BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
siswa tidak hanya belajar secara akademik tetapi juga belajar menjalin
yang ada.
manusia. Terbinanya interaksi sosial yang baik pada diri anak akan
interaksi sosial yang di lakukan oleh Loban, dkk (2017) bahwa banyak
yang sulit bekerja sama, rendahnya rasa tanggung jawab atas pemberian
N 1 Kota Jambi yang dilakukan selama 3 bulan dari bulan Maret-Mei 2018
terutama di dalam kelas ketika belajar sangat rendah yang ditandai dengan
di kelas seperti mengajak teman keluar masuk kelas jika merasa bosan,
pendapat atau saran dari teman, mudah marah dan tersinggung sehingga
sebaya yang dilakukan didua sekolah yaitu SMP N 1 Kota Jambi pada
tertutup secara langsung dengan guru yang mengajar di kelas VIII di dua
berlakukan di kelas ?
sosial. Oleh karena itu, upaya konselor dalam memberikan bantuan dalam
dalam upaya meningkatkan interaksi sosial siswa, oleh sebab itu akan
dipilih salah satu teknik yang sekiranya memenuhi standar yang dapat
kemampuan berinteraksi sosial bagi remaja awal usia 11-13 tahun yaitu
siswa siklus pertama 2 konflik terselesaikan yang berarti 50% dari jumlah
sample dan pada siklus kedua telah mencapai target yang ditetapkan yaitu
dilakukan oleh Burtch peneliti play therapy dengan judul “The us of play
remaja.
B. Batasan Masalah
berikut :
7
2. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Kota
“Topik Tugas”.
4. Play Therapy yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Play Therapy
C. Rumusan Masalah
kontrol)?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
kelompok.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Peneliti
siswa.
G. Hipotesis Penelitian
play therapy melalui layanan bimbingan kelompok siswa kelas VIII SMP
N 1 Kota Jambi”.
H. Defenisi Operasional
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah interaksi sosial antar teman
I. Kerangka Konseptual
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Interaksi Sosial
timbal balik antara individu satu dengan individu lainnya . Salah satu ciri
bahwa kehidupan itu ada dengan adanya interaksi, interaksi sosial menjadi
faktor utama di dalam hubungan antar dua orang atau lebih yang saling
dan respon antar individu, antar kelompok atau antar individu dan
kelompok”.
sosial adalah hubungan sosial antara individu satu dengan yang lain, yang
merupakan hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan cara
penelitian ini adalah interaksi sosial antar teman sebaya ditinjau dari
asimilasi, persaingan.
sebaya atau peer adalah teman seusia, sesama, baik secara sah. Sedangkan
kelompok teman sebaya atau peer group adalah suatu kelompok dimana
sebaya merupakan suatu kelompok yang baru, dimana punya ciri, norma
dan kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang ada di keluarganya.
Oleh karena itu remaja dituntut untuk dapat memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dan dapat dijadikan dasar dalam hubungan sosial yang
para remaja belajar bersosialisasi dengan orang lain dan belajar bertingkah
sebaya merupan sekelompok anak yang memiliki usia relatif sama, bergaul
dengan kelompok. Oleh sebab itu, suatu interaksi sosial tidak akan
a. Kontak Sosial
primer dan sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila individu atau
hubungan antara satu pihak dengan pihak yang lain yang merupakan
antara satu dengan yang lain mesti tidak harus bersentuhan secara
fisik”. Bentuk kontak sosial dalam sebuah interaksi sosial dapat berupa
kontak langsung yang terjadi melalui hubungan tatap muka atau alat
pemerintah Indonesia.
a. Komunikasi
komunikator.
dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi
kontraversi, pertentangan)”.
individu dan kelompok sosial. Hubungan timbal balik antara individu dan
ibu, ayah, kakak dan temannya; b) Sugesti atau anjuran berarti pengaruh
dari seseorang yang dapat diterima orang lain, pada umumnya sugesti itu
rasa senang atau tertarik pada orang lain karena merasakan apa yang
dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau
bersama”.
(Tohirin, 2007:172).
pada dirinya agar terbentuk KES yang lebih baik dan optimal baik
evaluasi dan tindak lanjut (evaluation and follow up)”. Dalam penelitian
a. Tahap pembentukan
b. Tahap peralihan
1) Pokok bahasan; masalah atau topik umum, baik yang bersifat bebas
atau tugas
e. Tahap pengakhiran
diakhiri.
hasil kegiatan.
