Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 2

PENGANTAR PENDIDIKAN

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Dikerjakan Oleh

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ CIKARANG

2020

Tugas.2
1. Anak tuna netra memiliki keterkaitan dengan beberapa indera karena kekurangannya
pada salah satu indera penglihatan. Jelaskan keterkaitan indera pendengaran dan perabaan
dengan anak tuna netra!
2. Seorang guru dituntut untuk memberikan layanan yang maksimal pada seluruh peserta
didiknya tidak terkecuali anak tuna netra. Berikan salah satu contoh media yang dapat
digunakan guru untuk membimbing anak netra dan jelaskan penggunaan media tersebut!
3. Sistem Pendidikan segregasi, system Pendidikan inklusi dan system Pendidikan integrasi
merupakan sIstem Pendidikan yang dapat diterapkan pada anak tuna rungu. Menurut
Saudara sIstem Pendidikan manakah yang paling tepat digunakan untuk anak tuna rungu
dan berikan alasannya!
4. Jelaskan Chronological age dan mental age yang berkaitan dengan penyandang
tunagrahita dan buatlah bagannya!
5. Terdapat beberapa strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada anak tuna grahita
seperti strategi pengajaran diindividualisasikan, strategi kooperatif, dan strategi
modifikasi tingkah laku. Buatlah skenario pembelajaran yang sederhana dari salah satu
strategi tersebut yang menurut Saudara paling tepat diterapkan pada anak tunagrahita!

Jawaban

1. orang tunanetra sering mengungguli orang yang dapat melihat dalam tugas pendengaran,
misalnya dalam menemukan sumber suara. Hal ini bukan disebabkan organ sensorik, tapi pada
proses informasi sensorik di otak.

Orang-orang yang menjadi tunanetra sejak kecil cenderung mengungguli orang-orang yang dapat
melihat dan yang menjadi buta setelah dewasa, dalam tugas persepsi yang
mengandalkan pendengaran dan sentuhan.

Namun tidak setiap orang tunanetra secara otomatis menjadi ahli ekolokasi. Pengembangan
keterampilan seperti ekolokasi bergantung pada waktu yang dihabiskan untuk mempelajari tugas
ini–bahkan orang yang melihat dapat mempelajari keterampilan ini dengan pelatihan yang
cukup, tetapi orang-orang tunanetra mungkin akan mendapat manfaat dari otak mereka yang
lebih diatur kembali untuk lebih peka pada indra selain penglihatan.

Orang tunanetra akan lebih mengandalkan indra mereka yang tersisa untuk melakukan tugas
sehari-hari, yang berarti mereka melatih indra mereka yang tersisa setiap harinya. Pengaturan
ulang otak, disertai dengan pengalaman lebih dalam menggunakan indra mereka yang tersisa,
diyakini sebagai faktor penting yang membuat orang tunanetra memiliki keunggulan dalam hal
pendengaran dan sentuhan dibandingkan dengan orang yang dapat melihat.

2. – Tulisan braille serta buku buku yang mengunakan huruf braille. Misalnya dalam pelajaran
bahasa Indonesia, anak tunanetra tentunya harus mengunakan huruf braille

-Miniatur binatang atau hewan guru harus menjelaskan bahwa miniature tersebut merupakan
kecil jadi contoh binatang yang sedang di pelajari
-Dalam pelajaran matematika khususnya materi konsep tentang bangun ruang, anak disuruh
meraba bentuk bangun ruangyang disediakan oleh guru

-Puzzel tunanetra dapat mengetahui bentuk tiruan dari buah buahan yang dia raba

-Kamus bicara, alat ini adalah kamus yang sudah dilengkapi dengan audio sehingga tunanetra
dapat mendengarkan output suara dari alat tersebut

3. sistem pendidikan segregasi karena tersedianya alat bantu belajar yang dirancang khusus
untuk siswa dan lingkungan sosial ramah karena sebagian besar memiliki pemahaman yang tepat
mengenai disability anak

4. Tunagrahita ringan disebut juga moron atau debil. Kelompok memiliki IQ antara 68-62

Tunagrahita sedang disebut juga imbisil kelompok ini memiliki IQ 51-36 berdasarkan skala
binned sedangkan menurut skala wischler (WISC)memiliki IQ 54-40

Tunagrahita sering disebut idiot kelompok dapat dibedakan lagi antara anak tunagrahita berat
(severe) dan berat (profound)

Level Keterbelakangan IQ

Stanforrd binet Skala Weschler

Ringan 68-52 69-55

Sedang 51-36 54-40

Berat 32-20 39-25

Sangat Berat 19 24
5. Skenario strategi individualisasikan

TAHAP KEGIATAN

I. Penyajian 1. Pendahuluan Guru menciptakan kesiapan belajar siswa


(Presentation (Advance organizer). dengan menimbulkan motivasi/perhatian siswa;
) memberitahukan tujuan (kemampuan) yang
diharapkan, materi yang akan diajarkan,
alternatif kegiatan belajar yg akan ditempuh,
menunjukkan manfaat materi yang dipelajari;
membuat kaitan; meminta siswa
mengemukakan pengalaman yg berkaitan dgn
materi yg akan dibahas
2. Demonstrasi dan Guru dengan hati-hati menjelaskan setiap
modeling langkah kegiatan yang harus dilakukan dan
mendemonstrasikan
keterampilan/subketerampilan yg dibahas
kepada siswa tersebut.
II. Praktek 3. Siswa Siswa mempraktekan tugas yang dipilih
dengan mempraktekan tugas (keterampilan atau subketerampilan) dengan
Pengawasan yang dipilih bimbingan (instruksi-instruksi, isyarat,
(Controlled prompts) dari guru. Guru memberikan
practice) penguatan dan umpan balik yang bersifat
korektif
4. Siswa Siswa mempraktekan tugas yang dipilih
mempraktekan tugas (keterampilan atau subketerampilan) dengan
yang dipilih controlled melalui suatu criteria yang
ditetapkan. Guru memberikan penguatan dan
umpan balik yang bersifat korektif
III. Praktek 5. Siswa Siswa mempraktekan keseluruhan tugas
secara mempraktekan dengan suatu criteria yang ditetapkan. Guru
Mandiri keseluruhan tugas memberikan penguatan dan umpan balik yang
(Independent bersifat korektif.
practice)
6. Siswa Siswa mempraktekan tugas yang disajikan
mempraktekan dalam berbagai materi dan buku kerja, dan
berbagai tugas dalam berbagai seting (ruang sumber, kelas
sejenis dgn yang regular, dan rumah) dengan suatu criteria yang
dipilih ditentukan. Guru memberikan penguatan dan
umpan balik yang bersifat korektif.

Anda mungkin juga menyukai