Anda di halaman 1dari 21

HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM

HUBUNGAN KECERDASAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT RESILIENSI


MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ANGKATAN
2019

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Aldian Endi Putra 17320129 2017
Rahmat Yogo Cahyo Wibowo 17320143 2017
Moh Rezky I Hasan 17320133 2017

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


YOGYAKARTA
2019

1
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Hubungan Kecerdasan Sosial terhadap


Tingkat Resiliensi Mahasiswa Psikologi
Universitas Islam Indonesia Angkatan
2019
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Aldian Endi Putra
b. NIM : 17320129
c. Jurusan : Psikologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Indonesia
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 082261652094
f. Email : 17320129@students.uii.ac.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2
/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Hariz Enggar Wijaya, S.Psi, M.Psi, Psi
b. NIDN/NIDK : 0501088001/093200102
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 085228072018
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp. 6.317.700
b. Sumber lain (Sebutkan...) : Rp.-
7. Jangka waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA................................i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN............................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………...2
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………2
1.4 Manfaat……………………………………………………………………2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Resiliensi…………………………………………………………………...3
2.1.1 Pengertian resiliensi…………………………………………………...3
2.1.2 Aspek-aspek resiliensi…………………………………………………3
2.1.3 Faktor-faktor yang memengaruhi……………………………………4
2.2 Kecerdasan sosial………………………………………………………….4
2.2.1 Pengertian kecerdasan sosial…………………………………………4
2.2.2 Aspek-aspek kecerdasan sosial……………………………………….5
2.3 Dinamika psikologi………………………………………………………..5
BAB 3. METODE PENELITIAN.........................................................................7
3.1 Variabel penelitian......................................................................................7
3.2 Subjek penelitian.........................................................................................7
3.3 Desain penelitian..........................................................................................7
3.4 Metode pengumpulan data.........................................................................7
3.5 Metode analisis data....................................................................................7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN........................................................8
4.1 Anggaran Biaya............................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping..................10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.................................................16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas...17

2
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Tinto (dalam Olani, 2009) tahun pertama perkuliahan adalah
periode transisi kritis, karena masa tersebut adalah waktunya mahasiswa untuk
meletakkan dasar atau pondasi yang selanjutnya akan mempengaruhi keberhasilan
akademik. Selain masalah akademik, masalah yang dialami selama proses
penyesuaian yaitu masalah dengan lingkungan sosial di perguruan tinggi. Masalah
yang akan dihadapi seperti tinggal terpisah dari keluarga, sulit mengatur
keuangan, adanya masalah-masalah yang bersumber dari tempat tinggal yang
baru, adanya latar belakang sosial-budaya yang berbeda, masalah dengan lawan
jenis, masalah dengan teman-teman baru diperkuliahaan, serta masalah dalam
kegiatan di organisasi atau kemahasiswaan. Dengan hal-hal baru yang terdapat di
lingkungan perguruan tinggi mahasiswa butuh kesiapan secara psikologis maupun
sosial. Karena penyesuaian diri menuntut kemampuan mahasiswa untuk hidup dan
bergaul secara wajar terhadap lingkungannya, sehingga remaja merasa puas
terhadap diri sendiri dan lingkungannya (Willis, 2005.)
Resiliensi sendiri merupakan kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi
terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan inilah
yang disebut dengan resiliensi (Reivich dan Shatte, 2002). Mahasiswa baru harus
memiliki tingkat resiliensi yang tinggi sehingga ia bisa cepat beradaptasi dengan
lingkungan baru. Menjadi mahasiswa baru juga memungkinkan individu
mengalami tekanan psikologis yang membuat ia stress karena memikirkan apa
yang harus dilakukan nanti maupun kecemasan yang muncul karena merasa
khawatir akan mendapatkan teman atau tidak. Oleh karena itu, mahasiswa baru
harus memiliki resiliensi yang tinggi agar bisa mengendalikan setiap kendala yang
mungkin ia alami. Mahasiswa yang resilien memiliki beberapa karakteristik
personal, seperti memiliki regulasi emosi yang baik, daya tahan terhadap stress,
fleksibel dan mampu menerima perubahan, memiliki hubungan yang lekat dengan
orang lain, dan memiliki kontrol diri (Reivich dan Shatte, 2002; Connor dan
Davidson, 2003). Dengan karakteristik yang dimilikinya, orang yang resilien
memiliki kapasitas untuk berrespon secara sehat dan produktif dalam menghadapi
kesulitan (Reivich dan Shatte, 2002). Oleh karena itu, dengan memiliki resiliensi,
mahasiswa tingkat awal diharapkan akan lebih mampu untuk bangkit kembali dari
masalah yang dihadapi dalam penyesuaian diri di perguruan tinggi, menghadapi
faktor-faktor penyebab stres, sehingga terhindar dari berbagai masalah kesehatan
mental.
Selain resiliensi, mahasiswa baru juga memerlukan kecerdasan sosial
untuk bisa menghadapi perubahan yang ia alami. Berdasarkan pengertiannya,
kecerdasan sosial merupakan kemampuan diri seseorang dalam pergaulan di
masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekeliling
atau di sekitarnya (Goleman, 2006). Dengan kecerdasan sosial yang baik, maka
mahasiswa baru dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
2

