Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

HASIL PRAKTIK PEMBELAJARAN MANDIRI SIKLUS II


PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II

MAN 1 MAKASSAR

Dosen Pembimbing Lapangan:


Dr. Muhammad Syukur, M.Si
Guru Pamong:
Ahmad Bahtiar Arma, S.Sos.,M.Pd

Disusun Oleh

Syahrul Miftahul Saleh

BIDANG STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
Petunjuk Tugas :

Pada kegiatan ini Anda diminta mengunggah hasil Praktik Pembelajaran mandiri
Siklus 1 berupa :
1. RPP
2. perangkat pembelajaran (bahan ajar, media pembelajaran, dan alat evaluasi
3. Format Lembar Observasi Lesson Study (FLO-ILS) yang sudah diisi
berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran
4. Hasil Refleksi
5. Rencana Tindak Lanjut
MODUL AJAR
MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS

Nama Penyusun : Syahrl Mifatahul Saleh, S.Pd


Satuan Pendidikan : MAN 1 Makassar
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas/ Fase : X/E
Mata Pelajaran : Sosiologi
Sub Materi : konsep dan teori sosiologi
Alokasi Waktu : 2JP (1X Pertemuan)

B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik diharapkan sudah mempelajari dan mempraktikkan
pengetahuan sosiologi untuk mengenali identitas diri dan lingkungan sosial
sekitar yang beragam/ berkebhinekaan beserta permasalahan dimulai dari
lingkungan terdekat.
C. PROFIL BELAJAR PANCASILA
● Mandiri Mengerjakan LKPD
● Gotong Royong Bekerja sama mencari informasi tentang materi
yang diberikan dalam kelompok
● Bernalar Kritis Mengembangkan dan mengaitkan materi dalam
kehidupan sehari-hari
● Berkebhinekaan Mengenal sejarah perkembangan Sosiologi
global didunia dan Indonesia
D. SARANA DAN PRASARANA

1. MEDIA  Papan tulis/White Board,Spidol


 Kertas A4
 Laptop/ Komputer PC/ Smartphone
 Papan tulis/White Board,Spidol
 Akses Internet yang memadai
2. SUMBER  Buku Paket Sosiologi Kelas X
BELAJAR  PPT
 LKPD
 Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/ tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
F. MODEL PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Problem Based Learning


Pendekatan : Teaching At The Right Level (TRL)
Tipe Model : STAD ( Student Team Achievement Division),
Metode : Diskusi, Tanya jawab, Penugasan kelompok
KOMPETENSI INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memberikan contoh konsep dasar sosiologi seperti masyarakat dan


keluarga
2. Menelaah pengertian objek kajian sosiologi dalam masyarakat
3. Mengidentifikasi 2 jenis objek kajian sosiologi dalam masyarakat
B. ASSESMEN

 Asesmen Diagnostik (Awal Pembelajaran)


Memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang kesiapan belajar
pada pertanyaan pemantik
 Asesmen Formatif (Proses pembelajaran)
Penilaian terhadap aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran melalui
keaktifan peserta didik
 Asesmen Sumatif (Penilaian hasil/ Produk)
Menilai peserta didik sesuai dengan kriterian capaian pembelajaran

C. PEMAHAMAN BERMAKNA

Dengan mempelajari materi ini kita memahami bahwa adalah manusia sebagai
mahluk social mempunyai fungsi dan peran sebagai ilmu sosial yang mengkaji
masyarakat
D. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Sosiologi merupakan salah satu disiplin ilmu sosial, menurut kalian


bagaimana sosiologi eksis menjadi ilmu yang berkembang di masyarakat?
2. Bagaimana sosiologi berkembang di dunia dan di Indonesia ?
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
PEMBELAJARAN WAKTU
ORIENTASI
PENDAHULUAN 1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan 15 Menit
mengucapkan salam.
2. Perwakilan peserta didik memimpin doa.
3. Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengecek kehadiran peserta didik.
APPERSEPSI
1. Guru menayakan materi yang di pelajari saat
siswa masih duduk dibangku SMP
2. Guru menampilkan Video sebagai stimulus
kepada peserta didik

Link : https://youtu.be/NZDKDPifclY
Pendidik memberikan pertanyaan berdasarkan
video yang telah ditampilkan, berupa :
a. Apa yang kalian pahami dari video tersebut?
b. Apa pentingnya mempelajari sosiologi?
3. Guru Menjelaskan Keterkaitan Gmabar
tersebut dengan materi yang akan di pelajari

TES KEMAMPUAN AWAL


(Diagnostik Kognitif)
Pendidik melakukan tes dignostik dengan soal
pilihan ganda mengenai materi sjarah
perkembangan sosiologi dengan membagikan link
google kepada peserta didik Kognitif untuk
melakukan poses pembelajaran dengan
pendekatan TaRL
MOTIVASI
 Pendidik memberikan motivasi kepada
peserta didik mengenai pentingnya
mempelajari materi sejarah perkembangan
sosiologi
 Pendidik memberikan motivasi dan semangat
kepada peserta didik untuk belajar terutama
bagi peserta didik yang memiliki perasaan
kurang bahagia
KEGIATAN INTI
Tahap 1 1. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran 60 Menit
yang akan dicapai pada pertemuan kali ini
Orientasi peserta 2. Guru melanjutkan proses pembelajaran dengan
didik pada menampilkan video pembelajaran Tentang
masalah sejarah perkembangan soiologi

