar usia 3 – 6 tahun yaitu
takut kehilangan cinta kasih dan setelah dewasa menikah dengan pria yang memiliki sifat-sifat
ayahnya. Jika masa konflik ini tidak terselesaikan dengan baik maka tertanam dalam jiwanya bahwa
wanita tidak boleh berbuat seronoh dengan suaminya seperti ia merasa takut berbuat serupa
terhadap ayahnya. Sehingga ada istri yang tidak puas dengan suaminya dan puas dengan belaian
pria lain yang bukan suaminya.

Muak Terhadap Seks

Wanita yang “dingin” cenderung menghindar dari segala bentuk kegiatan sexual. Kalaupun ia
melakukannya meskipun tidak menyenangkannya baik karena jera akibat rasa nyeri atau rasa tidak
enak lainnya dan melakukan hanya menjaga kelangsungan hidup perkawinannya dan begitu pandai
bersandiwara, hanya demi kepuasan suaminya.

Frigiditas bisa Primer dan Sekunder

- Primer : Tidak pernah merasakan erotis terhadap siapapun dan dimanapun. Mereka hanya bisa
terangsang oleh petting (cumbu rayu) sebelum perkawinan, tetapi mengendur kemampuan
memberikan respons seksualnya setelah melakukan hubungan kelamin.

- Sekunder : Tidak memberikan respons pada situasi tertentu saja. Ia muak terhadap suami
sendiri, tapi dapat mudah terangsang dengan pria lain yang didambakannya.
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

23

Bersifat Lebih Terbuka

Adanya konflik yang tidak disadari terhadap hubungan sex merupakan dasar terjelmanya sifat trigit
pada wanita.Banyak sisi misteri dalam diri wanita yang belum terkorek oleh suami.

Faktor-Faktor yang Lain :Seperti perasaan istri yang takut secara fisik terhadap pasangannya baik karena
tingkah laku pasangannya yang kasar, sembrono, dan tidak membangun respons seksualnya.

Respons Wanita Bervariasi

 Ada yang menyukai pasangan yang tenang dan halus memperlakukannya.


 Menyukai sifat pasangannya yang kebapakan.
 Menyukai sifat yang bringas.
 Ada yang hanya ingin mengabdi demi kesenangan pasangan saja (castrating woman).

Upaya pendekatan wanita yang frigit harus saling ada keterbukaan. Sehingga masing-masing
mengetahui apa yang disukai dan yang tidak disukai karena istri lebih berfariasi kalau pria lebih
sederhana untuk menjadi bangkit perasaan erotisnya dibanding wanita.

Penyimpangan Seksual Bermula Dimasa Kecil

Semenjak dalam kandungan ibunya, seorang bayi tumbuh dan berkembang.Ukuran tubuhnya
semakin membesar dan sempurna.Pertumbuhan anak-anak setelah lahir membutuhkan lingkungan
perhatian kasih sayang serta teladan dimana anak terebut tumbuh.Ia melihat sifat tingkah laku
ayah dan ibu, mendengar suara-suara merasa sentuhan-sentuhan dan mengalami seluruh proses
yang tumbuh di dalam suatu keluarga.

Ada 2 masa dalam proses perkembangan kepribadian anak.

1. Masa Pregenital yaitu masa 5 tahun kehidupannya


2. Kedua masa general pada usia 11 – tahun, pada masa ini anak tidak hanya menyayangi diri
sendiri, tapi juga diluar dirinya.

Tahun pertama kehidupannya seorang anak memasuki fase pada kesenangan di mulutnya (oral).
Dari mulut ia memperoleh kenikmatan dalam mengisap selama menyusu ibunya juga menggigit.
Cita rasa makanan sekaligus minuman dirasakan pada fase ini.Pada masa ini seorang anak
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

merasakan sangat tergantung pada orang yang selalu merawatnya yaitu ibunya. Pada saat-saat
24
yang kritis akan memanggil ibunya.

Tahun kedua anak akan mengalihkan pada duburnya (anal) dari liang duburnya anak memperoleh
kenikmatan sikap melatih membiasakan buang air besar tertib dan teratur dirasakan anak sebagai
hambatan untuk memperoleh kenikmatan sikap tertib dan keras dari itu bisa menyebabkan anak
menderita.

Pengalaman pahit ini akan tertanam dalam jiwanya. Dan anak akan berkembang menjadi anak
pendiam, keras kepala dan sebagainya. Ibu yang lebih sabar dalam mengatur kebiasaan anak akan
tetap memelihara kesan dalam diri anak bahwa buang air besar merupakan suatu peristiwa yang
penting baginya dan anak merupakan suatu peristiwa yang penting baginya dan anak akan
berkembang menjadi anak kreatif dan produktif.

Tahun kedua sampai tahun kelima berkembang fase kemaluan (phallus).Pada fase ini tertarik pada
kemaluannya sendiri.Menyadari kemaluannya berbeda dengan lawan jenisnya dan mulai
mempermainkan kemaluannya dan mulai menikmatinya.Pada fase ini anak laki-laki mulai mencintai
ibunya dan ingin menyingkirkan bapaknya, demikian pula anak perempuan sebaliknya.

Fase ini penting dalam perkembangan anak apakah ada hambatan atau tidak. Tiadanya kehadiran
orang tua, perhatian yang wajar dari orang tua akan mengembangkan kepribadian buruk dalam diri
anak kelak.

Pada fase berikutnya sampai terasa terbawa remaja perilaku sexual pada anak muncul sebagai sifat
ingin tau. Sikap orang tua yang kaku dan ketat dan memandang seks sebagai tabu dan jelas akan
merugikan anak. Karena anak-anak dibiarkan mengembara dalam alam fantasinya tentang seks dan
seksualitas.

Penyaluran yang dikembangkan anak dapat berujud melakukan hubungan kelamin dengan lawan
jenis, homosexual, kebanci-bancian, suka mengintip, suka mempertontonkan kemaluannya kepada
khalayak, masturbasi serta kepuasan seks secara tak wajar penyimpangan seksual apakah sadistis,
masochistis, fetisisme juga bermula dari masa kecil yang jelek.

Fase Laten pada Usia 6 – 12 tahun

Pada fase ini perkembangan anak seolah-olah tidak menampakkan diri.Kegiatan fisik lebih
menonjol, anak melakukan kegiatan fisik bermain, olah raga serta aktifitas lainnya.Namun hak
tersebut tidak terlepas juga ditentukan oleh tangan dan hatinya orang tua dalam mengasuh anak.
Bahan Pengganti Kuliah Kriminologi

25

Anda mungkin juga menyukai