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amelia, Asni dan chairilsyah (2014),
menemukan bahwa 89,07% mahasiswa baru memiliki tingkat resiliensi yang
tergolong rendah, disebabkan karena sulitnya membangun komunikasi terhadap
lingkungan baru dan akademik. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
pengembangan resiliensi bagi mahasiswa baru masih sangat diperlukan. Dengan
adanya resiliensi dan kecerdasan sosial dalam diri setiap individu yang merupakan
mahasiswa baru, maka berbagai macam kendala atau kecemasan yang dirasakan
mahasiswa baru akan dengan mudah diminimalisir.
Dengan meneliti peran kecerdasan sosial terhadap resiliensi, tidak hanya
akan bermanfaat pada pengembangan diri mahasiswa itu sendiri, namun juga pada
institusi pendidikan tinggi tempat mahasiswa bernaung. Pada mahasiswa tingkat
awal, penelitian ini bisa menjadi informasi mengenai urgensi dari kecerdasan
sosial dalam rangka pengem-bangan resiliensi diri. Selain itu, bagi pengambil
kebijakan di perguruan tinggi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan terkait dengan proses orientasi maupun pengembangan maha-siswa
tingkat awal di perguruan tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah ada hubungan antara kecerdasan sosial dengan resiliensi
Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia Angkatan 2018

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan sosial dengan
resiliensi Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia Angkatan
2018

1.4 Manfaat
1. Secara teoritis, dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
khususnya yang terkait dengan hubungan kecerdasan sosial dengan
resiliensi Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia Angkatan
2018
2. Secara praktis, dapat dijadikan tolak ukur oleh Mahasiswa Psikologi
Universitas Islam Indonesia Angkatan 2018 untuk meningkatkan
resiliensinya melalui perspektif kecerdasan sosial
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Resiliensi
2.1.1 Pengertian Resiliensi
Grodberg (2000) menyatakan bahwa resiliensi merupakan
kemampuan seseorang untuk menilai, mengatasi, dan meningkatkan diri
maupun mengubah dirinya dari keterpurukan atau kesengsaraan dalam
hidup yang dikarenakan setiap orang pasti mengalami kesulitan ataupun
masalah dan tidak ada seseorang yang hidup di dunia tanpa suatu
masalah.
Reivich dan Shatte (2002) menyatakan bahwa resiliensi adalah
adalah kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi terhadap kejadian
yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan. Selain itu, dapat
juga bertahan dalam keadaan tertekan dan bahkan berhadapan dengan
kesengsaraan (adversity) atau trauma yang dialami dalam kehidupannya.
Menurut Connor dan Davidson (2003), resiliensi merupakan suatu
kualitas individu yang memungkinkan seseorang untuk dapat
berkembang di tengah kesulitan yang dihadapinya. Selain itu, resiliensi
juga dapat dilihat sebagai ukuran kemampuan seseorang dalam
mengatasi stress, sehingga dapat menjadi target untuk penyembuhan
kecemasan, depresi, dan reaksi stress.