Link : https://youtu.be/8WTdoLlyapU
3. Peserta didik mengamati video pembelajaran
sambil menuliskan poin poin pembahsan
4. Guru Memberikan Kesempatan Kepada
peserta didik untuk meberikan pertanyaan dan
pernyataan terkait video pembelajaran dan
materi yang dipelajari
Tahap2 1. Pendidik membagi kelompok berdasarkan hasil
Mengorganisasik pree test (diagnostic kognitif )
2. Pendidik menjelaskan Langkah-langkah
an peserta didik
kegiatan Diskusi ke pada peserta Didik
untuk belajar 3. Siswa dibagi kedalam 3 tingkatan kelompok
berkelompok sesuai dengan tingkat paham peserta didik,
dengan kriteria :
a. Setiap anggota kelompok beranggotakan
5/6 orang
b. Setiap anggota kelompok terdiri atas
peserta didik yang memiliki tingkat
pemahaman yang baik, cukup baik dan
kurang baik berdasarkan assessmen
diagnostic kognitif yang telah dilakukan
dengan indicator :
1. Kelompok 3, Skor 0-50 = Kurang Baik
2. Kelompok 2, Skor 51-75 = Cukup Baik
3. Kelompok 1, Skor 76-100 = Baik
4. Setiap kelompok diberikan LKPD yang
berbeda tiap kelompok, untuk dikerjakan
bersama anggota kelompoknya.
5. Guru menentukan waktu untuk mengerjakan
Tahap 3 1. peserta didik berdiskusi dan mengerjakan
Membimbing LKPD
2. Pendidik melakukan pengawasan diskusi serta
penyelidikan
memberikan bimbingan maupun dorongan
individu maupun kepada setiap kelompok
kelompok 3. Guru memantau kelompok 1 secara intens,
memberikan arahan dan memberikan
penyelesaiaan saat mereka mendapatkan
kesulitan, kelompok 2 guru hanya sesekali saja
memperhatikan pekerjaannya, pada kelompok
A guru hanya melihat dari jauh aktivitas
kelompoknya.
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
mencari jawaban dari internet, buku paket atau
sumber referensi yang lain.
5. Pendidik melakukan penilaian dengan
mengamati setiap kelompok selama proses
diskusi berlangsung.
Tahap 4 1. Guru melakukan Ice Breaking untuk
Mengembangkan menghilangkan rasa kantuk siswa agar siswa
bisa lebih semamgat untuk belajar
dan menyajikan
2. Pendidik mempersilahkan perwakilan seluruh
hasil karya kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas.
3. Guru mempersilahkan siswa lainnya untuk
menanggapi apa yang telah dikemukakan oleh
temannya
4. Pendidik memantau jalannya presentasi dari
masing-masing perwakilan kelompok dalam
mempresentasikan materinya.

Tahap 5 1. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan


Menganalisis dan pembelajaran yang telah dilakukan berkaitan
dengan materi yang telah dipelajari
Mengevaluasi
2. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan
kegiatan kembali hal-hal yang belum dipahami
3. Pendidik melakukan Post Test kepada setiap
peserta didik untuk mengetahui tingkat
pemahaman peserta didik setelah mempelajarai
materi dengan memberikan soal ESSAY
sebanyak 5 nomor soal.

1. Peserta didik bersama guru membuat simpulan


15 Menit
PENUTUP dan refleksi terkait pengalaman belajar pada
pertemuan kali ini,
 Apa yang kamu dapatkan pada pembelajaran
hari ini?
 Apakah kamu senang mengikuti pembelajaran
hari ini?
2. Pendidik memberikan apresiasi kepada seluruh
peserta didik atas semangat dan partisipasinya
dalam proses pembelajaran hari ini serta
menyampaiakan materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup pembelajaran dengan salam

F. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
a. Tekhnik : Observasi sikap peserta didik
b. Bentuk Instrumen : Lembar pengamatan sikap (terlampir)
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tekhnik : Penugasan dan Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : LKPD, Soal Evaluasi (Terlampir)
3. Penilaian Keterampilan
a. Tekhnik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Penilaian Presentasi (Terlampir)
G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

● Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi


ini dengan sangat baik, yaitu dengan cara memberikan ragam soal
yang tingkatannya lebih tinggi
● Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi
dengan baik, yaitu dengan cara memberikan pengulangan materi dasar
serta materi spesifik yang kurang dikuasai oleh peserta didik
H. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
Refleksi Peserta Didik
 Dapatkah anda menjelaskan peristiwa yang menyebabkan lahirnya sosiologi di
Eropa?
 Dapatkah anda menjelaskan tokoh-tokoh sosiologi dan pengaruhnya terhadap
perkembangan ilmu sosiologi?
 Dapatkah anda menjelaskan bagaimana sosiologi berkembang di Indonesia?
Refleksi Guru
 Apakah pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana?
 Apakah peserta didik yang mengalami hambatan, dapat teridentifikasi dan
terfasilitasi dengan baik?
G. GLOSARIUM

asesmen : penilaian
apersepsi : pengamatan secara sadar (penghayatan)
diagnostik : penilaian sebelum pembelajaran
eksposisi : uraian (paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan
formatif : penilaian proses pembelajaran
generalization : menyimpulkan
kognitif : berhubungan dengan pengetahuan
non-kognitif : tidak berhubungan dengan pengetahuan
oriantasi : peninjauan untuk menentukan sikap
pengayaan : cara memperbanyak atau menambah pengetahuan
remedial : perbaikan
sumatif : penilaian di akhir proses pembelajaran
stimulus : rangsangan
verification : pembuktian

H. DAFTAR PUSTAKA
1. Kun Maryati, dkk. 2021. IPS Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Penerbit
Erlangga
2. Sri Sudarmi, W. Indriyanto. 2009. Sosiologi1Kelas X SMA. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasiona
3. Suhardi, Sri Sunarti ; editor, Ahmad Muttaqin ; ilustrator, Haryana Humardani. : Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
4. Atik Catur Budiati Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA Kelas X. 2009,Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
5. Vina Dwi Laning, Sosiologi: 2009 untuk SMA/MA kelas X , Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
6. Joko Sri SukardiSosiologi : Kelas X untuk SMA / MA / , 2009 oleh Joko Sri Sukardi,Jakarta :
PusatPerbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
7. Ruswanto Sosiologi : SMA / MA Kelas X, 2009, Jakarta : Pusat Perbukuan,
DepartemenPendidikan Nasional, 2009.
8. Wida Widianti Sosiologi 1 : untuk SMA dan MA Kelas X , 2009 Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
LAMPIRAN

1. 1. LAMPIRAN LKPD

1. PEMAHAMAN UTUH ( LKPD TARL LKPD TARL A)


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
KELAS :
NOMOR KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
Cocokkanlah tokoh-tokoh berikut dengan namanya dan cari serta jelasakanlah pendapat atau
teorinya tentang sejarah perkembangan sosiologi

A B C D E

No Nama Tokoh Foto / Gambar Teori


1 Auguste Comte

2 Karl Marx

3 Emile Durkheim

4 Max Weber

5 Herbert
Spencer
2. PEMAHAMAN SEDANG ( LKPD TARL LKPD TARL B)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

KELAS :
NOMOR KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Apa yang dimkasud dengan ilmu sosiologi ?
2. Jelaskan pengetian ilmu sosiologi menurut Pitirim Sorokin dan soerjana soekanto !
3. Jelaskan 2 peristiwa penting yang mendorong lahirnya sosiologi dunia
PEMAHAMAN MUDAH ( LKPD TARL LKPD TARL C)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


KELAS :
NOMOR KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

Untuk memahami pembelajaran kali ini anda dapat mempelajari materi tentang
sejarah perkembangan sosiologi, lalu kerjakan tugas berikut ini !

