Anda di halaman 1dari 10

Lex Crimen Vol. IV/No.

1/Jan-Mar/2015

EKSISTENSI PIDANA DENDA dalam hal seseorang melakukan tindak


MENURUT SISTEM KUHP1 pidana yang hanya diancam dengan pidana
Oleh : Aisah2 penjara, namun apabila hakim berpendapat
tidak perlu menjatuhkan pidana penjara
ABSTRAK setelah memperhatikan dan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mempertimbangkan hal-hal yang menjadi
untuk mengetahui bagaimanakah tujuan pemidanaan, pedoman pemidanaan
pengaturan pidana denda di Indonesia dan serta pedoman penerapan pidana penjara,
bagaimanakah eksistensi pidana denda maka hakim dapat menjatuhkan pidana
dalam konteks pidana dan pemidanaan. denda.
Dengan menggunakan metode penelitian Kata kunci: Pidana, denda,
yuridis normative, maka dapat disimpulkan,
bahwa: 1. Bahwa pengaturan pidana denda PENDAHULUAN
selain terdapat dalam Kitab Undang- A. LATAR BELAKANG MASALAH
undang Hukum Pidana (KUHP) juga Pidana denda adalah salah satu dari
terdapat dalam peraturan-peraturan di luar pidana pokok dalam stelsel pidana
KUHP. Di dalam KUHP, pengaturan pidana Indonesia. Pidana denda adalah merupakan
denda terdapat dalam Pasal 10 jo. Pasal 30 salah satu jenis pidana pokok yang
KUHP. Pengaturan pidana denda yang diancamkan dan terutama ditujukan
terdapat di luar KUHP, diambil UU yang terhadap harta kekayaan atau harta benda
selalu hanya menjatuhkan pidana denda dari seseorang pelaku karena melanggar
walaupun dalam UU itu sendiri juga diatur ketentuan Undang-undang Hukum Pidana
tentang pidana kurungan. UU itu adalah yang berlaku. 3 Adapun pidana denda
UUNomor 22 Tahun 2009 yang melarang adalah merupakan salah satu jenis pidana
pengendara kendaraan bermotor yang termuat dalam Kitab Undang-undang
berkendara sambil melakukan aktivitas Hukum Pidana (KUHP) yang bertujuan
sampingan yang bisa merusak konsentrasi. untuk membebani seseorang yang
Dalam Pasal 106 ayat (1), dipidana dengan melanggar ketentuan KUHP dengan
pidana kurungan paling lama tiga (3) bulan membayar sejumlah uang atau harta
atau denda paling banyak Rp. 750.000,00 kekayaan tertentu agar dirasakan sebagai
(Tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). 2. Jika suatu kerugian oleh pembuatnya sendiri
dilihat dari tujuan pokok pemidanaan yaitu sehingga ketertiban di masyarakat itu pulih
sebagai pembalasan dan untuk mencegah kembali.4 Pidana denda merupakan salah
kejahatan maka faktor usia si pembuat satu jenis pidana pokok dalam hukum
tindak pidana; perbuatan tindak pidana pidana Indonesia yang merupakan bentuk
apakah untuk pertama kali; kerugian pidana tertua dan lebih tua dari pidana
terhadap korban; sudah adakah ganti rugi penjara dan setua pidana mati. Pidana
dan sebagainya menjadi perhatian dan denda terdapat pada setiap masyarakat,
pertimbangan hakim dalam proses termasuk masyarakat primitif walaupun
pemidanaan dan penerapan pidana bentuknya bersifat primitif karena sejak
perampasan kemerdekaan (pidana zaman Majapahit mengenal pidana denda
penjara). Ada suatu ketentuan bahwa

1 3
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Dr. Johny I.A. Budivaja dan Y. Bandrio, Eksistensi Pidana
Lembong, SH, MH; EskeWorang, SH, MH; Roosje Denda di dalam Penerapannya, Jurnal Hukum, vol.
Lasut, SH, MH XIX, No. 19, 2010, hlm. 78, diunduh tanggal 15
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat. NIM September 2014.
4
100711006 Ibid.