C. Play Therapy
Piaget (dalam Mahon, 2005:2) “play adalah sarana bagi anak untuk
realitas”. Dilihat dari teori sosial, menurut Vigotsky (dalam Suwarjo &
27
dan lainnya serta bisa dimainkan oleh klien dari segala rentang usia baik
perlu harus dimainkan oleh aturan, atau aturan dapat diubah sesuai
lingkungan.
therapy adalah :
29
a. Untuk menyeimbangkan fungsi id, ego dan super ego agar individu
di lingkungannya.
dengan jujur, sportif, tahu akan hak dan peduli akan hak orang lain.
lainnya, karena itu anak bisa belajar alternatif untuk menyikapi atau
menangani konflik.
asupan dan pengaturan tujuan terapi dengan orang tua dan anak; b) Fase
dialami sebagai proyeksi terhadap terapis, dan pada saat ini terapi bermain
Adapun tahapan play therapy sesuai dengan kode etik PTI, yakni
diperhatikan agar dalam pelaksanaannya tidak lari dari aturan yang telah
kemanjuran dalam satu atau lebih seperti keunggulan untuk pil atau
harus ditunjukkan oleh setidaknya dua penyelidik atau tim yang berbeda;
pada kelompok kontrol atau satu atau lebih eksperimen harus memenuhi
namun sifat ruang dan isinya akan bervariasi tergantung pada orientasi
sosial siswa karena individu akan menghayati secara langsung situasi masalah
sosial bagi peserta layanan. Untuk meningkatkan interaksi sosial siswa, siswa
interaksi sosial yang dilakukan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan
dibangun siswa pada saat bermain baik antar individu maupun kelompok
33
ini juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh (Pitriya, 2013)
membantu menyelesaikan konflik siswa kelas VII MTs YAPI Sipare – Pare
T.A 2012/2013.
sample dan pada siklus kedua telah mencapai target yang ditetapkan yaitu
berani di depan kelas, aktif dalam berbicara dan bertanya, bisa berinteraksi
pada evaluasi awal (Pretest) dan evaluasi akhir (Posttest) dimana interaksi
sosial pada diri anak yang dicermati dari hasil ceklist serta hasil
yang sesungguhnya.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kontrol tidak dikenai perlakuan, lalu kedua kelompok itu dikenai pengukuran
perlakuan.
B. Prosedur Penelitian
berikut :
eksperimental X.
37
mean itu.
signifikan, yaitu cukup besar untuk menolak hipotesis nol. Secara bagan,
Kelompok
Kontrol
Pengisian Instrumen Pretest
Kelompok
Eksperimen
Play Therapy melalui Perlakuan n
Interaksi Layanan bimbingan kelompok
Kelompok (X) Eksperimen
Sosial (Y)
Kelompok Kelompok
Kontrol Eksperimen
Hipotesis
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Kota
Jambi tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 60 siswa yang terdiri atas 2
2. Sampel
lain.
c. Siswa yang memiliki skor terendah dengan kategori rendah dan sangat
dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang terbagi ke dalam dua
kontrol.
1. Jenis data
tentang bentuk data yang akan dihimpun oleh peneliti”. Dalam penelitian
39
ini jenis data yang digunakan adalah data primer yakni data yang diambil
2. Sumber Data
kepada metode atau cara yang digunakan untuk menghimpun data dari
yang digunakan”. Adapun teknik dan alat pengumpul data dapat dilihat pada
tabel 3.1.
Waktu
No Teknik Alat Sasaran Pelaksana
Pelaksanaan
Dilakukan
Skala
sebelum dan
1. Skala interaksi Siswa Peneliti
sesudah proses
sosial
treatment
Pedoman Sebelum
2. Wawancara Guru BK Peneliti
wawancara treatment
Pedoman
Dilakukan pada
observasi
saat pelaksanaan
pelaksanaan
Guru Bk play therapy
play therapy
3. Observasi Peneliti /konselor melalui layanan
melalui
sekolah) bimbingan
layanan
kelompok/
bimbingan
treatment.
kelompok
40
Item
Variabel Indikator Deskriptor
Favorable Unfavorable
1. Kerjasama 1. Kerjasama antar individu 1, 4, 8 11, 14
2. Kerjasama kelompok 15 10
1. Norma sosial yang berlaku di dalam
5, 9 12, 16
2. Akomodasi kelas
2. Nilai sosial di dalam kelas 3 6, 13, 17
Interaksi
3. Mengontrol emosi 7, 18, 20 19
Sosial
1. Usaha mengurangi perbedaan
21, 24 2, 28
pendapat
3. Asimilasi
2. Usaha mengurangi perbedaan
22, 25, 29 23
kebiasaan
1. Persaingan sehat antar individu di
27, 30, 32 34
4. Persaingan dalam kelas
2. Persaingan sehat antar kelompok di
31, 33, 35 26, 36
dalam kelas
skalanya. Dalam pengskalaan model likert ada lima alternatif jawaban atas
pernyataan yang ada yaitu: selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD),
Tabel 3.3 Skor Skala Interaksi Sosial untuk Pernyataan Item positif
(Sugiyono, 2018:135)
Kriteria Skor
Selalu (SL) 5
Sering (SR) 4
Kadang-kadang (KD) 3
Jarang (JR) 2
Tidak pernah (TP) 1
41
Tabel 3.4 Skor Skala Interaksi Sosial untuk Pernyataan Item Negatif
(Sugiyono, 2018:135)
Kriteria Skor
Selalu (SL) 1
Sering (SR) 2
Kadang-kadang (KD) 3
Jarang (JR) 4
Tidak pernah (TP) 5
1. Pembakuan Instrumen
instrumen.