Dari kedua gambar tokoh sosiologi tersebut, jelaskan teori yang dikemukakan
dengan benar
NO TOKOH SOSIOLOGI TEORINYA
1

2
ASSESMEN
A. ASSESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
1. Kerjakan soal-soal berikut di buku tugas Anda.
Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.
6. Berikut ini adalah teknik-teknik sosiologi
1. Faktor utama yang mendorong lahirnya
menurut Paul B. Horton, kecuali ...
ilmu sosiologi adalah ...
a. study cross-sectional
a. hilangnya masyarakat agraris di
b. eksperimen laboratorium
Eropa
c . penelitian pengamatan
b. perubahan-perubahan pada masya-
d. teknik kuantitatif
rakat Eropa
e. study longitudinal
c. peperangan antarnegara 7. Sosiologi makro mengarahkan perha-
d. kekuasaan Islam makin kuat di Eropa tian pada ...
e. ilmu sosial lainnya gagal menyele- a. dampak sistem sosial terhadap
saikan masalah sosial kelompok primer bagi individu
2. Ilmu yang didasarkan pada teori-teori b. institusi-institusi khusus di dalam
yang sudah ada kemudian diperbaiki, masyarakat
diperluas, dan diperhalus adalah ilmu c . ciri masyarakat secara menyeluruh
yang bersifat ... d. tindakan-tindakan khusus yang
a. empiris d. nonetis dilakukan individu maupun kelompok
b. teoritis e. induktif e. khayalan-khayalan sosiologis
c. komulatif 8. Fenomena yang muncul sebagai dampak
3. Ruang lingkup sosiologi adalah ... dari kesenjangan sosial antara kaum
a. sama dengan ilmu-ilmu sosial yang buruh dan pengusaha pada akhir
lain abadpertengahan adalah ….
b. lebih sempit dibandingkan ilmu sosial a. pengangguran
yang lain b. kemiskinan
c . pertentangan kelas
c. lebih luas daripada ilmu sosial yang lain
d. pertumbuhan kota-kota
d. tak menentu, kadang lebih luas ka- e. urbanisasi
dang tidak
9. Pembagian kerja yang berkembang pada
e. bergantung subjek yang menggu-
masyarakat tidak menyebabkan di-
nakannya
sintegrasi masyarakat, tetapi justru
4. Gejala-gejala sosial yang muncul akibat meningkatkan solidaritas. Pernyataan ini
pesatnya globalisasi adalah ... dikemukakan oleh ….
a. meningkatnya jumlah penduduk a. Karl Marx
b. mundurnya teknologi b. Max Weber
c . meningkatnya perilaku yang memicu c . Emile Durkheim
gaya barat d. Herbert Spencer
d. pesatnya perdagangan e. Auguste Comte
e. pesatnya kriminalitas 10. Sumbangan Karl Marx
5. Sosiologi ada hubungannya dengan terhadap per- kembangan
sejarah sebab sosiologi juga mempelajari sosiologi adalah teori ten-tang
a. peristiwa masa lampau yang pernah ….
terjadi a. tahap-tahap perkembangan masya-
b. sebab-sebab terjadinya peristiwa ma- rakat
sa lampau b. tipe-tipe solidaritas
c . peristiwa yang merupakan proses c. perjuangan kelas sosial
kemasyarakataan d. perubahan-perubahan sosial
d. hubungan sebab-akibat pada masa
lampau
e. masa lampau, masa kini, dan masa
dating
KRITERIA
JAWABAN BENAR KEMAMPUAN AWAL

Skor 0-50 Kurang Baik

Skor 51-75 Baik

Skor 76-100 Sangat baikBaik

Keterangan :
 Jawaban benar 1 nomor mendapat skor 10
 Jawaban salah mendapat skor 0

B. ASSESMEN FORMATIF
1. Penilaian Sikap

2.
Observasi Sikap Peserta Didik (Instrumen Penilaian)
Nama Berani
Berani Bekerja Total
No Peserta Mengungkapkan Toleransi Disiplin
bertanya Sama Skor
Didik pendapat
1
2
3
4
5
Rumus Total Skor
Nilai = Skoryangdiperoleh x 100
Skor Total
Kriteria penilaian
3.33 – 4.00 = sangat baik
2.33 – 3.32 = Baik
1.33 – 2,32 = Cukup baik
< 1.33 = Kurang baik
Rubrik Penilaian Sikap
N Indikator Kurang Cukup Baik Sangat Baik
o Penilaian (1) (2) (3) (4)
1 Berani Kurang dalam Cukup berani Cukup berani Sangat berani
Mengungkapka mengemukakan dalam dalam dalam
n pendapat pendapat mengemukakan mengemukakan mengemukakan
pendapat tapi pendapat dan pendapat dan
tidak percaya percaya diri sangat percaya
diri diri
2 Berani bertanya Kurang dalam Cukup berani Cukup berani Sangat berani
memberikan dalam dalam dalam
pertanyaan memberikan memberikan memberikan
pertanyaan pertanyaan pertanyaan
tapi tidak dan percaya diri dan sangat
percaya diri percaya diri
3 Bekerja Sama Tidak bekerja Bekerja sama Bekerja sama Bekerja sama,
sama dalam sekedarnya dalam kelompok menyelesaika
kelompok dalam dan tugas dan
kelompok mengerjakan membimbing
tugas anggota
kelompok
lain
4 Toleransi Tidak Menghargai Menghargai Sangat
menghargai peserta didik peserta didik Menghargai
peserta didik lain lain lain dengan peserta didik lain
memberikan dan memberikan
ekspresi apresiasi
5 Disiplin Tidak disiplin Cukup Disiplin dengan Sangat disiplin,
disiplin bertanggung bertanggung
jawab jawab dan teliti