215
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

tersebut. 5 Pidana denda adalah hukuman mengatasnamakan terpidana. 8 Melihat


berupa kewajiban bagi seseorang yang tujuan pemidanaan, maka pidana denda
telah melanggar larangan dalam rangka lebih diutamakan dalam delik-delik
mengembalikan keseimbangan hukum atau terhadap harta benda sehingga harus dicari
menebus kesalahan dengan pembayaran keserasian antara kerugian yang
sejumlah uang tertentu. Pidana denda ditimbulkan oleh suatu tindak pidana
tersebut diancamkan sebagai alternatif dengan besarnya pidana denda yang harus
dengan pidana kurungan terhadap hampir dibayar oleh terpidana. Oleh karena itu
semua pelanggaran yang ditentukan dalam harus dipertimbangkan dengan saksama
Buku II dan Buku III KUHP dan Undang- minimum maupun maksimum pidana
undang diluar KUHP. denda yang diancamkan terhadap suatu
Penjatuhan pidana denda sebagai tindak pidana.
alternatif dari pidana perampasan Pidana denda seringkali dijatuhkan
kemerdekaan jangka pendek yang dalam perkara administrasi dan pajak,
merupakan jenis pidana pokok yang paling misalnya denda terhadap penyelundup dan
jarang dijatuhkan oleh para hakim, penunggak pajak. Di Indonesia, banyak
khususnya dalam praktek peradilan di instansi yang menjatuhkan denda
Indonesia.6 Pengadilan jarang menjatuhkan administrasi secara sepihak, misalnya dnda
pidana denda terhadap suatu perkara terhadap pelaku yang terlambat mengganti
kejahatan. Hal ini disebabkan oleh karena Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK),
ancaman pidana denda tidak akan menjadi terlambat membayar iuran televisi,
selaras lagi dengan nilai mata uang yang terlambat membayar pemakaian air (PAM),
berlaku, ancaman maksimum pidana denda terlambat membayar pemakaian listrik
adalah berkisar antara Rp. 900,- sampai (PLN) dan lain-lain. Dalam menjatuhkan
dengan Rp. 150.000,- kecuali ancaman denda administrasi ini, pelanggar sama
pidana denda yang diatur dalam Undang- sekali tidak diberi kesempatan membela
undang Hukum Pidana Khusus. Disamping diri, berbeda dengan terdakwa yang
itu sikap hakim terhadap penilaian pada mempunyai seperangkat hak-hak yang
ancaman pidana denda cenderung ditentukan dalam KUHAP.
digunakan hanya untuk tindak pidana yang
ringan-ringan saja, sehingga pidana penjara B. RUMUSAN MASALAH
tetap merupakan yang utama.7 1. Bagaimanakah pengaturan pidana
Pada zaman sekarang ini, pidana denda denda di Indonesia?
dijatuhkan terhadap delik-delik ringan, 2. Bagaimanakah eksistensi pidana denda
berupa pelanggaran atau kejahatan ringan. dalam konteks pidana dan
Pidana denda merupakan satu-satunya pemidanaan?
pidana yang dapat dipikul oleh orang lain
selain terpidana. Maksudnya, walaupun C. METODE PENELITIAN
denda dijatuhkan terhadap terpidana Metode penelitian yang digunakan
secara pribadi, tidak ada larangan sama dalam penulisan skripsi adalah metode
sekali jika denda itu secara sukarela dibayar penelitian kepustakaan (library research).
oleh orang lain atau pihak lain dan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan
mengumpulkan data sekunder, dimana
data sekunder dalam skripsi ini terdiri dari
5
Andi Hamzah, Sistem Pidana dan Pemidanaan bahan hukum primer yaitu dengan
Indonesia, Pradnya Paramita, Jakarta, 1993, hlm. 53.
6
Ibid, hlm. 56
7 8
Ibid. Ibid, hlm. 53.