Keterangan :
r11= Reliabilitas instrument
43
reliabel apabilar hitung Alpa Cronbach sama atau lebih besar dari 0,70
jika kurang dari 0,70 berarti instrumen tidak reliabel. Hasil uji
1. Deskripsi Data
p = ∑ fb x 100%
∑ n (i) (bi)
Keterangan :
p= Persentase yang dihitung
fb= Jumlah bobot dari frekuensi data yang diperoleh
n= banyaknya data/ subjek
i= banyaknya item/ soal
bi= bobot ideal
sangat rendah.
44
tertentu yang harus terpenuhi yaitu uji normalitas sampel dan uji
homogenitas :
a. Uji Normalitas
b. Uji Homogenitas
Lavene Statistic.
2. Pengujian Hipotesis
X1 − X2
𝑡=
Σx²d
√N (N−1)
45
Keterangan:
t : t- hitung yang dicari
X1 : Angka rata-rata dari variabel 1
X2 : Angka rata-rata dari variable 2
Xd : Deviasi masing-masing subyek (d-Md)
N : jumlah subyek
3. Jadwal Penelitian
Minggu
No. Waktu Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1. Pre-Test
2. Pemberian Treatmen 1
3. Pemberian Treatmen 2
4. Pemberian Treatmen 3
5. Pemberian Treatmen 4
6. Post-Test
7. Penyusunan laporan
4. Pelaksanaan Treatment
Siswa
Pre - Test
Treatment 1 = Layanan 1
Bkp tema: Pentingnya T
Kerjasama “Memindahkan
botol berisi bola dengan R 2
tali”
E
3
Treatment 2 = Layanan
Bkp tema: Asimilasi A
“Lanjutkan Ceritaku” 4
T
Treatment 3 = Layanan M
Bkp tema: Pentingnya
Akomodasi “Make E
smothing Beautiful”
N
Treatment 4 = Layanan
Bkp tema: Persaingan T
sehat “ see out feed”
Post - Test
Hasil
47
BAB IV
Bab ini berisi uraian tentang deskripsi data, analisis data, hasil penelitian
dan diakhiri dengan pembahasan hasil penelitian dengan judul skripsi “pengaruh
A. Deskripsi Data
1. Lokasi Penelitian
SMP N 1 Kota Jambi dipimpin oleh bapak Drs. Pirdaus yang berada
2007, sekolah ini resmi menjadi sekolah RSBI yang mempunyai akreditasi
pembelajaran.
2. Subyek Penelitian
rendah kelas VIII SMPN 1 Kota Jambi. Anggota populasi adalah siswa
kelas VIII H dan VIII G. Jumlah anggota populasi adalah 60 siswa yang
Kemudian dari hasil analisis pre-test seluruh siswa kelas VIII G dan VIII
48
terendah terbagi ke dalam dua kelompok, 10 siswa dari kelas VIII G untuk
kelas eksperimen dan 10 siswa dari kelas VIII H untuk kelas kontrol.
B. Hasil Penelitian
Sebelum Treatment
Tabel 4.1.1 Hasil Skor Pre-Test Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII G
(Kelas Eksperimen) Sebelum Treatment
Dari tabel 4.1.1 dapat dilihat hasil pre-test siswa kelas VIII G yang
sedang, 5 siswa yang berada ditingkatan rendah dan 5 siswa yang berada
Tabel 4.1.2 Hasil Skor Pre-Test Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII
H (Kelas Kontrol) Sebelum Treatment
NO KODE NAMA SKOR KETERANGAN NO KODE NAMA SKOR KETERANGAN
1 IVR 138 SEDANG 16 MFH 137 SEDANG
2 FRP 149 TINGGI 17 LDH 119 RENDAH
3 AHP 132 SEDANG 18 VAR 137 SEDANG
4 IRH 107 SANGAT RENDAH 19 MIN 144 TINGGI
5 NAN 127 RENDAH 20 ROV 124 RENDAH
6 SWK 135 SEDANG 21 ASW 140 SEDANG
7 DHC 125 RENDAH 22 ASN 136 SEDANG
8 NHA 148 TINGGI 23 ZAR 140 SEDANG
9 NOF 115 SANGAT RENDAH 24 MDI 122 RENDAH
10 SPE 131 SEDANG 25 ART 167 SANGAT TINGGI
11 PNG 127 RENDAH 26 SKA 145 TINGGI
12 MFR 164 SANGAT TINGGI 27 AFQ 169 SANGAT TINGGI
13 SPP 168 SANGAT TINGGI 28 HPT 155 TINGGI
14 MRM 162 SANGAT TINGGI 29 DAA 126 RENDAH
15 MRD 127 RENDAH 30 HAC 154 TINGGI
Sedangkan hasil pre-test siswa kelas VIII H dapat dilihat pada tabel
siswa yang berada ditingkatan rendah dan 2 siswa yang berada ditingkatan
sangat rendah.
