Anda di halaman 1dari 3

TUGAS II

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


Tutor : Alvin Herman Saputra,S.Pd,M.Pd

NAMA : LASMI
NIM : 856466426
POKJAR : Bangko

JAWABAN No 1
Orang tunanetra sering mengungguli orang yang dapat melihat dalam tugas pendengaran
misalnya dalam menemukan sumber suara. Hal ini bukan disebabkan organ sensorik tapi pada
proses informasi sensorikdi otak. Orang-orang menjadi tunanetra sejak kecil cendrung
mengungguli orang-orang yang dapat melihat dan menjadi buta setelah dewasa, daam tugas
persepsi yang mengandalkan pendengaran dan sentuhan. Namun tidak semua orang tunanetra
secara otomatis menjadi ahli ekolokasi,pengembangan keterampilan seperti ekolokasi
bergantungpada waktu yang dihabiskan untuk mempelajari tugas ini bahkan orang yang melihat
dapat mempelajari keterampilan ini dengan pelatih yang cukup, tetapi orang-orang tunanetra
mungkin akan dapat menfaat dari otak mereka yang lebih diatur kembali untuk lebih peka pada
indra selain penglihatan.
Orang tunanetra akan lebih mengandalkan indra mereka yang tersisa untuk melakukan tugas
sehari-hari, yang berarti mereka melatih indra mereka yang tersisa setiap harinya. Pengaturan
ulang otak, disertai dengan pengaaman lebih daam menggunakan indra mereka yang tersisa,
diyakini sebagai faktor penting yang membuat orang tunanetra yang memiliki keunggulan dalam
hal pendengaran dan sentuhan dibandingkan dengan orang yang dapat melihat.

JAWABAN No 2
 Tulisan Braille serta buku buku yang digunakan huruf braille, Misalnya dalam pelajaran
bahasa indonesia, anak tunanetra tentunya harus menggunakan huruf braille.
 Miniatur bintang atau hewan guru harus menjelakan bahwa miniatur tersebut merupakan
kecil jadi contoh binatang yang sedang dipelajari.
 Dalam pelajaran matematika khususnya materi konsep tentang bangun ruang, anak
disuruh meraba bentuk bangun ruang yang disediakan oleh guru.
 Puzzle tunanetra dapat mengetahu bentuk tiruan dari buah-buahan yang dia raba.
 Kamus bicara, alat ini adalah kamus yang sudah dilengkapi dengan audio sehingga
tunanetra dapat mendengarkan output suara dari alat tersebut.

JAWABAN No 3
Sistem pendidikan segregasi karena tersedianya alat bantu belajar yang dirancang khusus untuk
siswa dan lingkungan sosial ramah karena sebagian besar memiliki pemahaman yang tepat
mengenai disability anak.
JAWABAN No 4
Tunagrahita ringan disebut juga moron atau debil. Kelompok memiliki IQ antara 68-62.
Tunagrahita sedang disebut juga imbisil kelompok ini memiliki IQ 51-36 berdasarkan skala
binned sedangkan menurut skala wischler ( WISC ) memiliki IQ 54-40.
Tunagrahita sering disebut idiot kelompok dapat dibedakan lagi antara anak tunagrahita berat
( severe ) dan berat ( profound ).
Level Keterbelakangan IQ
Stanforrd binet Skala Weschler
Ringan 68-52 69-55

Sedang 52-36 54-40


Berat 32-20 39-25

Sangat Berat 19 24
JAWABAN No 5
TAHAP KEGIATAN

1. Penyajian 1. Pendahuluan Guru mencitakan kesiapan belajar siswa dengan


(persentation ) ( Advance menimbulkan motivasi/perhatian siswa:
organizer ) Memberitahukan tujuan kemampuan yang
diharapkan, materi yang akan diajarkan.
Alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh
menunjukan manfaat materi yang dipelajari
membuat kaitan meminta siswa mengemukakan
pengalaman yang berkaitan dengan materi yang
akan dibahas.

2. Demonstrasi Guru dengan hati-hati menjelaskan setiap


dan Modeling langkah kegiatan yang harus dilakukan dan
mendemontrasikan keterampilan
subketerampilan yang dibahas kepada siswa
tersebut

II. Praktek dengan 3. Ssiwa Siswa mempraktekkan tugas yang dipilih


pengawasan ( cotrolled mempraktekkan ( keterampilan atau subketerampilan )dengan
pratice ) tugas yang bimbingan ( instruksi –instruksi,
dipilih isyarat,prompts ) dari guru. Guru memberikan
penguatan dan umpan balik yang bersifat
korektif.

4. Siswa Siswa mempraktekkan tugas yang dipilih


mempraktekkan ( keterampilan atau subketerampilan )dengan
tugas yang conrolled melalui suatu criteria yang ditetapkan.
dipilih Guru memberikan penguatan dan umpan balik
yang bersifat korektif.

III. Praktek secara mandiri 5. Siwa Siswa mempraktekkan keseluruhan tugas


( Independent practive ) mempraktekkan dengan suatu criteria yang ditetapkan. Guru
keseluruhan memberikan penguatan dan umpan balik yang
Tugas bersifat korektif.

6. Siswa Siswa mempraktekkan tugas yang disajikan


mempraktekkan dalam berbagai materi dan buku kerja, dan
berbagai tugas dalam berbagai seting (ruang sumber, kelas
sejenis dengan reguler, dan rumah ) dengan suatu criteria yang
yang dipilih ditentukan. Guru membrikan penguatan dan
umpan balik yang bersifat korektif.

Lenggadai Hulu, 19 Mei 2023


MAHASISWA

LASMI
NIM. 856466426

Anda mungkin juga menyukai