216
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

mempelajari perundang-undangan yang 30 KUHP. Dalam Pasal 10 KUHP


berlaku seperti KUHP dan peraturan disebutkan:10
perundangan lainnya, kemudian bahan Pidana terdiri atas:
hukum sekunder yaitu dengan jalan a. Pidana pokok:
mempelajari dan mengumpulkan bahan- 1. Pidana mati;
bahan pustaka seperti buku-buku literatur 2. Pidana penjara;
dan tulisan-tulisan yang ada hubungannya 3. Pidana kurungan;
dengan obyek penelitian yaitu 4. Pidana denda;
tentangpidana denda. Bahan-bahan hukum 5. Pidana tutupan.
ini kemudian setelah terkumpul dianalisis b. Pidana tambahan:
secara kualitatif normatif. 1. Pencabutan hak-hak tertentu;
2. Perampasan barang-barang
PEMBAHASAN tertentu;
A.PENGATURAN PIDANA DENDA DI 3. Pengumuman keputusan hakim.
INDONESIA Pasal 30 KUHP:
1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (1) Pidana denda paling sedikit tiga rupiah
(KUHP) tujuh puluh lima sen.
Penetapan pidana denda dalam KUHP (2) Jika pidana denda tidak dibayar, ia
merupakan jenis sanksi pidana yng berbeda diganti dengan pidana kurungan.
jumlah prosentase dan ancaman jenis (3) Jika ada pemberatan pidana denda
pidananya. Dari mulai Pasal 104 sampai disebabkan karena perbarengan atau
Pasal 488 KUHP untuk Kejahatan (Buku II) pengulangan, atau karena ketentuan
dan mulai dari Pasal 489 sampai Pasal 569 Pasal 52, maka pidana kurungan
KUHP untuk Pelanggaran (Buku III), pengganti paling lama delapan bulan.11
perumusannya adalah pidana penjara Pasal 52 KUHP:
tunggal, pidana penjara dengan alternatif ^ ]o u v • }Œ vP ‰ i š l Œ v
denda, pidana kurungan tunggal, pidana melakukan perbuatan pidana melanggar
kurungan tunggal dengan alternatif denda suatu kewajiban khusus dari jabatannya,
dan pidana denda yang diancamkan secara atau pada waktu melakukan perbuatan
tunggal.9 pidana memakai kekuasaan, kesempatan
Dari keseluruhan pasal dan ayat atau sarana yang diberikan kepadanya
ancaman pidana yang dirumuskan dalam karena jabatannya, pidananya dapat
KUHP, maka terdapat perbandingan jumlah ]š u Z • ‰ Œš]P X_12
pidana penjara sebanyak 296 pasal, penjara Pasal 30 KUHP di atas mengatur
atau denda sebanyak 133 pasaldan pidana mengenai pola pidana denda. Jumlah
denda(tunggal) sebanyak 2 pasal. Melihat pidana denda sebagaimana ditetapkan
jumlah pasal yang mengatur tentangpidana dalam ayat (1) adalah merupakan
penjara sebagai pidana tunggal sebanyak ketentuan minimum umum. Karena dalam
296 pasal, dan pidana penjara atau denda ayat (2) ditentukan bahwa apabila pidana
sebanyak 133 pasal sebagai pidana denda tidak dibayar maka akan diganti
alternatif masih dominan dalam KUHP. dengan pidana kurungan. Lamanya pidana
Pengaturan tentang pidana denda dalam kurungan pengganti adalah sekurang-
KUHP ditentukan dalam Pasal 10 jo. Pasal kurangnya satu hari dan paling lama enam

10
KUHAP dan KUHP, Sinar Grafika, Jakarta, 2013,
hlm. 5-6.
11
Ibid, hlm. 15.
9 12
Suhariyono, Op-Cit, hlm. 171. Ibid, hlm. 22.

217
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

bulan. Lebih lanjut dalam ayat (5) dikatakan 193, 195, 197, 199, 201, 203 dan 205
bahwa jika ada pidana denda disebabkan KUHP.
karena ketentuan pasal 52,maka pidana 5. Tentang kejahatan terhadap penguasa
kurungan pengganti paling lama delapan umum, yaitu yang terdapat dalam
bulan. Pidana kurungan pengganti ini pasal-pasal 207, 208, 209, 212, 216,
sekali-kali tidak boleh lebih dari delapan 217, 218, 219, 221, 222, 227, 228, 229,
bulan. Dalam hal yang demikian, terpidana 231, 232, 238, 239 dan 241 KUHP.
dapat menjalani pidana kurungan 6. Kejhatan tentang pemalsuan mata uang
pengganti tanpa menunggu batas waktu dan uang kertas, yaitu yang terdapat
pembayaran denda. Pada dasarnya, dalam pasal-pasal 249. 250 dan 251
terpidana dapat mengurangi pidana KUHP.
kurungannya dengan membayar dendanya. 7. Kejahatan tentang pemalsuan meterai
Pembayaran sebagian dari pidana denda, dan merek dan juga memalsukan surat-
baik sebelum maupun sesudah mulai surat, yaitu yang terdapat dalam pasal-
menjalani pidana kurungan pengganti, pasal 260. 261 dan 275 KUHP.
membebaskan terpidana dari sebagian 8. Tentang kejahatan terhadap kesusilaan,
pidana kurungan yang seimbang dengan yaitu yang terdapat dalam pasal-pasal
bagian yang dibayarnya.13 281, 282, 283, 296, 299, 300, 302, 303
Penetapan jumlah besar kecilnya pidana dan 303 bis KUHP.
denda dapat dilihat dengan jelas pada 9. Kejahatan tentang meninggalkan
pasal-pasal yang terdapat dalam KUHP yang seseorang yang perlu ditolong dan
mengancam dengan pidana denda, sebagai tentang penghinaan, yaitu yang
berikut:14 terdapat dalam pasal-pasal 304, 310,
1. Kejahatan terhadap keamanan negara, 315, 320 dan 321 KUHP.
kejahatan terhadap martabat Presiden 10. Kejahatan tentang membuka rahasia,
dan Wakil Presiden dan tentang yaitu yang terdapat dalam pasal 322
kejahatan terhadap melakukan dan 323 KUHP.
kewajiban dan hak kenegaraan, yaitu 11. Tentang kejahatan terhadap
yang terdapat dalam pasal-pasal 114, kemerdekaan seseorang, yaitu yang
117, 118, 124, 137, 142, 143, 144 dan terdapat dalam pasal 334 dan 335
149 KUHP. KUHP.
2. Kejahatan terhadap ketertiban umum, 12. Kejahatan tentang penganiayaan, yaitu
yaitu yang terdapat dalam pasal-pasal yang terdapat dalam pasal 351 dan 352
154, 154a, 155, 156, 157, 158, 159, 160, KUHP.
161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 13. Kejahatan tentang menyebabkan
169, 174, 176, 1777, 178, 180 dan 181 seseorang mati atau luka-luka karena
KUHP. kealpaan, yaitu yang teradapat dalam
3. Tentang perkelahiantanding, yaitu yang Pasal 360 KUHP.
terdapat dalam Pasal 183 KUHP. 14. Kejahatan tentang pencurian dan
4. Tentang kejahatan yang penggelapan, yaitu yang terdapat dalam
membahayakan keamanan umum bagi pasal-pasal 362, 364, 372 dan 373
orang atau barang, yaitu yang terdapat KUHP.
dalam pasal-pasal 188, 191 bis, 191 ter, 15. Kejahatan tentang perbuatan curang
(bedrog), yaitu yang terdapat dalam
pasal-pasal 379, 380, 382 bis, 384 dan
13
393 KUHP.
Suhariyono, Op-Cit, hlm. 178.
14
I.A. Budiveja dan Y Bandrio,Op-Cit, hlm. 84 t 85.