2.1.2 Aspek-Aspek Resiliensi


Reivich dan Shatte (2002) memaparkan 7 kemampuan yang
membentuk resiliensi, antara lain:
a. Regulasi Emosi, yaitu kemampuan untuk tetap tenang dalam kondisi
tertekan
b. Pengendalian Impuls, kemampuan Individu untuk mengendalikan
keinginan, dorongan, kesukaan, serta tekanan yang muncul dari dalam
diri
c. Optimisme, yaitu ketika individu melihat bahwa masa depannya
cemerlang
d. Causal Analisys, kemampuan individu untuk mengidentifikasikan
secara akurat penyebab dari permasalahan yang mereka hadapi.
e. Empati, kemampuan individu untuk membaca tanda – tanda kondisi
emosional dan psikologis orang lain.
f. Self-efficacy, self-efficacy sangat penting untuk mencapai resiliensi
karena merepresentasikan sebuah keyakinan bahwa kita mampu
memecahkan masalah yang kita alami dan mencapai kesuksesan.
g. Reaching Out, yaitu kemampuan individu untuk meraih aspek positif
dari kehidupan setelah kemalangan yang menimpa

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi


4

Menurut Reivich dan Shatte (Jackson dan Watkin, 2004), terdapat tujuh
faktor dalam resiliensi diantaranya:
a. Emotional Regulation
Regulasi emosi merupakan kemampuan untuk tetap tenang dalam
kondisi yang penuh tekanan.
b. Impulse Control
Pengendalian impuls adalah kemampuan individu untuk
mengendalikan keinginan, dorongan, kesukaan, serta tekanan yang
muncul dari dalam dirinya.
c. Optimism
Individu yang resilien adalah individu yang optimis, dimana mereka
yakin bahwa berbagai hal dapat berubah menjadi lebih baik. Mereka
memiliki harapan terhadap masa depan dan percaya bahwa mereka
dapat mengontrol arah kehidupannya.
d. Emphaty
Empati menggambarkan sebaik apa seseorang dapat membaca
petunjuk dari orang lain berkaitan dengan kondisi psikologis dan
meosional orang tersebut.
e. Causal Analysis
Analisis kausal adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada
kemampuan individu. Analisis kasual digunakan untuk secara akurat
mengidentifikasi atau mengukur penyebab dari permasalahan yang
dialami oleh mereka.
f. Self-Efficacy
Self-efficacy menggambarkan keyakinan seseorang bahwa ia dapat
memecahkan masalah yang dialaminya dan keyakinan seseorang
terhadap kemampuannya untuk mencapai kesuksesan.
g. Reaching Out
Reaching out menggambarkan kemampuan seseorang untuk mencapai
keberhasilan. Menunjukkan adanya keberanian untuk melihat masalah
sebagai tantangan bukan ancaman dan adanya kemampuan pada
seseorang untuk mencapai keberhasilan di dalam hidupnya.

2.2 Kecerdasan Sosial


2.2.1 Pengertian Kecerdasan Sosial
Menurut Goleman (2006), kecerdasan sosial merupakan kemampuan
diri seseorang dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan
berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekeliling atau di sekitarnya.
Untuk mencapai interaksi sosial yang baik, seseorang harus memiliki
kecerdasan sosial. Kemampuan untuk memahami dirinya atau
lingkungannya secara optimal dan bereaksi dengan tepat untuk
melakukan keberhasilan perilaku sosial disebut juga sebagai kecerdasan
sosial (Syamsu, 2004). Kemampuan untuk bereaksi dengan tepat sangat
diperlukan oleh mahasiswa yang baru memasuki dunia perkuliahan.
5

