Disusun Oleh:
M. Rasyid Andira(12)
Montazeri Kevin Safaraz(15)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Prestasi akademik merupakan konstruk yang kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor, termasuk karakteristik individu, latar belakang keluarga, dan hubungan sosial.
Hubungan sosial, khususnya, telah ditemukan memainkan peran penting dalam
membentuk hasil akademik.
Hubungan sosial adalah aspek mendasar dari kehidupan manusia, dan memainkan peran
penting dalam perkembangan individu. Pentingnya hubungan sosial selama masa
remaja sangat menonjol karena bertepatan dengan periode perkembangan akademik,
sosial, dan emosional yang signifikan. Namun, dampak hubungan sosial terhadap
prestasi akademik masih menjadi perdebatan. Sementara beberapa penelitian
menunjukkan bahwa memiliki hubungan sosial yang positif dapat menghasilkan kinerja
akademik yang lebih baik, yang lain menunjukkan bahwa memiliki hubungan sosial
yang negatif dapat menyebabkan kinerja akademik yang lebih rendah. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara hubungan sosial dan
prestasi akademik.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa hubungan sosial dapat memiliki efek
positif dan negatif terhadap prestasi akademik. Hubungan sosial yang positif, seperti
dengan orang tua, guru, dan teman sebaya, ditemukan berhubungan dengan prestasi
akademik yang lebih tinggi, sementara hubungan sosial yang negatif, seperti dengan
teman sebaya yang menyimpang, ditemukan berhubungan dengan prestasi akademik
yang lebih rendah. Namun, mekanisme hubungan sosial yang mempengaruhi prestasi
akademik belum dipahami dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana hubungan sosial mempengaruhi prestasi akademik selama masa remaja?
Apakah ada perbedaan pengaruh hubungan sosial yang positif dan negatif terhadap
prestasi akademik?
Apakah ada faktor individu atau kontekstual yang memoderasi hubungan antara
hubungan teman sebaya dan prestasi akademik?
C. TUJUAN
Studi ini akan memberikan wawasan tentang hubungan antara hubungan teman sebaya
dan prestasi akademik, yang dapat menginformasikan intervensi yang ditujukan untuk
meningkatkan hasil akademik di kalangan remaja. Selain itu, penelitian ini akan
berkontribusi pada pemahaman tentang peran hubungan teman sebaya yang positif dan
negatif dalam prestasi akademik.
D. MANFAAT
Temuan penelitian ini akan memberi para pendidik, konselor sekolah, dan orang tua
informasi penting tentang hubungan antara hubungan teman sebaya dan prestasi
akademik. Hasilnya akan membantu mereka merancang intervensi yang efektif untuk
meningkatkan hasil akademik bagi remaja dan meningkatkan kesejahteraan mereka
secara keseluruhan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. LANDASAN TEORI
Dalam hal prestasi akademik, Teori Modal Sosial menyatakan bahwa siswa yang
memiliki hubungan sosial yang kuat dengan orang tua, guru, dan teman sebaya akan
memiliki akses yang lebih besar ke sumber daya akademik, seperti informasi dan
dukungan, yang dapat mengarah pada peningkatan kinerja akademik. Misalnya, siswa
yang memiliki hubungan yang kuat dengan orang tua mereka dapat menerima lebih
banyak dukungan emosional dan finansial, yang dapat membantu mereka untuk berhasil
secara akademis dengan lebih baik. Demikian pula, siswa yang memiliki hubungan
yang kuat dengan gurunya dapat menerima lebih banyak bimbingan dan bimbingan,
yang dapat membantu mereka mencapai prestasi akademis.
Teori Modal Sosial juga menunjukkan bahwa hubungan sosial dapat bervariasi dalam
hal aksesibilitas dan kualitasnya, yang dapat memengaruhi dampaknya terhadap prestasi
akademik. Misalnya, siswa yang memiliki jaringan hubungan sosial yang luas dan
beragam mungkin memiliki akses yang lebih besar ke sumber daya dan peluang
daripada siswa yang memiliki jaringan yang lebih terbatas. Selain itu, siswa yang
memiliki hubungan sosial berkualitas tinggi dapat menerima lebih banyak dukungan
dan bimbingan daripada siswa yang memiliki hubungan sosial berkualitas rendah.
Penelitian tentang modal sosial dan prestasi akademik telah menunjukkan hasil yang
beragam, dengan beberapa penelitian menemukan hubungan positif, sementara yang
lain tidak menemukan hubungan atau hubungan negatif. Faktor-faktor seperti ukuran
spesifik modal sosial yang digunakan, populasi yang diteliti, dan kerangka waktu
penelitian semuanya dapat mempengaruhi temuan.