218
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

16. Kejahatan tentang perbuatan terdapat dalam pasal-pasal 548, 549,


merugikan pemiutang (schuldeischer) 550 dan 551 KUHP.
atau orang yang mempunyai hak 28. Tentang pelanggaran jabatan, yaitu
(rechthebbende), yaitu yang terdapat yang terdapat dalam pasal-pasal 552,
dalam Pasal 403 KUHP. 554, 555, 556, 557a, 558, 558a dan 559
17. Kejahatan tentang penghancuran atau KUHP.
perusakan barang, yaitu yang terdapat 29. Tentang pelanggaran pelayaran, yaitu
dalam pasal-pasal 406, 407 dan 409 yang terdapat dalam pasal-pasal 560,
KUHP. 561, 562, 563, 564, 565, 568, dan 569
18. Tentang kejahatan jabatan, yaitu yang KUHP.
terdapat dalam pasal-pasal 418, 426, Di dalam pasal-pasal dalam KUHP seperti
427 dan 429 KUHP. yang sudah disebutkan di atas, mengenai
19. Tentang kejahatan pelayaran, yaitu penetapan besar kecilnya jumlah pidana
yang terdapat dalam pasal-pasal 470, denda disebutkan bahwa batas minimum
473, 474, 475, 476 dan 477 KUHP. umum sebesar Rp. 0,25 (Pasal 30 KUHP).
20. Kejahatan tentang penadahan, Dengan adanya jumlah penetapan
penertiban dan percetakan, yaitu yang minimum ini, maka setiap keputusan
terdapat dalam pasal-pasal 480, 482, pengadilan dalam menjatuhkan pidana
483 dan 484 KUHP. denda tidak boleh kurang dari batas
21. Tentang pelanggaran keamanan umum minimum tersebut. Hal ini berlaku untuk
bagi orang atau barang dan kesehatan semua pelanggaran dan kejahatan yang
umum, yaitu yang terdapat dalam diancamkan pidana denda.15
pasal-pasal 490, 491, 492, 493, 494, Jika melihat pasal-pasal dalam KUHP,
495, 496, 497, 500, 501 dan 502 KUHP. tidak akan dijumpai pasal-pasal yang
22. Tentang pelanggaran ketertiban umum, menyebutkan jumlah batas maksimum
yaitu yang terdapat dalam pasal-pasal umum pidana denda. Dalam KUHP, pidana
503, 507, 508, 509, 510, 511, 512a, 513, denda ditentukan minimum umum, namun
514, 515, 516, 517, 518, 519 dan 519 bis tidak ditentukan maksimumnya. 16 Dalam
KUHP. KUHP batas penetapan jumlah maksimum
23. Tentang pelanggaran terhadap pidana denda disebutkan secara khusus
penguasa umum, yaitu yang terdapat dalam tiap-tiap pasal yang berkaitan
dalam pasal-pasal 521, 522, 524, 525, dengan jenis pelanggaran atau kejahatan
526 dan 528 KUHP. yang dilakukan. Ancaman maksimum denda
24. Tentang pelanggaran mengenai asal- adalah berkisar anatar Rp. 0.25 (dua puluh
usul dan pernikahan, yaitu yang lima sen) sampai Rp. 300,- (tiga ratus
terdapat dalam pasal-pasal 529 dan 530 rupiah) ancaman pidana denda yang paling
KUHP. tinggi adalah dalam Pasal 251 dan 403
25. Tentang pelanggaran terhadap KUHP yaitu sebesar Rp. 10.000 (sepuluh
seseorang yang memerlukan ribu rupiah).17
pertolongan, yaitu yang terdapat dalam Terkait penggunaan denda dengan
Pasal 531 KUHP. rupiah, Peraturan Pemerintah Pengganti
26. Tentang pelanggaran kesusilaan, yaitu Undang-Undang (PERPU) Nomor 18 Tahun
yang terdapat dalam pasal-pasal 532, 1960 menentukan bahwa mulai 14 April
533, 534, 535, 536, 539, 540, 541, 544, 1960, setiap jumlah pidana denda yang
545, 546 dan 547 KUHP.
15
27. Tentang pelanggaran mengenai tanah, Ibid, hlm. 86.
16
tanaman dan pekarangan, yaitu yang Suhariyono, Op-Cit.
17
I.A. Budiveja dan Y. Bandrio, Op-Cit.