2. Penilaian Pengetahuan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Siapakah Bapak Sosiologi dan siapa pertama kali menemukan sosiologi?
2. Bagaimana perkembangan ilmu sosiologi di Indonesia dan Sejarah Lahirnya
Sosiologi di Indonesia
3. Jelaskan 2 peristiwa penting yang mendorong lahirnya sosiologi dunia
4. Jelaskan sejarah perkembangan sosiologi di eropa dan diamerika termasuk
didalamnya tokoh-tokohnya
5. Sebutkan tokoh-tokoh sosiologi di Eropa
N Skor
Jawaban Rubrik Penskoran Skor Maksimal
o
Istilah
1 Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial Jika jawaban benar 25 25
dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, Jawaban tidak 10
1 bernama August Comte pada tahun 1842. Comte sesuai dengan
akhirnya dikenal sebagai Bapak Sosiologi pertanyaan
Tidak menjawab 0
2 sosiologi masuk ke Indonesia saat masa Jika jawaban benar 25 25
penjajahan Belanda. Ilmu ini dikaji dengan cara Jawaban tidak 10
yang cukup berbeda karena para pemikir sesuai dengan
didominasi oleh ahli hukum. Sehingga awalnya
pertanyaan
sosiologi hanya digunakan untuk mendukung
pengkajian hukum dan ilmu pengetahuan lainnya Tidak menjawab 0
saja

3 adanya revolusi politik (revolusi perancis) serta Jika jawaban benar 25 25


revolusi ekonomi (revolusi industri), penjelasan : Jawaban tidak 10
Revolusi Industri di Inggris yang dimulai pada sesuai dengan
abad ke-18 menyebabkan perkembangan
pertanyaan
ekonomi yang tidak merata antara pusat dan
daerah. Kesejahteraan masyarakat di pusat Tidak menjawab 0
industri meningkat, sedangkan masyarakat daerah
tetap dalam kondisi kekurangan sedangkan pada
revolusi perancis Peristiwa itu memberi
pencerahan kepada masyarakat untuk berpikir
secara rasional dan mengarahkan perkembangan
masyarakat guna mencapai kesejahteraan
bersama.
4 Awalnya sosiologi menjadi bagian dari filsafat Analisis seusai 25 25
sosial. Ilmu ini membahas tentang masyarakat. dengan materi dan
Namun saat itu, pembahasan tentang masyarakat logis
hanya berkisar pada hal-hal yang menarik Analisis tidak 10
perhatian umum saja seperti perang, ketegangan seusai dengan
atau konflik sosial, dan kekuasaan dalam kelas- materi dan logis
kelas penguasa. Tidak menjawab 0
Dalam perkembangan selanjutnya,
pembahasan tentang masyarakat meningkat pada
cakupan yang lebih mendalam, yakni menyangkut
susunan kehidupan yang diharapkan dan norma-
norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota
masyarakat. Sejak itu, berkembanglah satu kajian
baru tentang masyarakat yang disebut sosiologi.

Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Analisis seusai 25 25


5 Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg dengan materi dan
Simmel, Max Weber, dan Pitirim logis
Sorokin (semuanya berasal dari Eropa). Masing- Analisis tidak 10
masing berjasa besar menyumbangkan beragam sesuai dengan
pendekatan mempelajari masyarakat yang amat materi dan logis
berguna untuk perkembangan Sosiologi. Tidak menjawab 0
N Skor
Jawaban Rubrik Penskoran Skor Maksimal
o
Total skor 100
Rekapitulasi Nilai Uji Pengetahuan

Kelas : X2/SMA
Tahun Ajaran : 2023/2024
Materi : Sejarah perkembangan sosiologi
Tanggal : …- ….. - …..

Nama Soal
No. Peserta ∑Skor Nilai Predikat
1 2 3 4
Didik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai Akhir = X 100 = …
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kriteria nilai :
A = 80 – 100 = Baik Sekali
B = 70 – 79 = Baik
C = 60 – 69 = Cukup
D = < 60 = Kurang

3. Penilaian Keterampilan
Tujuan Pembelajaran :
Menyaji sebuah kliping tentang sejarah perkembangan sosiologi

Petunjuk tugas :
Coba Anda cari informasi dari berbagai sumber mengenai sejarah perkembangan sosiologi dan buaTlah sebuah
karya baik berbentuk KLIPING, MIND MAPING, VIDEO, PPT CANVA !

Judul portofolio : …………………………………………………………….


Kelas : …………………………………………………………….
Petunjuk penilaian :

1. Setiap kriteria diberi skor dalam skala 4 (1-4)


2. Skor 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik
No. Kriteria Penilaian Skor Catatan

1. Kelengkapan
1.Kesesuaian artefak portofolio dengan indicator
pembelajaran

2. Kejelasan
2. Tersusun dengan baik
3. Tertulis dengan baik
4. Mudah dipahami

3. Informasi
5. Akurat
6. Memadai
7. Penting

4. Dukungan:
8. Memuat contoh untuk hal-hal yang utama
9. Memuat alasan yang baik

5. Data grafis:
10. Berkaitan denga isi setiap bagian
11. Diberi judul yang tepat
12. Memberikan informasi
13. Meningkatkan pemahaman

6. Bagian Dokumentasi:
14. Cukup memadai
15. Dapat dipercaya
16. Berkaitan dengan hal yang dijelaskan
17. Terpilih (terseleksi)

Jumlah skor

Jumlah skor perolehan


Nilai Akhir = 𝑥 100 = ⋯
Jumlah skor maksimal

Interval Nilai:
NA = Total skor yang diperoleh dengan keterangan:
90 – 100 = A
80 – 89 =B
70 – 79 =C
60 – 69 =D
≤ 59 =E

