Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER

METODE PENELITIAN
KUANTITATIF

Disusun Oleh:

WAHYU KURNIAWAN
NIM: 17151048

PROGRAM STUDI S2 BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
1. Tiga masalah berkaitan dengan BK beserta referensi penelitian relevan

Masalah I
Idealnya interaksi sosial siswa yang baik akan menciptakan hubungan yang
harmonis, yang ditunjukkan dengan adanya kemampuan siswa dalam berkerja
sama, saling menghormati, dan saling menghargai antar siswa. Namun fenomena
yang terlihat berbanding terbalik, di lingkungan sekolah, sering kali terlihat siswa
yang kurang mampu untuk saling menghargai, ditandai dengan saling mengejek
antar siswa. Terjadinya pengelompokkan siswa-siswa tertentu yang saling
membenci, sulit untuk menjalin kerja sama dengan siswa yang lainnya. Selain
hubungan dengan teman sebaya, kurangnya kemampuan interaksi siswa juga
diperlihatkan dalam proses pembelajaran, dimana telihat banyaknya siswa yang
kurang berani dalam berpendapat, mengajukan pertanyaan kepada guru maupun
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru yang mengajar di kelas.
Hal ini dikhwatirkan dapat menghambat kemajuan siswa dalam proses
pembelajaran di sekolah, karena dengan kurangnya kemampuan interaksi sosial
yang baik antar siswa dapat berakibat pada terciptanya suasana belajar yang
kurang kondusif. Yang mana lingkungan tersebut dapat menyebabkan siswa
terganggu dalam proses belajarnya dan kesulitan untuk meraih hasil belajar yang
memuaskan di sekolah.
Masalah II
Setiap manusia tentunya ingin diterima dengan baik di lingkungan
tempatnya berada, terutama di lingkungan teman sebaya, namun kenyataannya,
tidak semua orang mampu melakukannya, bahkan banyak individu yang
diabaikan dan ditolak oleh teman sebaya. Hal ini terjadi karena adanya banyak hal
yang menyebabkan penolakan dari teman sebaya, seperti oleh sikap remaja,
perbedaan status, emosi, kemampuan menyesuaikan diri dan sebagainya.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa Masih
terdapat siswa yang kurang mampu untuk mengendalikan emosi diri dengan baik,
kurang berempati terhadap orang lain dan memiliki motivasi serta semangat yang
rendah. Selain itu, terlihat bahwa remaja tidak mampu mengontrol emosinya
sehingga melakukan perbuatan yang merusak dan merugikan orang lain (agresif),
seperti di Sekolah ada siswa yang memukul, mengejek dan merusak benda-benda
yang bukan miliknya.
Masalah III
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di lapangan, terlihat bahwa
masih adanya siswa yang memiliki keterampilan sosial yang masih rendah. Hal ini
dapat dilihat dari siswa di dalam kelompoknya yang tidak terampil dalam
mengeluarkan pendapat atau gagasan, kurang mampu menjalin komunikasi yang
baik, tidak mau menerima kritikan dan saran yang diberikan teman, belum bisa
menjalin hubungan sosial yang baik di lingkungan, bertindak tidak sesuai dengan
aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Dan juga kurang optimalnya
kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan
keterampilan belajar siswa di sekolah.
Referensi:

Adriani, M. (2013). Kerjasama Guru Bimbingan dan Konseling dengan Guru


Mata Pelajaran dalam Mengembangkan Cara Belajar Siswa.
SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Alnoferi. (2014). Hubungan Lingkungan Sosial Emosional dengan
Konsentrasi Belajar Mahasiswa. SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan
Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Atri Putra, M. (2016). Hubungan Interaksi Sosial Teman Sebaya dengan Hasil
Belajar Siswa di Sekolah (Studi Korelasional di SMP Negeri 26
Padang). SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Dewi, C. (2016). Motivasi Siswa dalam Menyelesaikan Tugas dan Upaya
Guru BK dalam Meningkatkannya. SKRIPSI: Jurusan Bimbingan
Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Handayani. (2014). Hubungan Kreativitas dengan Hasil Belajar Siswa.
SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Ismiati. (2015). Hubungan Kematangan Emosi dengan Perilaku Agresif dan
Implikasinya dalam Pelayanan BK. SKRIPSI: Jurusan Bimbingan
Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang

Lilawati. (2015). Interaksi sosial siswa ditinjau dari jenis kelamin dan jurusan
di SMK Negeri 2 Pariaman serta Implikasinya dalam Pelayanan
Bimbingan dan Konseling. TESIS: Program Studi S2 Bimbingan
Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Oktavianas, A. (2015). Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Hasil
Belajar Siswa. SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan Konseling,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Putra, FW. (2016). Upaya Guru Bimbingan Konseling /Konselor Mengatasai
Masalah Keterampilan Belajar Siswa dalam Mengikuti
Pembelajaran di SMA Negeri Kota Padang. SKRIPSI: Jurusan
Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Padang
Rahayu. G. (2016). Interaksi Dengan Teman Sebaya Dan Hubungannya
Dengan Disiplin Peraturan Peserta Didik Di Sekolah. SKRIPSI:
Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Padang
Saputra, S. (2015). Hubungan Regulasi Emosi dengan Hasil Belajar Belajar
Siswa. SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Septia, L. (2015). Hubungan Interaksi Sosial dengan Keterbukaan Diri Siswa.
SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Suryanti. (2016). Hubungan Regulasi Emosi dengan Penerimaan Teman
Sebaya. SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Zahri, TN. (2016). Hubungan Gaya Belajar dan Keterampilan Belajar dengan
Hasil Belajar Mahasiswa serta Implikasinya dalam Pelayanan
Bimbingan dan Konseling di Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang. TESIS: Program Studi S2 Bimbingan
Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
2. Pilih salah satu masalah yang akan diangkat untuk penelitian dan lakukan
identifikasi terhadap masalah yang dipilih. Dipandu minimal 3 teori yang
komperehensif, dan referensi yang dipakai adalah referensi asing

Masalah : Interaksi Sosial Siswa


Teori :
Identifikasi Masalah:

3. Batasan, rumusan masalah dan tujuan penelitian


Batasan Masalah : Mengingat luasnya aspek-aspek cakupan dari variabel
penelitian, dan terbatasnya waktu yang dimiliki peneliti,
maka masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada:
1) Interaksi sosial dibatasi hanya pada aspek-aspek: a)
Kerja sama dengan orang lain, b) Mengenali potensi diri
c) Memahami orang lain. (Wulandari :2012).
2) Penyesuaian diri dibatasi hanya pada aspek: a).
Adaptasi, b). Konformitas, dan c). Mastery. (Ali &
Asrori, 2011).

Rumusan Masalah : Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan


masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimanakah kualitas interaksi sosial siswa kelas XI di
SMK Negeri 1 Kota Jambi?
2) Bagaimanakah kualitas penyesuaian diri siswa kelas XI
di SMK Negeri 1 Kota Jambi?
3) Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti
antara interaksi sosial dengan Penyesuaian diri siswa
kelas XI di SMK Negeri 1 Kota Jambi?

Tujuan penelitian : Sesuai dengan rumusan masalah yang diungkapkan,


maka adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:
1) Mendeskripsikan kualitas interaksi sosial siswa kelas XI
di SMK Negeri 1 Kota Jambi
2) Mendeskripsikan kualitas penyesuaian diri siswa kelas
XI di SMK Negeri 1 Kota Jambi
3) Mengungkapkan apakah terdapat hubungan yang positif
dan berarti antara interaksi sosial dengan Penyesuaian
diri siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Kota Jambi?

4. Rumuskan judul penelitian


Judul Penelitian : Hubungan Interaksi Sosial dengan Penyesuaian diri siswa
kelas XI di SMK Negeri 1 Kota Jambi.

5. Jelaskan variabel bebas dan terikatnya


Varibel Bebas : Interaksi Sosial

Variabel Terikat : Penyesuaian Diri


Penjelasan : Interaksi sosial dalam penelitian dikatakan sebagai variabel
bebas sedangkan variabel terikatnya adalah penyesuaian diri.
Hal ini dikarenakan interaksi sosial berfungsi sebagai
variabel yang memberikan perubahan atau mempengaruhi
variabel yang lainnya, sedangkan penyesuaian diri dikatakan
sebagai variabel terikat karena merupakan faktor-faktor yang
diamati dan diukur untuk menentukan ada-tidaknya pengaruh
yang diberikan oleh variabel bebas.

6. Rumuskan hipotesis beserta penjelasannya


Hipotesis : Ha : Terdapat hubungan yang berarti antara interaksi sosial
dengan penyesuaian diri siswa kelas XI di SMK Negeri 1
Kota Jambi
: Ho : Tidak terdapat hubungan yang berarti antara interaksi sosial
dengan penyesuaian diri siswa kelas XI di SMK Negeri 1
Kota Jambi
Penjelasan : Hipotesis di atas memperlihatkan bahwasaanya peneliti
meyakini bahwa variabel interaksi sosial memiliki hubungan
dengan variabel penyesuaian diri siswa. Maka dengan kata
lain, hipotesis penelitian ini meyakini bahwa variabel
interaksi sosial memberikan dampak terhadap variabel
penyesuaian diri. (Ha). Sedangkan Ho merupakan alternatif
dari hipotesis awal (Ho) dari proses tercapainya pembuktian
berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan.