219
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

diancamkan baik dalm KUHP maupun Pidana Ringan dan Jumlah denda dalam
dalam ketentuan pidana lainnya yang KUHP yang hanya memuat lima (5) pasal.22
dikeluarkan sebelum 17 Agustus 1945,
harus dibaca dalam mata uang rupiah dan B. EKSISTENSI PIDANA DENDA DALAM
dilipatgandakan menjadi 15 kali.18 Setelah KONTEKS PIDANA DAN PEMIDANAAN
dikeluarkannya UU Nomor 18 Tahun 1960, DI INDONESIA
maka mengenai penetapan jumlah Penetapan pidana denda dalam KUHP
maksimum pidana denda dalam KUHP merupakan jenis sanksi pidana yang
menetapkan paling tinggi adalah sebesar berbeda jumlah presentase dan ancaman
Rp. 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) jenis pidananya dengan RUU KUHP, baik
yaitu yang terdapat dalam Pasal 251 dan pidana yang diancamkan sebagai alternatif
Pasal 403 KUHP, terkecuali Pasal 303 dan maupun pidana tunggal.23Dari mulai Pasal
Pasal 303 bis KUHP yang telah diubah 104 sampai Pasal 488 untuk kejahatan
dengan pasal tersebut masing-masing (Buku II) dan dari mulai Pasal 489 sampai
menjadi Rp. 25.000.000 (dua puluh lima dengan Pasal 569untuk pelanggaran (Buku
juta rupiah) dan Rp. 10.000.000 (sepuluh III), perumusannya adalah pidana penjara
juta rupiah), penetapan ini berdasarkan UU tunggal, pidana penjara dengan alternatif
No. 7 Tahun 1974.19 denda, pidana kurungan tunggal, pidana
Sejak dikeluarkannya UU Nomor 18 tahun kurungan dengan alternatif denda, dan
1960, belum ada ketentuan yang pidana denda yang diancamkan secara
menyesuaikan mengenai ukuran barang tunggal.
yang telah meningkat dalam perekonomian Dalam RUU KUHP, pidana denda betul-
di Indonesia. Hal inilah yang kemudian betul dijadikan pidana pokok, baik sebagai
dijadikan alasan bagi penegak hukum untuk alternatif pidana penjara maupun pidana
menerapkan pidana hilang kemerdekaan, tunggal untuk pidana ringan. Sebagai
dibandingkan dengan pemberian pidana pidana alternatif, diharapkan pidana denda
denda, misalnya dalam perkara-perkara; juga dapat diartikan sebagai penderitaan
pencurian (Pasal 362 KUHP), penggelapan bagi pelaku tindak pidana. Hal ini
(Pasal 372 KUHP), penipuan ringan (Pasal ditetapkan dalam Pasal 80 RUU KUHP,
279 KUHP) dan penadahan (Pasal 480 dimana dalam penjelasannya dikatakan
KUHP).20 Dasar pertimbangan hakim untuk bahwa pidana denda sebagai salah satu
memilih pidana penjara disamping memilih sarana dalam politik kriminal tidak kalah
motif perbuatannya juga melihat besarnya efektif dengan jenis pidana lain.24
jumlah pidana denda yang diancamkan Berikut akan dikemukakan pola
dalam pasal-pasal tersebut, tidak sesuai penerapan pidana denda dalam RUU KUHP,
dengan kerugian yang diakibatkannya, sebagai berikut: 25
sehingga hal ini (pidana denda) tidak akan 1. Pidana denda merupakan pidana
membuat orang jera atau insaf akan berupa sejumlah uang yang wajib
kesalahan yang dilakukannya. 21 Dalam
perkembangan selanjutnya pemerintah
kemudian menerbitkan Peraturan 22
Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 2 tahun Perma Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyesuaian
Batasan Tindak Pidana Ringan dan Jumlah Denda
2012 tentang penyesuaian Batasan Tindak dalam KUHP.
23
Afriyandi R. Naim, Eksistensi Pidana Denda dalam
18
Suhariyono, Loc-Cit ,hlm. 179. Konteks KUHP, Makassar, 2013, hlm. 36., diunduh
19
I.A. Budiveja dan Y. Bandrio, Loc-Cit, hlm. 86. pada tanggal 21 September 2014.
20 24
Suhariyono, Op-Cit, hlm. 179. Ibid, hlm. 38-39.
21 25
I.A.Budiveja dan Y. Bandrio, Op-Cit, hlm. 87. Ibid, hlm. 39 t 42.