C. ASSESMEN SUMATIF
 Ulangan Harian, Ujian Semester, Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah, dan berbagai
bentuk penilaian sumatif.
 Penilaian yang dilakukan setelah proses pembelajaran selesai.
MATERI AJAR

Lahirnya Sosiologi
Pernahkah kalian membayangkan hidup dalam situasi dan kondisi masyarakat yang
penuh dengan konflik? Apa yang akan kalian lakukan mengingat pada waktu itu tidak ada
sesuatu dukungan apapun tentang sebuah konsep masyarakat. Hal ini memicu munculnya
suatu ilmu yang dinamakan sosiologi. Pemikiran sosiologis berkembang manakala
masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal yang selama ini dianggap sebagai krisis
sosial, maka mulailah orang berpikir tentang sosiologis.
Pemikiran terhadap konsep masyarakat yang lambat laun melahirkan ilmu yang
dinamakan sosiologi itu pertama kali terjadi di Etopia. Adapun beberpa faktor pendorongnya
adalah karena semakin meningkatnya perhatian terhadap masyarakat, serta adanya
perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, khususnya masyarakat Eropa. Pada
saat itu ada tiga peristiwa atau perubahan besar yang akhirnya menjadi pemicu lahirnya
masyarakat baru. Sosiologi itu lahir pada saat transisi menuju masyarakat baru tersebut,
yakni pada abad ke-19. Adapun ketiga peristiwa besar yang mengisi lahirnya sosiologi itu
antara lain:
1. Revolusi Politik (Revolusi Prancis)
Perubahan masyarakat yang terjadi selama revolusi politik sangat luar biasa baik bidang
ekonomi, politik, dan sosial budaya. Adanya semangat liberalisme muncul di segala
bidang seperti penerapan dalam hukum dan undang-undang. Pembagian masyarakat
perlahan-lahan terhapus dan semua diberikan hak yang sama dalam hukum.
2. Revolusi Ekonomi (Revolusi Industri)
Abad 18 merupakan saat terjadinya revolusi industri. Berkembangnya kapitalisme
perdagangan, mekanisasi proses dalam pabrik, terciptanya unitunit produksi yang luas,
terbentuknya kelas buruh, dan terjadinya urbanisasi merupakan manifestasi dari hiruk-
pikuknya perekonomian. Struktur masyarakat mengalami perubahan dengan munculnya
kelas buruh dan kelas majikan dengan kelas majikan yang menguasai perekonomian
semakin melemahkan kelas buruh sehingga muncul kekuatan-kekuatan buruh yang
bersatu membentuk perserikatan.

Menurut Aguste Conte perubahanperubahan tersebut berdampak negatif, yatiu


terjadinya konflik antar kelas dalam masyarakat. Comte melihat, setelah pecahnya
revolusi Prancis masyarakat prancis dilanda konflik antar kelas. Konflik-konflik tersebut
terjadi karena masyarakat tidak tahu bagaimana mengatasi perubahan akibat revolusi dan
hukum-hukum apa saja yang dapat di pakai untuk mengatur tatanan sosial masyarakat.
Maka Comte menganjurkan supaya semua penelitian mengenai masyarakat
ditingkatkan sebagai sebuah ilmu yang berdiri sendiri. Comte membayangkan suatu
penemuan hukum-hukum yang dapat mengatur gejala-gejala sosial. Tetapi Auguste
Comte belum dapat mengembangkan hukum-hukum sosial itu sebagai suatu ilmu
tersendiri. Comte hanya memberi istilah untuk ilmu tersebut dengan sebutan sosiologi.
Istilah sosiologi muncul pertama kali pada tahun 1839 pada keterangan sebuah paragraf
dalam pelajaran ke-47 Cours de la Philosophie (Kuliah Filsafat) karya Auguste Comte.
Tetapi sebelumnya Comte sempat menyebut ilmu pengetahuan ini dengan sebutan fisika
sosial tetapi karena istilah ini sudah dipakai oleh Adolphe Quetelet dalam studi ilmu
barunya yaitu tentang statistik kependudukan maka dengan berat hati Comte harus
melepaskan nama fisika sosial dan merumuskan istilah baru yaitu sosiologi yang berasal
dari bahasa Yunani yaitu socius (masyarakat) dan logos (ilmu). Dengan harapan bahwa
tujuan Dinamika Sosial Comte adalah pencetus sosiologi. Tujuan utama comte
mencetuskan sosiologi adalah membangun ilmu tentang masyarakat yang dapat
menjelaskan perkembangan umat manusia di masa lalu dan memperkirakan hal-hal yang
akan terjadi di masa depan. Ia berpendapat bahwa ilmu alam telah berhasil menciptakan
hukum mengenai gejala-gejala alam. Comte menciptakan hukum yang dapat
menjelaskan berbagai gejala yang terjadi dalam masyarakat seperti hukum pada ilmu
alam. sosiologi adalah untuk menemukan hukum-hukum masya-rakat dan menerapkan
pengetahuan itu demi kepentingan pemerintahan kota yang baik. Sosiologi lahir di tempat
yang berbeda yaitu Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat yang kemudian melahirkan
mazhab-mazhab yang menunjukkan adanya beberapa kemajuan intelektual yang secara
radikal bertentangan. Mazhab Prancis ditandai dengan personalitas Emile Durkheim
melalui pendekatan yang objektif dengan menggunakan model ilmu pengetahuan alam.
Mazhab Jerman, membedakan antara ilmu pengetahuan alam dengan ilmu pengetahuan
kejiwaan dalam penjelasan, serta cakupannya. Sedangkan di Amerika terkenal dengan
Mazhab Chicago bertujuan untuk mengintervensi dan membahas permasalahan yang
konkrit secara empiris dengan membangun laboratorium, melakukan penelitian sampai
mempublikasikan buku-buku dan majalah. Dari tempat-tempat lahirnya Sosiologi tersebut
memunculkan banyak tokoh perintis sosiologi dan mulai menggeluti ilmu pengetahuan ini
dan melakukan banyak penelitian tentang sebuah masyarakat dan permasalahan
sosialnya. Mereka mencoba mencari sebuah pemikiran yang murni sosiologi karena
selama kurun waktu tersebut sosiologi masih banyak terpengaruh dari ilmu filsafat dan
psikologi yang telah terlebih dahulu ada.
Sebelum pembahasan tentang sosiologi sebagai ilmu kajian masyarakat, di sini
ada baiknya mengenal terlebih dahulu bangaimana sumbangan pemikiran para tokoh
perintis awal sosiologi (klasik) dan pemikiran tokoh sosiologi setelahnya.