dalam dua kelas yakni kelas VIII G dan VIII H diperoleh nilai tertinggi
50
169 dan nilai terendah 105, dan di klasifikasi secara kontinum interval
memiliki interaksi sosial yang sangat tinggi dengan jumlah 1 siswa, siswa
siswa yang berada pada tingkatan sedang (30%) dengan jumlah 9 siswa,
siswa, siswa yang berada pada tingkatan sangat rendah (16,67%) dengan
sebagai berikut:
Diagram 4.1.1 Hasil Persentase Tingkat Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII
G (Kelas Eksperimen) Sebelum Treatment
3%
SANGAT TINGGI 157 - 169
17%
33% TINGGI 144 - 156
17%
SEDANG 131 - 143
30% RENDAH 118 - 130
SANGAT RENDAH 105 - 117
51
berikut :
6%
17% SANGAT TINGGI 157 - 169
27%
20%
TINGGI 144 - 156
sampel Penelitian :
Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu 10 siswa dari kelas VIII
siswa dari kelas VIII H yang memiliki nilai terendah untuk kelompok
Tabel 4.1.5 Hasil Pre-Test Sampel Penelitian Kelas VIII G untuk Kelas
Eksperimen Sebelum Treatment
interaksi sosial dari subyek NTH memperoleh skor total 129 dengan
sangat rendah, AAL memperoleh skor total 118 dengan tingkatan rendah,
MNA memperoleh skor total 110 dengan tingkatan sangat rendah, MSR
skor total 127 dengan tingkatan rendah dan MRA memperoleh skor total
Tabel 4.1.6 Hasil Pre-Test Sampel Penelitian Kelas VIII H untuk Kelas
Kontrol Sebelum Treatment
interaksi sosial dari subyek IRH memperoleh skor total 107 dengan
rendah, NOF memperoleh skor total 115 dengan tingkatan sangat rendah,
skor total 119 dengan tingkatan rendah, ROV memperoleh skor total 124
rendah.
54
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
1 (+) 2 10 20 4 16 40 4 12 40 0 0 0 0 0 0 10 38 100 POSITIF
4 (+) 3 15 30 6 24 60 1 3 10 0 0 0 0 0 0 10 42 100 POSITIF
8 (+) 3 15 30 1 4 10 2 6 20 1 2 10 3 3 30 10 30 100 POSITIF
10 (-) 5 5 50 2 4 20 2 6 20 1 4 10 0 0 0 10 19 100 NEGATIF
11 (-) 0 0 0 2 4 20 4 12 40 4 16 40 0 0 0 10 32 100 NEGATIF
14 (-) 0 0 0 0 0 0 3 9 30 7 28 70 0 0 0 10 37 100 NEGATIF
15 (+) 1 5 10 5 20 50 3 9 30 1 2 10 0 0 0 10 36 100 POSITIF
JUMLAH 234
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
1 (+) 1 5 10 4 16 40 5 15 50 0 0 0 0 0 0 10 36 100 POSITIF
4 (+) 4 20 40 1 4 10 3 9 30 1 2 10 1 1 10 10 36 100 POSITIF
8 (+) 0 0 0 1 4 10 6 18 60 2 4 20 1 1 10 10 27 100 POSITIF
10 (-) 3 3 30 1 2 10 2 6 20 1 4 10 3 15 30 10 30 100 NEGATIF
11 (-) 2 2 20 2 6 30 4 12 40 1 4 10 0 0 0 10 24 100 NEGATIF
14 (-) 1 1 10 2 4 20 1 3 10 0 0 0 6 30 60 10 38 100 NEGATIF
15 (+) 2 10 20 4 16 40 0 0 0 1 2 10 3 3 30 10 31 100 POSITIF
JUMLAH 222
55
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
3 (+) 0 0 0 1 4 10 8 24 80 0 0 0 1 1 10 10 29 100 POSITIF
5 (+) 0 0 0 7 28 70 0 0 0 2 4 20 1 1 10 10 33 100 POSITIF
6 (-) 2 2 20 0 0 0 4 12 40 3 12 30 1 5 10 10 31 100 NEGATIF
7 (+) 2 10 20 2 8 20 3 9 30 2 4 20 1 1 10 10 32 100 POSITIF
9 (+) 0 0 0 2 8 20 2 6 20 3 6 30 3 3 30 10 23 100 POSITIF
12 (-) 0 0 0 0 0 0 3 9 30 5 20 50 2 10 20 10 39 100 NEGATIF
13 (-) 1 1 10 0 0 0 4 12 40 4 16 40 1 5 10 10 34 100 NEGATIF
16 (-) 0 0 0 1 2 10 4 12 40 4 16 40 1 5 10 10 35 100 NEGATIF
17 (-) 0 0 0 4 8 40 2 6 20 3 12 30 1 5 10 10 31 100 NEGATIF
18 (+) 2 10 20 1 4 10 3 9 30 4 8 40 0 0 0 10 31 100 POSITIF
19 (-) 1 1 10 2 4 20 2 6 20 3 12 30 2 10 20 10 33 100 NEGATIF
20 (+) 1 5 10 2 8 20 4 12 40 2 4 20 1 1 10 10 30 100 POSITIF
JUMLAH 381
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