220
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

dibayar oleh terpidana berdasarkan sehubungan dengan keadaan pribadi


putusan pengadilan. dan kemasyarakatan.
2. Jika tidak ditentukan minimum khusus 10. Ketentuan mengenai pertimbangan
maka pidana denda paling sedikit Rp. kemampuan terpidana tidak
15.000,00 (lima belas ribu rupiah). mengurangi untuk diterapkan minimum
3. Pidana denda paling banyak ditetapkan khusus pidana denda yang ditetapkan
berdasarkan kategori, yaitu: untuk tindak pidana tertentu.
a. Kategori I Rp. 1.500.000,00 (satu 11. Pidana denda dapat dibayar dengan
juta lima ratus ribu rupiah); cara mencicil dalam tenggang waktu
b. Kategori II Rp. 7.500.000,00 (tujuh sesuai dengan putusan hakim.
juta lima ratus ribu rupiah); 12. Jika pidana denda tersebut tidak
c. Kategori III Rp. 30.000.000,00 (tiga dibayar penuh dalam tenggang waktu
puluh juta rupiah); yang ditetapkan, maka untuk pidana
d. Kategori IV Rp. 75.000.000,00 (tujuh denda yang tidak dibayar tersebut
puluh lima juta rupiah); dapat diambil dari kekayaan atau
e. Kategori V Rp. 300.000.000,00 (tiga pendapatan terpidana.
ratus juta rupiah); 13. Jika pengambilan kekayaan atau
f. Kategori VI Rp. 3.000.000.000,00 pendapatan tersebut tidak
(tiga miliar rupiah). memungkinkan, maka pidana denda
4. Pidana denda paling banyak untuk yang tidak dibayar tersebut digantikan
korporasi adalah kategori lebih tinggi dengan pidana kerja sosial, pidana
berikutnya. pengawasan, atau pidana penjara,
5. Pidana denda paling banyak untuk dengan ketentuan pidana denda
korporasi yang melakukan tindak tersebut tidak melebihi pidana denda
pidana yang diancam dengan: kategori I.
a. Pidana penjara paling lama tujuh (7) 14. Lamanya pidana pengganti
tahun sampai dengan lim belas (15) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tahun adalah pidana denda kategori adalah:
V; a. Untuk pidana kerja sosail pengganti,
b. Pidana mati, pidana penjara seumur berlaku ketentuan sebagaimana
hidup, atau pidana penjara paling dimaksud dalam Pasal 86 ayat (3)
lama dua puluh (20) tahun adalah dan ayat (4);
pidana denda kategori VI. b. Untuk pidana pengawasan, paling
6. Pidana denda paling sedikit untuk singkat 1 (satu) bulan dan paling
korporasi adalah pidana denda kategori lama 1 (satu) tahun;
IV. c. Untuk pidana penjara pengganti,
7. Dalam hal terjadi perubahan nilai, paling singkat 1 (satu) bulan dan
ketentuan besarnya pidana denda paling lama 1 (satu) tahun yang
ditetapkan dengan Peraturan dapat diperberat paling lama 1
Pemerintah. (satu) tahun 4 (empat) bulan jika
8. Dalam penjatuhan pidana denda, wajib ada pemberatan pidana denda
dipertimbangkan kemampuan karena perbarengan atau karena
terpidana. adanya faktor pemberatan pidana
9. Dalam menilai kemampuan terpidana, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
wajib diperhatikan apa yang dapat 134.
dibelanjakan oleh terpidana 15. Perhitungan lamanya pidana pengganti
didasar pada ukuran, untuk setiap

