Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA

DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA


SEMESTER GANJIL

PENGAJUAN TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

Diana Utari

Kusumastuti

52112

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS BISNIS DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
TAHUN 2023
1.1. Latar Belakang

Pendidikan tinggi telah menjadi tahap penting dalam kehidupan seseorang.


Mahasiswa di perguruan tinggi, terutama pada semester ganjil, menghadapi berbagai
tantangan akademik dan emosional yang mungkin mempengaruhi prestasi mereka. Di
tengah tekanan akademik yang meningkat, dukungan sosial menjadi faktor penting
yang dapat membantu mahasiswa mengatasi berbagai hambatan. Dukungan sosial
datang dalam berbagai bentuk, dan salah satu aspek yang menarik untuk dipelajari
adalah dukungan sosial teman sebaya.
Dukungan sosial teman sebaya adalah bentuk dukungan yang diberikan oleh
rekan sejawat, seperti teman sekelas atau teman seangkatan. Teman sebaya memiliki
potensi untuk menjadi sumber dukungan yang kuat bagi mahasiswa, terutama dalam
situasi-situasi akademik yang menuntut. Interaksi dengan teman sebaya dapat
menciptakan jaringan sosial yang kuat dan memberikan dukungan emosional,
informasional, dan instruktional yang membantu mahasiswa mengatasi stres dan
tantangan akademik.
Namun, meskipun teman sebaya memiliki potensi untuk memberikan
dukungan yang berharga, belum banyak penelitian yang mendalam tentang bagaimana
dukungan sosial teman sebaya secara khusus mempengaruhi resiliensi akademik
mahasiswa semester ganjil. Resiliensi akademik merujuk pada kemampuan individu
untuk mengatasi tekanan dan tantangan dalam lingkungan akademik dan tetap
produktif serta berprestasi. Ini adalah atribut yang sangat penting bagi mahasiswa
yang ingin mencapai prestasi akademik yang tinggi dan mempertahankan
kesejahteraan mental di bawah tekanan akademik.
Faktanya, beberapa faktor memengaruhi hubungan antara dukungan sosial
teman sebaya dan resiliensi akademik mahasiswa semester ganjil. Salah satunya
adalah tingkat interaksi sosial di antara mahasiswa itu sendiri. Seringkali, mahasiswa
yang lebih aktif dalam interaksi sosial dengan teman sebaya cenderung lebih mampu
mengatasi tekanan akademik dan mengembangkan resiliensi yang lebih tinggi.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah sejauh mana dan dalam cara apa dukungan
sosial teman sebaya memengaruhi tingkat resiliensi akademik. Apakah melalui
memberikan dukungan emosional yang membangun kepercayaan diri atau melalui
dukungan instruktional yang membantu dalam pemecahan masalah akademik?
Selain itu, faktor lain, seperti kecerdasan emosional, motivasi, dan tingkat
keterlibatan dalam kegiatan akademik dan sosial, juga dapat berperan dalam
hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dan resiliensi akademik. Apakah
mahasiswa dengan tingkat kecerdasan emosional yang lebih tinggi lebih cenderung
mencari dukungan sosial teman sebaya? Apakah mahasiswa yang lebih termotivasi
akan lebih responsif terhadap dukungan sosial? Bagaimana perasaan keterlibatan
dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa dapat memengaruhi
hubungan ini?
Penelitian mendalam mengenai hubungan antara dukungan sosial teman
sebaya dan resiliensi akademik pada mahasiswa semester ganjil akan memberikan
wawasan yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan
akademik mereka. Ini juga dapat memberikan panduan kepada universitas dan
lembaga pendidikan tinggi untuk mengembangkan program-program yang
mendukung hubungan sosial yang sehat di antara mahasiswa dan mengidentifikasi
cara-cara untuk meningkatkan resiliensi akademik mereka di masa depan.

1.2. Identifikasi Masalah


1) Kurangnya Penelitian Mendalam
2) Tantangan Akademik Semester Ganjil
3) Interaksi Sosial Mahasiswa

1.3. Batasan Masalah


1) Populasi Penelitian. Penelitian ini akan membatasi populasi sampel pada
mahasiswa semester ganjil di perguruan tinggi atau universitas. Mahasiswa
semester ganjil dipilih karena mereka menghadapi tantangan khusus dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan akademik yang sering kali lebih cepat dan
intensif.
2) Variabel Independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah dukungan
sosial teman sebaya. Dukungan sosial teman sebaya mencakup dukungan
emosional, informasional, dan instruktional yang diberikan oleh rekan sejawat
mahasiswa.
3) Variabel Dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah resiliensi
akademik. Resiliensi akademik merujuk pada kemampuan mahasiswa untuk
mengatasi tekanan akademik, tantangan, dan stres, dan tetap produktif serta
berprestasi dalam konteks pendidikan tinggi.
4) Faktor-faktor Kontrol. Penelitian ini mungkin mempertimbangkan beberapa
faktor- faktor kontrol, seperti jenis kelamin, usia, tingkat keterlibatan dalam
organisasi mahasiswa, dan kecerdasan emosional, yang dapat memengaruhi
hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dan resiliensi akademik.
5) Metodologi Penelitian: Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan pengumpulan data melalui survei atau kuesioner. Data akan
dianalisis menggunakan teknik statistik yang sesuai.