3 (+) 1 5 10 5 20 50 3 9 30 0 0 0 1 1 10 10 35 100 POSITIF
5 (+) 1 5 10 5 20 50 4 12 40 0 0 0 0 0 0 10 37 100 POSITIF
6 (-) 0 0 0 1 2 10 3 9 30 2 8 20 4 20 40 10 39 100 NEGATIF
7 (+) 2 10 20 6 24 60 1 3 10 1 2 10 0 0 0 10 39 100 POSITIF
9 (+) 0 0 0 4 20 40 1 3 10 5 10 50 0 0 0 10 33 100 POSITIF
12 (-) 0 0 0 2 4 20 1 3 10 3 12 30 4 20 40 10 39 100 NEGATIF
13 (-) 3 3 30 2 8 20 2 6 20 2 8 20 1 1 10 10 26 100 NEGATIF
56
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
2 (-) 0 0 0 1 2 10 0 0 0 7 28 70 2 10 20 10 40 100 NEGATIF
21 (+) 2 10 20 3 12 30 1 3 10 3 6 30 1 1 10 10 32 100 POSITIF
22 (+) 2 10 20 3 12 30 3 9 30 2 4 20 0 0 0 10 35 100 POSITIF
23 (-) 2 2 20 0 0 0 5 15 50 2 8 20 1 5 10 10 30 100 NEGATIF
24 (+) 4 20 40 4 16 40 2 6 20 0 0 0 0 0 0 10 42 100 POSITIF
25 (+) 2 10 20 1 4 10 3 9 30 3 6 30 1 1 10 10 30 100 POSITIF
28 (-) 0 0 0 0 0 0 1 3 10 6 24 60 3 15 30 10 42 100 NEGATIF
29 (+) 0 0 0 0 0 0 1 3 10 4 8 40 5 5 50 10 16 100 POSITIF
JUMLAH 267
diberikan treatment.
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
2 (-) 2 10 20 7 28 70 0 0 0 1 2 10 0 0 0 10 40 100 NEGATIF
21 (+) 1 5 10 6 24 60 3 9 30 0 0 0 0 0 0 10 38 100 POSITIF
22 (+) 5 25 50 2 8 20 3 9 30 0 0 0 0 0 0 10 42 100 POSITIF
57
diberikan treatment.
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
26 (-) 0 0 0 1 2 10 5 15 50 1 4 10 3 15 30 10 36 100 NEGATIF
27 (+) 1 5 10 4 16 40 3 9 30 0 0 0 2 2 20 10 32 100 POSITIF
30 (+) 0 0 0 1 4 10 3 9 30 4 8 40 2 2 20 10 23 100 POSITIF
31 (+) 1 5 10 5 20 50 2 6 20 1 2 20 1 1 10 10 34 110 POSITIF
32 (+) 2 10 20 1 4 10 5 15 50 1 2 10 1 1 10 10 32 100 POSITIF
33 (+) 1 5 10 1 4 10 6 18 60 1 2 10 1 1 10 10 30 100 POSITIF
34 (-) 2 2 20 5 10 50 2 8 20 1 4 10 0 0 0 10 24 100 NEGATIF
35 (+) 3 15 30 5 20 50 0 0 0 2 4 20 0 0 0 10 39 100 POSITIF
36 (-) 1 1 10 0 0 0 2 6 20 5 20 50 2 10 20 10 37 100 NEGATIF
JUMLAH 287
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
26 (-) 3 3 30 0 0 0 3 9 30 2 8 20 2 10 20 10 20 100 NEGATIF
27 (+) 1 5 10 2 8 20 4 13 40 1 2 10 2 2 20 10 30 100 POSITIF
58
Setelah Treatment
Tabel 4.2.1 Hasil Skor Post- Test Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII G
untuk Kelas Eksperimen Sesudah Treatment
Kode SKOR
No P/L KLASIFIKASI
Nama TOTAL
1 NTH P 145 TINGGI
2 CSR P 157 TINGGI
3 AAL P 141 SEDANG
4 MNA L 155 TINGGI
5 MSR L 153 TINGGI
6 HSW P 166 SANGAT TINGGI
7 MRA L 143 SEDANG
8 RPR L 155 TINGGI
9 MGR L 142 SEDANG
10 MRA L 167 SANGAT TINGGI
interaksi sosial dari NTH memperoleh skor total 145 dengan tingkatan
tinggi, CSR memperoleh skor total 157 dengan tingkatan tinggi, AAL
59
skor total 155 dengan tingkatan tinggi, MSR memperoleh skor total 153
tinggi, MGR memperoleh skor total 142 dengan tingkatan sedang dan
Tabel 4.2.2 Hasil post-test Sampel Penelitian Kelas VIII H untuk Kelas
Kontrol Sesudah Treatment
Kode SKOR
No P/L KLASIFIKASI
Nama TOTAL
1 IRH L 120 RENDAH
2 NAN P 131 SEDANG
3 DCH L 117 SANGAT RENDAH
4 NOF L 110 SANGAT RENDAH
5 PNG P 134 SEDANG
6 MRD L 135 SEDANG
7 LDH P 120 RENDAH
8 ROV L 128 RENDAH
9 MDI L 125 RENDAH
10 DAA P 116 RENDAH
angket/skala interaksi sosial dari IRH memperoleh skor total 120 dengan
sedang, DCH memperoleh skor total 117 dengan tingkatan sangat rendah,
NOF memperoleh skor total 110 dengan tingkatan sangat rendah, PNG
skor total 135 dengan tingkatan sedang, LDH memperoleh skor total 120
diagram 4.2.1.