221
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

pidana denda Rp. 2.500,00 (dua ribu dijatuhkan secara kumulatif, dengan
lima ratus rupiah) atau kurang, ketentuan tidak melampaui separuh batas
disepadankan dengan: maksimum kedua jenis pidana pokok yang
a. 1 (satu) jam pidana kerja sosial diancamkan tersebut.28
pengganti; Dari pola atau pedoman pidana denda di
b. 1 (satu) hari pidana pengawasan atas, dapat diketahui bahwa pidana denda
atau pidana penjara pengganti. dalam RUU KUHP merupakan pembaruan
16. Jika setelah menjalani pidana dari ketentuan KUHP (lama), yaitu:
pengganti, sebagian pidana denda 1. Pidana denda ditentukan melalui
dibayar, maka lamanya pidana pengkategorian;
pengganti dikurangi menurut ukuran 2. Jika terdapat perubahan nilai rupiah,
yang sepadan. dapat diubah dengan menetapkan
17. Jika pengambilan kekayaan atau Peraturan Pemerintah;
pendapatan tidak dapat dibayar penuh, 3. Adanya pengaturan mengenai
maka untuk pidana denda di atas pertimbangan tentang kemampuan
kategori I yang tidak dibayar diganti terpidana;
dengan pidana penjara paling singkat 1 4. Pidana denda dapat dibayar dengan
(satu) tahun dan paling lama mencicil;
sebagaimana diancamkan untuk tindak 5. Pidana denda dapat diganti dengan
pidana yang bersangkutan. pidana kerja sosial, pengawasan atau
18. Jika pengambilan kekayaan atau pidana penjara;
pendapatan tidak dapat dibayar penuh, 6. Pidana denda dapat dijatuhkan terhadap
maka untuk korporasi dikenakan pidana korporasi;
pengganti berupa pencabutan izin 7. Untuk korporasi yang tidak dapat
usaha atupembubaran korporasi. membayar denda secara penuh, diganti
Di samping pola, di dalam RUU KUHP dengan pidana berupa pencabutan izin
juga diatur mengenai pedoman penerapan usaha atau pembubaran korporasi.29
pidana. Jika tindak pidana hanya diancam
dengan pidana penjara, sedangkan hakim PENUTUP
berpendapat tidak perlu menjatuhkan A.KESIMPULAN
pidana penjara setelah mempertimbangkan 1. Bahwa pengaturan pidana denda selain
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam terdapat dalam Kitab Undang-undang
Pasal 54 26 dan Pasal 55 27 maka orang Hukum Pidana (KUHP) juga terdapat
tersebut dapat dijatuhi pidana denda. Jika dalam peraturan-peraturan di luar
pidana penjara dan pidana denda KUHP. Di dalam KUHP, pengaturan
diancamkan secara alternatif, maka untuk pidana denda terdapat dalam Pasal 10
tercapainya tujuan pemidanaan, kedua jo. Pasal 30 KUHP. Pengaturan pidana
jenis pidana pokok tersebut dapat denda yang terdapat di luar KUHP,
diambil UU yang selalu hanya
26
Pasal 54 mengatur mengenai tujuan pemidanan menjatuhkan pidana denda walaupun
yaitu sebagai sarana perlindungan masyarakat, dalam UU itu sendiri juga diatur tentang
rehabilitasi dan resosialisasi, pemenuhan pandangan pidana kurungan. UU itu adalah
hukum adat, serta aspek psikologi untuk
menghilangkan rasa bersalah bagi yang
UUNomor 22 Tahun 2009 yang melarang
bersangkutan. pengendara kendaraan bermotor
27
Pasal 5 mengatur mengenai pedoman
pemidanaan yang sangat membantu hakim dalam
28
mempertimbangkan tajaran atau berat ringannya Ibid, hlm, 43.
29
pidana yang akan dijatuhkan. Suhariyono, Op-Cit, hlm. 263.

