METODE PENELITIAN
KUANTITATIF
Disusun Oleh:
WAHYU KURNIAWAN
NIM: 17151048
Masalah I
Idealnya interaksi sosial siswa yang baik akan menciptakan hubungan yang
harmonis, yang ditunjukkan dengan adanya kemampuan siswa dalam berkerja
sama, saling menghormati, dan saling menghargai antar siswa. Namun fenomena
yang terlihat berbanding terbalik, di lingkungan sekolah, sering kali terlihat siswa
yang kurang mampu untuk saling menghargai, ditandai dengan saling mengejek
antar siswa. Terjadinya pengelompokkan siswa-siswa tertentu yang saling
membenci, sulit untuk menjalin kerja sama dengan siswa yang lainnya. Selain
hubungan dengan teman sebaya, kurangnya kemampuan interaksi siswa juga
diperlihatkan dalam proses pembelajaran, dimana telihat banyaknya siswa yang
kurang berani dalam berpendapat, mengajukan pertanyaan kepada guru maupun
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru yang mengajar di kelas.
Hal ini dikhwatirkan dapat menghambat kemajuan siswa dalam proses
pembelajaran di sekolah, karena dengan kurangnya kemampuan interaksi sosial
yang baik antar siswa dapat berakibat pada terciptanya suasana belajar yang
kurang kondusif. Yang mana lingkungan tersebut dapat menyebabkan siswa
terganggu dalam proses belajarnya dan kesulitan untuk meraih hasil belajar yang
memuaskan di sekolah.
Masalah II
Setiap manusia tentunya ingin diterima dengan baik di lingkungan
tempatnya berada, terutama di lingkungan teman sebaya, namun kenyataannya,
tidak semua orang mampu melakukannya, bahkan banyak individu yang
diabaikan dan ditolak oleh teman sebaya. Hal ini terjadi karena adanya banyak hal
yang menyebabkan penolakan dari teman sebaya, seperti oleh sikap remaja,
perbedaan status, emosi, kemampuan menyesuaikan diri dan sebagainya.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa Masih
terdapat siswa yang kurang mampu untuk mengendalikan emosi diri dengan baik,
kurang berempati terhadap orang lain dan memiliki motivasi serta semangat yang
rendah. Selain itu, terlihat bahwa remaja tidak mampu mengontrol emosinya
sehingga melakukan perbuatan yang merusak dan merugikan orang lain (agresif),
seperti di Sekolah ada siswa yang memukul, mengejek dan merusak benda-benda
yang bukan miliknya.
Masalah III
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di lapangan, terlihat bahwa
masih adanya siswa yang memiliki keterampilan sosial yang masih rendah. Hal ini
dapat dilihat dari siswa di dalam kelompoknya yang tidak terampil dalam
mengeluarkan pendapat atau gagasan, kurang mampu menjalin komunikasi yang
baik, tidak mau menerima kritikan dan saran yang diberikan teman, belum bisa
menjalin hubungan sosial yang baik di lingkungan, bertindak tidak sesuai dengan
aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Dan juga kurang optimalnya
kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan
keterampilan belajar siswa di sekolah.
Referensi:
Lilawati. (2015). Interaksi sosial siswa ditinjau dari jenis kelamin dan jurusan
di SMK Negeri 2 Pariaman serta Implikasinya dalam Pelayanan
Bimbingan dan Konseling. TESIS: Program Studi S2 Bimbingan
Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Oktavianas, A. (2015). Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Hasil
Belajar Siswa. SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan Konseling,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Putra, FW. (2016). Upaya Guru Bimbingan Konseling /Konselor Mengatasai
Masalah Keterampilan Belajar Siswa dalam Mengikuti
Pembelajaran di SMA Negeri Kota Padang. SKRIPSI: Jurusan
Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Padang
Rahayu. G. (2016). Interaksi Dengan Teman Sebaya Dan Hubungannya
Dengan Disiplin Peraturan Peserta Didik Di Sekolah. SKRIPSI:
Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Padang
Saputra, S. (2015). Hubungan Regulasi Emosi dengan Hasil Belajar Belajar
Siswa. SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Septia, L. (2015). Hubungan Interaksi Sosial dengan Keterbukaan Diri Siswa.
SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Suryanti. (2016). Hubungan Regulasi Emosi dengan Penerimaan Teman
Sebaya. SKRIPSI: Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Zahri, TN. (2016). Hubungan Gaya Belajar dan Keterampilan Belajar dengan
Hasil Belajar Mahasiswa serta Implikasinya dalam Pelayanan
Bimbingan dan Konseling di Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang. TESIS: Program Studi S2 Bimbingan
Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
2. Pilih salah satu masalah yang akan diangkat untuk penelitian dan lakukan
identifikasi terhadap masalah yang dipilih. Dipandu minimal 3 teori yang
komperehensif, dan referensi yang dipakai adalah referensi asing
Jenis : Korelasi
Jenis penelitian korelasi adalah jenis penelitian yang berusaha
untuk mencari kesimpulan dengan mengolah data untuk mencari
saling keterkaitan atau saling ketergantungan antara dua vairabel
atau lebih.
Sehingga sesuai dengan judul penelitian yang diangkat, maka
jenis penelitian yang paling tepat untuk mengungkapkan hubungan
yang berarti antara interaksi sosial dengan penyesuaian diri siswa
adalah jenis penelitian korelasi.