Prawira (2012), mengungkapkan bahwa kecerdasan sosial adalah


kemampuan individu untuk menghadapi dan bereaksi terhadap situasi-
situasi sosial atau hidup di masyarakat. Kecerdasan sosial bukanlah
emosi seseorang terhadap orang lain, elainkan kemampuan seseorang
untuk mengerti kepada orang lain, dapat berbuat sesuatu dengan tuntutan
masyarakat. Kecerdasan sosial merupakan keterampilan atau kecakapan
sosial, mencakup kecakapan berkomunikasi dan bekerja-sama (Zuchdi,
2011)
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
sosial adalah kematangan pada kesadaran berpikir serta bertindak dan
kemampuan memahami diri atau lingkungan secara optimal untuk
menjalin hubungan dengan lingkungan atau kelompok masyarakat agar
mampu menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab secara
efektif.
2.2.2 Aspek-Aspek Kecerdasan Sosial
Menurut Goleman (2001), terdapat 2 aspek utama kecerdasan sosial.
Kedua aspek tersebut adalah kesadaran sosial dan kecakapan sosial.
Kesadaran sosial adalah bagaimana kepekaan seseorang dalam
merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain. Kecakapan
sosial terbentuk dalam kesadaran sosial untuk memenuhi sebuah interaksi
yang lancar dan efektif. Dalam Goleman (2006), indikator dari kesadaran
sosial dan kecakapan sosial tersebut terbagi menjadi 8, yaitu.
a. Empati Dasar (primal empathy), merasakan tanda isyarat emosi
b. Keselarasan (attunement), menyelaraskan diri dengan orang lain
c. Ketepatan empati (empathy accuracy), memahami pikiran, perasaan,
dan intensi orang lain
d. Kognisi sosial (social cognition), mengetahui bagaiman kehidupan
bersosialisasi terjadi
e. Sinkron (synchrony), berinteraksi secara lancar pada level non verbal
f. Kemampuan membawa diri (self-presentation), menampilkan diri
kita secara efektif
g. Pengaruh (influence), membentuk hasil dari interaksi sosial
h. Perhatian (concern), peduli akan kebutuhan orang lain
2.3 Dinamika Psikologis

Menurut (Goleman, 2007) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi


kecerdasan sosial, diantaranya keluarga, ekonomi dan teknologi. Di dalam
lingkungan keluarga merupakan pilar utama seorang manusia untuk
bersosialisasi. Menurut Goleman keluarga yang memiliki waktu untuk
berkumpul bersama dan saling memberikan kasih saying dapat
menyebabkan anak memiliki emosi yang positif terhadap orang tuanya,
sehingga memudahkan anak untuk bersosialisasi dan memiliki hubungan
yang positif dengan orang lain. Resiliensi dan kualitas hidup merupakan
hasil dari interaksi antara tiga faktor protektif. Tiga faktor protektif yang
6

dimaksud adalah faktor protektif individual, keluarga dan sosial sehingga


faktor protektif keluaga sangatlah berpengaruh terhadap resiliensi
mahasiswa. Maka dari itu kecerdasan sosial dan resiliensi memiliki
hubungan dalam faktor keluarga, yang dimana dengan adanya dukungan
atau tindakan dari keluarga kepada seorang mahasiswa mempengaruhi
kecerdasan sosial dan resiliensinya.
7

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian


Penelitian ini melibatkan dua variabel dengan rincian untuk masing-
masing variabel sebagai berikut.
1. Varibel tergantung : Resiliensi
2. Variabel bebas : Kecerdasan Sosial

3.2. Subjek penelitian


Mahasiswa psikologi Universitas Islam Indonesia Angkatan 2019

3.3 Desain penelitian


Desain penelitian menggunakan desain penelitian korelasional

3.4 Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini melibatkan satu variabel tergantung (resiliensi) dan
satu variabel bebas (kecerdasan sosial). Untuk mendapatkan data, dalam
penelitian ini akan menggunakan dua skala, yaitu Skala RQ (Resilience
Quotient) dan skala kecerdasan sosial menggunakan aspek Daniel
Goleman. Kedua skala ini disusun dengan metode penskalaan Likert.
Dalam skala Likert sikap seorang akan digambarkan melalui pilihan
jawaban dari yang paling negatif sampai yang paling positif yaitu “Sangat
Tidak Setuju” (STS), “Tidak Setuju” (TS), “Setuju” (S), “Sangat Setuju”
(SS), (Supratikya, 2014).

3.5 Metode Analisis Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data
interaktif. Teknik ini terdiri dari tiga tahap kegiatan yang harus ditempuh
oleh peneliti, yaitu penyajian, reduksi dan penarikan kesimpulan dari data.
Pengujian data hasil penelitian ini menggunakan empat validitas yaitu isi
(content), konstruk (construct), konkuren (concurrent) dan prediksi
(predictive). Alat ukur yang akan digunakan oleh peneliti untuk menguji
validitas data penelitian adalah Product Moment dari Karl Pearson serta
menggunakan program SPSS dengan asumsi data normal.
8

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


N Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
o
1 Perlengkapan Yang diperlukan 5.199.500
2 Bahan Habis Pakai 470.000
3 Perjalanan 298.200
4 Lain-lain: 350.000
Jumlah 6.317.700

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3
1 Menyusun proposal
2 Mencari skala
3 Membeli reward
4 Pengambilan data
5 Mengolah data
9

DAFTAR PUSTAKA

Hendri, W. (2018). Resiliensi Psikologis: Sebuah Pengantar. Yogyakarta:


Kencana.