61
Diagram 4.2.1 Hasil Persentase Tingkat Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII
G (Kelas Eksperimen) Setelah Treatment
0%
0%
SANGAT TINGGI 157 – 169
30% 20% TINGGI 144 – 156
SEDANG 131 – 143
RENDAH 118 – 130
50%
SANGAT RENDAH 105 – 117
siswa yang berada pada tingkatan tinggi sebanyak (0%) dengan arti
bahwa tidak ada siswa yang berada pada posisi sangat tinggi jumlah 0
siswa, siswa yang berada pada tingkatan sedang (30%) dengan jumlah 3
siswa, siswa yang berada pada tingkatan rendah (50%) dengan jumlah 5
siswa, siswa yang berada pada tingkatan sangat rendah (20%) dengan
diagram hasil persentase tingkat interaksi sosial siswa kelas VIII H yakni
0% 0%
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
1 (+) 7 35 70 0 0 0 3 9 30 0 0 0 0 0 0 10 44 100 POSITIF
4 (+) 7 35 70 2 8 20 1 3 10 0 0 0 0 0 0 10 46 100 POSITIF
8 (+) 3 15 30 3 12 30 3 9 30 0 0 0 1 1 10 10 37 100 POSITIF
10 (-) 2 2 20 0 0 0 4 12 40 1 4 10 3 15 30 10 33 100 NEGATIF
11 (-) 0 0 0 0 0 0 3 9 30 4 16 40 3 15 30 10 40 100 NEGATIF
14 (-) 0 0 0 0 0 0 2 6 20 4 16 40 4 20 40 10 42 100 NEGATIF
15 (+) 7 35 70 2 8 20 1 3 10 0 0 0 0 0 0 10 46 100 POSITIF
JUMLAH 288
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
1 (+) 0 0 0 6 24 60 4 12 40 0 0 0 0 0 0 10 36 100 POSITIF
4 (+) 3 15 30 2 8 20 3 9 30 2 4 20 0 0 0 10 36 100 POSITIF
8 (+) 0 0 0 4 16 40 3 9 30 2 4 20 1 1 10 10 30 100 POSITIF
10 (-) 2 2 20 1 2 10 0 0 0 4 16 40 3 15 30 10 35 100 NEGATIF
11 (-) 1 1 10 4 8 40 3 12 30 2 8 20 0 0 0 10 29 100 NEGATIF
14 (-) 1 1 10 1 2 10 3 9 30 4 16 40 1 5 10 10 33 100 NEGATIF
15 (+) 4 20 40 1 4 10 2 6 20 1 2 10 2 2 20 10 34 100 POSITIF
JUMLAH 233
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
3 (+) 0 0 0 1 4 10 8 24 80 0 0 0 1 1 10 10 29 100 POSITIF
5 (+) 0 0 0 7 28 70 0 0 0 2 4 20 1 1 10 10 33 100 POSITIF
6 (-) 2 2 20 0 0 0 4 12 40 3 12 30 1 5 10 10 31 100 NEGATIF
7 (+) 2 10 20 2 8 20 3 9 30 2 4 20 1 1 10 10 32 100 POSITIF
9 (+) 0 0 0 2 8 20 2 6 20 3 6 30 3 3 30 10 23 100 POSITIF
12 (-) 0 0 0 0 0 0 3 9 30 5 20 50 2 10 20 10 39 100 NEGATIF
13 (-) 0 0 0 1 2 10 3 9 30 5 20 50 1 5 10 10 36 100 NEGATIF
16 (-) 0 0 0 1 2 10 4 12 40 4 16 40 1 5 10 10 35 100 NEGATIF
17 (-) 0 0 0 4 8 40 2 6 20 3 12 30 1 5 10 10 31 100 NEGATIF
18 (+) 2 10 20 1 4 10 3 9 30 4 8 40 0 0 0 10 31 100 POSITIF
19 (-) 1 1 10 2 4 20 2 6 20 3 12 30 2 10 20 10 33 100 NEGATIF
64
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
3 (+) 2 10 20 3 12 30 3 9 30 2 4 20 0 0 0 10 35 100 POSITIF
5 (+) 0 0 0 3 12 30 3 9 30 3 6 30 1 1 10 10 28 100 POSITIF
6 (-) 2 2 20 0 0 0 3 9 30 3 12 30 2 10 20 10 33 100 NEGATIF
7 (+) 0 0 0 0 0 0 4 12 40 3 12 30 3 15 30 10 39 100 POSITIF
9 (+) 1 5 10 3 12 30 2 6 20 2 4 20 2 2 20 10 29 100 POSITIF
12 (-) 1 1 10 2 4 20 3 9 30 5 20 50 0 0 0 10 34 110 NEGATIF
13 (-) 1 5 10 5 20 50 3 9 30 1 2 10 0 0 0 10 36 100 NEGATIF
16 (-) 0 0 0 2 4 20 1 3 10 4 16 40 3 15 30 10 38 100 NEGATIF
17 (-) 0 0 0 4 16 40 2 6 20 2 4 20 2 10 20 10 36 100 NEGATIF
18 (+) 0 0 0 5 20 50 2 6 20 2 4 20 1 1 10 10 31 100 POSITIF
19 (-) 0 0 0 1 2 10 0 0 0 4 16 40 5 25 50 10 43 100 NEGATIF
20 (+) 2 10 20 5 20 50 3 9 30 0 0 0 0 0 0 10 39 100 POSITIF
JUMLAH 421
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
2 (-) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20 50 5 25 50 10 45 100 NEGATIF