Tokoh Perintis Sosiologi


1. Auguste Comte (1798 – 1857)
Tokoh sosiologi ini mendapat julukan sebagai bapak Sosiologi. Salah satu sumbangan
pemikirannya terhadap sosiologi adalah tentang hukum kemajuan kebudayaan
masyarakat yang dibagi menjadi tiga zaman yaitu: pertama, zaman teologis adalah
zaman di mana masyarakatnya mempunyai kepercayaan magis, percaya pada roh, jimat
serta agama, dunia bergerak menuju alam baka, menuju kepemujaan terhadap nenek
moyang, menuju ke sebuah dunia di mana orang mati mengatur orang hidup. Kedua,
zaman metafisika yaitu masa masyarakat di mana pemikiran manusia masih terbelenggu
oleh konsep filosofis yang abstrak dan universal. Ketiga, zaman positivis yaitu masa di
mana segala penjelasan gejala sosial maupun alam dilakukan dengan mengacu pada
deskripsi ilmiah (hukumhukum ilmiah). Karena memperkenalkan metode positivis maka
Comte dianggap sebagai perintis positivisme.
Ciri-ciri metode positivis adalah objek yang dikaji berupa fakta, bermanfaat, dan
mengarah pada kepastian serta kecermatan. Sumbangan pemikiran yang juga penting
adalah pemikiran tentang agama baru yaitu agama humanitas yang mendasarkan pada
kemanusiaan. Menurut Comte, intelektualitas yang dibangun manusia harus berdasarkan
pada sebuah moralitas. Bagi Comte, kesejahteraan, kebahagiaan dan kemajuan sosial
tergantung pada perkembangan perasaan altruistik serta pelaksanaan tugas
meningkatkan kemanusiaan sehingga masyarakat yang tertib, maju, dan modern dapat
terwujud. Tetapi agama humanitas ini belum sempat dikhotbahkan oleh Comte sebagai
agama baru bagi masyarakat dunia karena pada tahun 1957, Comte meninggal dunia.
2. Karl Marx (1818 – 1883)
Lahir di Jerman pada tahun 1818 dari kalangan keluarga rohaniawan Yahudi. Pada
tahun 1814 mengakhiri studinya di Universitas Berlin. Karena pergaulannya dengan
orang-orang yang dianggap radikal terpaksa mengurungkan niat untuk menjadi pengajar
di Universitas dan menerjunkan diri ke kancah politik. Sumbangan utama Marx bagi
sosiologi terletak pada teorinya mengenai kelas sosial yang tertuang dalam tulisannya
yang berjudul The Communist Manifest yang ditulis bersama Friedrich Engels. Marx
berpandangan bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas.
Menurut Marx perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan dua
kelas yang berbeda, yaitu kelas borjuis (majikan) terdiri dari orang-orang yang menguasai
alat produksi dan kelas proletar (buruh) yang tidak memiliki alat produksi dan modal
sehingga menjadi kelas yang dieksploitasi oleh kelas borjuis (majikan). Menurut Marx,
suatu saat kelas proletar akan menyadari kepentingan bersama dengan melakukan
pemberontakan dan menciptakan masyarakat tanpa kelas. Meskipun ramalan Marx tidak
pernah terwujud tetapi pemikiran tentang stratifikasi dan konflik sosial tetap berpengaruh
terhadap pemikiran perkembangan sosiologi khususnya terkait dengan kapitalisme.
3. Emile Durkheim (1858 – 1917)
Merupakan seorang ilmuwan yang sangat produktif. Karya utamanya antara lain
Rules of The Sociological Method, The Division of Labour in Society, Suicide, Moral
Education, dan The Elementary Forms of The Religious Life. Durkheim melihat bahwa
setiap masyarakat manusia memerlukan solidaritas dengan membedakan dua tipe utama
solidaritas yaitu solidaritas mekanis yang merupakan tipe solidaritas yang didasarkan
pada persamaan dan biasanya ditemui pada masyarakat sederhana dan solidaritas
organis yang ditandai dengan adanya saling ketergantungan antarindividu atau kelompok
lain, masyarakat tidak lagi memenuhi semua kebutuhannya sendiri. Lambat laun
pembagian kerja dalam masyarakat (munculnya diferensiasi, spesialisasi) semakin
berkembang sehingga solidaritas mekanis berubah menjadi solidaritas organis. Pada
masyarakat dengan solidaritas organis masing-masing anggota masyarakat tidak lagi
dapat memenuhi semua kebutuhannya sendiri melainkan ditandai oleh saling
ketergantungan yang besar dengan orang atau kelompok lain. Solidaritas organis
merupakan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bagian-bagian yang saling bergantung
seperti bagian-bagian suatu organisme biologis.
Berbeda dengan solidaritas mekanis yang didasarkan pada hati nurani kolektif maka
solidaritas organis didasarkan pada akal dan hukum. Dalam pengembangan selanjutnya,
Durkheim menggunakan lima metode untuk mempelajari sosiologi, yaitu:
 Sosiologi harus bersifat ilmiah, di mana fenomena-fenomena sosial harus dipelajari
secara objektif dan menunjukkan sifat kausalitasnya.

 Sosiologi harus memperlihatkan karakteristik sendiri yang berbeda dengan ilmu-ilmu


lain.

 Menjelaskan kenormalan patologi.

 Menjelaskan masalah sosial secara ‘sosial’ pula.

 Mempergunakan metode komparatif secara sistematis.