Jayanti, R. (2019). Teori Belajar Bahasa. Jawa Timur: Qiara Media.


Andriani, A., & Listiyandini. R. A. (2017). Peran Kecerdasan Sosial terhadap
Resiliensi pada Mahasiswa Tingkat Awal. PSYMPATHIC : Jurnal Ilmiah
Psikologi, 67-90.
Olani. A. (2009). Predicting First Year University Student Academic Succes.
Electronical Journal of Research in Educational Psychology. 7 (3), 1053-1072
Willis, S dan ;Sofyan. (2005). Remaja dan Masalahnya. Bandung : CV. Alfabeta
Reivich, K. And Shatte, A. 2002. The Resilience Faktor . New York : Random
House, Inc.
Goleman, D. 2006. Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi. Jakarta:
Gramedia.
Kulsum, U. (2013). Faktor-faktor Resiliensi pada Ibu Dengan Anak Penyandang
Tuna Rungu. MEDIAPSI, 1-17.

M. Connor and Davidson, M.D. (2003). Development of a new resilience


scale:The Connor-Davidson resilience scale (CD-RSC). Research Article,
Depression and Anxiety 18:76-82 (2003)
Rahamati, N., dan Siregar, M. A. (2012). Gambaran Resiliensi pada Kerja Anak
yang Mengalami ABUSE. Journal Ilmiah Kajian Perilaku, 69-80.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
Lampiran 1.1 Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Aldian Endi Putra
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Psikologi
4 NIM 17320129
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bengkulu, 06 Juli 1999
6 Alamat E-mail 17320129@students.uii.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 082261652094
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
NO Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
kegiatan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
N Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
o Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.

Yogyakarta,5 Desember 2019


Pengusul

(Aldian Endi Putra)


Lampiran 1.2 Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Mohammad Rezky Islamay Hasan
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Psikologi
4 NIM 17320133
5 Tempat dan Tanggal Lahir Manado 06 Desember 1998
6 Alamat E-mail 17320133@students.uii.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085242682165
B. Kegiatan kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti
NO Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
kegiatan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
N Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
o Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Yogyakarta,5 Desember 2019


Pengusul

(Mohammad Rezky Islamay Hasan)

Lampiran 1.3 Biodata Anggota 2


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rahmat Yogo Cahyo Wibowo
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Psikologi
4 NIM 17320143
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kendari, 22 Juni 1999
6 Alamat E-mail 17320143@students.uii.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081343762179
B. Kegiatan kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti
NO Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
kegiatan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
N Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
o Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Yogyakarta,5 Desember 2019


Pengusul

(Rahmat Yogo Cahyo Wibowo)


Lampiran 1.4 Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Hariz Enggar Wijaya, S.Psi, M.Psi,
Psikolog
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Psikologi
4 NIP/NIDN 093200102/ 0501088001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 1 Agustus 1980
6 Alamat E-mail hariz.wijaya@uii.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 0852 280 72018
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Psikologi UII Profesi Psikologi
Pendidikan UII
Tahun Masuk- 2007 2014
Lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1. Pendidikan/Pengajaran
N Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
o
1 Bahasa Indonesia Wajib 2
2 Psikologi Pendidikan Wajib 4
3 Asesmen Komunitas Wajib 2
4 Dasar-dasar Asesmen Wajib 3
C.2.Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Peningkatan Kesejahteraan Hibah Badan Wakaf 2013
Psikologis pada Remaja UII
Penyitas Merapi
2 Efektivitas Contextual Teaching Badan Pengembangan 2015
and Learning (CTL) untuk Akademik UII
Meningkatkan Hasil Belajar dan
Efikasi Diri Mahasiswa Pada
Kuliah Psikologi Kognitif
3 Regulasi Diri dalam Belajar dan Prodi Psikologi UII 2015
Prokrastinasi
4 Penerapan Model Badan Pengembangan 2016
Pembelajaran Kolaboratif Akademik UII
Untuk Meningkatkan Regulasi
Belajar Dan Prestasi Belajar
Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Psikologi Pendidikan
5 Peningkatan keterampilan Badan Pengembangan 2017
berpikir kritis mahasiswa Akademik UII
melalui problem based learning
pada mata kuliah psikologi
eksperimen