21 (+) 5 25 50 4 16 40 1 3 10 0 0 0 0 0 0 10 44 100 POSITIF
22 (+) 8 40 80 1 4 10 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 45 100 POSITIF
65
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
2 (-) 0 0 0 1 2 10 1 3 10 3 12 30 5 25 50 10 42 100 NEGATIF
21 (+) 3 15 30 3 12 30 2 6 20 2 4 20 0 0 0 10 37 100 POSITIF
22 (+) 6 30 60 3 12 30 1 3 10 0 0 0 0 0 0 10 45 100 POSITIF
23 (-) 1 1 10 3 6 30 5 15 50 0 0 0 1 5 10 10 27 100 NEGATIF
24 (+) 3 15 30 4 16 40 3 9 30 0 0 0 0 0 0 10 40 100 POSITIF
25 (+) 3 15 30 2 8 20 2 6 20 2 4 20 1 1 10 10 34 100 POSITIF
28 (-) 1 1 10 0 0 0 4 12 40 4 16 40 1 5 10 10 34 100 NEGATIF
29 (+) 2 10 20 5 20 50 0 0 0 1 2 10 2 2 20 10 34 100 POSITIF
JUMLAH 293
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
26 (-) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20 50 5 25 50 10 45 100 NEGATIF
27 (+) 5 25 50 3 12 30 1 3 10 1 2 10 0 0 0 10 48 100 POSITIF
30 (+) 2 10 20 3 12 30 5 15 50 0 0 0 0 0 0 10 43 100 POSITIF
66
NO SL SR KK JR TP JUMLAH
KET
ITEM F B % F B % F B % F B % F B % F B %
26 (-) 3 3 30 0 0 0 1 3 10 2 8 20 4 20 40 10 14 100 NEGATIF
27 (+) 4 20 40 3 12 30 2 6 20 1 2 10 0 0 0 10 40 100 POSITIF
30 (+) 1 5 10 1 4 10 4 12 40 2 4 20 2 2 20 10 27 100 POSITIF
31 (+) 2 10 20 5 20 50 1 3 10 1 2 10 1 1 10 10 36 100 POSITIF
32 (+) 2 10 20 3 12 30 1 3 10 2 4 20 2 2 20 10 31 100 POSITIF
33 (+) 3 15 30 3 12 30 2 6 20 1 2 10 1 1 10 10 36 100 POSITIF
34 (-) 0 0 0 3 6 30 3 9 30 3 12 30 1 1 10 10 28 100 NEGATIF
35 (+) 0 0 0 1 4 10 5 15 50 1 2 10 3 3 30 10 24 100 POSITIF
36 (-) 1 1 10 3 6 30 0 0 0 2 8 20 4 20 40 20 35 100 NEGATIF
JUMLAH 271
3. Hipotesis Penelitian
1) Uji Normalitas
berikut :
68
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelas
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
berdistribusi normal.
penelitian.
69
2) Uji Homogenitas
Lavene Statistic.
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Terima Ha : µ1 < µ2
Terima H0 : µ1 > µ2
X1−X2
𝑡= Σx²d
√
N (N−1)
Keterangan:
Group Statistics
orang siswa dan kelas kontrol sebanyak 10 orang siswa. Nilai rata-
rata hasil interaksi sosial siswa atau mean untuk kelas eksperimen
Levene's
Test for
Equality t-test for Equality of Means
of
Variances
95%
Confidence
Sig. (2- Mean Std. Error Interval of the
F Sig. t df
tailed) Difference Difference Difference
Lower Upper
Hasil Equal variances
.131 .721 7.198 18 .000 28.800 4.001 20.394 37.206
Interaksi assumed
Sosial Equal variances not
Siswa 7.198 17.699 .000 28.800 4.001 20.384 37.216
assumed
73
a) Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima,
b) Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak,
yakni 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti
berikut:
Interaksi sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah interaksi sosial
VIII SMP N 1 Kota Jambi ada yang berada pada kategori sangat tinggi,
gambaran bahwa siswa kelas VIII SMP N 1 Kota Jambi berada pada
tingkatan sedang, yaitu sebesar 30%. Artinya secara umum siswa kelas
VIII SMP N 1 Kota Jambi sudah dapat berinteraksi sosial dengan baik,
yakni siswa sudah mampu melakukan proses asosiatif yaitu siswa dapat
dengan baik, tidak dapat mengontrol emosi diri, tidak mampu berempati,
tidak mampu mentaati aturan serta tidak mampu menghargai orang lain
(Mahyuddin, 2016:3).