4. Max Weber (1864 – 1920)


Max Weber lahir di Erfurt pada tahun 1864. Menyelesaikan studi di bidang hukum,
ekonomi, sejarah, filsafat, teologi dan mengajar disiplin ilmu-ilmu tersebut di berbagai
universitas di Jerman. Serta terusmenerus menyebarluaskan terbentuknya ilmu sosiologi
yang saat itu masih berusia muda. Karya penting dari Weber berjudul The Protestant Ethic
and The Spirit of Capitalism yang berisi hubungan antara Etika Protestan dalam hal ini
Sekte Kalvinisme dengan munculnya perkembangan kapitalisme. Menurut Weber, ajaran
Kalvinisme mengharuskan umatnya untuk bekerja keras dengan harapan dapat
menuntun mereka ke surga dengan syarat bahwa keuntungan dari hasil kerja keras tidak
boleh untuk berfoya-foya atau bentuk konsumsi lainnya. Hidup sederhana dan melarang
segala bentuk kemewahan menjadikan para penganut agama ini semakin makmur karena
keuntungan yang dihasilkan ditanamkan kembali menjadi modal. Dari sinilah menurut
Weber kapitalisme di Eropa berkembang pesat.
Pengertian Sosiologi
Kalian telah mengetahui perkembangan awal sosiologi. Sosiologi merupakan salah
satu ilmu sosial yang berumur paling muda di antara ilmu sosial lainnya yang dikenalkan oleh
Auguste Comte. Coba kalian bandingkan tahun lahirnya sosiologi dengan ilmu sosial lainnya
seperti ekonomi, sejarah, geografi dan lain-lain. Benarkah sosiologi sebagai salah satu ilmu
sosial yang paling muda umurnya? Satu pertanyaan yang menarik adalah apa yang
sebenarnya menjadi pokok pembahasan dalam sosiologi? Sebelumnya kalian telah melihat
bahwa ilmu sosiologi muncul ketika terjadinya kekacauan-kekacauan dalam masyarakat
dunia sehingga melahirkan tokoh-tokoh sosiologi. Maka pada bagian ini akan dijelaskan
tentang pengertian sosiologi dari sudut pandang tokoh sosiologi klasik mulai Auguste Comte
sampai tokoh sosiologi modern George Simmel.
a. Auguste Comte
Suatu pandangan menarik dari Comte adalah bahwa sosiologi menurutnya
merupakan ratu ilmu-ilmu sosial. Dalam bayangannya mengenai hierarki ilmu, sosiologi
menempati kedudukan teratas di atas astronomi, fisika, ilmu kimia, dan biologi. Menurut
Comte, sosiologi adalah studi tentang Statika Sosial (social statics) dan dinamika sosial
(social dynamics). Dalam hal ini statika sosial mewakili stabilitas, sedangkan dinamika
mewakili perubahan. Dengan memakai analogi biologi, Comte menyatakan hubungan
antara statika sosial dengan dinamika sosial dapat disamakan dengan hubungan antara
anatomi dan fisiologi dan menganggap masyarakat seperti organisme hidup, artinya
masyarakat dapat dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
bergantung satu sama lain. Akan tetapi pada akhirnya Comte tidak benar-benar
mengembangkan pemikiran ini.
b. Emile Durkheim
Menurut Emile Durkheim sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari fakta sosial.
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan mampu melakukan pemaksaan dari luar
terhadap individu. Adapun ciri fakta sosial adalah: 1) Bersifat eksternal terhadap individu,
artinya fakta sosial berada di luar individu. 2) Bersifat memaksa individu. 3) Bersifat
umum atau tersebar secara meluas dalam satu masyarakat.
c. Max Weber
Sosiologi bagi Weber adalah ilmu pengetahuan tentang tindakan sosial. Masyarakat
adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai,
motif, dan kalkulasi rasional. Secara jelas, sosiologi bagi Weber adalah ilmu pengetahuan
yang berusaha memahami dengan cara melakukan interpretasi atas tindakan sosial.
Bertitik tolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial, Weber menyebutkan ada lima
ciri pokok yang menjadi sasaran penelitian ilmu sosiologi:
 Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna yang subjektif.

 Tindakan nyata dan yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subjektif.

 Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja
diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam.

 Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu.

 Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain itu.
d. George Simmel
George Simmel mengemukakan bahwa sosiologi sebagai ilmu yang khusus dan
independen yang mencakup permasalahan konsepsi masyarakat dan individu. Bentuk
dan isi dari suatu interaksi timbal balik secara psikologis maupun sosiologis berkarakter
abstrak yang mendasarkan pada realitas. Sosiologi sebagai suatu metode ilmiah yang
mana kemampuannya dapat dipakai oleh ilmu-ilmu lain.
e. Wright Mills
Satu pernyataan yang penting dari Mills adalah bahwa untuk dapat memahami apa
yang terjadi di dunia maupun apa yang ada dalam diri sendiri manusia memerlukan apa
yang dinamakan dengan sociological imagination (khayalan sosiologis). Pemikiran ini
bertujuan untuk memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan
antara keduanya. Untuk melakukannya diperlukan dua peralatan pokok yaitu personal
trouble of millieu (gangguan pada lingkungan pergaulan bersifat pribadi) dan public
issues of social structure (isu-isu umum tentang struktur sosial).

f. Peter Berger
Suatu konsep yang digeluti oleh Berger adalah ‘masalah sosiologis’. Suatu masalah
sosiologis tidak sama dengan suatu masalah sosial karena masalah sosiologis
menyangkut pemahaman terhadap interaksi sosial. Seorang ahli sosiologi dapat
mempelajari pengangguran, kemiskinan, pelacuran (sering disebut masalah sosial),
tetapi dapat pula mempelajari mengapa suatu kelompok masyarakat lebih berhasil
meraih sukses daripada yang lain atau tentang kemajuan lainnya.
g. Alex Inkeles
Inkeles menyebutkan bahwa sosiologi mempunyai tiga pokok bahasan yang khas
yaitu hubungan sosial, institusi, dan masyarakat. Hubungan sosial merupakan ‘molekul’
kehidupan sosial. Hubungan sosial merupakan satuan analisis khas sosiologis. Sistem
kompleks hubungan sosial itulah yang akan membentuk institusi. Menurut Inkeles,
sosiologi tidak hanya membahas bagian-bagian tertentu masyarakat melainkan dapat
pula mempelajari masyarakat itu sendiri sebagai satuan analisis.
Tetapi pada perkembangannya, banyak para ahli yang mencoba memberikan
definisi sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri terlepas dari pengaruh
filsafat dan psikologi, antara lain:
1. Pitirim Sorokin` Menurut Sorokin, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari: 1)
Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejalagejala sosial
(misalnya, antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum
dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan lain sebagainya). 2) Hubungan
dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial
(misalnya, gejala geografis, biologis, dan sebagainya). 3) Ciri-ciri umum semua jenis
gejala-gejala sosial.