222
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

berkendara sambil melakukan aktivitas pidana alternatif saja. Dalam RUU KUHP
sampingan yang bisa merusak jelas bahwa pidana denda itu dapat
konsentrasi. Dalam Pasal 106 ayat (1), dijatuhkan secara kumulatif dengan
dipidana dengan pidana kurungan paling pidana pokok lainnya.
lama tiga (3) bulan atau denda paling
banyak Rp. 750.000,00 (Tujuh ratus lima
puluh ribu rupiah). DAFTAR PUSTAKA
2. Bahwajika dilihat dari tujuan pokok Anonimous,. KUHAP dan KUHP, Sinar
pemidanaan yaitu sebagai pembalasan Grafika, Jakarta, 2013.
dan untuk mencegah kejahatan maka ..................,. Eksistensi Pidana Denda
faktor usia si pembuat tindak pidana; Dalam Konteks KUHP, diunduh pada
perbuatan tindak pidana apakah untuk tgl17 September 2014.
pertama kali; kerugian terhadap korban; .................,. Pandangan Hukum Pidana
sudah adakah ganti rugi dan sebagainya Terhadap Penerapan Pidana Denda Pada
menjadi perhatian dan pertimbangan Pelanggaran Lalu-Lintas,
hakim dalam proses pemidanaan dan repository.usu.ac.id, diunduh tanggal 21
penerapan pidana perampasan September 2014.
kemerdekaan (pidana penjara). Ada Atmasasmita, Romli., Kapita Selekta Hukum
suatu ketentuan bahwa dalam hal Pidana dan Kriminologi, Mandar Maju,
seseorang melakukan tindak pidana Bandung, 1995.
yang hanya diancam dengan pidana Aktariyani, Tri,. Pidana Denda Sebagai
penjara, namun apabila hakim Alternatif Pengganti Pidana Penjara,
berpendapat tidak perlu menjatuhkan Bandar
pidana penjara setelah memperhatikan Lampung, diunduh pada tanggal 21
dan mempertimbangkan hal-hal yang September 2014.
menjadi tujuan pemidanaan, pedoman Bakhri, Syaiful., Perkembangan Stelsel
pemidanaan serta pedoman penerapan Pidana Indonesia, Total Media,
pidana penjara, maka hakim dapat Yogyakarta, 2009.
menjatuhkan pidana denda. Budivaja. I.A dan Y. Bandrio., Eksistensi
Pidana Denda Dalam Penerapannya,
B. SARAN Jurnal Hukum Vo. XIX, No. 19, 2010.
1. Sudah seharusnya RUU KUHP Nasional
diberlakukan karena RUU KUHP sudah Hamzah, Andi., Sistem Pidana dan
mengatur dengan baik tentang pidana Pemidanaan Indonesia, Pradnya
denda dengan kategori-kategori Paramita, Jakarta, 1993.
penerapan pidana denda sesuai dengan Muladi dan BardaNawawiArief., Teori-teori
jenis perbuatan pidana yang dilakukan. dan KebijakanPidana, Alumni, Bandung,
Pidana denda yang diatur hendaknya 2005.
sudah harus ditetapkan nilai nominalnya ......................................................, Pidana
agar supaya hakim tidak ragu-ragu lagi dan Pemidanaan, Badan Penyediaan
dalam menjatuhkan vonis berupa pidana Bahan Kuliah Fakultas Hukum UNDIP,
denda. Semarang, 1984.
2. Agar tercapainya tujuan pemidanaan Mulyadi, Lilik., Kapita Selekta Hukum
maka pidana denda benar-benar Pidana, Kriminologi dan Victimologi,
difungsikan sebagai pidana pokok Djambatan, Jakarta, 2007.
sebagaimana diatur dalam Pasal 10 jo
Pasal 30 KUHP, bukan hanya sebagai

223
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

Naim, Afriyandi.R., Eksistensi Pidana Denda


Dalam Konteks KUHP, Makassar, 2013,
diunduh tanggal 21 September 2014.
Prayudi, Guse., Beberapa Aspek Tindak
Pidana Kekerasan Dalam Rumah
Tangga, Merkidd Press, Yogyakarta,
2008.
Prasetyo, Teguh., Hukum Pidana,
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011.
Sudarto, Hukum dan Hukum pidana,
Alumni, Bandung, 1981.
Suhariyono, Pembaruan Pidana Denda di
Indonesia; Pidana Denda Sebagai Sanksi
Alternatif, Papas Sinar Sinanti, Jakarta,
2012.
Soesilo. R., KUHP Serta Komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal, Politea,
Bogor,
Waluyo, Bambang., Pidana dan
Pemidanaan, Sinar Grafika, Jakarta,
2003.
Perma Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Penyesuaian Batasan Tindak Pidana
Ringan dan Jumlah Denda Dalam KUHP.

224

Anda mungkin juga menyukai