interaksi sosial berada pada kategori rendah dan sangat rendah. Setelah
siswa dalam kategori sangat rendah. Adapun siswa tersebut yang akan
dijadikan sampel dalam penelitian ini, yang terbagi kedalam 2 kelas yakni
10 siswa dari untuk kelas eksperimen dan 10 siswa untuk kelas kontrol.
eksperimen 0,200 > 0,05, untuk pre-test kelas kontrol 0,161 > 0,05, untuk
post-test kelas kontrol 0,200 > 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
dengan Based on Mean diperoleh nilai signifikansi 0,721 > 0,05 maka
(homogen).
10 siswa kelas kontrol, didapatkan hasil uji t test 0,000 < 0,05 maka H0
interaksi sosial siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Serta diketahui
nilai t hitung adalah 7.198 > t tabel 2.101, maka maka H0 ditolak dan Ha
Adapun nilai rata-rata hasil interaksi sosial siswa atau mean untuk
therapy yang sangat sesuai diberikan untuk remaja awal berumur 11-13
tahun yakni siswa yang duduk di kelas VIII SMP berupa permainan
2016:71).
rendah menjadi sedang, serta 5 orang siswa dalam tingkatan rendah NTH
rendah menjadi sama seperti hasil pre-test yakni rendah, ROV dengan
79
tingkatan rendah menjadi sama seperti hasil pre-test yakni rendah, MDI
rendah, DAA dengan tingkatan rendah menjadi sama seperti hasil pre-
a. Indikator Kerjasama
berarti.
b. Indikator Akomodasi
sangat berarti.
peningkatan.
81
c. Indikator Asimilasi
di dalam kelas.
peningkatan.
d. Indikator Persaingan
Adapun siswa yang sebelumnya dalam kategori rendah dan sangat rendah
naik menjadi kategori sedang, tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan untuk
kelas kontrol tidak mengalami penaikkan yang sangat berarti. Hal tersebut
dalam berinteraksi sosial. Selain itu faktor internal dari dalam diri siswa
keyakinan serta dukungan eksternal dari guru maupun peneliti yang dapat
play therapy.
kemampuan penyesuaian sosial pada diri anak yang dicermati dari hasil
pada semua indikator yang meliputi: berani di depan kelas, aktif dalam
hasil treatment. Hambatan yang dialami peneliti adalah waktu atau durasi
ujian mid semester sehingga siswa dan guru sedang aktif membahas materi
kondisi yang tenang treatment ini akan lebih efektif, karena siswa dapat
usia, jenis kelamin, kepribadian dan pola asuh, dan keadaan subjek yang
subjek penelitian.
86
BAB V
A. Kesimpulan
0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat
diketahui bahwa nilai t hitung adalah sebesar 7.198 > t tabel 2,101,
kelas kontrol.
B. Saran-Saran
saran ditujukan kepada praktisi dan berbagai pihak terkait yang menjalani
3. Siswa
4. Peneliti Selanjutnya
waktu yang lebih lama dan intensif. Serta play therapy yang diberikan
efektif.
89
yang terintegrasi antara yang satu dengan yang lainnya. Perencanaan yang
terarah dan terukur merupakan titik tolak dan prasyarat keberhasilan suatu
sasaran layanan.
90
DAFTAR PUSTAKA
Dwistia, dkk. 2013. Hubungan Interaksi Sosial Peserta Didik Dengan Prestasi
Belajar. Jurnal Bimbingan dan konseling. Lampung: FKIP Universitas
Lampung.
Fatnar& Anam, C. 2014. Kemampuan Interaksi Sosial antara remaja yang tinggal
di pondok pesantren dengan yang tinggal bersama keluarga. Jurnal
Fakultas Psikologi Vol.2, No.2. Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Ahmad Dahlan.
Putri, D.A. 2014. Gestalt Play Therapy Untuk Menangani Masalah Penyesuaian
Sosial:Studi Kasus Pada Siswa Taman Kanak-Kanak. Seminar Nasional
Riset Inovatif II. Bali: Jurusan Bimbingan Konseling, Universitas
Pendidikan Ganesha.
Sutja, A. 2016. Teori dan Aplikasi Konseling dari Psikoanalisa sampai Gestalt.
Yogyakarta : WR.
Setiadi, dkk. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar (cetakan ketiga).Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Suwarjo & Eliasa. 2011. Permainan (Games) dalam Bimbingan dan Konseling.
Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Soekanto, S. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Tohirin. 2007. Bimbingan DanKonseling Di Sekolah Dan Madrasah: Berbasis
Integrasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.