6 The Effect of Critical Thinking 2018


and Self-Efficacy on College
Students Engagement
7 Contextual Teaching-Learning Badan Pengembangan 2018
Method to Improve Student Akademik UII
Engagement among College
Students in Cognitive
Psychology Course
8 Exploring the Role of Self- 2018
Control on Student
Procrastination
9 Understanding Academic 2018
Performance from the Role of
Self-control and Learning
Strategies
10 Forgiveness Among 2019
Maduraness Ethnic: The
Relation Between Religiosity,
Interpersonal Attachment and
Personality Trait
C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pegabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 Kemenrisetdikti 2017
Pembinaan Karakter dan
Kreatifitas Anak Sejak Usia Dini
yang Berbasis Kemasjidan Guna
Meminimalisir Kerusakan Moral
dan Penyimpangan Sosial di Desa
Harjobinangun Pakem Sleman

2 Psikoedukasi orang tua siswa LAZIS, badan wakaf UII 2017


SMA: Program beranda
keluarga LAZIS YBW UII
3 Psikoedukasi orang tua Prodi Teknik 2018
mahasiswa akhir: Informatika
“Mempersiapkan Akhir Masa
Studi Mahasiswa 2012”
4 Psikoedukasi orang tua siswa TK Pandanaran Yogya 2018
TK:“Membangun Generasi
Tangguh”
5 Bedah kasus di radio UNISI FM Jurusan Psikologi 2019
jogja “Menata Karir Sejak Dini”
6 Parenting Talk di Jama’ah LEM UII 2019
Masjid Ar-Rahman,
Harjobinangun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Yogyakarta,5 Desember 2019


Dosen Pendamping

(Hariz Enggar Wijaya, S.Psi, M.Psi, Psikolog)


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1.Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Flashdisk 2GB 200 item 16.000 3.200.000
Pulpen 17 kotak 23.500 399.500
Notes 200 item 3000 600.000
Totebag 200 item 50.000 1.000.000
SUB TOTAL (Rp) 5.199.500
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Kertas Hvs A4 1 Dus 226.000 226.000
Tinta Printer 1 item 244.000 244.000
SUB TOTAL (Rp) 470.000
3.Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Konsumsi 9 kotak 20.000 180.000
Bensin 12 Liter 9850 118.200
SUB TOTAL (Rp) 298.200
4.Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Internet 1 bulan 350.000 350.000
SUB TOTAL (Rp) 350.000
TOTAL 1+2+3+4+(Rp) 6.317.700
(Enam Juta Tiga Ratus Tujuh Belas Ribu Tujuh Ratus Rupiah)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

N Nama/Nim Program Bidan Alokasi Uraian Tugas


O Studi g Ilmu waktu
(jam/minggu
)
1 Aldian Endi - 9 Bertanggung
Putra/17320129 jawab
menyusul
Psikolog
proposal dan
i
mengkoordini
r anggota
lainnya
2 Rahmat Yogo - 9 Bertanggung
Cahyo jawab
Wibowo/1732014 Psikolog menyusul
3 i proposal dan
membuat
anggaran dana
3 Moh Rezky I - 9 Bertanggung
Hasan/17320133 jawab
Psikolog
menyusul
i
proposal dan
mencari skala
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aldian Endi Putra


NIM : 17320129
Program Studi : Psikologi
Fakultas : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul Hubungan
Kecerdasan Sosial terhadap Tingkat Resiliensi Mahasiswa Baru yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2020 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Yogyakarta, 5 Desember 2019


Dosen Pendamping, Yang menyatakan,

(Hariz Enggar Wijaya, S.Psi, M.Psi, (Aldian Endi Putra)


Psikolog) NIM. 17320129
NIDN. 0523038502
Mengetahui,
Ketua Program Studi Psikologi

(Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc.)


NIP. 983200106

Anda mungkin juga menyukai