Anda di halaman 1dari 5

Nama : Giyarto

NIM : 857721605
Makul/Kode : Strategi Pembelajaran di SD/PDG4105

1. Apa yang dimaksud belajar menurut Ernest R.Hilgard dan bagaimana menurut
pendapatmu? Jelaskan!
a. Menurut Ernest R. Hilgard belajar adalah proses dimana suatu aktivitas berasal
atau diubah melalui prosedur pelatihan (baik di laboratorium atau di lingkungan
alam) yang dibedakan dari perubahan oleh faktor-faktor yang tidak disebabkan
oleh pelatihan.
b. Menurut saya belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang
diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan
dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.
Perubahan tersebut terjadi secara menyeluruh meliputi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Tetapi kadang-kadang hanya nampak salah satu domain saja.
Perubahan belajar itu sendiri tidak berdasarkan naluri tetapi melalui proses
latihan.
2. Jelaskan secara singkat tentang karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar ( Kelas
rendah dan Kelas tinggi )!
a. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
Pada hakikatnya pembelajaran di kelas rendah merupakan pembelajaran
konkret yaitu suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis
untuk membelajarkan siswa yang berkenaan dengan fakta dan kejadian di
sekitar lingkungan siswa. Pembelajaran ini dilaksanakan berdasarkan rencana
pelajaran (silabus) yang telah dikembangkan oleh guru. Pembelajaran konkret
lebih sesuai bila diberikan pada siswa di kelas rendah (kelas 1, 2, 3) Sekolah
Dasar.
Karakteristik lain yang harus dipahami dalam pembelajaran di kelas rendah
yaitu proses belajar harus dikembangkan secara interaktif. Dalam hal ini guru
memegang peranan penting dalam menciptakan stimulus-respons
pembelajaran. Sementara itu, karakteristik aktivitas siswa di kelas rendah
Sekolah Dasar masih relatif kurang terfokus dalam konsentrasi, kecepatan
belajar, dan aktivitas belajar sehingga hal ini memerlukan kegigihan guru untuk
mengupayakan pembelajaran ke arah proses belajar yang efektif.
b. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
Karakteristik pembelajaran kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) Sekolah Dasar adalah
pembelajarann dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan
konsep, dan generalisasi hingga penerapannya (menyelesaikan soal,
menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan,
melipat, dan membagi). Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam
proses belajar di kelas tinggi Sekolah Dasar, di antarannya: tanya-jawab, latihan
atau drill, belajar kelompok, observasi atau pengamatan, inkuiri, pemecahan
masalah, dan diskaveri. Di kelas tinggi, siswa dapat dibimbing dengan
menggunakan pembelajaran konstruktivis, artinya siswa dibimbing untuk
mencari, menemukan, menggolongkan, menyusun, melakukan, mengkaji, dan
menyimpulkan sendiri atau berkelompok tentang substansi yang dipelajarinya.
Karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar pada kelas tinggi terlihat bahwa
selain dituntut tingginya aktivitas siswa, kemampuan siswa dalam melakukan
kegiatan pembelajaran seperti melakukan tahapan penyelidikan, melakukan
pemecahan masalah dan sebagainya. Itu sebabnya guru harus kaya akan
pengalaman dan kemampuan mengajar serta mampu mengarahkan kegiatan
siswa agar sasaran belajar dapat dicapai melalui pembelajaran di sekolah.
3. Apa yang dimaksud hakikat belajar tematik? Jelaskan dan sebutkan ciri-ciri
pembelajaran tematik!
a. Hakikat belajar tematik
Belajar tematik didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang
sekitar ide pokok (tema), dan melibatkan beberapa bidang studi (mata pelajaran)
yang berkaitan dengan tema. Pendekatan ini dilakukan oleh guru dalam
usahanya untuk menciptakan konteks dalam berbagai jenis pengembangan yang
terjadi sehingga apa yang dipelajari atau dibahas disajikan secara utuh dan
menyeluruh, bukan bagian-bagian dari satu konsep yang utuh.
b. Ciri-ciri pembelajaran tematik
1) Anak didik Sebagai Pusat Pembelajaran
Dalam metode pembelajaran tematik, anak ditempatkan sebagai pelaku
utama proses pendidikan. Seluruh arah dan tujuan pendidikan harus
disesuaikan dengan kebutuhan anak didik. Pengajar atau guru berperan
sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan anak untuk
mengembangkan diri sesuai bakat dan minat.