1.4. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian mengenai hubungan antara dukungan
sosial teman sebaya dan resiliensi akademik pada mahasiswa semester ganjil adalah
sebagai berikut:
"Bagaimana hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dan resiliensi
akademik pada mahasiswa semester ganjil di perguruan tinggi? Bagaimana faktor-
faktor seperti jenis dukungan sosial (emosional, informasional, instruktional),
interaksi sosial mahasiswa, kecerdasan emosional, motivasi, dan tingkat keterlibatan
dalam kegiatan akademik dan sosial mempengaruhi hubungan ini? Apa implikasi
temuan ini terhadap upaya meningkatkan kesejahteraan akademik mahasiswa
semester ganjil?"

1.5. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengukur seberapa kuat hubungan antara
dukungan sosial teman sebaya di semester ganjil dengan resiliensi akademik para
mahasiswa. Penelitian ini juga dilakukan sebagai alat untuk memahami bagaimana
dukungan sosial teman sebaya dapat mempengaruhi kecapakan akademis dan
rekontruksi masalah yang dialami oleh mahasiswa. Selain itu penelitian dilakukan
untuk meneliti faktor-faktor dukungan teman sebaya terhadap resiliensi akademik,
pemahaman tentang bagaimana dukungan teman sebaya dapat mempengaruhi
kesejahteraan mental dan sosial mahasiswa yang memiliki berbagai tantangan juga
masalah dalam kehidupan sehari-hari.

1.6. Manfaat Penelitian


1) Penelitian semacam ini dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran akan
pentingnya dukungan sosial di lingkungan perguruan tinggi. Institusi pendidikan
dan lembaga terkait dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk
mengembangkan
program-program yang mendukung integrasi sosial dan lingkungan yang inklusif,
yang pada gilirannya dapat meningkatkan dukungan sosial bagi mahasiswa.
2) Memahami hubungan antara dukungan sosial dan resiliensi akademik, institusi
pendidikan dapat merancang program-program yang bertujuan untuk
meningkatkan resiliensi mahasiswa. Ini bisa termasuk pengembangan
keterampilan penyesuaian diri, strategi mengatasi tekanan akademik, dan
penguatan sumber daya mental untuk membantu mahasiswa menghadapi
tantangan dengan lebih baik.
3) Meningkatnya pemahaman tentang pentingnya dukungan sosial dalam
mempromosikan resiliensi akademik, penelitian semacam ini dapat membantu
menciptakan lingkungan akademik yang lebih positif dan inklusif. Hal ini dapat
mengarah pada peningkatan kesejahteraan mahasiswa secara keseluruhan,
mengurangi tingkat stres, kecemasan, dan depresi di kalangan mahasiswa, serta
meningkatkan kualitas pengalaman belajar mereka.
4) Penelitian ini dapat memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman teoritis
tentang resiliensi dan dukungan sosial dalam konteks pendidikan tinggi. Temuan
dari penelitian semacam ini dapat membuka jalan bagi penelitian lanjutan dan
pengembangan teori yang lebih baik tentang faktor-faktor psikososial yang
memengaruhi prestasi akademik dan kesejahteraan mahasiswa.
5) Dengan demikian, penelitian tentang hubungan antara dukungan sosial teman
sebaya dengan resiliensi akademik pada mahasiswa semester ganjil dapat
memberikan manfaat yang signifikan bagi pendidikan tinggi dan masyarakat
secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

Almun, I., & Ash-Shiddiqy, A. R. (2021). Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan
Resiliensi Akademik di Masa Pandemi pada Mahasiswa Akhir Prodi X Universitas di Jakarta.
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling, 10(2), 136-140.

Candrakanti, K. Q. (2023). Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Resiliensi


Akademik pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Gunawan, E. (2022). Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Resiliensi Akademik pada
Mahasiswa Asal Daerah 3T di UKSW (Doctoral dissertation).

Ramadanti, R., & Herdi, H. (2021). Hubungan antara resiliensi dan dukungan sosial dengan
stress akademik mahasiswa baru di Jakarta pada masa pandemi Covid-19. INSIGHT: Jurnal
Bimbingan Konseling, 10(2), 150-163.

Septiady, T., & Setyowati, R. B. (2020). HUBUNGAN OPTIMISME DAN DUKUNGAN


SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP RESILIENSI AKADEMIK MAHASISWA
TAHAP AKHIR JAKARTA. Human Behavior in the New Normal Post Pandemic: Challenges
and Opportunities for Psychology in the Archipelago, 115.

Sari, P. K. P., & Indrawati, E. S. (2016). Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya
dengan resiliensi akademik pada mahasiswa tingkat akhir jurusan x fakultas teknik
universitas diponegoro. Jurnal Empati, 5(2), 177-182.

Anda mungkin juga menyukai