2. Roucek dan Warren. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dalam kelompok-kelompok.

3. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff. Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi sosial dan hasilnya adalah organisasi sosial.

4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
struktur sosial dan prosesproses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

5. J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil
KEGIATAN PRAKTIK
PEMBELAJARAN MANDIRI SIKLUS 1

Nama Sekolah : MAN 1 MAKASSAR


Kelas/Semester : X 2
Nama penyusun : Syahrul Miftahul Saleh

Pada tahap pelaksanaan Praktik Pembelajaran Mandiri saya masih menggunakan


perangkat/Modul pembelajaran yang sama dengan tahap praktik pembelajaran terbimbing karena
materi tentang sejarah perkembangan sosiologi sbagai ilmu pengetahuan banyak sekali yang harus
di pahami dan di tuntaskan oleh pendidik maupun peserta didik, selain itu siswa diminta untuk
membuat suatu projek yanga harus dipersentasekan sehinnga saya masih menggunakan modul yang
sama di pembelajaran mandiri siklus 1 ini, dalam saya mencoba menambah semangat dan minat
belajar siswa dengan menerapkan metode TARL dalam bentuk diskusi kelompok yang di bagi
menjadi beberapa kelompok Berdasarkan Kemampuan mereka yang di analisis melalui assessmen
diagnostok konitif sebelumnya untuk memabgi kategori pemahaman peserta didik
Dalam pelaksanaan pembelajaran PPLMandiri I ini adalah kegitan belajar mengajar Mandiri
dimana mahasiswa hanya melakukan observasi dan terbimbing sekali dan setelah itu mengajar
langsung dalam proses pembelajaran dalam hal ini mahasiswa menerapkan RPP yang telah disusun
berdasarkan penilaian dosen pengampu mata kuliah tertentu dan di sesuaikan dengan kondisi peserta
didik . Diakhir pembelajaran mahasiswa dan guru pamong berdiskusi dengan tahap perkembangan
belajar peserta didik termasuk nilai hasil belajar serta membahas tentang langkah-langkah yang
harus saya kembangkan dipertemuan selanjutnya. Diskusi terkait proses belajar siswa kadang kami
diskusikan secara langsung maupun lewat WA Group.
REFLEKSI
PRAKTIK PEMBELAJARAN MANDIRI SIKLUS 1

Praktik pembelajaran Mandiri yang saya lakukan di MAN 1 Makassar di kelas X 2 saya
dipantau oleh Guru Pamong dimana saya melaksanakan pembelajaran langsung kepada siswa
berdasarkan Rancangan Pembelajaran (RPP) yang telah saya susun sebelumnya pada materi
dengan menggunakan model TaRL dengan tipe model Group Investigation dengan media ajar
VIDIO PEMBELAJARAN dengan bantuan tehnologi LCD. Pada siklus ini saya mengenalkan
kepada siswa tentang pembelajaran secara berkelompok , dimana siswa diberikan suatu
permasalahan terkait dengan materi lalu secara berkelompok mengerjakan tugas atau LKPD
kemudian mempersentasekan di depan kelas, Namun peserta didik masih terlihat kaku dan bingun
dengan metode diskusi karena ini adalah pertemuan pertama siswa dalam pembelajaran Sosiologi
Sehingga peserta didik belum mampu sepenuhnya aktif dalam berdiskusi.

Kasus Yang Ditemukan :


Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas tantangan saya dapatkan yaitu:
1. Tahap pelaksanaan asesmen diagnostic ada beberapa siswa tidak memanfaatkan gawai yang
mereka miliki, terdapat beberapa siswa menngunakan HPnya dengan membuka sosmed
pribadinya dan bermain games
2. Pada management alokasi waktu yang masih belum efisien sehingga asesmen for learning yaitu
pengerjaan LKPD yang seharusnya memiliki 2 aktivitas tidak dapat dilaksanakan
3. Peserta didik kurang percaya diri dalam berekspresi dan mengemukakan pendapat di kelas.

Solusi/Tindakannya:
1. Dari pengalaman yang telah di dapat saat pelaksanaan pembelajaran maka mahasiswa PPL
melakukan diskusi dan meminta masukkan oleh Guru Pamong terkait perlunya
mendisiplinkan siswa selama mengikuti proses pembelajaran sampai selesai.serta pentingnya
membuat kesepakatan kelas diawal pembelajaran.
2. Guru model selalu memberikan motivasi dan dorongan serta pengertian bahwa sebagai
seorang pembelajar harus memiliki kepercayaan diri dan peserta didik yang lain harus dapat
saling menghargai, mendukung, dan menghormati temannya.
3. Melakukan pendekatan dan menganggap peserta didik sebagai teman sehingga peserta didik
akan lebih nyaman dan akan dapat membantu kita mencapai kesuksesan dalam pencapaian
proses pembelajaran.

RENCANA TINDAK LANJUT


PEMBELAJARAN MANDIRI SIKLUS 1

Nama Sekolah : MAN 1 MAKASSAR


Kelas/Semester : X 2
Nama penyusun : Syahrul Miftahul Saleh

No. KEGIATAN TUJUAN SASARAN


1 Plan Mengetahui kekurangan dari isi  DPL
(Merancang RPP dan membenahinya  Guru Pamong
Pembelajaran)  Mahasiswa PPG Prajabatan
2 Do Melakukan Praktik Mengajar Peserta didik
(Melaksanakan Mandiri
Pembelajaran)
3 See Melaksanakan evaluasi dan  DPL
(Evaluasi dan Refleksi refleksi terhadap pelaksanaan  Guru Pamong
Kegiatan Pembelajaran) kegiatan praktik mengajar  Mahasiswa PPG Prajabatan
terbimbing untuk dapat diperbaiki
dan dikembangkan

DOKUMENTASI PPL II MANDIRI SIKLUS 1

Anda mungkin juga menyukai