2) Memberikan Pengalaman Langsung
Pembelajaran tematik memungkinkan anak didik untuk mengalami
sendiri proses pembelajarannya. Mulai dari persiapan, proses, sampai
produknya.
3) Menghilangkan batas antar mata pelajaran
Metode pembelajaran tematik memungkinkan mata pelajaran yang
tadinya dipisah-pisahkan menjadi membaur dan nyaris tidak ada
batasan. Mata pelajaran yang beragam itu disajikan dalam satu unit tema
dan satu sama lain saling melengkapi.
4) Fleksibel
Pembelajaran tematik dilakukan dengan menghubungkan antara
pengetahuan di satu bidang dengan bidang pengetahuan lain. Bisa juga
dilakukan dengan menghubungkan antara satu pengalaman dengan
pengalaman yang lain, atau menghubungkan antara pengetahuan dan
pengalaman.
5) Hasil Pembelajaran Sesuai dengan kebutuhan
Hasil pembelajaran tematik biasanya lebih sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak didik. Metode ini mendorong timbulnya minat dan
motivasi belajar anak didik sehingga mereka mendapat banyak
kesempatan untuk mengoptimalkan potensi.
6) Menggunakan Prinsip Pakem
Pakem adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Pembelajaran tematik menganut prinsip bahwa belajar
harus melibatkan anak didik secara aktif sesuai kreativitas mereka tapi
tetap mencapai sasaran yang diinginkan.
7) Menyeluruh
Pembelajaran tematik bersifat terintegrasi dan melihat satu tema dari
berbagai perspektif, sehingga hasil pembelajaran yang dirasakan anak
didik lebih menyeluruh atau holistik.
8) Bermakna
Pembelajaran tematik meningkatkan makna dalam proses pembelajaran
itu sendiri karena apa yang diterima anak didik benar-benar bisa
memberikan manfaat dan kegunaan dalam kehidupan nyata.
4. Apa yang harus dilakukan guru pada awal pembelajaran? Sebutkan dan jelaskan secara
singkat !
a. Menimbulkan Motivasi dan Perhatian Siswa
Agar pikiran siswa terfokus pada apa yang akan dibahas dalam pembelajaran,
guru perlu menyiasatinya untuk menarik perhatian siswa dan menimbulkan
motivasi siswa pada pelajaran yang akan dilakukan. Membangkitkan motivasi
dan perhatian siswa merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan pada setiap
tahapan kegiatan pembelajaran. Khususnya pada tahap awal pembelajaran,
siswa perlu difokuskan perhatiannya pada materi yang akan dibahas. Untuk itu,
guru hendaknya melakukan kegiatan yang dapat menarik perhatian siswa.
b. Memberi Acuan
Memberi acuan diartikan sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara
spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal-hal yang akan dipelajari dan
kegiatan yang akan ditempuh selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang
dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, di antaranya adalah sebagai
berikut:
1) Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis
besar materi yang akan dipelajari.
Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas
pelajaran, adalah memberitahukan tujuan atau kemampuan yang
diharapkan dikuasai siswa setelah pembelajaran dilakukan atau garis
besar materi yang akan dipelajari siswa. Dengan informasi tersebut,
siswa akan memperoleh gambaran yang jelas tentang kemampuan
yang dikuasai dan ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
2) Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa
Dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama
pembelajaran berlangsung, siswa akan terarah usahanya untuk
mencapai kemampuan atau menguasai topik-topik tersebut.
c. Membuat Kaitan
Siswa akan tertarik terhadap pelajaran yang diberikan apabila mereka melihat
kaitan atau hubungan dengan apa yang telah dikenal atau sesuai dengan
pengalaman mereka terdahulu atau sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Kegiatan membuat kaitan pada awal pembelajaran biasanya dikenal dengan
melakukan apersepsi. Berikut ini beberapa cara di antaranya yang dapat
dilakukan guru dalam membuat kaitan.
1) Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari
sebelumnya
2) Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari
3) Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan
materi yang akan dibahas
d. Melaksanakan Tes Awal
Tes awal dilakukan apabila materi yang akan dibahas merupakan materi baru
dan kita ingin mengetahui seberapa banyak siswa telah menguasai materi yang
akan dibahas tersebut. Selain itu tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk
mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan
dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Informasi ini akan digunakan oleh guru
untuk menentukan dari mana pembahasan materi baru akan dimulai. Tes awal
dapat dilakukan dengan cara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang
dianggap representatif (mewakili) seluruh siswa.
5. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip pembelajaran kelompok !
Prinsip-prinsip Pembelajaran Kelompok
a. Adanya topik dan permasalahan
Tujuan utama dalam pembelajaran kelompok sesuai dengan esensi
pembelajaran kooperatif yaitu membentuk siswa untuk memiliki kemampuan
bekerja sama serta memiliki sikap toleransi bertanggung jawab. Oleh karena itu,
materi pelajaran dalam pembelajaran kelompok di antaranya harus mengandung
permasalahan maupun proyek yang harus dipecahkan atau diselesaikan oleh
siswa melalui kerja sama. Dengan demikian, tugas guru pada prinsipnya adalah
mengarahkan/mengkondisikan kegiatan belajar sehingga siswa mampu bekerja
sama dalam memecahkan permasalahan atau mengkaji bahan pelajaran atau
dalam mengerjakan suatu tugas maupun proyek yang ditugaskan guru.
b. Pembentukan kelompok
Pembelajaran kelompok harus didasarkan pada pengelompokan siswa sesuai
dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran. Karakteristik siswa yang
perlu diperhatikan dalam pembentukan kelompok di antaranya adalah
kepandaian, jenis kelamin, kelancaran berbicara, dan kekuatan (kondisi) fisik.
c. Kerja sama
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa pembelajaran kelompok
dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan siswa bekerja sama, rasa
solidaritas, rasa toleransi, dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang harus
dikerjakan dalam kelompok tersebut. Oleh karena itu, aktivitas bekerja sama
merupakan hal utama yang harus terjadi dalam pembelajaran kelompok.
d. Perhatian
Selama kegiatan pembelajaran kelompok berlangsung, guru harus
memperhatikan siswa secara kelompok sekaligus memperhatikan siswa sebagai
individu dalam kelompok. Setiap perhatian yang diberikan oleh guru akan dapat
membangkitkan perhatian dan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelompoknya.
Meskipun kegiatan dilakukan
e. Motivasi
Untuk menunjang keberhasilan belajar secara kelompok, guru harus
memberikan motivasi dan bimbingan terhadap siswa secara individu dalam
kelompok. Motivasi belajar siswa akan muncul apabila guru dapat memberikan
suasana belajar yang kondusif, menyenangkan, dan efektif.
f. Sumber belajar dan fasilitas
Ketersediaan sumber belajar dan fasilitas yang diperlukan akan menunjang
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu,
sumber belajar dan fasilitas belajar harus diupayakan oleh pihak sekolah guna
menunjang optimalisasi belajar secara kelompok.
g. Latihan dan tugas
Untuk memperkuat hasil kerja atau hasil belajar kelompok, guru harus
memberikan tugas dan latihan-latihan pada semua siswa secara individu yang
diorganisasi secara efektif dalam belajar kelompok.

Anda mungkin juga menyukai