Secara keseluruhan, Teori Modal Sosial memberikan kerangka kerja untuk memahami
bagaimana hubungan sosial dapat memengaruhi prestasi akademik dengan menyediakan
akses ke sumber daya dan peluang yang berharga. Penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk memahami mekanisme khusus di mana modal sosial mempengaruhi prestasi
akademik dan bagaimana aksesibilitas dan kualitas hubungan sosial mempengaruhi
hubungan ini.
Dalam konteks prestasi akademik, ini berarti bahwa siswa dapat mempelajari dan
mengadopsi perilaku dan sikap akademik melalui pengamatan dan peniruan dari orang
tua, guru, dan teman sebaya
Misalnya, jika seorang siswa mengamati teman sebayanya yang sangat termotivasi dan
terlibat dalam kegiatan akademik, mereka mungkin lebih cenderung mengadopsi
perilaku dan sikap yang sama, yang mengarah pada peningkatan prestasi akademik.
Demikian pula, jika seorang siswa mengamati orang tua yang menghargai pendidikan
dan menempatkan prioritas tinggi pada pengejaran akademik, mereka mungkin lebih
cenderung menginternalisasi nilai-nilai ini dan menunjukkan perilaku serupa, yang
menghasilkan kinerja akademik yang lebih baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
METODOLOGI
Penilitian untuk melihat pengaruh hubungan sosial terhadap nilai akademik ini akan
dilaksanakan di SMA Kusuma Bangsa. Penelitian ini akan dilakukan pada awal hingga
pertengahan bulan April 2023.
Objek penelitian yang dipilih adalah 127 siswa SMA Kelas 11 SMA
Kusuma Bangsa dengan kisaran usia antara 16 sampai dengan 18 tahun. Terutama siswa
yang dikenal dengan perilaku terbaik dan terburuk di angkatan mereka. Para siswa
inilah yang akan menyampaikan pendapat mereka.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yaitu metode yang
digunakan untuk memberikan penjelasan mengenai suatu fenomena yang mana nantinya
kami akan mengumpulkan data sebanyak mungkin dari para siswa dalam rentang waktu
yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
angket yang berisi pertanyaan seputar hubungan sosial dan dampaknya terhadap nilai
akademik.
Berdasarkan observasi dan dokumen yang dimiliki nanti yang akan menjadi panduan
dalam menganalisis serta mendeskripsikan relevansi terhadap fokus penelitian pengaruh
hubungan sosial terhadap nilai akademik kelas XI SMA Kusuma Bangsa sehingga
didapatkan kesimpulan dari hasil penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian yang kami lakukan demikian bersifat kuantitif dimana data yang dihasilkan
berbentuk angka. Dari data yang kami dapat setelah melakukannya analisis
menggunakan platform google form. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh hubungan sosial terhadap nilai akademik. Dengan tujuan yang didasarkan,
survei yang dikumpulkan dengan angket sebanyak 116 responden peserta didik kelas XI
SMA Kusma Bangsa. Penyebaran angket dilakukan secara online dengan menggunakan
platform Google Form. Penelitian dilakukan dengan 2 variabel yang terdiri dari;
hubungan sosial dan nilai akademik. Angket yang dibuat dengan variabel yang kami
teliti memiliki 10 pertanyaan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa hubungan sosial yang positif dapat
meningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan akademik siswa. Siswa yang merasa
didukung oleh teman-teman dan keluarga cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan
mengambil bagian dalam aktivitas akademik seperti diskusi kelompok dan pertemuan
klub.
Namun, penelitian juga menemukan bahwa terlalu banyak terlibat dalam hubungan
sosial dapat mengganggu fokus dan waktu belajar siswa. Oleh karena itu, penting untuk
menemukan keseimbangan antara hubungan sosial yang sehat dan waktu yang cukup
untuk belajar dan meningkatkan nilai akademik.
B. SARAN
1. Membangun hubungan sosial yang sehat dan positif dengan teman dan keluarga.
Siswa dapat mencoba untuk terlibat dalam kegiatan kelompok, seperti klub atau
organisasi, atau bergabung dalam diskusi kelompok dengan teman sekelas. Hal ini dapat
membantu mereka merasa didukung dan termotivasi dalam belajar.
2. Membuat jadwal yang tepat antara waktu belajar dan waktu luang. Siswa harus
mencoba untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara hubungan sosial dan
waktu yang cukup untuk belajar. Membuat jadwal yang teratur dan mengatur waktu
dengan bijak dapat membantu mereka memaksimalkan waktu belajar mereka dan tetap
terhubung dengan teman dan keluarga
4. Terlibat dalam hubungan sosial yang berbeda-beda. Siswa dapat mencoba terlibat
dalam hubungan sosial yang berbeda-beda, seperti hubungan dengan dosen, mentor,
atau atasan. Hal ini dapat membantu mereka membangun jaringan sosial yang lebih luas
dan meningkatkan nilai akademik mereka.
DAFTAR PUSAKA
Bourdieu, Pierre. 1986. Forms of Capital In Handbook of Theory and Research for the
Sociology of Education. Westport: Greenword Press