7. Jelaskan metode dan jenis penelitiannya serta populasi dan sampelnya


Metode : Non-eksperimen
Metode penelitian non-eksperimen merupakan penelitian yang
obervasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek
penelitian menurut intervensi peneliti dimana data pada metode ini
adalah apa adanya (data yang sebenarnya) tanpa ada manipulasi data
yang sebenarnya.

Jenis : Korelasi
Jenis penelitian korelasi adalah jenis penelitian yang berusaha
untuk mencari kesimpulan dengan mengolah data untuk mencari
saling keterkaitan atau saling ketergantungan antara dua vairabel
atau lebih.
Sehingga sesuai dengan judul penelitian yang diangkat, maka
jenis penelitian yang paling tepat untuk mengungkapkan hubungan
yang berarti antara interaksi sosial dengan penyesuaian diri siswa
adalah jenis penelitian korelasi.

Populasi : Populasi dalam penelitian ini tergolong sebagai populasi terbatas


(definite) karena objek penelitian yang dapat dihitung. Dan karena
objek penelitian hanya siswa kelas XI yang merupakan siswa baru di
SMK Negeri 1 Kota Jambi yang masih dalam tahap menyesuaikan
diri, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari populasi
dalam penelitian ini adalah homogen.

Maka berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI pada
semester Ganjil tahun ajaran 2017/2018 di SMK Negeri 1 Kota
Jambi yang berjumlah 407 orang siswa.

Sampel : Sesuai dengan penjabaran populasi di atas, maka sampel dalam


penelitian ini tergolong sebagai sampel random ataau probability,
dimana setiap individu mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih dan diambil secara random untuk dapat menjadi sampel
penelitian.
Adapun tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah
systematic random sampling yang merupakan suatu prosedur
penentuan sampel secara random dan sistematis.

8. Penelitian yang berjudul Perbedaan Motivasi Dan Minat Belajar Antara


Mahasiswa Reguler Dan Reguler Mandiri, rumusan masalah penelitiannya
adalah:
a. Seberapa tinggi motivasi dan minat belajar mahasiswa kedua jalur masuk
tersebut?
b. Apakah berbeda motivasi dan minat belajar antara mahasiswa yang masuk
melalui jalur regular dan regular mandiri?

Berdasarkan rumusan masalah penelitian tersebut, jelaskan!


a. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain
adalah:
1) Mengungkapkan tingkat motivasi dan minat belajar mahasiswa
Reguler dan Reguler Mandiri
2) Mengungkapkan apakah terdapat perbedaan motivasi dan minat
belajar antara mahasiswa yang masuk melalui jalur Regular dan
Regular Mandiri

b. Variabel bebas dan variable terikat


Berdasarkan judul di atas, maka dapat disimpulkan yang menjadi
variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian tersebut adalah:
1) Variabel bebas
2) Variabel terikat
c. Rumuskan hipotesis penelitian beserta penjelasan atau artinya.
Motivasi dan minat belajar antara mahasiswa yang masuk melalui
jalur Regular dan Regular Mandiri berbeda secara signifikan.
Hipotesis ini memberikan arti bahwa peneliti memiliki jawaban yang
sifatnya sementara dan kepercayaan bahwa motivasi dan minat belajar
mahasiswa jalur Regular dan Regular Mandiri berbeda. Dengan kata lain,
peneliti meyakini bahwa motivasi dan minat belajar mahasiswa jalur reguler
dapat saja lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan mahasiswa jalur
reguler mandiri.
d. Metode dan jenis penelitian.
Metode Penelitian : Non-eksperimen
Metode penelitian non-eksperimen merupakan
penelitian yang obervasinya dilakukan terhadap
sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian menurut
intervensi peneliti dimana data pada metode ini adalah
apa adanya (data yang sebenarnya) tanpa ada
manipulasi data yang sebenarnya.
Jenis Penelitian : Komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian yang
bersifat membandingkan persamaan dan perbedaan
dua atau lebih fakta dan sifat objek yang diteliti, jadi
penelitian ini digunakan untuk membandingkan antara
dua kelompok atau lebih dari suatu variabel atau
lebih.

Anda mungkin juga menyukai